BAB III METODOLOGI PENELITIAN
III.1. Deskripsi Lokasi Penelitian III.1.1 Sejarah Fakultas Hukum USU
Secara historis Fakultas Hukum merupakan fakultas nomor 2 tertua di Universitas Sumatera Utara yang didirikan pada tanggal 12 Januari 1954 di bawah
asuhan Yayasan Universitas Sumatera Utara. Selanjutnya pada tanggal 1 September 1955 Yayasan Universitas Sumatera Utara secara resmi menyerahkan
Fakultas Hukum USU kepada Pemerintah Republik Indonesia. Sejak tanggal tersebut Fakultas Hukum USU telah berubah menjadi Fakultas Hukum Negeri
Keputusan Menteri P. P K Nomor: 34175S tanggal 29 Maret 1957. Sejak keluarnya Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 56 tahun 2003
tentang Penetapan Universitas Sumatera Utara sebagai Badan Hukum Milik Negara pada tanggal 11 Nopember 2003, USU telah ditetapkan sebagai Perguruan
Tinggi Badan Hukum Milik Negara PT BHMN, dan Fakultas Hukum merupakan salah satu unit pelaksana akademik dari PT BHMN USU.
Berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 0325U1994 tanggal 9 Desember 1994 dan Surat Keputusan
Rektor USU Nomor 1637PT05.HSKI95 dinyatakan bahwa Fakultas Hukum hanya mengelola 1 program studi yaitu Program Studi Ilmu Hukum. Di Fakultas
Hukum Universitas Sumatera Utara saat ini telah dibuka 6 enam departemen yang merupakan unsur pelaksana akademik, dengan 11 sebelas Program
Universitas Sumatera Utara
Kekhususan, namun baru diberlakukan pada mahasiswa di semester V atau semester VI yaitu:
TABEL 2 JUMLAH DEPARTEMEN PADA FAKULTAS HUKUM USU
No Departemen Program Kekhususan
1 Hukum Keperdataan
1. Hukum Perdata 2. Hukum Dagang
3. Hukum Adat 4. Hukum Islam
2 Hukum Pidana
Hukum Pidana 3
Hukum Adm. Negara 1. Hukum Agraria
2. Hukum Adm. Negara 3. Hukum Perburuhan
4 Hukum Tata Negara
Hukum Tata Negara 5
Hukum Internasional Hukum Internasional
6 Hukum Ekonomi
Hukum Ekonomi
Di samping mengasuh program reguler, Fakultas Hukum USU juga mengelola program reguler mandiri PRM dan kelas Ekstension. Penerimaan
mahasiswa PRM dilakukan melalui seleksi yang dilaksanakan oleh Universitas Sumatera Utara. Sejak tahun ajaran 20072008 telah membuka satu kelas khusus
Polri sebagai realisasi kerjasama USU dengan Poldasu, yang ditandatangani oleh Bapak Rektor Prof. Chairuddin P. Lubis, DTMH.,Sp.AK dengan Bapak
Jenderal Bambang Hendarso Danuri. Pembukaan kelas Polri ini merupakan
Universitas Sumatera Utara
amanah dari Kapolri Jenderal Bambang Hendarso Danuri ketika sedang menjabat Kapoldasu, dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas pelayanan Polri sebagai
penyidik. Program reguler mandiri ini dibuka untuk menampung para calon
mahasiswa yang berminat memasuki Fakultas Hukum USU, namun tidak berhasil masuk melalui jalur PMP ataupun SNMPTN. Pengelolaan PRM ini sama dengan
program reguler. Mulai semester ganjil tahun ajaran 20072008 perkuliahan mahasiswa baru program reguler dan PRM telah digabung dan dibagi dalam 8
delapan kelas paralel. Dengan demikian perbedaan antara mahasiswa program reguler dengan
PRM hanya pada besarnya jumlah SPP dan kesempatan untuk mendapatkan beasiswa saja. Dimana untuk PRM SPPnya lebih besar dari program reguler dan
bagi para mahasiswa PRM sampai saat ini belum diberi kesempatan untuk mendapatkan beasiswa.
