RENCANA SISTEM PERSAMPAHAN KOTA
C. RENCANA SISTEM PERSAMPAHAN KOTA
Dasar pertimbangan penyusunan rencana pengelolaan pembuangan sampah untuk Kota Jayapura sampai akhir tahun perencanaan adalah:
adanya pelaksanaan pola swakelola untuk daerah pemukiman semi perkotaan/pedesaan dilaksanakan oleh masyarakat sendiri dengan cara menimbun atau membakar sampah atau pengumpulan dari rumah tangga ke TPS untuk kemudian diangkut menuju TPA yang dikelola oleh Pemerintah Kota Jayapura;
perkembangan sosial ekonomi masyarakat Kota Jayapura yang berpengaruh terhadap perkembangan produksi sampah per hari, dengan asumsi bahwa produksi sampah yang dihasilkan setiap orang diasumsikan 2,5 liter/hari, sedangkan sampah non-domestik besarnya 30% dari sampah domestik. Produksi sampah hingga akhir tahun perencanaan dapat dilihat pada Tabel III.15.
Rencana sistem persampahan Kota Jayapura adalah sebagai berikut:
1. Tempat Penampungan Sementara (TPS) Sampah Konsep penyediaan sarana angkutan sampah untuk Kota Jayapura dilakukan
dengan cara menampung pada bak-bak sampah yang berada pada masing-masing unit bangunan, kemudian dengan menggunakan gerobak sampah, motor sampah, atau perahu motor diangkut ke tempat pembuangan sampah sementara (TPS) yang berupa kotak kontainer. Kontainer tersebut ditempatkan pada suatu lokasi yang strategis, mudah dalam pengangkutan, jauh dari hunian, sehingga tidak menimbulkan pencemaran. Tempat sampah yang disediakan di lingkungan perumahan dapat berupa bak sampah konvensional yang tersebar di lingkungan perumahan. Pelibatan masyarakat sangat diperlukan dalam penyediaan TPS di wilayah tempat tinggalnya, seperti pemilihan lokasi dan penyediaan lahan. Lokasi timbunan sampah, yaitu peningkatan kuantitatif sampah pada lokasi tertentu di Kota Jayapura akibat adanya timbulan sampah dan/atau satuan kegiatan/proses yang menghasilkan sampah.
(1) Lokasi timbulan sampah di Distrik Jayapura Utara
a. Kelurahan Gurabesi: Jalan Percetakan
b. Kelurahan Bhayangkara: APO Gudang, Bhayangkara
c. Kelurahan Mandala: SMK Negeri I Jayapura, Halte Bus
d. Kelurahan Trikora: Yapis
e. Kelurahan Angkasa: Nirwana e. Kelurahan Angkasa: Nirwana
g. Kelurahan Tanjung Ria: Base G, Lokasi pasar kaget. (2) Lokasi timbulan sampah di Distrik Jayapura Selatan
a. Kelurahan Numbai: Depan pelabuhan.
b. Kelurahan Argapura: Jalan Argapura bawah.
c. Kelurahan Hamadi: Pasar Hamadi, Hamadi Pantai, Hamadi Rawa.
d. Kelurahan Ardipura: Jalan Tasangka, Jalan Ardipura.
e. Kelurahan Entrop: Terminal Lama Entop, PTC.
f. Kampung Tahima Soroma: Tepi pantai Kampung Tahima Soroma.
g. Kampung Tobati: Tepi pantai Kampung Tobati. (3) Lokasi timbulan sampah di Distrik Abepura
a. Kelurahan Asano: Depan Pos Polisi.
b. Kelurahan Awiyo: Depan Bom Bensin.
c. Kelurahan Abepantai: Jalan Abepantai.
d. Kelurahan Kota Baru: Depan Koramil, Depan SMP Negeri 2, depan Bank Mandiri.
e. Kelurahan Yobe: Depan Bekas Bioskop Dewi.
f. Kelurahan Vim: Bucen IV.
g. Kelurahan Wahno: Depan MRP, Depan Jalan Dinas Otonomi.
h. Kelurahan Way Mhorock: Depan Ruko Jalan Baru, Jalan Pasar Baru, BTN Skyline.
i. Kampung Enggros: Tepi pantai Kampung Enggros. (4) Lokasi timbulan sampah di Distrik Heram
a. Kelurahan Hedam: Jalan Organda.
b. Kelurahan Yabansai: Lingkaran Perumnas III, Peumnas II.
c. Kelurahan Waena: Perumnas I, Expo, Gelanggang.
d. Kampung Waena: Jalan Isele Waena.
e. Kampung Yoka: Samping Jembatan Yoka. (5) Lokasi timbulan sampah di Distrik Muara Tami terletak di Kelurahan Koya Barat (Depan Puskesmas).
