Analisis Semiotik Lagu Mari Memuji Bunda

5.1.1 Analisis Semiotik Lagu Mari Memuji Bunda

Lagu Mari Memuji Bunda ini terdiri dari empat ayat. Masing-masing ayat terdiri dari dua larik atau kalimat. Kalimat kedua diulang, karena mengikuti melodi yang juga berulang. Tampaknya ulangan ini memiliki gaya bahasa repetisi khas dalam lagu tersebut. Selengkapnya keempat ayat lagu Mari Memuji Bunda ini adalah sebagai berikut. Ayat 1: 1 Mari memuji Bunda Annai Velangkani 2 Bersorak-sorak nyanyi memuliakan-Nya 3 Bersorak-sorak nyanyi memuliakan-Nya Ayat 2: 4 Sebelum dunia jadi Engkau tlah berada 5 Dalam rencana tuhan Engkau tetap ada …. 6 Dalam rencana tuhan Engkau tetap ada …. Ayat 3: 7 Langit bersukaria bumi pun gembira 8 Si jahat dikalahkan Engkau dilahirkan … 9 Si jahat dikalahkan Engkau dilahirkan Ayat 4: 10 Doakan ya Maria Annai Velangkanni 11 Agar kami selamat dalam naunganMu … 12 Agar kami selamat dalam naunganMu Universitas Sumatera Utara Pada Ayat 1, dua lariknya baris 2 dan 3 secara keseluruhan adalah pujian kepada Bunda Maria. Pujian yang dilakukan adalah dalam bentuk menyanyi dalam kebersamaan atau bersorak sorai. Artinya ramai-ramailah kita memuji Bunda Maria. Umat Katoolik juga dihimbau untuk memuliakan Bunda Maria. Selangkapnya ayat itu adalah: Mari memuji Bunda Annai Velangkani dan Bersorak-sorak nyanyi memuliakan-Nya Ayat kedua strukturnya juga sama dengan ayat pertama, yaitu terdiri dari dua larik teks. Kemungkinan besar ini adalah bentuk memasukkan teks untuk melodi yang sama. Makna semiotik teks adalah bagaimana Bunda Maria ini sebenarnya telah direncanakan oleh Tuhan Bapa tetap ad sebelum terciptanya dunia ini. Ini erekspresikan dalam larik Sebelum dunia jadi Engkau t’lah berada dan Dalam rencana tuhan Engkau tetap ada. Maksud ayat ini adalah bahwa Bunda Maria kelak akan hadir ke dunia melahirkan Putra Allah, dan itu adalah kehendak Tuhan Yang Tritunggal. Ayat ketiga strukturnya juga mengikuti ayat sau dan dua, yaitu terdiri dari dua larik dari ayat ini menggunakan melodi yang sama. Makna yang tersirat dari ayat ini adalah bagaimana alam yang diciptakan Tuhan bersukaria dan gembira atas kedatangan Bunda Maria di muka bumi ini. Khususnya langit dan bumi dan tentu saja segenap isinya. Langit terdiri dari bintang, bulan, matahari, satelit, planet, awan, udara, dan lain-lainnya. Sedangkan bumi terdiri dari daratan, lautan, gunung, persawahan, sabana, steppa, gurun, ngarai, air terjun, sungai, pohon- pohonan, hewan, dan lainnya. Semua bergembira menyambut kedatangan Bunda Maria di bumi ini. Universitas Sumatera Utara Selain itu, Perawan Maria yang sangat menjunjung nilai-nilai moralitas, sudah pasti akan mengalahkan semua makhluk-makhluk jahat yang bersekutu dengan iblis untuk menggoda seluruh manusia ini mendurhakai Tuhan. Jadi Bunda Maria juga sebagai simbol kebenaran dalam melawan kejahatan di dunia ini. Penghaapan yang pasti bagi umat Kristiani bahwa yang jahat pasti akan dikalahkan oleh kebenaran yang terpersonifikasikan dalam Bunda Maria. Ayat keempat dengan strktur yang sama dengn ayat satu, dua, dan tiga, juga menggunakan melodi yang sama. Ayat ini maknanya adalah merupakan doa umat Katolik kepada Bunda Maria agar Tuhan yang Tritunggal di mana ia juga turut berperan memunculkan Tuhan di muka bumi, menyelamatkan umat Katolik, dan tetap berada dalam naungan Bunda Maria yang penuh cinta kasih, sebagai ibu kepada anak-anaknya. Pengharapan doa ini tercermin dalam dua larik ayat keempat lagu ini yaitu: Doakan ya Maria Annai Velangkanni dan Agar kami selamat dalam naungan-Mu. Demikian tafsiran semiotik penulis terhadap lagu Mari Memuji Bunda ini yang digunakan pada bahagian awal ibadah novena di Graha Maria Annai Velangkanni, Medan, Sumatera Utara.

5.1.2 Analisis Semiotik Lagu Ave Maria