Determinasi Tanaman Pengumpulan, Pengeringan dan Pembuatan Serbuk Bahan Pembuatan Ekstrak Etanol Daun Beluntas dan Daun Kemangi

27

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Determinasi Tanaman

Determinasi tanaman beluntas dan kemangi dilakukan untuk menghindari kesalahan dalam penelitian dan memastikan bahwa tanaman yang akan digunakan adalah benar-benar Pluchea indica Less dan Ocimum basilicum L. Hasil yang didapat adalah benar kedua tanaman tersebut adalah Pluchea indica Less dan Ocimum basilicum L sesuai dengan hasil determinasi pada lampiran 1.

B. Pengumpulan, Pengeringan dan Pembuatan Serbuk Bahan

Daun beluntas yang sudah kering diperoleh dari Merapi Farma Herbal kemudian dipisahkan antara daun dengan batang yang masih tercampur. Kemangi segar diperoleh dari pasar Beringharjo, daun dipisahkan dari bagian yang lain kemudian dicuci dengan air bersih mengalir untuk menghilangkan pengotor yang mungkin tercampur dan diangin-anginkan. Tujuan mengangin-anginkan ini untuk menghilangkan air sehingga daun tidak akan mudah membusuk dan senyawa aktif yang diinginkan masih tetap ada dan tidak berubah. Daun kemangi yang sudah tidak mengandung air kemudian dikeringkan dalam oven pada suhu ± 50 o C selama ± 24 jam atau sampai daun sudah bisa hancur saat digenggam. Tujuan pengeringan dengan oven ini untuk memaksimalkan proses pengeringan sehingga daun akan lebih mudah diserbuk. Selain itu pengeringan bertujuan mencegah tumbuhnya kapang atau mikrobia lain. Daun beluntas ataupun daun kemangi masing-masing diserbuk dan diayak. Tujuan penyerbukan ini untuk memperluas kontak antara pelarut dengan bahan yang akan diekstraksi sehingga pelarut dapat lebih mudah masuk saat dilakukan maserasi dan penarikan zat aktif oleh pelarutnya dapat maksimal.

C. Pembuatan Ekstrak Etanol Daun Beluntas dan Daun Kemangi

dengan Metode Maserasi Proses ekstraksi dilakukan dengan metode maserasi. Dipilihnya metode ini karena mempunyai beberapa keuntungan seperti cara yang sederhana, peralatannya sederhana dan mudah untuk dilakukan. Prinsip metode maserasi adalah adanya perbedaan konsentrasi antara larutan senyawa aktif dalam sel dengan pelarut ekstraksi yang menyebabkan terjadinya difusi sehingga akan terjadi kesetimbangan konsentrasi antara larutan di luar sel dan di dalam sel. Alasan digunakannya pelarut etanol 70 adalah karena dapat mencegah tumbuhnya kapang, tidak toksis, lebih selektif dan menggunakan sedikit panas untuk pemekatan. Senyawa aktif pada masing-masing daun yang sebelumnya telah diteliti bersifat sebagai antibakteri, dapat larut dalam etanol 70. Senyawa aktif tersebut adalah minyak atsiri dan flavonoid pada daun kemangi dan fenol hidrokuinon, tanin, alkaloid pada daun beluntas. Peneliti sebelumnya telah melakukan orientasi terkait volume pelarut yang digunakan sehingga untuk masing-masing ekstrak digunakan volume pelarut yang berbeda. Berikut hasil orientasi volume pelarut untuk masing-masing serbuk daun. Tabel I. Hasil orientasi jumlah rendemen yang dihasilkan oleh masing-masing volume pelarut ekstrak etanol daun beluntas dan daun kemangi Ekstrak Pelarut ml Rendemen Keterangan serbuk:pelarut Daun Kemangi 92 4,87 1:3 135 9,30 1:4,5 181 12,30 1:6 300 11,30 1:10 600 14,27 1:20 Daun Beluntas 84 5,73 1:2,8 117 8,73 1:3,9 160 10,17 1:5,3 300 15,07 1:10 600 16,9 1:20 Dari tabel I terlihat bahwa perbandingan jumlah serbuk dan volume pelarut mempengaruhi rendemen yang dihasilkan. Untuk serbuk daun kemangi dengan volume 181 ml menghasilkan rendemen 12,30. Hasil tersebut lebih besar jika dibandingkan dengan rendemen menggunakan volume pelarut perbandingan 1:10 dan 1:20. Untuk serbuk daun beluntas dengan volume pelarut 160 ml menghasilkan rendemen 10,17. Persen rendemen tersebut juga lebih besar jika dibandingkan dengan rendemen dari volume pelarut perbandingan 1:10 dan 1:20. Jadi digunakan volume etanol 70 sebesar 181 ml yang dibulatkan menjadi 180 ml sebagai volume pelarut untuk maserasi serbuk daun kemangi dan 160 ml untuk maserasi serbuk daun beluntas. Hasil ekstraksi kemudian disaring dengan kertas saring yang diletakkan pada corong buchner dengan bantuan pompa vakum untuk mempercepat proses penyaringan. Adanya penyedotan udara dari pompa vakum saat penyaringan akan mempercepat turunnya pelarut. Hasil yang didapat selanjutnya dipekatkan menggunakan vaccum rotary evaporator agar pelarutnya dapat menguap maksimal. Pengaturan pada vaccum rotary evaporator adalah set poin ∆P 175 o C, ∆P mbar 10, ∆P 50. Setelah cukup, dilanjutkan dengan mengoven selama ± 24 jam untuk mendapat ekstrak kental dan digunakan untuk pengujian potensi antibakteri. Bobot ekstrak kental daun beluntas dan daun kemangi yang didapat untuk setiap pembuatan ekstrak berkisar ± 2-4 gram seperti pada lampiran 7.