Rencana penyediaan sarana angkutan sampah untuk gerobak adalah melayani 250 jiwa/unit dan untuk kontainer melayani 6.000 jiwa/unit dengan total kebutuhan pada akhir tahun perencanaan adalah 8.267 unit gerobak dan 344 unit kontainer untuk kebutuhan domestik, sedangkan untuk kebutuhan bukan domestik membutuhkan 2.480 unit gerobak dan 103 unit kontainer (lihat Tabel III.16). Jumlah truk yang Rencana penyediaan sarana angkutan sampah untuk gerobak adalah melayani 250 jiwa/unit dan untuk kontainer melayani 6.000 jiwa/unit dengan total kebutuhan pada akhir tahun perencanaan adalah 8.267 unit gerobak dan 344 unit kontainer untuk kebutuhan domestik, sedangkan untuk kebutuhan bukan domestik membutuhkan 2.480 unit gerobak dan 103 unit kontainer (lihat Tabel III.16). Jumlah truk yang
(1) aspek lingkungan dan estetika, seperti mencegah perembesan air lindi ke dalam
air tanah, mata air, dan badan air; (2) aspek lokasi, dimana penyediaan TPS berlokasi di dekat/sekitar masyarakat
yang dilayani dengan memperhatikan volume sampah dan jangkauan pelayanan, aman dari kegiatan lain dengan memperhatikan jarak bebas dan jarak aman, mudah dijangkau kendaraan angkutan sampah; dan
(3) aspek kesehatan, dimana memperhatikan dampak akibat bau, lalat, tikus, dan
serangga lainnya.
2. Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST), yaitu tempat dilaksanakannya kegiatan pengumpulan, pemilahan, penggunaan ulang, pendauran ulang, pengolahan, dan pemrosesan akhir sampah yang terletak di:
Kelurahan Bhayangkara dan Kelurahan Tanjung Ria Distrik Jayapura Utara; Kelurahan Hamadi dan Kelurahan Ardipura Distrik Jayapura Selatan; Kelurahan Wai Mhorock, Kelurahan Vim, Kelurahan Wahno, Kelurahan Asano,
Kelurahan Awiyo Distrik Abepura; Kelurahan Waena dan Kelurahan Yabansai Distrik Heram; dan Kelurahan Koya Barat Distrik Muara Tami.
Pengembangan TPST dilakukan dengan mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut:
a. dilengkapi dengan teknologi tinggi, ramah lingkungan, dan hemat lahan;
b. dilengkapi dengan fasilitas pengolah limbah;
c. dapat dikerjasamakan dengan daerah administrasi sekitar;
d. dapat melibatkan peran swasta dalam penyediaan dan/atau pengoperasian dan pemeliharaan;
e. kondisi geologi tata lingkungan lokasi dan sekitarnya;
f. kondisi sosial ekonomi masyarakat sekitar;
g. mengoptimalkan kegiatan pengolahan dan/atau 3R (reuse, reduce, recycle) sampah yang menghasilkan pendapatan (revenue) berupa kompos, pupuk biogas, potensi energi, dan hasil daur ulang lainnya; g. mengoptimalkan kegiatan pengolahan dan/atau 3R (reuse, reduce, recycle) sampah yang menghasilkan pendapatan (revenue) berupa kompos, pupuk biogas, potensi energi, dan hasil daur ulang lainnya;
i. memperhatikan jarak pencapaian dan ketersediaan fasilitas; dan j. memperhatikan kecukukpan ketersediaan lahan termasuk untuk zona penyangga
(buffer zone).
3. Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Sampah Penyediaan lahan untuk TPA Alternatif dalam rangka mengantisipasi kapasitas TPA
Nafri yang sangat terbatas. Rencana penyediaan berada di Distrik Abepura dengan sistem sanitary landfill, yaitu lokasi pembuangan sampah yang didesain, dibangun,
dioperasikan, dan dipelihara dengan cara menggunakan pengendalian teknis terhadap potensi dampak lingkungan yang timbul dari pengembangan dan operasional fasilitas. Luas yang dibutuhkan adalah 6-10 ha. TPA di Distrik Abepura berpotensi dikembangkan sebagai TPA regional, yang tidak hanya melayani Kota Jayapura, melainkan juga Kabupaten Jayapura dan Kabupaten Keerom.