Fakultas Hukum USU sebagai unit pelaksana akademik dari PT BHMN USU telah melakukan berbagai terobosan guna meningkatkan kualitas lulusan dan
citra Fakultas Hukum USU di mata masyarakat. Sehingga keberadaan Fakultas Hukum USU semakin dirasakan manfaatnya oleh masyarakat, sejalan dengan
motto USU “university for industry”. Dengan berbagai kemajuan yang telah dicapai Fakultas Hukum USU saat ini mudah-mudahan dapat meningkatkan
akreditasi Fakultas Hukum USU dari B menjadi A. Tim Penyusun Data Re- Akreditasi telah merampungkan tugasnya. Saat ini seluruh berkas kelengkapan
permohonan re-akreditasi tersebut telah diajukan ke Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi di Jakarta. Berdasarkan informasi yang diperoleh dari BAN PT
Universitas Sumatera Utara
telah melaksanakan penilaian desk evaluation di Jakarta pada tanggal 2 Februari 2009, dan Tim Asesor BAN PT akan melakukan visitasi ke Fakultas Hukum USU
tanggal 20-22 Februari 2009.
III.1.2 Lokasi dan Waktu Penelitian
Peneliti melakukan penelitian di Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara Jalan Universitas No.4 Medan Kampus USU Medan. Penelitian ini
dilakukan pada bulan Juli-Agustus 2009.
III.1.3 Visi dan Misi Fakultas Hukum USU III.1.3.1 Visi
Menjadi Fakultas Hukum yang terkemuka, yang menghasilkan lulusan berkualitas, bermoral, profesional dan memiliki keunggulan kompetitif, baik di
tingkat nasional maupun internasional.
III.1.3.2 Misi
1 Menyelenggarakan pendidikan dan penelitian hukum berbasis kompetensi
yang menekankan pada pemecahan masalah problem solving sesuai dengan trend perkembangan hukum nasional dan internasional.
2 Meningkatkan mutu proses belajar dan mengajar melalui pembangunan
prasarana, sarana dan fasilitas pendidikan serta pembinaan karir dan peningkatan kesejahteraan dosen dan pegawai.
3 Melibatkan dosen dan mahasiswa dalam kegiatan ilmiah yang terkait
dengan pemecahan masalah dan pengembangan hukum di tingkat nasional dan internasional.
Universitas Sumatera Utara
III.1.4 Prasarana dan Sarana III.1.4.1 Prasarana
Dari 22.250 M² luas kampus Fakultas Hukum USU, yang telah digunakan untuk membangun gedung dan bangunan parkir seluas 8.867,28 M². Saat ini
Fakultas Hukum USU memiliki 3 tiga gedung perkuliahan masing-masing berlantai 2, 1 gedung untuk Ruang Rehat Dosen dan Perpustakaan berlantai 2
dulu dikenal dengan Gedung Judisium, 1 gedung perkantoran untuk departemen- departemen, 1 gedung Peradilan Semu berlantai 2, 1 gedung Musholla, bangunan
kantin, bangunan parkir kendaraan roda 2 dan lapangan parkir kenderaan roda 4. Terkait dengan pemeliharaan prasarana, ke depan harus segera dilaksanakan
adalah merenovasi gedung induk serta pengaspalan jalan dan lapangan parkir kenderaan roda 4.
III.1.4.2 Sarana
Dalam tahun 2008 terdapat penambahan saranafasilitas yang menunjang proses belajar-mengajar yang cukup signifikan. Penambahan tersebut baik yang
dilakukan dengan menggunakan DIPA Fakultas, DIPA USU, Instansi Pemerintah, maupun perusahaan swasta sebagai pelaksanaan CSR. Sarana dan fasilitas
penunjang yang telah dimiliki Fakultas Hukum USU saat ini, antara lain: a.
Alat-alat kelengkapan yang menunjang aktivitas Laboratorim Kriminologi b. Komputer 67 unit, untuk aktivitas kantor dan mahasiswa
c. Infokus 14 unit
d. OHP 19 unit e.
Laptop 9 unit f.
Wireless 11 unit
Universitas Sumatera Utara
g. Jaringan Internet LAN 67 sambungan h. AC 99 unit yang dipasang di ruang kantor dan sebagian besar ruang kuliah
i. Seperangkat Video Conference bantuan MKRI
j. Seperangkat alat perekam suara dan gambar bantuan KPK.
III.2. Profil TVOne III.2.1 Sejarah TVOne
TVOne sebelumnya bernama Lativi adalah stasiun televisi swasta Indonesia. Stasiun televisi ini didirikan pada tahun 2002 oleh pengusaha Abdul
Latief. Pada saat itu, konsep penyusunan acaranya adalah banyak menonjolkan masalah yang berbau klenik, erotisme, berita kriminalitas dan beberapa hiburan
ringan lainnya. Sejak tahun 2006, sebagian sahamnya juga dimiliki oleh Grup Bakrie yang juga memiliki ANTV.