D. Uji Daya Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Beluntas dan Daun

Dokumen yang terkait

Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol dan Fraksi-Fraksi Daun Beluntas (Pluchea indica (L.) Less.) Terhadap Bakteri Escherichia colidan Bacillus subtilis

1 47 78

AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL DAUN SELASIH (Ocimum basilicum L.) TERHADAP Staphylococcus Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Selasih (Ocimum Basilicum L.) Terhadap Staphylococcus Aureus Sensitif Dan Multiresisten Antibiotik.

0 1 12

AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL DAUN SELASIH (Ocimum basilicum L.) TERHADAP Staphylococcus Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Selasih (Ocimum Basilicum L.) Terhadap Staphylococcus Aureus Sensitif Dan Multiresisten Antibiotik.

0 1 15

STANDARDISASI EKSTRAK DAUN BELUNTAS (Pluchea indica (L.) Less.).

0 1 7

Daya antibakteri minyak atsiri daun kemangi (Ocimum basilicum L.) sebagai zat aktif dan sediaan gel terhadap Staphylococcus epidermidis ATCC 12228 dan Bacillus Subtilis ATCC 6633.

8 23 106

Aktivitas Antibakteri Sediaan Deodoran Roll-On Hidrosol Daun Beluntas (Pluchea indica (L.) Less) terhadap Pertumbuhan Staphylococcus epidermidis - Ubaya Repository

0 0 2

Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Beluntas (pluchea Indica L.) Terhadap Staphylococcus Aureus, Bacillus Subtilis, Dan Pseudomonas Aeruginosa - Ubaya Repository

0 0 1

BAB II - FORMULASI DAN UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI GEL EKSTRAK ETANOL DAUN BELUNTAS ( Pluchea indica L. ) TERHADAP Pr opionibacterium acnes, Staphylococcus aureus DAN Staphylococcus epidermidis - repository perpustakaan

0 0 13

DAYA ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL DAUN BELUNTAS (Pluchea indica Less) DAN DAUN KEMANGI (Ocimum basilicum L) TERHADAP Staphylococcus epidermidis ATCC 12228 SKRIPSI

0 0 127

Daya antibakteri minyak atsiri daun kemangi (Ocimum basilicum L.) sebagai zat aktif dan sediaan gel terhadap Staphylococcus epidermidis ATCC 12228 dan Bacillus Subtilis ATCC 6633 - USD Repository

0 1 104