Deskripsi Sistem Pemberian Kredit CUKK.
terkandung dalam laporan hasil OTS sebelumnya dianggap belum layak untuk dibahas lebih lanjut dalam RKK oleh Komite Kredit.
Staf AO juga melakukan tugas penerimaan permohonan pinjaman dari anggota dan mengumpulkan setoran pinjaman dari
peminjam, yang serusnya dilakukan oleh Staf Penagihan. Dalam job description Staf AO melakukan presentasi hasil OTS dalam
RKK, tapi dalam praktiknya Staf AO tidak melakukan hal tersebut. Jadi, di CUKK terjadi perangkapan tugas oleh Staf AO
dan ada ketidaksesuaian antara praktik di lapangan dengan job description.
2 Staf Admin Kredit Tugas Staf Admin Kredit dalam bagian ini adalah membantu
mengunpulkan dokumen syarat pengajuan pinjaman saat pertama kali calon peminjam datang ke CUKK dan melakukan verifikasi
kelengkapan dokumen permohonan pinjaman dan laporan hasil OTS yang diterima dari Staf AO. Verifikasi ini dilakukan dengan
mengisi Cek Registrasi Surat Permohonan Pinjaman dan Deviasi Penyimpangan Kredit CRSPPDPK.
Setelah laporan hasil OTS dibuat, maka selanjutnya Staf Admin Kredit menggabungkan laporan hasil OTS dengan dokumen
permohonan pinjaman lainnya kemudian diberikan kepada Komite Kredit untuk dibahas dalam RKK. Komite Kredit melakukan fungsi
keputusan pinjaman. Pihak yang berwenang dalam pengambilan
keputusan pinjaman untuk jumlah pinjaman di atas simpanan sampai dengan Rp 200.000.000,00 adalah Komite Kredit yang terdiri dari
Manager, Kabag Kredit, dan Kabag Keuangan. RKK dilakukan untuk mengambil keputusan apakah akan menerima, menolak, atau menunda
permohonan pinjaman yang diajukan oleh anggota. Setelah melakukan RKK, Komite Kredit menerbitkan Berita Acara Komite Kredit
BAKK yang berisi informasi keputusan pinjaman kemudian menyerahkan semua dokumen permohonan pinjaman, laporan hasil
OTS dan BAKK kepada Staf Admin Kredit. b. Bagian Pelaksana Kredit
Tugas yang dilakukan dalam bagian ini merupakan kelanjutan dari proses pemberian kredit yang sudah disetujui oleh Komite Kredit.
Bagian ini dilakukan oleh Staf Admin Kredit dan Kepala Bagian Kredit Kabag Kredit. Bagian ini melakukan fungsi perjanjian
pinjaman. 1 Staf Admin Kredit
Staf Admin kredit menerima semua dokumen permohonan pinjaman, laporan hasil OTS, dan BAKK dari Komite Kredit. Staf
Admin Kredit kemudian mengisi surat Hasil Keputusan Tim Kredit HKTK dan Surat Perjanjian Pinjaman untuk pinjaman
yang diterima, serta memberitahukan hasil keputusan tim kredit kepada calon peminjam.
2 Kabag Kredit Dalam bagian ini, tugas Kabag Kredit adalah meneliti dan
mengikuti pemenuhan syarat yang telah disepakati oleh calon peminjam dan CUKK dalam Surat Perjanjian Pinjaman. Kabag
Kredit merupakan bagian dari Komite Kredit, sehingga Kabag Kredit harus membantu dalam membahas permohonan kredit dan
mempunyai hak dalam memutuskan kredit dalam RKK. Kabag Kredit menangani kerjasama dengan pihak Notaris dan
konsultan hukum dalam hal pembuatan Surat Kuasa. Kabag Kredit menjadi perwakilan CUKK untuk menandatangani Surat Kuasa yang
dibuat oleh Notaris seperti Surat Kuasa Memberi Hak Tanggungan SKMHT, Akta Pemberian Hak Tanggungan APHT, atau Fiducia.
Kabag Kredit harus memastikan bahwa dokumen dan slip yang berkaitan dengan kredit telah didokumentasikan dan disimpan dengan
rapi dan aman oleh Staf Admin Kredit. Kabag Kredit bekerjasama dengan Kabag Keuangan dan Manager untuk melakukan pemantauan
laporan perkembangan pinjaman setiap bulan. Dalam job description Kabag Kredit seharusnya melakukan
pengecekan dan pemeriksaan terhadap permohonan kredit dan menyiapkan perjanjian kredit, akan tetapi dalam praktiknya tugas
tersebut dilakukan oleh Staf Admin Kredit.
c. Bagian Administrasi Kredit Bagian administrasi kredit pada CUKK dilakukan oleh Staf Admin
Kredit. Bagian ini melakukan fungsi administrasi kredit dan permohonan pinjaman. Staf Admin Kredit bertugas melakukan
wawancara ringan dengan calon peminjam. Wawancara dilakukan untuk mendapatkan infromasi dasar mengenai jenis pinjaman, tujuan
pinjaman, dan usaha yang tengah dijalani oleh calon peminjam. Staf Admin Kredit juga memberikan penjelasan syarat-syarat yang harus
dipenuhi berdasarkan POLJAK
kepada calon peminjam dan membantu calon peminjam mengisi SPP. Jika calon peminjam telah
mengisi SPP dengan lengkap dan mengembalikannya kepada CUKK, maka Staf Admin Kredit harus mencatat informasi mengenai calon
peminjam ke dalam buku daftar pinjaman CUKK. Selain itu, Staf Admin Kredit juga harus mengisi dokumen yang berkaitan dengan
pemberian kredit CRSPPDPK, HKTK, Surat Perjanjian Pinjaman, Slip Uang Masuk Jasa Pelayanan SUM Jaspel, Slip Uang Keluar
SUK pencairan pinjaman, dan Slip Pencairan Pinjaman. Setelah permohonan pinjaman dicairkan, Staf Admin Kredit harus
mengarsipkan semua dokumen permohonan pinjaman, Surat Kuasa, dan Surat Jaminan. Dokumen permohonan pinjaman disimpan dalam
map permohonan pinjaman sedangkan Surat Kuasa dan Surat Jaminan disimpan di brangkas CUKK.
d. Bagian Keuangan Tugas bagian keuangan dilakukan oleh Staf Kasir. Bagian ini
melakukan fungsi pencairan pinjaman. Tugas yang dilakukan dalam bagian ini adalah berbagai kegiatan yang berkaitan dengan pencairan
pinjaman. Staf Kasir melakukan pencairan pinjaman berdasarkan dokumen yang diterima dari Staf Admin Kredit yaitu SPP, Surat
Perjanjian Pinjaman rangkap dua, rangkapan Surat Kuasa, Slip Pencairan Pinjaman rangkap dua, SUM Jaspel, SUK, HKTK, NPWP,
dan Buku SISKA. Staf Kasir harus mencocokkan jumlah angka yang tercantum dalam SUM Jaspel dan SUK dengan angka yang tercantum
dalam Slip Pencairan Pinjaman dengan melakukan perhitungan ulang serta memastikan bahwa dokumen tersebut telah di otorisasi oleh
pihak yang memiliki wewenang. Setelah itu, Staf Kasir memasukkan transaksi pinjaman ke dalam
program Credit Union Core Information System CUCIS di komputer kemudian melakukan validasi slip SUM Jaspel dan SUK
menggunakan program CUCIS. Staf Kasir juga mencetak pinjaman anggota ke dalam Buku SISKA kemudian mencetak Tabel Angsuran
Pinjaman di balik Surat Perjanjian Pinjaman. e. Bagian Pembukuan
Tugas yang dilakukan dalam bagian ini adalah menerima dokumen dan informasi untuk melakukan penjurnalan. Bagian ini dilakukan
oleh bagian keuangan yaitu Staf Kasir dan Kabag Keuangan. Bagian ini melakukan fungsi akuntansi atau pembukuan.
1 Staf Kasir Tugas Staf Kasir dalam bagian pembukuan adalah melakukan
penjurnalan berdasarkan transaksi yang telah terjadi pada hari yang bersangkutan menggunakan program CUCIS. Sebelum
melakukan penjurnalan, Staf Kasir harus terlebih dahulu menghitung uang kas sisa transaksi pada hari tersebut. Setelah itu,
Staf Kasir memasukkan semua transaksi ke dalam Kontrol Kas. Kontrol Kas dibuat menggunakan program excel dan masing-
masing kasir harus mengetik semua transaksi penerimaan dan pengeluaran kas berdasarkan SUM Jaspel dan SUK yang diterima
pada hari tersebut. Mencocokkan jumlah kas yang harus disetor berdasarkan Kontrol Kas dengan jumlah kas tunai yang ada di
tangan. Selanjutnya, Staf Kasir melakukan posting harian kasir kas
harian untuk merekap pengeluaran dan penerimaan kas per kasir kemudian mencocokkan jumlah kas yang harus disetor dengan
jumlah kas tunai yang ada di tangan. Jumlah kas yang harus disetor berdasarkan Kontrol Kas harus sama dengan jumlah kas
yang harus disetor berdasarkan program CUCIS. Selanjutnya setiap Staf Kasir melakukan rekap slip
menggunakan program CUCIS. Rekap slip harus di cetak untuk
diserahkan kepada Kabag Keuangan. Terakhir, Staf Kasir melakukan jurnal umum dan reposting jurnal. Setelah semuanya
selesai, Staf Kasir melaporkan hasil transaksi harian ke Kabag Keuangan. Dalam job description Staf Kasir tidak melakukan
penjurnalan tetapi dalam praktinya Staf Kasir melakukan penjurnalan yang seharusnya berdasarkan job description
dilakukan oleh Kabag Keuangan. 2 Kabag Keuangan
Setelah menerima SUM Jaspel, SUK, dan Rekap Slip Kabag Keuangan menyesuaikan kembali jumlah kas tunai dengan jumlah
kas yang harus disetor oleh masing-masing Staf Kasir. Jika semuanya sudah sesuai, maka Kabag Keuangan menggabungkan
semua kontrol kas dari semua Staf Kasir ke dalam Kontrol Kas Induk dan menggabungkan semua rekap kasir jumlah saldo
akhirnya harus sama. Kontrol kas induk berisi jumlah saldo akhir kas yang ada di CUKK. Jumlah saldo akhir yang ada di Kontrol kas
harus sama dengan jumlah uang yang saat ini ada di CUKK. Kabag Keuangan harus menyimpan SUM Jaspel, SUK, rekap slip, dan
Slip Memo dengan rapi berdasarkan tanggal, bulan, dan tahun dengan aman dan rapi di lemari ruangannya. Kabag Keuangan
membuat Laporan Keuangan Setiap Bulan LKSB setiap bulan yang akan menjadi laporan kepada kantor pusat.
