Bidang Usaha GAMBARAN UMUM KOPERASI

atau tanah harus dibuat di depan notaris atau Kepala Desa atau Camat, biaya Notaris menjadi tanggungan peminjam, diketahui oleh pihak suami atau isteri, bagi yang sudah berkeluarga sedangkan bagi yang lajang perlu diketahui oleh orang tua kandung, CUKK menanggung asuransi jiwa maksimal Rp 100 000.000, lebih dari Rp 100.000.000 peminjam wajib membayar premi asuransi sendiri, dan dilengkapi dengan analisis rugi laba. c. Pinjaman untuk membeli kendaraan roda dua, speed, roda 4 keatas Cara pembayaran pinjaman ini dengan angsuran tetap dan plafon sesuai dengan harga kendaraan yang dibeli dengan jangka waktu yang bervariasi. Karakteristik dari pinjaman ini adalah tidak untuk tujuan uang muka kredit motor di dealer, diatur menurut ketentuan TAKEN, TAKEN tidak dapat ditarik selama angsuran pinjaman sepeda motor belum lunas, dan ditangani oleh sebuah Komite Khusus ad hock yang ditunjuk dan diangkat oleh General Manager. d. Pinjaman untuk Pendidikan Education Loan Pinjaman untuk Pendidikan adalah pinjaman yang dilakukan jika anggota membutuhkan biaya untuk melanjutkan pendidikan. Pinjaman ini menjaminkan TAKAN. e. Pinjaman untuk Tujuan Sosial Tujuan produk ini adalah untuk menyelesaikan proyek masyarakat untuk kepentingan bersama seperti membangun Gereja, Mesjid, Balai Desa, jalan kampung, mengalirkan air bersih, mengalirkan listrik PLN atau PLTA, jembatan kampung, dll dimana semua anggota kelompok adalah anggota CUKK anggota aktif. f. PIJAR Pinjaman Harian Pinjaman ini di khususkan bagi bagi para pedagang kecil di pasar Microfinance Saving seperti pedagang sayur, pedagang kelontong, pedagang ikan, penjual pulsa, pedagang buah, pedagang keliling, dll. g. Pinjaman Khusus Pinjaman Khusus adalah pinjaman untuk tujuan produktif. Plafon maksimal pinjaman ini adalah Rp 500.000.000,00 dengan jangka waktu pembayaran 60 bulan. Bunga pinjaman sesuai dengan negosiasi minimal 2 menurun. Bunga dan jangka waktu pengembalian pinjaman bisa dinegosiasikan lewat Head of Credit dan Investasi, setelah mendapat persetujuan General Manager dan Deputi. h. KPR Kredit Pemilikan Rumah Pinjaman ini diajukan untuk mendapatkan KPR dan Calon Peminjam harus memiliki Tabungan Perumahan PERMATA dengan saldo minimal Rp 3.000.000,00. i. Pinjaman REBUNG Rendah Bunga Pinjaman rebung diberikan kepada anggota yang berpenghasilan tunai di bawah Rp 1.500.000,00 per bulan, anggota yang bersangkutan hanya boleh menggunakan produk ini maksimal 3 kali dengan bunga pinjaman 0,5 per bulan tetap. 3. Produk Sosial dan Solidaritas a. SOLKES Solidaritas Kesehatan merupakan bentuk solidaritas untuk anggota yang memerlukan biaya untuk berobat. b. DMS Dana Menuju Sebayan adalah bentuk kesetiakawanan antar anggota kepada anggota yang meninggal dunia. c. SOL-RANAP Solidaritas Rawat Inap adalah bentuk saling membantu antar anggota apabila salah satu anggota ada yang sakit dan harus dirawat inap di rumah sakit atau PUSKESMAS perawatan. d. Asuransi Simpanan ASIM adalah merupakan bentuk perlindungan dan pertanggungjawaban secara otomatis terhadap simpanan bagi anggota aktif karena meninggal dunia. e. Asuransi Pinjaman APIN adalah bentuk perlindungan terhadap pinjaman anggota yang digunakan untuk melunasi saldo pinjaman anggota karena meninggal dunia. f. Kiriman Uang adalah bentuk pelayanan kepada anggota yang sering menggunakan jasa transfer secara rutin. Anggota wajib membuka rekening SIMPAR karena transaksi pengambilan transfer harus melalui rekening SIMPAR atas nama yang bersangkutan. g. ATM Anjungan Tunai Mandiri adalah bentuk pelayanan kepada anggota yang memegang rekening SIMPAR dan memiliki kartu ATM. h. SKABAN Solidaritas Bantuan Kebakaran adalah bentuk solidaritas bagi anggota yang tertimpa musibah kabakaran rumah tinggal utama. i. Beasiswa adalah solidaritas kepada anggota yang anaknya sudah melanjutkan ke perguruan tinggi dapat mengajukan permohonan beasiswa. j. PPMML Program Penggalangan Masal Modal Lembaga Program Penggalangan Masal Modal Lembaga wajib dilakukan untuk memenuhi persyaratan modal lembaga sesuai ketentuan perundangan yang berlaku minimal 10 dari total aset. k. EDC Electronic Data Chafter dan AWP Andralink Web Protal Mesin EDC atau AWP merupakan bentuk pelayanan CUKK kepada anggota berupa jasa pembayaran listrik secara online ke seluruh Indonesia. 4. Pembagian SHU a. Deviden 1 Besarnya deviden Balas Jasa Simpanan Saham ditetapkan oleh RAT. 2 Deviden terbagi menjadi 2 jenis: Deviden untuk anggota aktif dan deviden untuk anggota tidak aktif. 3 Yang disebut anggota aktif adalah anggota yang menyetor Simpanan Wajib Rp 10.000,00 per bulan dan SISKA minimal Rp 11.000,00 per bulan, serta mengangsur pinjaman sesuai perjanjian minimal 10 bulan dalam satu tahun jika meminjam. 4 Besarnya deviden Balas Jasa Simpanan Saham untuk anggota tidak aktif maksimum 50 dari deviden anggota aktif yang ditetapkan oleh RAT. 5 Pembayaran deviden Balas Jasa Simpanan Saham dibukukan setelah RAT. b. Balas Jasa Pinjaman BJP 1 Besarnya BJP ditetapkan oleh RAT. 2 BJP dibagi menjadi 2 dua jenis: peminjam aktif dan peminjam wanprestasi. 3 Peminjam aktif adalah peminjam yang membayar angsuran pinjaman pokok dan bunga tepat waktu dan tepat jumlah sesuai perjanjian. 4 Besarnya BJP untuk peminjam wanprestasi ditetapkan oleh Pengurus. 5 Pembayaran BJP dibukukan setelah RAT. 5. Undian Berhadiah a. Undian di Pra RAT – Undian Simpanan Saham Undian berhadiah yang dilaksanakan di Pra RAT TP, total anggaran undian berhadiah untuk semua TP adalah Rp 90.000.000,00. Jenis hadiah yang diundi sepenuhnya ditentukan di tingkat TP. b. Undian RAT Undian berhadiah yang dilaksanakan di RAT akan mendapatkan anggaran Rp 50.000.000,00. Jenis hadiah yang diundi ditentukan oleh pengurus bersama manajemen. 98