14 Februari 2008, pukul 19.30 WIB, merupakan saat bersejarah karena untuk pertama kalinya TVOne mengudara. Peresmian dilakukan oleh Presiden
Republik Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono, TVOne menjadi stasiun televisi pertama di Indonesia yang mendapatkan kesempatan untuk diresmikan dari Istana
Presiden Republik Indonesia. Pada 14 Februari 2008, Lativi secara resmi berganti nama menjadi
TVOne, dengan komposisi 70 persen berita, sisanya gabungan program olahraga dan hiburan. Abdul Latief tidak lagi berada dalam kepemilikan saham TVOne.
Komposisi kepemilikan saham TVOne terdiri dari PT Visi Media Asia sebesar 49, PT Redal Semesta 31, Good Response Ltd 10, dan Promise Result Ltd
10.
Universitas Sumatera Utara
Sedikitnya dana Rp 1,3 triliun disiapkan untuk mendukung pola baru siaran TVOne. Direktur Utama PT Lativi Media Karya Erick Thohir menuturkan
berbeda dengan Lativi tayangan TVOne akan fokus pada berita dan olahraga atau news and sport television. Segmentasi pasar pun diubah, dari menengah-bawah
menjadi menengah-atas. Selama ini Lativi dikenal dengan tayangan horor, berdarah dan seks. Siaran TVOne akan didominasi tayangan informatif, seperti
berita 70 persen, olahraga dan selected entertainment seperti film 30 persen. Sinetron yang menjadi primadona program di sejumlah televisi swasta, tak
akan ada di TVOne. Alasannya “tak cocok untuk segmen yang dibidik”. Perubahan pola siaran Lativi akan menjadi tren baru industri pertelevisian.
Biasanya perubahan hanya nama atau logo. Tapi stasiun televisi ini berubah total, baik nama maupun strategi pasar.
Pada awal tahun ini, TVOne memiliki 26 stasiun pemancar dan pada akhir tahun akan menjadi 37 stasiun pemancar di berbagai daerah dengan jumlah
potensi pemirsa 162 juta pemirsa. Melalui perkembangan tersebut, diharapkan penyebaran semangat TVOne untuk mendorong kemajuan bangsa dapat terealisasi
dengan baik.
III.2.2 Visi dan Misi TVOne
TVOne secara korporasi mempunyai visi misi untuk mendorong kemajuan di segala lapisan: individu, kelompok, komunitas, yang pada akhirnya
berdampak pada kemajuan bangsa secara keseluruhan.
Universitas Sumatera Utara
III.2.3. Logo TVOne
Makna dari Logo TVOne adalah: a.
Warna Merah dan Putih melambangkan Indonesia. b.
Lingkaran dengan angka 1 di dalamnya merupakan simbol persatuan. c.
Sedangkan penggunaan kalimat berbahasa Inggris, One, menunjukkan kesiapan TVOne dalam kancah pertelevisian global. Mudah dipahami oleh
mitra kerja TVOne yang berada di luar negeri serta mencerminkan optimisme kebangsaan, sebagai bangsa Indonesia yang ingin maju.
III.2.4. Tayangan Bang One Show di TVOne
TVOne pada bulan 14 Februari 2009 telah berusia setahun. Kado manis diberikan kepada Bang One yang sudah menemani Pemiras TVone sejak Maret
2008. Bang One tidak hanya akan tampil di sela-sela acaratayangan berita. Bang One akan memandu sebuah acara yang berjudul “Bang One Show”
Program ini merupakan salah satu gebrakan yang dilakukan TVOne dalam industri media televisi. Tayangan berdurasi 30 menit, yang ditayangkan setiap hari
Selasa ini menyajikan konsep acara yang menarik, dipandu oleh Bang One yakni sesosok kartun dan materi acara yang dibahas menyangkut masalah-masalah
sosial yang sedang menjadi pembicaraan di kalangan masyarakat. Bang One merupakan sesosok kartun yang dibuat untuk memandu acara
Bang one Show dengan pengisi suaranya Karni Illias. Bang one menyajikan sebuah peristiwa tentang materi yang menjadi tema pada saat itu, kemudian
Universitas Sumatera Utara
menanyai narasumber yang dianggap memiliki kemampuan ataupun hubungan dengan materi acara yang diangkat. Materi yang terkini dan pembawa acara yang
belum pernah ada yakni sesosok kartun Bang One membuat tayangan Bang One Show semakin menarik.