Tabel 5.1. Perbandingan kajian teori tentang bagian yang terkait dalam sistem
pemberian kredit dengan yang ada di CUKK.
Teori Temuan Lapangan
Keterangan Bagian
Pembahas Kredit:
Tugas utama dari tim ini adalah menyusun
laporan pembahasan kredit yang akan
digunakan sebagai bahan pengambilan
keputusan oleh direksi.
Berdasarkan struktur organisasi, CUKK tidak mempunyai bagian
pembahas kredit. Akan tetapi CUKK sudah melakukan tugas
yang dalam teori dilakukan oleh bagian pembahas kredit, hanya
saja dilakukan oleh bagian yang berbeda yaitu bagian kredit Staf
Account Officer dan Staf Admin Kredit. Staf AO melakukan
OTS terhadap permohonan pinjaman, kemudian membuat
laporan hasil OTS yang akan digunakan sebagai bahan
pengambilan keputusan oleh Komite Kredit. Bagian ini
melakukan fungsi on the spot . Secara fungsi CUKK
sudah melakukan tugas-tugas yang
dalam teori dilakukan oleh bagian pembahas
kredit tetapi dilakukan oleh bagian yang
berbeda, yaitu oleh bagian kredit Sesuai
dengan teori.
Bagian Pelaksana
Kredit: Bagian ini adalah
lanjutan dari permintaan kredit
yang telah disetujui. Berdasarkan struktur organisasi,
CUKK tidak mempunyai bagian pelaksana kredit. Akan tetapi
dalam kegiatan perkreditan, CUKK telah melakukan tugas
bagian ini, hanya saja dilakukan oleh bagian yang berbeda yaitu
oleh bagian kredit Kabag Kredit dan Staf Admin Kredit. Bagian
ini melakukan fungsi perjanjian pinjaman.
Secara fungsi, CUKK sudah melakukan
tugas-tugas yang dalam teori dilakukan
oleh bagian pelaksana kredit tetapi dilakukan
oleh bagian yang berbeda, yaitu oleh
bagian kredit sesuai dengan teori.
Sumber: Hasil Olahan Penulis
Tabel 5.1. Perbandingan kajian teori tentang bagian yang terkait dalam sistem
pemberian kredit dengan yang ada di CUKK Lanjutan.
Teori Temuan Lapangan
Keterangan Bagian
Administrasi Kredit:
Mencatat semua informasi tentang
calon peminjam dan mengelola
dokumen- dokumen
perkreditan. Berdasarkan struktur organisasi,
CUKK tidak mempunyai bagian administrasi kredit. Tugas yang
dalam teori dilakukan oleh bagian administrasi kredit, di
CUKK dilakukan oleh bagian kredit yaitu Staf Admin Kredit.
Bagian ini melakukan fungsi administrasi kredit dan
permohonan pinjaman. Secara fungsi, CUKK
sudah melakukan tugas- tugas yang dalam teori
dilakukan oleh bagian administrasi kredit tetapi
dilakukan oleh bagian yang berbeda, yaitu oleh
bagian kredit sesuai dengan teori.
Bagian Keuangan:
Melakukan berbagai kegiatan
tentang pencairan kredit.
CUKK mempunyai bagian keuangan yang bertugas untuk
melakukan proses pencairan pinjaman yaitu Staf Kasir.
Bagian ini melakukan fungsi pencairan pinjaman.
Sesuai dengan teori
Bagian Pembukuan:
Memperoleh berbagai data dan
informasi yang nantinya akan
dicatat dan dibukukan.
Berdasarkan struktur organisasi, CUKK tidak mempunyai bagian
pembukuan. Akan tetapi tugas yang dilakukan oleh bagian
pembukuan dalam teori, dilakukan oleh bagian keuangan
yaitu Staf Kasir dan Kabag Keuangan. Bagian ini
melakukan fungsi akuntansi atau pembukuan.
Secara fungsi, CUKK sudah melakukan tugas-
tugas yang dalam teori dilakukan oleh bagian
pembukuan tetapi dilakukan oleh bagian
yang berbeda, yaitu oleh bagian keuangan sesuai
dengan teori.
Sumber: Hasil olahan penulis
Berdasarkan hasil tabel perbandingan kajian teori tentang bagian yang terkait dalam sistem pemberian kredit dengan yang ada di CUKK di atas,
maka dapat disimpulkan bahwa CUKK sudah melakukan tugas-tugas sesuai dengan teori, walaupun dilakukan oleh bagian yang berbeda. Akan
tetapi dalam pelaksanaan tugas, masih terjadi perangkapan oleh Staf AO, karena Staf AO melakukan penerimaan permohonan pinjaman,
mengumpulkan setoran pinjaman dan setoran tabungan, serta melakukan analisis dan evaluasi pinjaman atau OTS. Hal ini akan menimbulkan
adanya kredit macet karena kurang maksimalnya OTS yang dilakukan oleh Staf AO.
3. Dokumen yang Digunakan dalam Sistem Pemberian Kredit CUKK. Adapun dokumen yang digunakan dalam sistem pemberian kredit pada
CUKK adalah sebagai berikut: a. Surat Permohonan Pinjaman SPP
SPP adalah surat yang harus diisi oleh anggota ketika hendak mengajukan pinjaman. SPP berisi informasi lengkap mengenai calon
peminjam, jumlah pinjaman yang diajukan, tujuan pinjaman, lama pengembalian pinjaman, cara pengembalian pinjaman tunai atau
potongan gaji, atau lainnya, alamat, informasi mengenai pemberi referensi, pendapatan perbulan, jumlah simpanan di CUKK, jumlah
simpanan di tempat lain, dan daftar aset yang dijaminkan. SPP harus ditandatangani oleh calon peminjam, suami istri calon peminjam jika
sudah menikah, orangtua calon peminjam jika belum menikah, dua orang pemberi referensi, dan tandatangan Staf Admin Kredit yang
memeriksa kelengkapan SPP tersebut. SPP akan diisi oleh anggota yang hendak mengajukan pinjaman dan bisa dibawa pulang.
b. Narasi Pinjaman Narasi Pinjaman adalah dokumen yang memberikan gambaran
mengenai calon peminjam berdasarkan hasil OTS yang dilakukan oleh Staf AO. Narasi Pinjaman berisi informasi mengenai calon peminjam,
informasi mengenai pinjaman yang diajukan, jumlah pinjaman yang
diajukan, tanggal pengajuan pinjaman, tujuan pinjaman, jumlah tabungan di CUKK, tanggal analisis, saldo pinjaman, watak,
gambaran tentang kondisi barang jaminan, jumlah pendapatan perbulan, tabel kemampuan pengembalian, modal yang dimiliki
simpanan di CUKK, barang jaminan baik berupa tanah, atau kendaraan bermotor, kondisi kredit menggambarkan keaktifan
peminjam dalam melunasi setoran pinjaman sebelumnya dengan melihat rekaman pembayaran, tujuan pinjaman, dan rekomendasi Staf
AO yang melakukan OTS. Narasi Pinjaman ini sama dengan evaluasi permohonan pinjaman
di mana semua informasi diperoleh dari hasil wawancara dan investigasi lapangan yang dilakukan oleh Staf AO. Dalam Narasi
Pinjaman juga dilampirkan peta rumah calon peminjam, foto rumah calon peminjam, foto barang jaminan, dan foto calon peminjam yang
terbaru. Narasi Pinjaman ini harus mengandung unsur 5C. Narasi Pinjaman dibuat dan ditandatangani oleh Staf AO yang melakukan
analisis terhadap calon peminjam. c. Laporan Pendapatan dan Pengeluaran Calon Debitur LPPCD
LPPCD adalah dokumen yang berisi informasi tentang sumber pendapatan dan pengeluaran calon peminjam. Pengeluaran dapat
berupa pengeluaran rumah tangga dan pengeluaran tunai. Semua informasi mengenai pendapatan dan pengeluaran diperoleh ketika Staf
AO melakukan OTS. Angka yang tercantum pada dokumen ini harus
dengan persetujuan calon peminjam dan harus sesuai dengan keadaan calon peminjam yang sebenarnya. Dokumen ini ditandatangani oleh
calon peminjam, Staf AO yang membuat laporan, Kabag Kredit, dan Manager. Dokumen ini diisi oleh Staf AO yang melakukan OTS
bersama dengan calon peminjam. d. Ceklist Registrasi Surat Permohonan Pinjaman dan Deviasi
Penyimpangan Kredit CRSPPDPK CRSPPDPK adalah daftar pertanyaan untuk memverifikasi
semua dokumen permohonan pinjaman. Daftar pertanyaan tersebut untuk mencocokan informasi yang diperoleh dari hasil OTS dengan
informasi yang ada di SPP, memastikan Kartu Tanda Penduduk dan Kartu Keluarga masih berlaku, informasi tentang barang jaminan,
untuk memastikan bahwa telah dilakukan OTS terhadap permohonan pinjaman tersebut, memastikan bahwa LPPCD telah diisi dengan
lengkap, serta memastikan bahwa Narasi Pinjaman telah dibuat dan dicetak. Dokumen ini ditandatangani oleh Staf Admin Kredit dan Staf
AO yang melakukan analisis terhadap permohonan pinjaman. Dokumen ini diisi oleh Staf Admin Kredit.
e. Berita Acara Komite Kredit BAKK BAKK merupakan dokumen yang dikeluarkan oleh Komite
Kredit setelah melakukan RKK. Dokumen ini berisi informasi mengenai keputusan pinjaman, yaitu jumlah pinjaman yang disetujui
untuk dicairkan, ditunda untuk dicairkan, dan yang ditolak
pencairannya, serta jumlah calon peminjam perorangan yang pinjamannya disetujui, ditunda, dan ditolak untuk dicairkan. Informasi
detail mengenai calon peminjam dan jumlah pinjaman baik yang disetujui, ditolak atau diterima pencairannya juga dilampirkan.
