Pengetahuan Uses and Gratification Theory Teori penggunaan dan Kepuasaan

Sedangkan program acara televisi, terdiri dari: a. Buletin berita nasional, seperti: siaran berita atau buletin berita regional yang dihasilkan oleh stasiun-stasiun televisi swasta lokal. b. Liputan-liputan khusus yang membahas tentang berbagai masalah aktual secara lebih mendalam. c. Program-program acara olahraga, baik olahraga di dalam maupun di luar negeri. d. Program acara mengenai topik-topik khusus yang bersifat informatif, seperti acara memasak, berkebun dan acara kuis. e. Acara drama terdiri dari: sinetron, sandiwara, komedi, film dan lain sebagainya. f. Acara musik seperti konser musik pop, musik rock, musik dangdut, musik klasik dan lain sebagainya. g. Acara bagi anak-anak seperti penayangan film kartun. h. Acara-acara keagamaan seperti siraman rohani, acara ramadhan, acara natal dan lain sebagainya. i. Program acara yang membahas tentang ilmu pengetahuan. j. Acara bincang-bincang atau sering disebut dengan acara talkshow.

II.3. Pengetahuan

Pada dasarnya tayangan acara ditujukan untuk mencuri perhatian khalayak, pengetahuan merupakan elemen penting dalam melihat sesuatu acara guna menambah referensi atau pengalaman penikmat tayangan untuk dapat Universitas Sumatera Utara memahami acara yang disajikan sehingga menimbulkan keinginan dalam diri manusia untuk memilih suatu tayangan yang ingin dinikmatinya. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia 2001 : 992 kata “ Tahu” berarti mengerti sesudah melihat menyaksikan, mengalami atau diajar. Arti pokok pemahaman adalah hal mengetahui sesuatu, segala apa yang diketahui, kepandaian. Dalam hal ini, dikatakan efektif bila penerima pesan dapat memperoleh pengetahuan yang didapat dari pesan yang disampaikan oleh sumber pengetahuan dan berkenaan dengan sesuatu hal mata pelajaran. Dalam komunikasi massa, penyebaran informasi juga sering menjadi tujuan utama. Mereka yang berkecimpung dalam media massa harus mampu mengembangkan keahlian komunikasi mereka sehingga mereka dapat mengatur, menyajikan dan menafsirkan informasi dengan cara meningkatkan pemahaman. Namun, karena terbatasnya umpan balik, sulit untuk menilai pemahaman para pemirsanya. Pengetahuan yang tersimpan dalam ingatan merupakan determinan utama dalam pemahaman. Kategori stimulus sangat bergantung pada pengetahuan. Pengetahuan juga meningkatkan kemampuan khalayak dalam memahami suatu pesan. Efek yang menguntungkan pemahaman ini akan disertai berkurangnya kesalahpahaman. Pengetahuan juga dapat membantu konsumen mengenali logika yang salah dan kesimpulan yang keliru dan menghindari penafsiran yang tidak benar. Orang yang berpengetahuan juga lebih mungkin mengelaborasi klaim suatu pesan. Sedangkan khalayak yang tidak berpengetahuan mungkin memfokuskan diri pada isyarat nonklaim misalnya musik atau latar belakang dalam pesannya Durianto, 2003: 70. Universitas Sumatera Utara