III.3. Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan adalah metode yang bertujuan untuk meneliti sejauh mana variasi pada satu faktor berkaitan dengan variasi pada faktor
lain Rakhmat, 2004: 27. Penelitian korelasi adalah penelitian yang fokus pada pengujian hubungan antara dua variabel atau lebih. Teknik statistik korelasi ini
dipakai untuk menguraikan dan mengukur seberapa besar tingkat hubungan antara variabel.
III.4. Populasi dan Sampel III.4.1. Populasi
Dalam metode penelitian, populasi digunakan untuk menyebutkan kelompok unsur-unsur komprehensif dan telah ditentukan perangkat universal
yang berhubungan dengan pertanyaan dan hipotesis penelitian Bulaeng, 2004: 136. Selain itu populasi dapat juga diartikan sebagai keseluruhan objek penelitian
yang dapat berupa manusia, hewan, tumbuh-tumbuhan, udara, gejala, nilai, peristiwa, sikap hidup dan sebagainya, sehingga objek-objek ini dapat menjadi
sumber data penelitian Bungin, 2001: 100. Dalam penelitian ini populasinya adalah seluruh mahasiswa Fakultas
Hukum Universitas Sumatera Utara angkatan 2007-2008 yang masih terdaftar dan
Universitas Sumatera Utara
masih aktif kuliah. Adapun yang menjadi alasan bagi peneliti dalam memilih populasi adalah karena tayangan ini membahas masalah-masalah sosial yang
sedang menjadi pembicaraan di masyarakat dan menurut saya latar belakang pendidikan responden saya berhubungan dengan tayangan ini.
Berdasarkan hasil pra penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti, jumlah mahasiswa angkatan 2007 dan 2008 yang tercatat aktif dalam perkuliahan
program reguler dan program reguler mandiri sebanyak 827 orang.
Tabel 3 Populasi
No Angkatan
Populasi Pria
Wanita Total
1 2007
245 172
417 2
2008 221
189 410
Total 466
361 827
Sumber: Kasubbag Pendidikan Fakultas Hukum USU, Juni 2009.
III.4.2. Sampel
Pada dasarnya sampel merupakan bagian dari populasi yang memperoleh perlakuan penelitian yang secara keseluruhan mempunyai sifat yang sama dengan
sifat populasi. Sampel merupakan wakil yang bersifat representatif dari populasi, khususnya dalam hal pendataan Bulaeng, 2004: 156.
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan data populasi yang ada, maka untuk menghitung jumlah sampel digunakan rumus Taro Yamane dengan presisi 10 dengan tingkat
kepercayaan 90, yakni sebagai berikut: n
= _____N____ Nd² + 1
Keterangan: N
= Populasi n
= Sampel d
= Presisi yang digunakan adalah 10 atau 0,1 n
= _____N____ Nd² + 1
= 8270,1² + 1
827_____
= 827 8,27 + 1
___
= 9,27
827_
= 89, 21 ≈ 89 orang
Jadi sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 89 orang.
Universitas Sumatera Utara
III.5. Teknik Penarikan Sampel
Teknik penarikan sampel yang digunakan adalah: 1.
Stratifikasi Proporsional Sampling Dalam teknik ini, populasi dikelompokkan ke dalam kelompok atau kategori
yang disebut strata. Strata ini bisa berupa usia, kota, jenis kelamin dan sebagainya. Teknik ini bertujuan untuk membuat sifat homogen dari populasi yang heterogen
dikelompokkan ke dalam subpopulasi karakteristik tertentu sehingga setiap kelompok strata mempunyai anggota sampel yang relatif homogen. Dalam
teknik strata proporsional, dari setiap strata diambil sampel yang sebanding dengan besar setiap strata. Dalam penelitian ini populasi dikelompokkan
berdasarkan angkatan.
n1xn N =
N Keterangan: n1
: jumlah jiwa N
: jumlah sampel N
: populasi Berdasarkan rumus di atas maka dapat dihitung sampel yang terpilih di
setiap angkatan, yaitu:
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4 Sampel
Angkatan Populasi
Penarikan Sampel
Sampel
2007 417
417 x 89 827
45
2008 410
410 x 89 827
44
TOTAL 89
Sumber: Kasubbag Pendidikan Fakultas Hukum USU, Juni 2009.