Dokumen ini harus ditandatangani oleh Komite Kredit sebelum diserahkan kepada Staf Admin Kredit.
f. Hasil Keputusan Tim Kredit HKTK
HKTK dibuat berdasarkan BAKK yang diterbitkan oleh Komite Kredit. HKTK adalah bukti bahwa permohonan pinjaman telah
mendapat persetujuan dari Komite Kredit. Dokumen ini berisi informasi mengenai calon peminjam, jumlah pinjaman yang disetujui
oleh Komite Kredit bisa lebih kecil dari jumlah pinjaman yang diajukan, masa pengembalian, dan jumlah setoran perbulan atau
perminggu. Dokumen ini ditandatangani oleh Komite Kredit dan diisi oleh Staf Admin Kredit.
g. Surat Perjanjian Pinjaman Surat Perjanjian Pinjaman adalah surat yang berisi perjanjian
antara dua pihak. Pihak yang pertama adalah CUKK sebagai pihak yang memberikan pinjaman dan pihak yang kedua adalah calon
peminjam sebagai pihak yang ingin melakukan pinjaman. Surat Perjanjian Pinjaman dibuat dua rangkap, yang asli untuk CUKK dan
rangkapannya diberikan kepada calon peminjam. Surat Perjanjian Pinjaman diisi oleh Staf Admin Kredit. Surat Perjanjian Pinjaman
harus ditandatangani oleh Manager, calon peminjam, suami istri calon peminjam, dan dua orang pemberi referensi sebagai saksi.
h. Surat Kuasa Pemotongan Gaji Surat ini merupakan surat pemberian kuasa untuk melakukan
pemotongan gaji calon peminjam sehingga setoran pinjaman bisa langsung dipotong dari gaji pokok.
i. Surat Kuasa Memberi Hak Tanggungan SKMHT
Surat ini merupakan Surat Kuasa yang dibuat oleh Notaris atas permintaan calon peminjam untuk menjaminkan tanahnya kepada
CUKK guna menjamin pelunasan utang calon peminjam. Surat ini akan dibuat untuk jumlah pinjaman mulai dari Rp 30.000.000,00
sampai dengan Rp 50.000.000,00 dan Surat Jaminannya adalah Stertifikat Tanah. SKMHT harus ditandatangani oleh Kabag Kredit
sebagai perwakilan CUKK dan calon peminjam di depan Notaris. j.
Akta Pemberian Hak Tanggungan APHT Fungsi APHT sebenarnya sama dengan SKMKT, akan tetapi
APHT digunakan untuk pinjaman yang jumlahnya lebih dari Rp 50.000.000,00 dan Surat Jaminannya berupa Sertifikat Tanah. APHT
harus ditandatangani oleh Kabag Kredit sebagai perwakilan CUKK dan calon peminjam di depan Notaris.
k. Fiducia Fiducia adalah surat yang dibuat oleh Notaris atas permintaan
calon peminjam untuk menjaminkan kendaraan berupa BPKB mobil
kepada CUKK guna menjamin pelunasan pinjaman. Fiducia harus ditandatangani oleh Kabag Kredit sebagai perwakilan CUKK dan
calon peminjam di depan Notaris. l.
Slip Pencairan Pinjaman Slip Pencairan Pinjaman adalah dokumen yang digunakan untuk
mencairkan pinjaman yang diajukan oleh calon peminjam. Slip ini dibuat dua rangkap, yang asli untuk CUKK dan rangkapannya untuk
calon peminjam. Slip Pencairan Pinjaman berisi informasi tentang keterangan umum pinjaman jumlah pinjaman, bunga, jangka waktu
pinjaman, angsuran pokok, jenis pinjaman, dan potongan. Slip Pencairan Pinjaman harus ditandatangani oleh Staf Admin Kredit,
Kabag Kredit, Manager, Staf Kasir yang mencairkan pinjaman, dan calon peminjam. Dokumen ini diisi oleh Staf Admin Kredit.
m. Slip Uang Masuk SUM SUM adalah dokumen yang digunakan untuk mencatat semua
transaksi penerimaan kas yang terjadi di CUKK dan sebagai bukti penyetoran. Transaksi penerimaan kas pada CUKK dapat berupa
setoran tabungan, setoran pinjaman perbulan angsuran pinjaman, denda, jasa pelayanan Jaspel, dan iuran gedung. Di CUKK, terdapat
dua jenis SUM, yaitu SUM untuk mencatat Jasa pelayanan SUM Jaspel dan SUM untuk mencatat setoran pinjaman, denda, serta iuran
gedung. SUM berisi informasi mengenai tanggal, bulan, tahun penyetoran kas, nomor buku anggota untuk SISKA, nomor rekening
anggota yang melakukan penyetoran tabungan selain SISKA, dan nama pihak yang melakukan penyetoran.
SUM harus ditandatangani oleh petugas Staf Kasir yang menerima setoran dan anggota yang melakukan penyetoran. Apabila penyetoran
pinjaman ke CUKK diwakilkan oleh orang lain pangkalan kolektor, maka yang menandatangani SUM adalah wakil pangkalan kolektor
yang datang langsung ke CUKK dan Buku Pinjaman harus dibawa juga oleh wakil tersebut. SUM yang digunakan untuk pencairan
pinjaman adalah SUM Jaspel yang diisi oleh Staf Admin Kredit. SUM yang digunakan untuk transaksi penerimaan kas yang lain maka akan
diisi oleh Staf Kasir, dan bisa juga oleh anggota. n. Slip Uang Keluar SUK
SUK adalah dokumen untuk mencatat semua transaksi pengeluaran kas yang terjadi pada CUKK dan sebagai bukti pengambilan.
Transaksi pengeluaran kas dapat berupa penarikan tabungan, pencairan kredit, dan Klaim. SUK harus ditandatangani oleh Staf
Kasir yang menyerahkan uang dan calon peminjam yang menerima uang. SUK berisi informasi mengenai tanggal, bulan, tahun penarikan,
nomor Buku SISKA, nomor rekening, dan nama anggota yang melakukan penarikan. Jika SUK digunakan untuk pencairan pinjaman,
maka diisi oleh Staf Admin Kredit, akan tetapi jika untuk transaksi pengeluaran kas yang lain, maka akan diisi oleh Staf Kasir, dan bisa
juga oleh anggota.
o. Tabel Angsuran Pinjaman Formulir ini merupakan surat pemberitahuan kepada calon
peminjam mengenai jumlah angsuran dan bunga yang harus dibayar oleh peminjam baik setoran perbulan atau perminggu. Tabel Angsuran
Pinjaman ini dicetak oleh Staf Kasir di balik Surat Permohonan Pinjaman saat pencairan pinjaman dan harus ditandatangani oleh
calon peminjam dan Manager.
Tabel 5.2 Perbandingan kajian teori tentang dokumen yang digunakan
dalam sistem pemberian kredit dengan yang ada di CUKK.
Teori Temuan Lapangan
Keterangan Surat Permohonan Kredit:
Surat yang berisi permohonan baru untuk
mendapatkan satu jenis fasilitas kredit.
Di CUKK surat ini disebut Surat Permohonan Pinjaman SPP.
SPP adalah surat yang harus diisi oleh anggota jika hendak
mengajukan pinjaman. Sesuai dengan
teori
Surat Penyertaan Jaminan: Dokumen yang
dibuat untuk menganalisis aset debitur yang dipakai
sebagai jaminan kredit. Surat penyertaan jaminan di
CUKK dapat berupa SKMHT, SKPG, APHT, atau Fidusia.
Dokumen ini dibuat oleh Notaris.
Sesuai dengan teori
Evaluasi Permohonan Pinjaman: hasil analisis
dari data yang diperoleh dari wawancara ataupun dengan
survey untuk selanjutnya diajukan ke bagian
pelaksana kredit untuk mendapatkan keputusan
kredit. Evaluasi permohonan pinjaman
di CUKK berupa Narasi Pinjaman dan LPPCD yang
diperoleh saat OTS yang dilakukan oleh Staf AO dan
menjadi bahan pertimbangan penting dalam RKK. Dokumen
ini dibuat oleh Staf AO. Sesuai dengan
teori
Surat Perjanjian Pinjaman: surat yang
memuat perjanjian pinjaman uang antara koperasi dengan
anggotanya serta berisi syarat-syarat dan ketentuan
kredit yang berlaku. CUKK memiliki Surat
Perjanjian Pinjaman yang akan diisi oleh Staf Admin Kredit
jika pinjaman sudah pasti diterima. Surat Perjanjian
Pinjaman dibuat rangkap dua. Sesuai dengan
teori
Sumber: Hasil olahan penulis
Tabel 5.2 Perbandingan kajian teori tentang dokumen yang digunakan
dalam sistem pemberian kredit dengan yang ada di CUKK Lanjutan
Teori Temuan Lapangan
Keterangan Memorandum
Kredit surat perintah pencairan
kredit: dokumen yang digunakan oleh
bagian analisa atau pelaksana kredit
kepada bagian administrasi kredit
untuk membuka fasilitas kredit yang
diberikan kepada calon debitur yang
bersangkutan. Di CUKK, surat
perintah pencairan kredit dinamakan
Hasil Keputusan Tim Kredit HKTK
yang diisi oleh Staf Admin Kredit agar
Permohonan Pinjaman bisa
diproses lebih lanjut. HKTK dibuat
berdasarkan BAKK. Sesuai dengan teori
Surat Pemberitahuan
Persetujuan Kredit: surat yang ditujukan
kepada calon peminjam berisi
informasi permohonan kredit
yang disetujui untuk dicairkan beserta
syarat perjanjian kredit lainnya.
CUKK tidak memiliki surat
pemberitahuan persetujuan kredit
untuk menyampaikan
persetujuan kredit kepada calon
peminjam. Pemberitahuan
bahwa pinjaman diterima dilakukan
secara lisan melalui telpon atau pesan
singkat oleh Staf Admin Kredit.
Secara fungsional informasi penerimaan kredit telah
disampaikan kepada calon peminjam, tetapi secara
dokumentasi belum ada, sehingga menyebabkan
ketidakjelasan siapa yang bertanggungjawab terhadap
informasi yang disampaikan secara lisan melalui telpon
pesan singkat tersebut. Jadi, ketidak sesuainnya dengan teori
adalah tidak adanya dokumentasi oleh CUKK
sehingga menyebabkan ketidakjelasan siapa pihak yang
bertanggungjawab atas informasi bahwa pinjaman diterima.
Sumber: Hasil olahan penulis
Tabel 5.2. Perbandingan kajian teori tentang dokumen yang digunakan
dalam sistem pemberian kredit dengan yang ada di CUKK Lanjutan
Teori Temuan Lapangan
Keterangan Surat Penolakan:
surat yang ditujukan kepada anggota yang
berisi tentang pemberitahuan
penolakan kredit dan alasan penolakan
kredit yang diajukan oleh anggota.
CUKK tidak memiliki surat penolakan.
Penyampaian bahwa pinjaman ditolak dan
alasan penolakan dilakukan secara lisan
melalui telpon atau pesan singkat oleh Staf Admin
Kredit. Secara fungsional informasi
penolakan dan alasan penolakan kredit telah
disampaikan kepada calon peminjam, tetapi secara
dokumentasi belum ada, sehingga menyebabkan
ketidakjelasan siapa yang bertanggungjawab terhadap
informasi yang disampaikan secara lisan melalui telpon
pesan singkat. Jadi, ketidak sesuaiannya dengan teori
terletak pada tidak ada dokumentasi oleh CUKK
sehingga tidak jelas siapa yang bertanggungjawab atas
informasi bahwa pinjaman diterima.
Bukti Pengeluaran Uang: dokumen
untuk mencatat setiap pengeluaran
uang misalnya penarikan simpanan
oleh anggota, pengeluaran atas
biaya transportasi, dan lain sebagainya.
CUKK telah memiliki bukti pengeluaran uang
yaitu Slip Uang Keluar. Jika berkaitan dengan
pencairan kredit akan diisi oleh Staf Admin Kredit,
sedangkan untuk transaksi lain diisi oleh Staf Kasir
atau oleh anggota. Sesuai dengan teori
Bukti Penerimaan Uang: dokumen
untuk mencatat setiap penerimaan
uang ke dalam koperasi, misalnya
penerimaan simpanan,
penerimaan atas bunga pinjaman, dan
lain sebagainya. CUKK mempunyai bukti
penerimaan uang masuk yaitu Slip Uang Masuk.
Jika berkaitan dengan pencairan kredit akan diisi
oleh Staf Admin Kredit, sedangkan untuk transaksi
lain diisi oleh Staf Kasir atau anggota.
Sesuai dengan teori
Sumber: Hasil Olahan Penulis
4. Catatan Akuntansi yang Digunakan dalam Sistem Pemberian Kredit CUKK
Saat ini CUKK dalam mengelola pencatatan pembukuan sudah menggunakan program komputer yaitu Credit Union Core Information
System CUCIS. Adapun catatan akuntansi dalam program CUCIS yang digunakan CUKK meliputi:
a. Kontrol Kas Harian Kontrol kas harian digunanakan untuk mengontrol kas masuk dan
kas keluar yang diketik secara manual oleh masing-masing Staf Kasir menggunakan excel setelah jam kerja berakhir. Semua informasi
yang ada dalam SUM Jaspel dan SUK nomor buku anggota rekening, nomor validasi, nama dimasukkan ke dalam kontrol kas
harian. Kas masuk akan didebet dan kas keluar akan dikreditkan. Jumlah penerimaan dan pengeluaran kas yang ada di kontrol kas
harian akan dicocokan dengan jumlah penerimaan dan pengeluaran kas yang ada di buku kas harian saat kasir melakukan posting harian
kasir menggunakan program CUCIS. Kontrol kas harian dari masing- masing kasir ini digabungkan oleh Kabag Keuangan ke dalam kontrol
kas gabungan. Kontrol kas gabungan berisi informasi mengenai saldo akhir kas pada hari sebelumnya yang menjadi saldo awal pada hari
ini. Saldo akhir hari ini dihitung dengan cara jumlah saldo awal hari ini saldo akhir pada hari sebelumnya ditambah jumlah penerimaan
kas dikurangi jumlah pengeluaran kas.
b. Buku Kas Harian Buku kas harian adalah rekap jumlah pengeluaran dan pemasukan
kas perkasir, yang dilakukan pada hari yang bersangkutan. Kasir harus menyetor kas berdasarkan jumlah kas yang harus disetor kas
sisa transaksi, yang jumlahnya harus sama dengan jumlah kas yang ada di tangan sehingga selisihnya nol. Buku kas harian ini dilakukan
oleh masing-masing kasir saat jam kerja berakhir dan jumlah pengeluaran dan pemasukan yang ada di buku kas harian ini harus
sama dengan jumlah pengeluaran dan pemasukan yang ada di kontrol kas harian. Buku kas harian per kasir akan di gabungkan oleh Kabag
Keuangan dalam buku kas gabungan. Jumlah saldo akhirnya sama dengan saldo akhir yang ada di kontrol kas gabungan.
c. Kartu Pinjaman Umum Kartu pinjaman umum adalah suatu catatan tentang rincian
pinjaman yang dimiliki oleh seorang peminjam. Kartu pinjaman ini memuat jumlah uang yang dipinjam, bunga, denda, dan saldo akhir
pinjaman. d. Rekap Slip
Rekap slip memuat data mengenai Slip Uang Masuk dan Slip Uang Keluar yang terjadi selama satu hari. Rekap slip boleh
dilakukan oleh masing-masing kasir setelah jumlah kas yang di tangan sama dengan jumlah kas yang harus disetor berdasarkan buku
kas harian di CUCIS dan kontrol kas harian. Rekap slip akan di print
oleh masing-masing kasir dan diserahkan bersama dengan kas yang harus disetor kas tunai sisa transaksi.
e. Jurnal Umum Jurnal umum memuat jurnal-jurnal transaksi berdasarkan hasil
rekap Staf Kasir yang terjadi selama satu hari dan dilakukan setelah rekap SUM Jaspel dan SUK.
Tabel 5.3 Perbandingan kajian teori tentang catatan akuntansi yang
digunakan dalam sistem pemberian kredit dengan yang ada di CUKK
Teori Temuan Lapangan
Keterangan Buku Harian Kas:
merupakan tabelaris yang yang berfungsi
juga sebagai buku jurnal.
CUKK mempunyai buku kas harian yang digunakan untuk
merekap penerimaan dan pengeluaran kas yang terjadi per
kasir. Sesuai
dengan teori
Jurnal Umum: Jurnal umum
digunakan untuk mencatat semua
transaksi yang terjadi.
CUKK telah melakukan jurnal umum, yang dilakukan oleh
Staf Kasir pada akhir jam kerja menggunakan CUCIS untuk
mencatat transaksi penerimaan uang dan pengeluaran uang yang
terjadi akibat adanya penarikan atau penyetoran yang dilakukan
oleh anggota. Sesuai
dengan teori
Kartu Pinjaman Anggota: suatu
catatan yang memuat rincian pinjaman
yang diajukan oleh anggota.
Kartu pinjaman anggota adalah suatu catatan tentang rincian
pinjaman yang dimiliki oleh seorang peminjam. Kartu
pinjaman ini memuat jumlah uang yang dipinjam, bunga,
denda, dan saldo akhir pinjaman.
. Sesuai
dengan teori
Sumber: Olahan Penulis
5. Jaringan Prosedur yang Membentuk Sistem Pemberian Kredit CUKK. Jaringan prosedur yang membentuk sistem pemberian kredit di CUKK
meliputi: a. Prosedur Pengajuan Pinjaman.
Pada tahap ini calon peminjam mengajukan pinjaman dengan mendatangi CUKK dan menemui Staf Admin Kredit. Staf Admin
Kredit akan melakukan wawancara ringan dengan calon peminjam untuk mendapatkan informasi umum mengenai calon peminjam dan
pinjaman yang hendak diajukan. Calon peminjam akan mendapatkan penjelasan dari Staf Admin Kredit mengenai semua aturan dan syarat
yang harus dipenuhi dalam mengajukan pinjaman di CUKK. Pelayanan pinjaman hanya diberikan kepada anggota yang telah
memenuhi syarat-syarat pinjaman, yaitu sudah menjadi anggota penuh, usia peminjam minimal 17 tahun dan maksimal 65 tahun,
bersedia melunasi iuran gedung bagi yang belum lunas dan dapat dipotong dari pencairan pinjaman, saldo simpanan yang dijadikan
jaminan pinjaman tidak dapat ditarik secara tunai selama pinjaman belum lunas, pengajuan pinjaman baru bisa dilakukan apabila
pinjaman lama sudah dibayar minimal 75, dan pengajuan pinjaman memerlukan 2 dua orang pemberi referensi.
Staf Admin Kredit juga menjelaskan karakteristik dan syarat khusus untuk jenis pinjaman yang diajukan berdasarkan peraturan
yang ada di POJAK, kemudian memberikan SPP yang belum diisi
kepada anggota. Calon peminjam bisa membawa pulang SPP dan bisa mengisinya di rumah. SPP harus diisi dengan lengkap dan
ditandatangani oleh pihak yang menyetujui diajukannya permohonan pinjaman tersebut. Selanjutnya,
SPP yang sudah diisi dan ditandatangani diberikan kepada Staf Admin Kredit dengan dilampiri
dengan NPWP, fotokopi Kartu Keluarga KK, fotokopi Kartu Tanda Penduduk KTP calon peminjam, KTP suami istriorangtua calon
peminjam, Buku SISKA calon peminjam, beserta Surat Jaminan. Surat Jaminan dapat berupa Surat Keputusan Pegawai Negri Sipil
SK PNS, Sertifikat Tanah, dan Buku Pemilik Kendaraan Bermotor BPKB. Staf Admin Kredit kemudian memeriksa kelengkapan SPP
yang telah diisi oleh calon peminjam dan kelengkapan dokumen yang menjadi syarat. Jika sudah lengkap maka Staf Admin Kredit
kemudian menandatangani SPP. Semua dokumen permohonan pinjaman diserahkan ke Staf AO untuk selanjutnya dilakukan
analisis. b. Prosedur Analisis Pinjaman
Pada tahap ini, Staf AO akan memeriksa kembali kelengkapan dokumen pinjaman dan mempelajari dokumen-dokumen tersebut
untuk mendapatkan informasi umum dari calon peminjam kemudian melakukan OTS. Staf AO melakukan OTS dengan mendatangi rumah
calon peminjam survey. Tugas yang dilakukan oleh Staf AO dalam OTS adalah melihat secara langsung usaha yang dijalankan, menilai
kelayakan barang yang menjadi jaminan berupa tanah atau kendaraan bermotor, mengambil gambar yang bisa menjadi bukti penguat hasil
OTS barang jaminan, rumah calon peminjam, usaha yang tengah dijalankan, dan melakukan wawancara dengan calon peminjam,
dengan pemberi referensi, dengan tetangga, dan teman calon peminjam.