4. Sistem Pengelolaan Sampah
a. Sampah dari rumah tangga, sebagian dikelola oleh penduduk sendiri dengan menimbun dan membakarnya. Jika belum tersedia sistem pewadahan sampah, maka sampah yang mudah terbakar, seperti kertas, sisa pembersihan tanaman, kayu, dan lain-lain dapat dibakar. Namun, tidak menimbulkan masalah pencemaran udara, tidak merugikan lingkungan dan kesehatan masyarakat sekitar, tidak dilakukan di daerah yang dekat dengan area yang mudah terbakar, seperti hutan, ilalang, serta jauh dari bahan-bahan yang mudah meledak, dan dilakukan dengan kepadatan penduduk rendah.
b. Sampah dari pasar, pertokoan, dan kantor pemerintah langsung dikelola DKPP dengan sarana truk besar atau kecil. Kebutuhan tempat sampah komunal di Kota Jayapura adalah Tempat Pembuangan Sementara (TPS). Digunakan untuk menampung sampah sementara secara komunal sebelum diangkut dengan truk- truk sampah ke TPA. TPS dapat berupa:
3 - kontainer volume 6 m 3 -10 m , penempatan di pinggir jalan besar dengan radius pelayanan tertentu, bahan/konstruksi dari besi atau kayu; dan
- transfer depo tipe I, II, dan III dengan luas lahan 100 m 2 .
c. Untuk mengurangi volume sampah yang dilakukan adalah pembuatan kompos (composting) dan daur ulang (recycling).
- Composting hanya dapat dilakukan terhadap sampah organik yang dapat
terdekomposisi, yaitu sampah makanan, kertas, sampah halaman/kayu. - Recycling dilakukan dengan reduce, reuse, replace. Reduce adalah mengurangi sampah pada sumbernya dengan membeli barang/bahan sesuai kebutuhan yang menghasilkan sampah sedikit mungkin; reuse adalah menggunakan kembali barang yang tidak terpakai tanpa merubah bentuk barang tersebut, seperti memanfaatkan kembali kardus, kaleng, botol bekas, dan sebagainya; replace adalah mengganti penggunaan barang yang dapat menambah jumlah sampah dengan barang yang tidak menambah jumlah sampah, seperti mengganti kantong plastik dengan keranjang, mengganti kemasan plastik dan kertas dengan daun, dan sebagainya.
Penggalakan sosialisasi program pengomposan dan daur ulang melalui wadah organisasi wanita (seperti PKK), sekolah, karang taruna, sehingga dapat menambah nilai tambah dari sampah tersebut bagi kota maupun ekonomi masyarakat, serta mengurangi beban TPA. Penerapan program tersebut direncanakan pada kawasan-kawasan perumahan atau permukiman masyarakat yang telah teratur, serta memfasilitasi produk-produk daur ulang yang dihasilkan. Dengan konsep tersebut, maka sampah yang sampai ke TPA hanya sekitar 20%, sehingga biaya pengangkutan dan pemrosesan akhir dapat ditekan. Pemberian insentif yang dapat mendorong masyarakat untuk senantiasa melakukan kegiatan pengomposan dan daur ulang. Insentif dapat berupa pengurangan retribusi sampah, pemberian kupon belanja pengganti kantong plastik, penghargaan tingkat kelurahan, dan lain-lain.
d. Pengelolaan sampah B3 di Kota Jayapura diprioritaskan pada rumah sakit, pengumpul minyak pelumas bekas, laboraturium, pengelolaan pestisida kadaluarsa, cuci cetak film, percetakan, penyamakan kulit, bengkel, binatu (laundry and dry cleaning), dan rumah tangga. Untuk itu, dibutuhkan tentang usaha pengelolaan limbah B3.
e. Menetapkan area atau kawasan bebas ludah pinang, seperti pada sarana umum (terminal, jalan), sarana sosial (pendidikan, kesehatan, peribadatan), perdagangan dan jasa, perkantoran, ruang terbuka hijau dan tidak hijau. Pada area bebas pinang bukan berarti masyarakat tidak diharuskan untuk tidak mengunyah, melainkan membuang ludah pinang pada wadah plastik dan membuangnya pada sarana yang telah disediakan, seperti tong sampah khusus ludah pinang.