BAB V HASIL TEMUAN LAPANGAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Sistem Pemberian Kredit CUKK.

Kegiatan yang paling sering dilakukan di CUKK adalah kegiatan simpan pinjam dimana resiko yang dihadapi dalam kegiatan simpan pinjam adalah risiko kredit macet. Dalam hal ini sistem mempunyai peran yang penting untuk meminimalisasi hal tersebut. Sistem digunakan untuk menagani suatu yang secara rutin terjadi Mulyadi 2001: 3, seperti pemberian kredit di CUKK. Oleh sebab itu, CUKK harus mempunyai sistem pemberian kredit yang baik agar pelaksanaan kredit di CUKK bisa dilakukan dengan lancar tanpa ada hambatan. Hambatan disini adalah adanya kredit macet atau kredit yang tidak tertagih. Produk pinjaman yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah pinjaman konsumtif dan pinjaman usaha dengan jumlah pinjaman di atas jumlah simpanan sampai dengan Rp. 200.000.000,00. Pinjaman konsumtif adalah pinjaman yang dipergunakan untuk biaya nikah, rehab rumah, beli perabot rumah tangga dan semua kebutuhan yang bersifat konsumtif. Pinjaman usaha adalah pinjaman yang tujuannya untuk mengembangkan usaha yang sudah ada, seperti toko sembako, jual beli kulat, kios, bengkel, warung makan, dan lain- lain. Berdasarkan hasil wawancara, dokumentasi, dan observasi yang dilakukan, sistem pemberian kredit yang dijalankan oleh CUKK sebagai berikut: 1. Deskripsi Kegiatan Pokok Sistem pemberian kredit di CUKK berawal pada saat anggota mengajukan pinjaman dengan mengisi Surat Permohonan Pinjaman SPP. Permohonan pinjaman yang diajukan harus mendapat persetujuan dari orang tua calon peminjam jika belum menikah, suami atau istri calon peminjam jika sudah menikah, dua orang pemberi referensi, dan calon peminjam itu sendiri. Calon peminjam juga harus melampirkan Surat Jaminan yang asli saat pengajuan pinjaman. Jika calon peminjam telah memenuhi semua syarat dalam pengajuan pinjaman, maka langkah selanjutnya adalah melakukan On The Spot OTS ke rumah calon peminjam. Hasil OTS akan dirangkum dalam laporan hasil OTS. Laporan hasil OTS akan menjadi pertimbangan penting dalam Rapat Komite Kredit RKK yang dilakukan oleh Komite Kredit. Oleh sebab itu, informasi yang diperoleh dalam melakukan OTS harus mengandung unsur 5C. Ditunda, disetujui, atau ditolaknya pinjaman akan menjadi wewenang dari Komite Kredit yang akan diputuskan dalam RKK. Apabila pinjaman ditunda pencairannya maka harus dilakukan OTS ulang terhadap permohonan pinjaman tersebut. Sedangkan apabila pinjaman sudah disetujui, maka langkah selanjutnya adalah melakukan perjanjian pinjaman dengan calon peminjam. Untuk pinjaman yang diajukan di atas Rp 30.000.000,00 CUKK akan menghubungi Notaris. Notaris kemudian mengeluarkan Surat Kuasa dan harus ditandatangani oleh calon peminjam dan perwakilan dari CUKK Kepala Bagian Kredit, di depan Notaris. Setelah itu pinjaman bisa dicairkan di CUKK. Penolakan terhadap pinjaman yang diajukan oleh anggota sangat jarang terjadi, paling tidak pinjaman yang disetujui untuk dicairkan lebih kecil dari jumlah yang diajukan walaupun pinjaman tersebut merupakan pinjaman yang lebih kecil atau sama dengan jumlah simpanan calon peminjam di CUKK. 