Ketika melakukan OTS, Staf AO harus mengisi LPPCD dengan melakukan wawancara dengan calon peminjam. LPPCD akan menjadi
laporan hasil OTS. Oleh sebab itu, LPPCD harus diisi sesuai dengan keadaan calon peminjam yang sesungguhnya dan angka-angka yang
tercantum dalam formulir tersebut harus mendapat persetujuan dari calon peminjam. Jika terbukti angka-angka yang ditulis dalam LPPCD
tidak sesuai dengan keadaan calon peminjam yang sesungguhnya maka permohonan pinjaman yang diajukan bisa saja ditunda atau
bahkan ditolak pencairannya oleh Komite Kredit. Setelah OTS selesai, Staf AO harus membuat Narasi Pinjaman
sebagai laporan hasil OTS. Narasi Pinjaman dilampiri gambar yang diambil saat melakukan OTS. Narasi Pinjaman harus memuat unsur
5C. Setelah itu, semua dokumen permohonan pinjaman dan laporan OTS LPPCD dan Narasi Pinjaman diserahkan semuanya kepada Staf
Admin Kredit. Staf Admin Kredit harus memeriksa kembali kelengkapan
dokumen-dokumen tersebut
dengan mengisi
CRSPPDPK. Apabila semua dokumen sudah lengkap, Staf Admin
Kredit dan Staf AO menandatangani CRSPPDPK. Setelah itu, semua dokumen permohonan pinjaman diserahkan kepada Komite
Kredit. c. Prosedur Keputusan Pinjaman
Keputusan pinjaman akan ditentukan oleh Komite Kredit dalam RKK berdasarkan laporan hasil OTS. Jadwal RKK tidak ditentukan,
karena diadakan berdasarkan permohonan pinjaman yang diajukan oleh anggota. Jika banyak anggota yang mengajukan pinjaman, maka
RKK bisa dilakukan dua kali dalam satu minggu. Dalam RKK, Komite Kredit memerlukan informasi lengkap dan
jelas mengenai calon peminjam. Terutama informasi laporan hasil OTS yang dirangkum dalam Narasi Pinjaman dan LPPCD harus bisa
meyakinkan Komite Kredit. Jika Narasi Pinjaman belum mengandung unsur 5C dan angka yang tertulis di LPPCD tidak sesuai dengan
angka yang tertulis di SPP dan Narasi Pinjaman atau ada dokumen yang kurang, maka permohonan pinjaman tersebut tidak bisa dibahas
lebih lanjut dalam RKK. Komite Kredit akan menunda untuk membahas permohonan pinjaman tersebut sehingga Staf AO harus
melakukan OTS ulang. Informasi yang dianggap kurang jelas dan kurang lengkap akan ditulis oleh Komite Kredit di lampiran BAKK
untuk mempermudah Staf AO melakukan OTS ulang. Jika informasi mengenai permohonan pinjaman sudah lengkap dan jelas, maka
Komite Kredit akan membahas permohonan pinjaman tersebut lebih
lanjut dalam RKK untuk menentukan apakah pinjaman tersebut diterima atau ditolak.
Permohonan pinjaman akan disetujui untuk dicairkan apabila calon peminjam sudah memenuhi semua syarat permohonan pinjaman, dan
berdasarkan hasil OTS, calon peminjam sudah memenuhi kriteria yang ditentukan oleh CUKK. Kriteria tersebut adalah rajin menabung,
prestasi dalam melunasi pinjaman sebelumnya, aktif dalam berbagai kegiatan yang dilaksanakan oleh CUKK, keadaan barang jaminannya
layak, mempunyai modal yang cukup untuk melunasi setoran pinjaman, dan tujuan penggunaan pinjamannya jelas. Jika calon
peminjam sudah memenuhi semua kriteria tersebut, maka calon peminjam dikatakan layak untuk mendapatkan pinjaman dari CUKK.
Jumlah pinjaman yang disetujui untuk dicairkan oleh Komite Kredit bisa saja lebih kecil atau sama dengan jumlah pinjaman yang diajukan
oleh anggota. Di CUKK, penolakan terhadap permohonan pinjaman sangat
jarang terjadi, paling tidak pinjaman yang disetujui untuk dicairkan lebih kecil dari jumlah yang diajukan, meskipun pinjaman yang
diajukan tersebut adalah pinjaman di bawah atau sama dengan jumlah simpanan di CUKK.
Hasil RKK akan ditulis dalam Berita Acara Komite Kredit BAKK dan harus ditandatangani oleh semua Komite Kredit. Semua
dokumen permohonan yang ditunda, ditolak, dan diterima
pencairannya digabungkan dalam satu map dan diserahkan kepada Staf Admin Kredit.
Berdasarkan BAKK yang diterima dari Komite Kredit, Staf Admin Kredit kemudian memberitahukan hasil keputusan Komite
Kredit kepada calon peminjam secara lisan melalui telpon atau pesan singkat. Untuk pinjaman yang ditunda pencairannya, Staf Admin
Kredit menghubungi Staf AO agar dilakukan OTS ulang. Apabila permohonan pinjaman ditolak pencairannya, Staf Admin Kredit
mengarsipkan semua dokumen permohonan pinjaman tersebut, kecuali NPWP, Surat Jaminan, dan Buku SISKA yang kemudian
dikembalikan kepada anggota. Sedangkan untuk pinjaman yang diterima pencairannya, Staf Admin Kredit mengisi Hasil Keputusan
Tim Kredit HKTK untuk membuka fasilitas kredit untuk calon peminjam tersebut dan memnjadwalkan pencairan kredit.
d. Prosedur Perjanjian Pinjaman Perjanjian pinjaman baru bisa dilakukan jika permohonan pinjaman
yang diajukan oleh calon peminjam telah disetujui oleh Komite Kredit. Dalam tahap ini, Staf Admin Kredit mengisi Surat Perjanjian
Pinjaman dibuat rangkap dua. Setelah itu Staf Admin Kredit kemudian meminta Komite Kredit untuk menandatangani HKTK dan
meminta Manager untuk menandatangani Surat Perjanjian Pinjaman. Calon peminjam harus datang ke CUKK untuk menandatangani Surat
Perjanjian Pinjaman. Untuk pinjaman di atas modal yang jumlahnya
mulai dari Rp 30.000.000,00, Staf Admin Kredit harus menghubungi Notaris dengan memberikan NPWP, fotokopi KK, fotokopi KTP
calon peminjam, suami istri orangtua, Surat Perjanjian Pinjaman, dan Surat Jaminan yang asli kepada Notaris untuk membuat Surat
Kuasa. Jika Surat Jaminannya adalah Sertifikat Tanah, dengan jumlah pinjaman yang diajukan sampai dengan Rp 50.000.000,00, maka
Notaris akan membuat Surat Kuasa berupa SKMHT. Sedangkan untuk jumlah pinjaman yang diajukan lebih dari Rp 50.000.000,00 dan surat
jaminannya adalah Sertifikat Tanah, maka Notaris membuat Surat Kuasa berupa APHT. Untuk jaminan berupa BPKB mobil, Notaris
akan membuat Surat Kuasa berupa Fiducia. Surat Kuasa dibuat dua rangkap oleh Notaris, yang asli akan disimpan oleh Notaris dan
rangkapannya diberikan kepada CUKK. Setelah Notaris membuat Surat Kuasa, calon peminjam dan perwakilan dari CUKK harus
datang ke Notaris untuk menandatangani Surat Kuasa. NPWP, fotokopi KK, fotokopi KTP calon peminjam, suami istri orangtua
calon peminjam, Surat Perjanjian Pinjaman, Surat Jaminan, dan rangkapan Surat Kuasa diserahkan kembali kepada CUKK.
Apabila Surat Kuasa sudah diterima, maka Staf Admin Kredit mengarsipakan BAKK. BAKK diarsipkan di lemari ruangan Staf
Admin Kredit. Calon peminjam harus datang ke kantor CUKK untuk proses pencairan pinjaman. Staf Admin Kredit akan mengisi Slip
Pencairan Pinjaman, SUK, dan SUM Jaspel di depan calon peminjam
kemudian meminta calon peminjam untuk menandatangani ketiga slip tersebut. Slip Pencairan Pinjaman dibuat rangkap dua. SPP, HKTK,
Surat Perjanjian Pinjaman, rangkapan Surat Kuasa, Slip Pencairan Pinjaman beserta rangkapannya, SUK, SUM Jaspel, NPWP, dan Buku
SISKA diserahkan ke Staf Kasir untuk proses pencairan pinjaman. Sedangkan dokumen lainnya fotokopi KK, fotokopi KTP, fotokopi
suamiistri calon peminjam, Surat Jaminan, LPPCD, Narasi Pinjaman, dan CRSPPDPK akan disimpan terlebih dahulu oleh Staf Admin
Kredit. Setelah proses pencairan pinjaman selesai, maka semua dokumen tersebut akan diarsipkan bersama dokumen lain yang
dikembalikan oleh Staf Kasir. Calon peminjam bisa menunggu di ruang tunggu untuk proses pencairan pinjaman.
e. Prosedur Pencairan Pinjaman Staf Kasir memeriksa kembali dokumen pinjaman yang diterima
dari Staf Admin Kredit untuk memastikan bahwa dokumen tersebut sudah lengkap, sudah diotorisasi,
serta menghitung kembali
kesesuaian angka yang tertulis di Slip Pencairan Pinjaman dengan yang tertulis di SUM Jaspel dan SUK. Adapun dokumen-dokumen
yang diterima dari Staf Admin Kredit adalah SPP, HKTK, Surat Perjanjian Pinjaman, rangkapan Surat Kuasa, Slip Pencairan Pinjaman
beserta rangkapannya, SUK, SUM Jaspel, NPWP, dan Buku SISKA. Setelah semuanya diperiksa dan lengkap, Staf Kasir kemudian
mengetik transaksi tersebut ke dalam komputer. Setelah itu Staf Kasir
mencetak validasi SUK untuk penarikan pinjaman, mencetak validasi SUM Jaspel, mencetak buku pinjaman anggota yang ada di Buku
SISKA, dan mencetak Tabel Angsuran Pinjaman menggunakan CUCIS.