II.4. Uses and Gratification Theory Teori penggunaan dan Kepuasaan

Pendekatan Uses and Gratification dijabarkan untuk pertama kalinya dalam sebuah artikel yang ditulis Elihu Katz 1959. Katz berpendapat bahwa penelitian komunikasi pada masa itu kebanyakan bertujuan hanya untuk mencari jawaban atas pertanyaan “Apa yang dilakukan media pada orang banyak?Effendy, 2003:289. Dalam literatur tentang manfaat dan gratifikasi, ada beberapa cara mengklasifikasikan kebutuhan dan gratifikasi audiens. Sebagian mengatakan soal gratifikasi langsung dan gratifikasi terabai. Peneliti lain menyebutkan sebagai informatif-mendidik dan khayali-pelarian-hiburan. Mc Quail, Blumler, Brown 1972, berdasarkan penelitian mereka di Inggris, mengusulkan kategori-kategori berikut : 1. Pengalihan-pelarian dari rutinitas dan masalah ; pelepasan emosi 2. Hubungan personal-manfaat sosial informasi dalam percakapan; pengganti media untuk kepentingan perkawanan 3. Identitas pribadi atau psikologi individu-penguatan diri atau penambah keyakinan;pemahaman diri;eksplorasi realita;dan sebagainya 4. Pengawasan- Informasi mengenai hal-hal yang mungkin mempengaruhi seseorang atau akan membantu seorang melakukan atau menuntaskan sesuatu Inti dari teori Uses and gratification adalah khalayak pada dasarnya menggunakan media berdasarkan motif-motif tertentu. Media dianggap berusaha memenuhi motif khalayak. Jika motif ini terpenuhi maka kebutuhan khalayak akan terpenuhi. Pada akhirnya media yang mampu memenuhi kebutuhan khalayak disebut media yang aktif Kriyantono, 2008:206 Universitas Sumatera Utara Katz, Gurevitch, dan Haas 1973 memandang media massa sebagai suatu alat yang digunakan oleh individu-individu untuk berhubungan atau memutuskan hubungan dengan yang lain. Para peneliti tersebut membuat daftar 35 kebutuhan yang diambil dari literatur tentang fungsi sosial dan psikologis media massa kemudian menggolongkan ke dalam lima kategori : 1. Kebutuhan kognitif – memperoleh informasi, pengetahuan dan pemahaman 2. Kebutuhan afektif – emosional, pengalaman menyenangkan atau estetis 3. Kebutuhan integratif personal – memperkuat kredibilitas, rasa percaya diri, stabilitas dan status. 4. Kebutuhan integratif sosial – mempererat hubungan dengan keluarga, teman dan sebagainya. 5. Kebutuhan pelepasan ketegangan – pelarian dan pengalihan Severin, 2008:357 Dari berbagai jenis kebutuhan di atas maka akan ditimbulkan dorongan motif untuk memenuhinya, apakah melalui media atau tidak melalui media. Menurut Blumler ada 3 orientasi dalam kebutuhan Severin,2008:356, diantaranya : 1. Kebutuhan Kognitif Kebutuhan ini berkaitan dengan usaha-usaha untuk memperkuat informasi, pengetahuan serta pengertian-pengertian tentang lingkungan yang dihuni. Kebutuhan ini juga timbul akan adanya dorongan-dorongan, seperti rasa ingin tahu dan pembelajaran pada diri sendiri. Universitas Sumatera Utara 2. Kebutuhan identitas personal Kebutuhan yang berkaitan dengan memperkuat kredibilitasdan rasa percaya diri. 3. Diversi Kebutuhan ini melingkupi pelepasan dari tekanan dari kebutuhan akan hiburan. Pada teori Uses and Gratification berkaitan dengan media exposure atau terpaan media, karena mengacu pada kegiatan menggunakan media. Menurut Bovee dan Arens, media exposure berkaitan dengan berapa banyak orang melihat program yang ditayangkan di suatu media Kriyantono,2008:207. Biasanya menjadi kendala dalam media exposure adalah, sejumlah orang dari keseluruhan pemirsa, pendengar, ataupun pembaca yang berkenaan untuk melihat atau mendengar isi pesan yang ada. Media Exposure, menurut Rosengren 1974, dapat dioperasionalkan menjadi jumlah waktu yang digunakan dalam berbagai jenis media, isi media yang dikonsumsi dan berbagai hubungan antar individu konsumen media dengan isi media yang dikonsumsi. Sedangkan menurut Sari1993, dapat dioperasionalkan menjadi jenis media yang digunakan, frekuensi penggunaan dan durasi penggunaanKriyantono, 2008:207. Universitas Sumatera Utara

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Dokumen yang terkait

Pembawa Acara Dan Minat Menonton (Studi Korelasional Tentang Pengaruh Pembawa Acara Radio Show Tv One Terhadap Minat Menonton Mahasiswa FISIP USU)

5 82 84

Opini Mahasiswa Dan Tayangan Pemberitaan Kinerja KPK (Studi Deskriptif Tentang Opini Mahasiswa Fakultas Hukum USU Terhadap Tayangan Pemberitaan Kinerja KPK Terkait Kasus Korupsi Nazaruddin di TV One)

4 46 95

Tayangan Variety Show Cinta Juga Kuya Dan Minat Menonton (Studi Korelasional Pengaruh Tayangan Variety Show Cinta Juga Kuya di SCTV terhadap Minat Menonton di Kalangan Mahasiswa Departemen Ilmu Komunikasi FISIP USU)

0 38 116

Media Literacy Dan Tayangan Reality Show (Studi Korelasional Tentang Pengaruh Media Lietracy Terhadap Pemilihan Tayangan Termehek-Mehek Di Trans TV Pada Siswa SMP Santo Thomas 1 Medan)

5 93 144

Talk Show Dan Sikap Mahasiswa (Studi Korelasional Tentang Pengaruh Tayangan “Apa Kabar Indonesia Malam” di tvOne terhadap Sikap Mahasiswa FISIP USU)

0 71 232

“Satu Jam Lebih Dekat” di TvOne dan Peningkatan Pengetahuan Mahasiswa Studi Korelasional tentang Pengaruh Tayangan Talkshow “Satu Jam Lebih Dekat” di TvOne dan Peningkatan Pengetahuan Mahasiswa FISIP USU terhadap Public Figure di Indonesia.

1 80 96

Tayangan Rossy Di Global TV Dan Peningkatan Pengetahuan (Studi Korelasional tentang Pengaruh Tayangan Rossy di Global TV terhadap Peningkatan Pengatahuan Mahasiswa FISIP USU tentang Tokoh-Tokoh di Indonesia)

0 48 132

MOTIF MAHASISWA MENONTON TAYANGAN RADIO SHOW DI TV ONE ( Studi Pada Mahasiswa Komunikasi Audio Visual Angkatan 2009 Universitas Muhammadiyah Malang )

0 19 57

Tingkat Pengetahuan Masyarakat Tentang Tayangan Talk Show Lobby (Studi Deskriptif Tingkat Pengetahuan Masyarakat Surabaya Tentang Tayangan Talk Show “Lobby” Di Arek Televisi).

0 0 75

Tingkat Pengetahuan Masyarakat Tentang Tayangan Talk Show Lobby (Studi Deskriptif Tingkat Pengetahuan Masyarakat Surabaya Tentang Tayangan Talk Show “Lobby” Di Arek Televisi)

0 0 14