2. Bagian yang Terkait dengan Sistem Pemberian Kredit CUKK. Bagian yang terkait dalam sistem pemberian kredit pada CUKK hanya ada 2, yaitu bagian kredit dan bagian keuangan sedangkan pihak yang memiliki wewenang dalam mengambil keputusan pinjaman adalah Komite Kredit yang terdiri dari Kabag Kredit, Kabag Keuangan, dan Manager. Bagian ini melakukan fungsi on the spot. a. Bagian Pembahas Kredit Di CUKK, tugas yang dilakukan oleh bagian ini adalah membuat laporan hasil OTS berupa Narasi Pinjaman, Laporan Pendapatan dan Pengeluaran Calon Debitur LPPCD, dan semua dokumen yang diperlukan oleh Komite Kredit dalam RKK. Tugas bagian ini dilakukan bagian kredit, yaitu Staf Account Officer Staf AO dan Staf Administrasi Kredit Staf Admin Kredit. Berikut adalah tugas-tugas yang dilakukan oleh Staf AO dan Staf Admin Kredit, dalam bagian ini: 1 Staf Account Officer Staf AO Tugas Staf AO dalam bagian ini adalah melakukan OTS. OTS dilakukan berdasarkan informasi di dalam dokumen permohonan pinjaman yang diterima dari Staf Admin Kredit. Staf AO harus datang langsung ke tempat tinggal calon peminjam untuk melihat usaha yang tengah dijalankan oleh calon peminjam, melakukan wawancara secara mendalam, dan untuk melihat kelayakan barang jaminan. Saat melakukan OTS, Staf AO harus mengumpulkan informasi selengkap dan seakurat mungkin mengenai calon peminjam yang kemudian di tulis dalam laporan hasil OTS. Laporan hasil OTS tersebut akan menjadi pertimbangan penting dalam RKK. Dokumen laporan hasil OTS yang dibuat oleh Staf AO adalah Laporan Pendapatan dan Pengeluaran Calon Debitur LPPCD dan Narasi Pinjaman. LPPCD diisi oleh Staf AO dan calon peminjam saat melakukan OTS dengan melakukan wawancara kepada calon peminjam sedangkan Narasi Pinjaman dibuat oleh Staf AO setelah melakukan OTS. Staf AO harus melakukan analisis ulang atau OTS ulang terhadap permohonan pinjaman, apabila informasi yang terkandung dalam laporan hasil OTS sebelumnya dianggap belum layak untuk dibahas lebih lanjut dalam RKK oleh Komite Kredit. Staf AO juga melakukan tugas penerimaan permohonan pinjaman dari anggota dan mengumpulkan setoran pinjaman dari peminjam, yang serusnya dilakukan oleh Staf Penagihan. Dalam job description Staf AO melakukan presentasi hasil OTS dalam RKK, tapi dalam praktiknya Staf AO tidak melakukan hal tersebut. Jadi, di CUKK terjadi perangkapan tugas oleh Staf AO dan ada ketidaksesuaian antara praktik di lapangan dengan job description. 2 Staf Admin Kredit Tugas Staf Admin Kredit dalam bagian ini adalah membantu mengunpulkan dokumen syarat pengajuan pinjaman saat pertama kali calon peminjam datang ke CUKK dan melakukan verifikasi kelengkapan dokumen permohonan pinjaman dan laporan hasil OTS yang diterima dari Staf AO. Verifikasi ini dilakukan dengan mengisi Cek Registrasi Surat Permohonan Pinjaman dan Deviasi Penyimpangan Kredit CRSPPDPK. Setelah laporan hasil OTS dibuat, maka selanjutnya Staf Admin Kredit menggabungkan laporan hasil OTS dengan dokumen permohonan pinjaman lainnya kemudian diberikan kepada Komite Kredit untuk dibahas dalam RKK. Komite Kredit melakukan fungsi keputusan pinjaman. Pihak yang berwenang dalam pengambilan