Validasi slip masing-masing dilakukan di bagian belakang SUM Jaspel dan SUK, sedangkan Tabel Angsuran Pinjaman dicetak di balik
Surat Perjanjian Pinjaman. Nomor validasi berisi informasi mengenai nomor slip tanggal, bulan, dan tahun no BA atau rekening jumlah
uang nomor kasir CUKK. Contoh nomor validasi dapat dilihat pada Lampiran_C12 halaman 240. Setelah itu Staf Kasir menandatangani
SUM Jaspel, SUK, dan Slip Pencairan Pinjaman. Tahap terakhir Staf Kasir memanggil calon peminjam kemudian
menghitung uang di depan calon peminjam setelah itu memberikan Buku SISKA, rangkapan Surat Perjanjian Pinjaman yang dibaliknya
sudah dicetak Tabel Angsuran Pinjaman, NPWP, rangkapan Slip Pencairan Pinjaman, beserta uang tunai kepada calon peminjam.
Semua dokumen permohonan pinjaman kecuali SUM Jaspel dan SUK, diserahkan kembali kepada Staf Admin Kredit untuk diarsipkan.
Staf Kasir kemudian menyimpan SUM Jaspel dan SUK sesuai dengan urutan validasinya dan akan diperiksa kembali saat jam kerja berakhir.
Untuk menunjang sistem pemberian kredit yang ada di CUKK, ada beberapa prosedur lain yang digunakan meliputi:
a. Prosedur Administrasi Kredit Staf Admin Kredit dan Staf AO bertugas untuk mengumpulkan dan
meminta dokumen permohonan pinjaman yang meliputi SPP, fotokopi KTP calon peminjam, Surat Jaminan, fotokopi KK, SKMHT, APHT,
Fidusia, Surat Perjanjian Pinjaman, Slip Pencairan Pinjaman, Narasi Pinjaman, Ceklist Registrasi Surat Permohonan Pinjaman dan Deviasi
Penyimpangan Kredit, Laporan Pendapatan dan Pengeluaran Calon Debitur, dan Hasil Keputusan Tim Kredit. Semua dokumen tersebut
diarsipkan berdasarkan urutan tanggal. Surat Jaminan dan Surat Kuasa disimpan di lemari besi CUKK, sedangkan dokumen permohonan lain
disimpan dalam map kemudian disimpan di rak ruangan Staf Admin Kredit.
b. Prosedur Pencatatan dan Pembukuan Sebelum jam kerja dimulai, Kabag Keuangan memberikan kas awal
kepada semua Staf Kasir. Kas awal tersebut akan menjadi saldo awal bagi Staf Kasir yang digunakan saat ada penarikan pinjaman dan saat
ada pencairan pinjaman oleh anggota. Setelah jam kerja berakhir, semua Staf Kasir akan menghitung jumlah kas tunai yang ada di
tangan kemudian mengetik semua transaksi penerimaan dan pengeluaran kas berdasarkan SUM Jaspel, dan SUK ke kontrol kas
harian di program Excel. Setelah itu, Staf Kasir melakukan rekap kasir posting harian kasir untuk menutup buku kas harian kasir. Jumlah
pemasukan, jumlah pengeluaran, dan jumlah kas yang harus disetor
berdasarkan kontrol kas harian, harus sama dengan jumlah yang ada di Buku Kas Harian berdasarkan rekap kasir di CUCIS. Jumlah kas
yang harus disetor berdasarkan kontrol kas harian, harus sama dengan jumlah kas tunai yang ada di tangan sehingga selisihnya menjadi nol.
Jika selisihnya nol, maka langkah selanjutnya semua Staf Kasir melakukan Rekap Slip menggunakan program CUCIS dan mencetak
Rekap Slip tersebut. Setelah itu, Staf Kasir melakukan jurnal umum, kemudian
dilanjutkan dengan melakukan reposting jurnal ke buku besar. SUM Jaspel, SUK, dan Rekap Slip beserta uang kas sisa hasil transaksi
diberikan kepada Kabag Keuangan. Kabag Keuangan kemudian menghitung kesesuaian antara kas
yang disetor oleh kasir dengan jumlah kas yang tercantum dalam Rekap Slip. Setelah itu Kabag Keuangan menggabungkan semua
kontrol kas yang telah dibuat oleh semua Staf Kasir ke dalam kontrol kas gabungan. Setelah itu Kabag Keuangan menggabungkan semua
buku kas harian Staf Kasir semua kasir ke dalam buku kas. Jumlah saldo akhir berdasarkan Kontrol Kas, harus sama dengan jumlah
saldo akhir yang di buku kas, dan jumlah kas tunai yang di tangan. Setelah semmuanya sama, Kabag Keuangan mengarsipkan SUM
Jaspel, SUK dan Rekap Slip.
Tabel 5.4 Perbandingan kajian teori tentang jaringan prosedur yang
membentuk sistem pemberian kredit dengan yang ada di CUKK.
Teori Temuan Lapangan
Keterangan Prosedur
Permohonan Kredit: dilakukan dengan
mengisi formulir permohonan kredit
yang telah tersedia dan petugas
memberikan petunjuk serta bimbingan
kepada calon peminjam dalam
pengisian formulir. DI CUKK, prosedur permohonan
kredit merupakan tahap awal dimana calon peminjam mendatangi kantor
CUKK, menemui Staf Admin Kredit untuk mendapatkan penjelasan
mengenai syarat-syarat pengajuan pinjaman, kemudian mengisi SPP.
Prosedur ini dilakukan untuk mendapatkan informasi dasar
mengenai calon peminjam, informasi mengenai pinjaman yang hendak
diajukan, dan dokumen yang menjadi syarat permohonan pinjaman.
Dilakukan oleh Staf
Admin Kredit.
Prosedur evaluasi analisis kredit: untuk
menilai sampai sejauh mana kredit tersebut
diperlukan oleh calon peminjam, dan
menilai kondisi serta kemampuan peminjam
untuk melunasi pinjaman tersebut
Dalam prosedur analisis kredit di CUKK Staf Account Officer Staf
AO melakukan OTS dengan mendatangi rumah calon peminjam.
Dalam OTS, Staf AO harus melihat secara langsung usaha yang
dijalankan, menilai kelayakan barang yang menjadi jaminan berupa tanah
atau kendaraan bermotor, mengambil gambar yang bisa menjadi bukti
penguat hasil OTS, dan melakukan wawancara. Setelah OTS selesai,
maka Staf AO harus membuat Laporan hasil OTS LPPCD dan
Narasi Pinjaman. Dilakukan
oleh Staf Admin Kredit
dan Staf AO.
Prosedur Keputusan Pemberian Kredit:
tahap pengambilan keputusan oleh pihak
yang berwenang berdasarkan hasil
evaluasi pemberian kredit.
Dalam prosedur keputusan pinjaman, keputusan kredit akan
ditentukan oleh Komite Kredit dalam RKK berdasarkan laporan hasil OTS.
Keputusan pinjaman dapat berupa ditunda, ditolak, dan diterima yang
disampaikan kepada calon peminjam secara lisan melaui telpon atau
melalui pesan singkat. Setelah RKK selesai Komite Kredit mengeluarkan
BAKK. Dilakukan
oleh Komite Kredit
Manager, Kabag
Kredit,
dan Kabag
Keuangan
Sumber: Hasil olahan penulis
Tabel 5.4 Perbandingan kajian teori tentang jaringan prosedur yang
membentuk sistem pemberian kredit dengan yang ada di CUKK Lanjutan
Teori Temuan Lapangan
Keterangan Prosedur Perjanjian
Kredit: perjanjian pinjaman dilakukan
dilaksanakan sebelum kredit dicairkan dan
baru bisa ditandatangani setelah
permohonan pinjaman disetujui. Perjanjian
pinjaman yang dilaksanakan meliputi
surat perjanjian pinjaman dan surat
kuasa menjual memindah hak.
Di CUKK prosedur perjanjian kredit dilakukan setelah Komite
Kredit mengeluarkan BAKK. Setelah itu, Staf Admin Kredit
mengisi Surat Perjanjian Pinjaman. Jika pinjaman yang
diajukan oleh anggota mulai dari Rp 30.000.000,00 maka Staf
Admin Kredit menghubungi Notaris sehingga Notaris
mengeluarkan Surat Kuasa. Surat Kuasa dapat berupa SKMHT,
APHT, dan Fiducia. Dilakukan oleh
Admin Kredit.
Prosedur Pencairan Kredit:
pencairan pinjaman merupakan tahap
terakhir setelah ketentuan-ketentuan
dipenuhi oleh peminjam. Peminjam
harus menandatangani kuitansi rangkap dua
sebagai bukti tanda terima uang tersebut.
Kuitansi yang asli pada kasir, copy-nya
untuk si peminjam. Prosedur pencairan pinjaman di
CUKK dilakukan berdasarkan dokumen-dokumen yang diterima
oleh Staf Kasir dari Staf Admin Kredit. Jumlah pinjaman baru bisa
dicairkan setelah semua dokumen ditandatangani oleh pihak yang
berwenang dan jumlah uang yang dicairkan harus sama dengan
jumlah yang tertera pada SUK. Dilakukan oleh
Staf Kasir.
Berikut adalah bagan alir dokumen atau flowchart Sistem Pemberian Kredit di CUKK.