2. Purposive Sampling
Teknik sampling ini digunakan pada penelitian yang lebih mengutamakan tujuan penelitian daripada sifat populasi dalam menentukan sampel penelitian
Bungin, 2001: 115. Teknik ini dapat digunakan untuk menentukan mahasiswa mana yang berhak untuk dijadikan responden. Teknik penarikan sampel ini
disesuaikan dengan tujuan penelitian. Adapun yang menjadi kriteria-kriteria sampel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Sampel dalam penelitian ini adalah mahasiswa Fakultas Hukum Universitas
Sumatera Utara angkatan 2007-2008 yang masih aktif kuliah dan masih terdaftar sebagai mahasiswa.
b. Sampel dalam penelitian ini adalah mahasiswa Fakultas Hukum USU
angkatan 2007-2008 yang pernah menonton tayangan Bang One Show di TVOne”.
Universitas Sumatera Utara
III.6. Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan 2 teknik pengumpulan data, yaitu:
a. Studi Kepustakaan Library Research
Yaitu dengan cara mempelajari dan mengumpulkan data melalui literatur dan sumber bacaan yang relevan dan mendukung penelitian.
b. Studi Lapangan Field Research
Yaitu pengumpulan data yang meliputi kegiatan survei di lokasi penelitian, pengumpulan data dari responden melalui:
1. Kuesioner yaitu alat pengumpul data dalam bentuk sejumlah pertanyaan tertulis yang harus dijawab pula oleh responden Nawawi, 1995: 117. Dalam hal
ini kuesioner ditujukan kepada seluruh mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara yang terpilih menjadi sampel.
2. Observasi atau pengamatan langsung yaitu pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap gejala-gejala yang tampak pada objek penelitian Nawawi,
1995: 100.
III.7. Teknik Analisis Data
Analisis data adalah proses penyederhanaan data ke dalam bentuk yang lebih mudah dibaca dan dipresentasikan Singarimbun, 1995: 263. Data yang
diperoleh dari hasil penelitian akan dianalisis dalam beberapa tahap analisis, yaitu: a
Analisis Tabel Tunggal Merupakan suatu analisis yang dilakukan dengan membagi-bagikan
variabel penelitian ke dalam kategori-kategori yang dilakukan atas dasar
Universitas Sumatera Utara
frekuensi. Tabel tunggal merupakan langkah awal dalam menganalisis data yang terdiri dari dua kolom, yaitu kolom sejauh frekuensi dan kolom presentase untuk
setiap kategori Singarimbun, 1995: 266. b
Analisis Tabel Silang Teknik yang digunakan untuk menganalisis dan mengetahui variabel yang
satu memiliki hubungan dengan variabel lainnya sehingga dapat diketahui apakah variabel tersebut bernilai positif atau negatif Singarimbun, 1995: 273.
c Uji Hipotesis
Uji hipotesis adalah pengujian data dan statistik untuk mengetahui data hipotesis yang diajukan dapat diterima atau ditolak. Untuk menguji hubungan
antara kedua variabel yang dikorelasikan, maka digunakan rumus korelasi Rank- Order Spearmen’s Rho Rank-Order-Corelations Coefisien
rho = 1- 6
Σ
d
2
NN _
2
Keterangan: -1
RhoRs = koefesien korelasi rank order 1
= angka satu, yaitu bilangan konstan 6
= perbedaan antara pasangan jenjang d
= perbedaan antara pasangan jenjang
Σ
= sigma atau jumlah N
= jumlah individu dalam sampel Kriyantono, 2008: 176
Universitas Sumatera Utara
Selanjutnya, untuk mengukur kekuatan derajat hubungan, digunakan nilai koefesien korelasi sebagai berikut Kriyantono, 2008: 170-171:
Kurang dari 0,20 = hubungan rendah sekali 0,20-0,39
= hubungan rendah tapi pasti 0,40-070
= hubungan yang cukup berarti 0,71-0,90
= hubungan yang tinggi, kuat Lebih dari 0,90 = hubungan yang sangat tinggi, kuat sekali, dapat diandalkan.
Kemudian tahap selanjutnya adalah mencari besarnya kekuatan hubungan antara variabel X dan Y, yaitu dengan rumus:
Kp = rs
2
x 100 Rakhmat, 2004:30
Universitas Sumatera Utara
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN