sebanyak 5 gram kemudian dilarutkan dalam 10 ml etanol 70 kemudian diturunkan menjadi konsentrasi 45, 40, 35, 30, 25, 20, 15, 10 dengan
melarutkan ke dalam etanol 70 hingga 10 ml.
5. Uji daya antibakteri ekstrak etanol daun beluntas dan daun kemangi
terhadap
Staphylococcus epidermidis a.
Pembuatan suspensi bakteri uji
Pembuatan suspensi bakteri uji dilakukan dengan cara menanam kultur bakteri uji di dalam NaCl fisiologis kemudian
kekeruhannya diukur menggunakan densicheck sampai 0,5 sesuai dengan larutan standar 0,5 Mac Farland 1,5.10
8
CFUml.
b. Uji daya antibakteri ekstrak etanol daun beluntas dan daun
kemangi terhadap Staphylococcus epidermidis dengan metode
difusi sumuran
Pengujian daya antibakteri dengan metode difusi sumuran menggunakan 2 macam kontrol, yaitu kontrol media dan kontrol
pertumbuhan bakteri uji. Pembuatan kontrol media yaitu dengan menuang 30 ml MHA
pada petri sampai memadat kemudian dibuat sumuran lalu diinkubasi pada suhu 37
o
C selama 18-24 jam. Pembuatan kontrol pertumbuhan bakteri uji yaitu pertama dibuat base layer menggunakan MHA 5 ml
tanpa inokulasi bakteri. Setelah memadat, di atas base layer ditambahkan seed layer menggunakan MHA 25 ml yang sebelumnya
telah ditambahkan dengan 2 ml suspensi bakteri uji dan dibiarkan memadat lagi untuk kemudian dibuat sumuran. Petri diinkubasi pada
suhu 37
o
C selama 18-24 jam.
1 Penanaman isolat Staphylococcus epidermidis secara pour
plate
Media yang akan digunakan dibagi menjadi 2 bagian dengan perbandingan volume 1:5. Satu bagian 5 ml berupa
MHA steril tanpa inokulasi bakteri digunakan sebagai base layer, dituang ke dalam cawan petri steril dan dibiarkan memadat
terlebih dahulu. Lima bagian 25 ml digunakan sebagai seed layer
yang dituang ke atas base layer setelah diinokulasi dengan bakteri uji.
Untuk layer atas, diambil 2 ml dari stok suspensi bakteri uji yang sudah disetarakan sesuai dengan larutan standar 0,5 Mac
Farland kemudian diinokulasikan ke media MHA secara pour plate
. Media MHA yang mengandung bakteri dibiarkan sampai memadat.
2 Inokulasi ekstrak etanol daun beluntas dan daun kemangi
dengan metode difusi sumuran
Media agar yang telah diinokulasikan dengan 2 ml suspensi Staphylococcus epidermidis dibuat 5-6 sumuran.
Pembuatan sumuran hanya menembus seed layer. Base layer digunakan sebagai alas agar ekstrak tidak menyebar pada dasar
cawan petri. Pada pengujian pertama digunakan konsentrasi ekstrak 10, 15, 20, 15 untuk masing-masing ekstrak, dan
pengujian dilanjutkan dengan konsentrasi 30, 35, 40, 45, 50. Semua konsentrasi ekstrak diinokulasikan pada sumuran yang
telah dibuat. Masing-masing petri juga diinokulasikan dengan kontrol pelarut etanol 70. Volume inokulasi sebesar 50 µ l.
Kontrol positif yang digunakan adalah Mediklin
®
Klindamisin fosfat 1,2 dengan konsentrasi 2 dan petri diinkubasi pada
suhu 37
o
C selama 18-24 jam dan diukur diameter zona hambatnya menggunakan penggaris.
c. Penentuan nilai KHM dan KBM dengan metode dilusi padat