Gambar 5.1 Bagan Alir Dokumen Sistem Pemberian Kredit pada CU Keling Kumang
Sumber: Hasil Olahan Penulis
Staf Admin Kredit
Mulai
Memberikan SPP yang belum diisi
Menerima SPP yang sudah diisi dan dokumen
persyaratan
Memeriksa kelengkapan SPP dan kelengkapan
dokumen syarat Menandatangani
SPP Melakukan
wawancara ringan
Menjelaskan peraturan sesuai
jenis pinjaman
1 SPP bisa dibawa pulang
oleh anggota dan dikembalikan setelah diisi
dengan lengkap dan ditandatangani
Fk : Fotokopi KK : Kartu Keluarga
KTP : Kartu Tanda Penduduk SPP : Surat Permohonan Pinjaman
CP : Calon Peminjam NPWP : Nomor Pokok Wajib Pajak
Surat Jaminan dapat berupa, Sertifikat Tanah, Buku Pemilik Kendaraan Bermotor, dan Surat Keputusan
Pegawai Negri Sipil Memstikan SPP
sudah ditandatangani
NPWP
Fk-KK Fk-KTP CP
Fk-KTP suami Istri CP Surat Jaminan
Buku SISKA SPP
NPWP
Fk-KK Fk-KTP CP
Fk-KTP suami Istri CP Surat Jaminan
Buku SISKA SPP
Gambar 5.1 Bagan Alir Dokumen Sistem Pemberian Kredit pada CU Keling Kumang Lanjutan
Sumber: Hasil Olahan Penulis
1
Melakukan OTS dan mengisi LPPCD
LPPCD
Membuat Narasi
Pinjaman Narasi
Pinjaman Memeriksa kelengkapan dan
mempelajari dokumen permohonan pinjaman
Saat Melakukan OTS Staf AO melakukan wawancara,
mengisi LPPCD, dan mengambil gambar
Menandatangani Narasi Pinjaman
Setelah OTS selesai
Keterangan:
LPPCD : Laporan Pendapatan dan Pengeluaran Calon Debitur CRSPPDPK : Ceklis Registrasi Surat Permohonan Pinjaman Deviasi
Penyimpangan Kredit AO : Account Officer
OTS : On The Spot RKK : Rapat Komite Kredit
Staf Account Officer
Menandatangani LPPCD bersama CP
Fk : Fotokopi KK : Kartu Keluarga
KTP : Kartu Tanda Penduduk SPP : Surat Permohonan Pinjaman
CP : Calon Peminjam Dokumen Pinjaman dapat berupa, Sertifikat tanah, Buku
Pemilik Kendaraan Bermotor, dan Surat Keputusan Pegawai Negri Sipil
Fk-KK Fk-KTP CP
Fk-KTP suami Istri CP Surat Jaminan
Buku SISKA SPP
LPPCD
Narasi Pinjaman
Harus mengandung
unsur 5C NPWP
Fk-KK Fk-KTP CP
Fk-KTP suami Istri CP Surat Jaminan
Buku SISKA SPP
NPWP 2
Gambar 5.1 Bagan Alir Dokumen Sistem Pemberian Kredit pada CU Keling Kumang Lanjutan
Sumber: Hasil Olahan Penulis
2
Memeriksa kelengkapan dokumen
dengan mengisi CRSPPDPK
Menandatangani CRSPPDPK bersama
Staf AO CRSPPDPK
3 Meminta tandatangan
kepada Staf AO yang membuat Narasi Pinjaman
Staf Admin Kredit
Keterangan
LPPCD : Laporan Pendapatan dan Pengeluaran Calon Debitur CRSPPDPK : Ceklis Registrasi Surat Permohonan Pinjaman
Deviasi Penyimpangan Kredit AO : Account Officer
OTS : On The Spot RKK : Rapat Komite Kredit
BAKK : Berita Acara Komite Kredit
Fk-KK Fk-KTP CP
Fk-KTP suami Istri CP Surat Jaminan
Buku SISKA SPP
LPPCD
Narasi Pinjaman
CRSPPDPK Fk : Fotokopi
KK : Kartu Keluarga KTP : Kartu Tanda Penduduk
SPP : Surat Permohonan Pinjaman CP : Calon Peminjam
Dokumen Pinjaman dapat berupa, Sertifikat tanah, Buku Pemilik Kendaraan Bermotor, dan Surat Keputusan
Pegawai Negri Sipil
Fk-KK Fk-KTP CP
Fk-KTP suami Istri CP Surat Jaminan
Buku SISKA SPP
LPPCD
Narasi Pinjaman
NPWP
NPWP
Gambar 5.1 Bagan Alir Dokumen Sistem Pemberian Kredit pada CU Keling Kumang Lanjutan
Sumber: Hasil Olahan Penulis
Komite Kredit
3
Melakukan RKK
Tidak
CP layak mendapatkan
pinjaman? Ya
Ditulis dalam BAKK dan tidak dibahas
lebih lanjut dalam RKK Informasi sudah
lengkap dan meyakinkan? Dibahas lebih
lanjut dalam RKK Tidak
Ya Ditulis dalam
BAKK Ditulis dalam
BAKK
4 Pinjaman
ditunda dan dilakukan
analisis ulang
Digabung dengan dokumen
permohonan pinjaman yang
ditunda dan ditolak
6 Digabung dengan
dokumen permohonan pinjaman yang diterima
dan ditolak
5 Digabung dengan
dokumen permohonan pinjaman yang diterima
dan ditunda Fk-KK
Fk-KTP CP Fk-KTP suami Istri CP
Surat Jaminan Buku SISKA
SPP LPPCD
Narasi Pinjaman CRSPPDPK
Fk-KK Fk-KTP CP
Fk-KTP suami Istri CP Surat Jaminan
Buku SISKA SPP
LPPCD Narasi Pinjaman
CRSPPDPK BAKK
Fk-KK Fk-KTP CP
Fk-KTP suami Istri CP Surat Jaminan
Buku SISKA SPP
LPPCD Narasi Pinjaman
CRSPPDPK Keterangan
LPPCD : Laporan Pendapatan dan Pengeluaran Calon Debitur
CRSPPDPK : Ceklis Registrasi Surat Permohonan Pinjaman
Deviasi Penyimpangan Kredit AO : Account Officer
OTS : On The Spot RKK : Rapat Komite Kredit
BAKK : Berita Acara Komite Kredit
Fk-KK Fk-KTP CP
Fk-KTP suami Istri CP Surat Jaminan
Buku SISKA SPP
LPPCD Narasi Pinjaman
CRSPPDPK BAKK
BAKK
NPWP
NPWP NPWP
NPWP Pinjaman di atas
jumlah simpanan sampai dengan Rp
200.000.000,00
Gambar 5.1 Bagan Alir Dokumen Sistem Pemberian Kredit pada CU Keling Kumang Lanjutan
Sumber: Hasil Olahan Penulis
6
Memeriksa BAKK dan Memberitahukan hasil
RKK ke CP melalui telpon pesan singkat
5 4
Memeriksa BAKK
Menjadwalkan pencairan pinjaman dan memberitahukan
hasil RKK ke CP melalui telpon pesan singkat
Mengisi HKTK dan Surat Perjanjian
Pinjaman
Fk-KK Fk-KTP CP
Fk-KTP Suami Istri CP Surat Jaminan
SPP
LPPCD
Narasi Pinjaman CRSPPDPK
HKTK 2
Surat Perjanjian Pinjaman
7
Staf Admin Kredit
Memberitahukan ke Staf AO mengenai
hasil RKK bahwa ada pinjaman yang
ditunda
Akan dilakukan analisis ulang oleh
Staf AO
1
Fk-KK Fk-KTP CP
Fk-KTP suami Istri CP
SPP LPPCD
Narasi Pinjaman
CRSPPDPK
Surat Jaminan
Ke CP Buku SISKA
Meminta Komite Kredit tandatangani HKTK. Meminta Manager dan CP
menandatangani Surat Perjanjian Pinjaman
Fk-KK Fk-KTP CP
Fk-KTP suami Istri CP Surat Jaminan
Buku SISKA SPP
LPPCD
Narasi Pinjaman
CRSPPDPK BAKK
HKTK T
Buku SISKA NPWP
Di Digabung
dengan pinjaman yang
diterima Digabung
dengan pinjaman yang
diterima NPWP
1
NPWP NPWP
Memeriksa BAKK dan memberitahukan hasil
RKK ke CP melalui telpon pesan singkat
Fk-KK Fk-KTP CP
Fk-KTP suami Istri CP Surat Jaminan
Buku SISKA SPP
LPPCD
Narasi Pinjaman
CRSPPDPK
Fk-KK Fk-KTP CP
Fk-KTP suami Istri CP Surat Jaminan
Buku SISKA SPP
LPPCD
Narasi Pinjaman
CRSPPDPK BAKK
BAKK NPWP
Fk-KK Fk-KTP CP
Fk-KTP suami Istri CP Surat Jaminan
Buku SISKA SPP
LPPCD
Narasi Pinjaman
CRSPPDPK BAKK
BAKK BAKK
NPWP 2
2 Surat Perjanjian
Pinjaman 1
Gambar 5.1 Bagan Alir Dokumen Sistem Pemberian Kredit pada CU Keling Kumang Lanjutan
Sumber: Hasil Olahan Penulis
7
Menghubungi Notaris
Staf Admin Kredit
Fk-KK Fk-KTP CP
Fk-KTP suami Istri CP Surat Jaminan
Buku SISKA SPP
LPPCD
Narasi Pinjaman
CRSPPDPK BAKK
HKTK NPWP
2 Surat Perjanjian
Pinjaman 1
NPWP
Fk : Fotokopi KK : Kartu Keluarga
KTP : Kartu Tanda Penduduk SPP : Surat Permohonan Pinjaman
CP : Calon Peminjam Keterangan
LPPCD : Laporan Pendapatan dan Pengeluaran Calon Debitur
CRSPPDPK : Ceklis Registrasi Surat Permohonan Pinjaman Deviasi Penyimpangan Kredit
AO : Account Officer OTS : On The Spot
RKK : Rapat Komite Kredit BAKK : Berita Acara Komite Kredit
HKTK : Hasil Keputusan Tim Kredit
Fk-KK Fk-KTP CP
Fk-KTP suami Istri CP Surat Jaminan
Buku SISKA SPP
LPPCD
Narasi Pinjaman
CRSPPDPK BAKK
HKTK 2
Surat Perjanjian Pinjaman
8 Ke Notaris
1
Gambar 5.1 Bagan Alir Dokumen Sistem Pemberian Kredit pada CU Keling Kumang Lanjutan
Sumber: Hasil Olahan Penulis
Staf Admin Kredit
8
Digabungkan menjadi
satu Dari Notaris
9
Fk : Fotokopi KK : Kartu Keluarga
KTP : Kartu Tanda Penduduk SPP : Surat Perjmohonan Pinjaman
CP : Calon Peminjam
Keterangan:
LPPCD : Laporan Pendapatan dan Pengeluaran Calon Debitur
CRSPPDPK : Ceklis Registrasi Surat Permohonan Pinjaman Deviasi Penyimpangan Kredit
AO : Account Officer OTS : On The Spot
RKK : Rapat Komite Kredit Surat Kuasa dapat berupa Akta Pemberian Hak Tanggungan, Surat
Kuasa Menguasai Hak Tanah, atau Fidusia. BAKK : Berita Acara Komite Kredit
Buku SISKA SPP
LPPCD
Narasi Pinjaman
CRSPPDPK BAKK
HKTK
Fk-KK Fk-KTP CP
Fk-KTP suami Istri CP Surat Jaminan
Buku SISKA SPP
LPPCD
Narasi Pinjaman
CRSPPDPK BAKK
HKTK 2
Surat Perjanjian Pinjaman
Surat Kuasa 2
T 1
NPWP
Dibuat oleh Notaris bisa berupa APHT, SKMHT,
dan FIducia dan telah ditandatangani oleh CP
dan wakil dari CUKK
Fk-KK Fk-KTP CP
Fk-KTP Suami Istri CP Surat Jaminan
Surat Kuasa 2
NPWP 2
Surat Perjanjian Pinjaman
1
Gambar 5.1 Bagan Alir Dokumen Sistem Pemberian Kredit pada CU Keling Kumang Lanjutan
Sumber: Hasil Olahan Penulis
Mengisi SUM Jaspel,SUK, Slip
Pencairan Pinjaman
Staf Admin Kredit
9
LPPCD : Laporan Pendapatan dan Pengeluaran Calon Debitur
CRSPPDPK : Ceklis Registrasi Surat Permohonan Pinjaman Deviasi Penyimpangan Kredit
AO : Account Officer OTS : On The Spot
RKK : Rapat Komite Kredit BAKK : Berita Acara Komite Kredit
Surat Kuasa dapat berupa Akta Pemberian Hak Tanggungan, Surat Kuasa Menguasai Hak Tanah, atau Fidusia.
SUK : Slip Uang Pinjaman SUM Jaspel : Slip Uang Masuk Jaspel
SUM : Slip Uang Masuk HKTK : Hasil Keputusan Tim Kredit
Fk-KK Fk-KTP CP
Fk-KTP suami Istri CP Surat Jaminan
Buku SISKA SPP
LPPCD
Narasi Pinjaman
CRSPPDPK HKTK
2 Surat Perjanjian
Pinjaman Surat Kuasa
2
Fk-KK Fk-KTP CP
Fk-KTP Suami Istri CP Surat Jaminan
10 Buku SISKA
SPP LPPCD
Narasi Pinjaman CRSPPDPK
2
Surat Perjanjian Pinjaman Surat Kuasa
2
Slip Pencairan Pinjaman SUK
SUM Jaspel
2
HKTK 1
1
1
Keterangan NPWP
NPWP
Gambar 5.1 Bagan Alir Dokumen Sistem Pemberian Kredit pada CU Keling Kumang Lanjutan
Sumber: Hasil Olahan Penulis
Menandatangani Slip Pencairan Pinjaman kemudian meminta C
P ntuk menandatangani Slip pencairan
Pinjaman, SUM Jaspel, dan SUK 10
Keterangan Fk : Fotokopi
KK : Kartu Keluarga KTP : Kartu Tanda Penduduk
SPP : Surat Permohonan Pinjaman CP : Calon Peminjam
LPPCD : Laporan Pendapatan dan Pengeluaran Calon Debitur
CRSPPDPK : Ceklis Registrasi Surat Permohonan Pinjaman Deviasi Penyimpangan Kredit
AO : Account Officer OTS : On The Spot
RKK : Rapat Komite Kredit SUK : Slip Uang Pinjaman
SUM Jaspel : Slip Uang Masuk Jaspel SUM : Slip Uang Masuk
Surat Kuasa dapat berupa Akta Pemberian Hak Tanggungan, Surat Kuasa Menguasai Hak Tanah, atau Fidusia.
HKTK : Hasil Keputusan Tim Kredit
Staf Admin Kredit
Fk-KK Fk-KTP CP
Fk-KTP Suami Istri CP Surat Jaminan
Buku SISKA SPP
LPPCD Narasi Pinjaman
CRSPPDPK
Surat Perjanjian Pinjaman
Surat Kuasa 2
2
Slip Pencairan Pinjaman
SUK SUM Jaspel
2
HKTK
Fk-KK Fk-KTP CP
Fk-KTP Suami Istri CP Surat Jaminan
Buku SISKA SPP
LPPCD Narasi Pinjaman
CRSPPDPK
Surat Perjanjian Pinjaman
Surat Kuasa 2
2
Slip Pencairan Pinjaman
SUK SUM Jaspel
2 1
HKTK
11 12
1 1
1 NPWP
NPWP
Gambar 5.1 Bagan Alir Dokumen Sistem Pemberian Kredit pada CU Keling Kumang Lanjutan
Sumber: Hasil Olahan Penulis
Staf Kasir
11
Periksa kelengkapan
Buku SISKA SPP
Surat Perjanjian Pinjaman
Surat Kuasa
2 1
2
Slip Pencairan Pinjaman
SUM Jaspel
2 1
SUK
HKTK NPWP
Input data dari SUM Japel dan SUK ke
Komputer File
KPA Validasi SUM
Jaspel, SUK, Cetak TAP dan
Buku SISKA File
RK
Buku SISKA SPP
Surat Perjanjian Pinjaman
Surat Kuasa
2 1
2
Slip Pencairan Pinjaman
SUM Jaspel
2 1
SUK
HKTK 15
13 TAP: Tabel Angsuran Pinjaman
Validasi SUM Jaspel, SUK,
Cetak TAP dan Buku SISKA
Validasi DIbalik SUm Jaspel dan SUK dan
Cetak dibalik Surat Perjanjian Pinjaman
dan Di buku SISKA
NPWP
Ke CP 14
SPP : Surat Perjanjian Pinjaman SUK : Slip Uang Pinjaman
SUM Jaspel : Slip Uang Masuk Jasa pelayanan SUM : Slip Uang Masuk
HKTK : Hasil Keputusan Tim Kredit NPWP : Nomor Pokok Wajib Pajak
TAP : Tabel Angsuran Pinjaman BKH : Buku Kas Harian
BK : Buku Kas KKG : Kontrol Kas Harian
KK : Kas Kasir KPA ; Kartu Pinjaman Anggota
SPPP : Surat Pemberitahuan Persetujuan Pinjaman
Gambar 5.1 Bagan Alir Dokumen Sistem Pemberian Kredit pada CU Keling Kumang Lanjutan
Sumber: Hasil Olahan Penulis
Staf Admin Kredit
SPP Surat Perjanjian
Pinjaman Surat Kuasa
1 2
Slip Pencairan Pinjaman
12 14
1
Diarsipkan Fk-KK
Fk-KTP CP Fk-KTP suami istri CP
Surat Jaminan LPPCD
Narasi Pinjaman CRSPPDPK
Fk-KK Fk-KTP CP
Fk-KTP suami istri CP Surat Jaminan
LPPCD Narasi Pinjaman
CRSPPDPK Fk : Fotokopi
KK : Kartu Keluarga KTP : Kartu Tanda Penduduk
SPP : Surat Perjmohonan Pinjaman CP : Calon Peminjam
Keterangan
LPPCD : Laporan Pendapatan dan Pengeluaran Calon Debitur
CRSPPDPK : Ceklis Registrasi Surat Permohonan Pinjaman Deviasi Penyimpangan Kredit
AO : Account Officer OTS : On The Spot
RKK : Rapat Komite Kredit SUK : Slip Uang Pinjaman
SUM Jaspel : Slip Uang Masuk Jaspel Surat Kuasa dapat berupa Akta Pemberian Hak Tanggungan,
Surat Kuasa Menguasai Hak Tanah, atau Fidusia. HKTK : Hasil Keputusan Tim Kredit
SPP Surat Perjanjian
Pinjaman Surat Kuasa
1 2
Slip Pencairan Pinjaman
1 HKTK
T Surat Jaminan dan Surat Kuasa
diarsipkan di Brangkas, sedangkan dokumen lain
disimpan disimpan di lemari ruangan Staf Admin Kredit
HKTK
Gambar 5.1 Bagan Alir Dokumen Sistem Pemberian Kredit pada CU Keling Kumang Lanjutan
Sumber: Hasil Olahan Penulis
File RK
15
melakukan posting harian
kasir File
BKH Hitung uang kas
tunai sisa transaksi
SUM Jaspel SUK
13
File KK
16 mengetik data
ke excel
17 Melakukan
Rekap Slip
melakukan jurnal umum
Jurnal Umum
Posting
Buku Besar
Beradsarkan SUM Jaspel
dan SUK
Staf Kasir
Cetak Rekap Slip
Rekap Slip
18 17
TAP: Tabel Angsuran Pinjaman SPP : Surat Perjanjian Pinjaman
SUK : Slip Uang Pinjaman SUM Jaspel : Slip Uang Masuk Jasa pelayanan
SUM : Slip Uang Masuk HKTK : Hasil Keputusan Tim Kredit
NPWP : Nomor Pokok Wajib Pajak TAP : Tabel Angsuran Pinjaman
BKH : Buku Kas Harian BK : Buku Kas
KKG : Kontrol Kas Harian KK : Kas Kasir
KPA ; Kartu Pinjaman Anggota SPPP : Surat Pemberitahuan Persetujuan Pinjaman
Gambar 5.1 Bagan Alir Dokumen Sistem Pemberian Kredit pada CU Keling Kumang Lanjutan
Sumber: Hasil Olahan Penulis
File KK
17
Digabungkan Dari semua
kasir
File KKG
File BKH
16
Dari semua
kasir
Digabungkan
File BK
SUM Jaspel SUK
18
Membandingkan kas dengan
jumlah yg tercantum di
slip
Kabag Keuangan
Rekap Slip
SUM Jaspel SUK
Rekap Slip Selesai
SPP : Surat Perjanjian Pinjaman SUK : Slip Uang Pinjaman
SUM Jaspel : Slip Uang Masuk Jasa pelayanan SUM : Slip Uang Masuk
HKTK : Hasil Keputusan Tim Kredit NPWP : Nomor Pokok Wajib Pajak
TAP : Tabel Angsuran Pinjaman BKH : Buku Kas Harian
BK : Buku Kas KKG : Kontrol Kas Harian
KK : Kas Kasir KPA ; Kartu Pinjaman Anggota