TABEL III.15 RENCANA PRODUKSI SAMPAH KOTA JAYAPURA, 2013-2033
PRODUKSI SAMPAH 2033 NO
PRODUKSI SAMPAH 2013
PRODUKSI SAMPAH 2018
PRODUKSI SAMPAH 2023
PRODUKSI SAMPAH 2028
WILAYAH KOTA JAYAPURA
(LITER/HARI)
(LITER/HARI)
(LITER/HARI)
(LITER/HARI)
(LITER/HARI)
KEB.
KEB. NON-
KEB.
KEB. NON-
KEB.
KEB. NON-
KEB.
KEB. NON-
KEB. KEB. NON-
DOMESTIK DOMESTIK
35.876 10.763 2 Kel. Trikora
1 Kel. Angkasapura
42.764 12.829 3 Kel. Mandala
40.785 12.235 4 Kel. Tanjung Ria
112.773 33.832 5 Kel. Imbi
79.667 23.900 6 Kel. Bhayangkara
103.941 31.182 7 Kel. Gurabesi
129.326 38.798 8 Kp. Kayobatu
DISTRIK JAYAPURA UTARA
1 Kel. Numbai
70.212 21.064 2 Kel. Argapura
60.504 18.151 3 Kel. Hamadi
158.214 47.464 4 Kel. Ardipura
135.936 40.781 5 Kel. Entrop
132.694 39.808 6 Kp. Tahima Soroma
1.499 450 7 Kp. Tobati
DISTRIK JAYAPURA SELATAN
132.888 39.866 2 Kel. Hedam
1 Kel. Waena
91.631 27.489 3 Kel. Yabansai
84.727 25.418 4 Kp. Yoka
17.033 5.110 5 Kp. Waena
DISTRIK HERAM
62.272 18.682 2 Kel. Awiyo
1 Kel. Asano
101.474 30.442 3 Kel. Yobe
62.541 18.762 4 Kel. Kota Baru
Bab III Rencana Struktur Ruang |
III - 71
PRODUKSI SAMPAH 2033 NO
PRODUKSI SAMPAH 2013
PRODUKSI SAMPAH 2018
PRODUKSI SAMPAH 2023
PRODUKSI SAMPAH 2028
WILAYAH KOTA JAYAPURA
(LITER/HARI)
(LITER/HARI)
(LITER/HARI)
(LITER/HARI)
(LITER/HARI)
KEB.
KEB. NON-
KEB.
KEB. NON-
KEB.
KEB. NON-
KEB.
KEB. NON-
KEB. KEB. NON-
DOMESTIK DOMESTIK
113.598 34.079 6 Kel. Wai Mhorock
5 Kel. Vim
78.572 23.572 7 Kel. Wahno
68.393 20.518 8 Kel. Abe Pantai
23.474 7.042 9 Kp. Enggros
3.343 1.003 10 Kp. Nafri
11.291 3.387 11 Kp. Koya Koso
DISTRIK ABEPURA
36.946 11.084 2 Kel. Koya Timur
1 Kel. Koya Barat
27.861 8.358 3 Kp. Holtekamp
8.218 2.465 4 Kp. Koya Tengah
3.056 917 5 Kp. Skouw Sae
4.639 1.392 6 Kp. Mosso
3.553 1.066 7 Kp. Skouw Yambe
4.749 1.425 8 Kp. Skouw Mabo
DISTRIK MUARA TAMI
93.770 28.131 TOTAL KEBUTUHAN KOTA JAYAPURA
Sumber: Hasil Analisis Tim RTRW Kota Jayapura, 2012
Bab III Rencana Struktur Ruang |
III - 72
TABEL III.16
RENCANA PENYEDIAAN SARANA ANGKUTAN SAMPAH, 2013-2033
KEB. ALAT ANGKUT TAHUN 2013
KEB. ALAT ANGKUT TAHUN 2018
KEB. ALAT ANGKUT TAHUN 2023
KEB. ALAT ANGKUT TAHUN 2028
KEB. ALAT ANGKUT TAHUN 2033
(BUAH) NO
WILAYAH KOTA JAYAPURA
KEB. DOMESTIK
KEB.
KEB. DOMESTIK
KEB.
KEB. DOMESTIK
KEB.
