2.3 Simbol simbol dalam Ibadah Katolik 2.3.1 Tanda Salib
Tanda Salib, dibuat ketika : 1 Memasuki gereja sambil menandai diri dengan air suci tanda peringatan
pembaptisan yang telah kita terima. 2 Mengawali dan Mengakhiri Perayaan ibadah
3 Memulai bacaan injil dengan membuat tanda salib pada dahi, mulut dan dada.
4 Menerima berkat mengutusan pada bagian penutup.
2.3.2 Perarakan
Perarakan dilakukan oleh Pemimpin ibadah beserta pembantunya berjalan bersama menuju altar, juga dilakukan oleh beberapa wakil umat untuk
mengantarkan persembahan berupa: roti, anggur, lilin, bunga dan kolekte ke altar.
2.3.3 Berjalan
Berjalan yang baik dilakukan dengan tegap dan khidmat serta pandangan kearah depan merupakan tanda penghormatan dan kesungguhan niat kita bertemu
dengan Tuhan serta dengan tidak tergesa-gesa supaya suasana khidmat dan tenang terjaga, namun tidak lambat juga supaya tidak memberi kesan lamban.
Universitas Sumatera Utara
2.3.4 Berdiri
Berdiri sebagai ungkapan rasa hormat dan syukur, dilakukan waktu menyambut imam, pembacaan Injil, mengucapkan janji, menyampaikan doa
Umat, memulai Doa Syukur Agung dan menyanyikan lagu Bapa Kami.
2.3.5 Duduk
Duduk dilakukan ketika Kitab Suci dibacakan selain Injil sebagai suatu ungkapan kesediaan mendengar dan merenungkan sabda Tuhan. Persiapan
persembahan sebagai ungkapan kesediaan memberi diri kepada Tuhan dengan penuh penyerahan. Petugas membacakan pengumuman sebagai tanda ungkapan
kesediaan mendengarkan dan melaksakan tugas kewajiban.
2.3.6 Membungkuk
Membungkukkan badan dan kepala merupakan tanda penghormatan terhadap Pemimpin ibadah, altar Tuhan, salib dan sakramen Maha Kudus.
2.3.7 Berlutut
Berlutut merupakan sikap doa yang mengungkapkan kerendahan hati seseorang yang ingin memohon kepada Tuhan atau bersembah sujud kepada-Nya.
2.3.8 Mengangkat Tangan
Sebagai sikap doa yang mengungkapkan permohonan dengan kebulatan hati yang disertai pengharapan, dilakukan oleh imam ketika mengangkat patena
dan piala berisi roti dan anggur untuk dipersembahkan kepada Tuhan, serta
Universitas Sumatera Utara
mengangkat sibori atau patena dan piala yang berisi Tubuh dan Darah Kristus untuk diperlihatkan kepada umat.
2.3.9 Mengatupkan Tangan
Mengatupkan tangan dibuat ketika sebelum dan setelah menerima komuni mengatupkan tangan didada waktu berjalan sebagai ungkapan kesetiaan pada
Tuhan, juga dilakukan oleh umat ketika berdoa pribadi.
2.3.10 TiarapMenelungkup