Dokumen yang terkait

Evaluasi Kinerja Pengurus Credit Union (Studi Kasus: di 2 Credit Union, Wilayah Siantar)

3 78 131

Prosedur Pemberian Kredit oleh Koperasi Credit Union (CU) Cinta Mulia Pematang Siantar

1 44 61

Evaluasi penyusunan laporan keuangan credit union berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP) : studi kasus di Credit Union Pancur Kasih tempat pelayanan pemangkat.

3 25 189

Analisis tingkat kesehatan keuangan credit union studi kasus pada credit union Lantang Tipo, Credit Union Bima dan Credit Union Keling Kumang di Kalimantan Barat.

3 21 233

Evaluasi sistem pemberian kredit : studi kasus di Credit Union Dharma Bakti Yogyakarta.

7 40 133

Analisis rasio likuiditas, solvabilitas, rentabilitas dan aktivitas sebagai alat ukur kinerja keuangan. Studi Kasus pada Koperasi Credit Union Keling Kumang di Sintang, Kalimantan Barat Periode 2014 2016

0 0 163

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP LOYALITAS ANGGOTA PADA CREDIT UNION KELING KUMANG TP (TEMPAT PELAYANAN) BELITANG DI KABUPATEN SEKADAU - Repository UM Pontianak

1 0 26

Evaluasi kinerja keuangan credit union menggunakan sistem pearls : studi kasus pada Credit Union Melati - USD Repository

0 0 159

EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENGGAJIAN Studi Kasus pada Credit Union Pancur Kasih

0 0 124

EVALUASI SISTEM PEMBERIAN KREDIT Studi Kasus pada Credit Union Keling Kumang Tempat Pelayanan Rumah Punyong Baning Sintang SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Akuntansi

0 2 272