KEB. DOMESTIK
KEB.
KEB. DOMESTIK KEB.
(RT) NONDOMESTIK A B A B A B A B A B A B A B A B A B A B
5 34 1 144 6 43 2 2 Kel. Trikora
1 Kel. Angkasapura
6 41 2 171 7 51 2 3 Kel. Mandala
5 39 2 163 7 49 2 4 Kel. Tanjung Ria
5 451 19 135 6 5 Kel. Imbi
11 76 3 319 13 96 4 6 Kel. Bhayangkara
4 416 17 125 5 7 Kel. Gurabesi
5 517 22 155 6 8 Kp. Kayobatu
DISTRIK JAYAPURA UTARA
9 67 3 281 12 84 4 2 Kel. Argapura
1 Kel. Numbai
8 58 2 242 10 73 3 3 Kel. Hamadi
6 633 26 190 8 4 Kel. Ardipura
5 544 23 163 7 5 Kel. Entrop
5 531 22 159 7 6 Kp. Tahima Soroma
2 0 1 0 3 0 1 0 4 0 1 0 5 0 1 0 6 0 2 0 7 Kp. Tobati
DISTRIK JAYAPURA SELATAN
5 532 22 159 7 2 Kel. Hedam
1 Kel. Waena
12 88 4 367 15 110 5 3 Kel. Yabansai
11 81 3 339 14 102 4 4 Kp. Yoka
28 1 8 0 35 1 10 1 43 2 13 1 54 2 16 1 68 3 20 1 5 Kp. Waena
DISTRIK HERAM
1 Kel. Asano
8 60 2 249 10 75 3 2 Kel. Awiyo
14 97 4 406 17 122 5 3 Kel. Yobe
Bab III Rencana Struktur Ruang |
III - 73
KEB. ALAT ANGKUT TAHUN 2013
KEB. ALAT ANGKUT TAHUN 2018
KEB. ALAT ANGKUT TAHUN 2023
KEB. ALAT ANGKUT TAHUN 2028
KEB. ALAT ANGKUT TAHUN 2033
(BUAH) NO
WILAYAH KOTA JAYAPURA
KEB. DOMESTIK
KEB.
KEB. DOMESTIK
KEB.
KEB. DOMESTIK
KEB.
KEB. DOMESTIK
KEB.
KEB. DOMESTIK KEB.
(RT) NONDOMESTIK A B A B A B A B A B A B A B A B A B A B
4 Kel. Kota Baru
9 65 3 273 11 82 3 5 Kel. Vim
5 454 19 136 6 6 Kel. Wai Mhorock
10 75 3 314 13 94 4 7 Kel. Wahno
9 66 3 274 11 82 3 8 Kel. Abe Pantai
38 2 11 0 48 2 14 2 60 2 18 1 75 3 22 1 94 4 28 1 9 Kp. Enggros
5 0 2 0 7 0 2 0 9 0 3 0 11 0 3 0 13 1 4 0 10 Kp. Nafri
18 1 6 0 23 1 7 1 29 1 9 0 36 2 11 0 45 2 14 1 11 Kp. Koya Koso
25 2.464 103 739 31 1 Kel. Koya Barat
DISTRIK ABEPURA
5 35 1 148 6 44 2 2 Kel. Koya Timur
45 2 14 1 57 2 17 2 71 3 21 1 89 4 27 1 111 5 33 1 3 Kp. Holtekamp
13 1 4 0 17 1 5 1 21 1 6 0 26 1 8 0 33 1 10 0 4 Kp. Koya Tengah
5 0 1 0 6 0 2 0 8 0 2 0 10 0 3 0 12 1 4 0 5 Kp. Skouw Sae
8 0 2 0 9 0 3 0 12 0 4 0 15 1 4 0 19 1 6 0 6 Kp. Mosso
6 0 2 0 7 0 2 0 9 0 3 0 11 0 3 0 14 1 4 0 7 Kp. Skouw Yambe
8 0 2 0 10 0 3 0 12 1 4 0 15 1 5 0 19 1 6 0 8 Kp. Skouw Mabo
12 90 4 375 16 113 5 TOTAL KEBUTUHAN KOTA
DISTRIK MUARA TAMI
Sumber: Hasil Analisis Tim RTRW Kota Jayapura, 2012 Keterangan: A = gerobak; B = kontainer
Bab III Rencana Struktur Ruang |
III - 74
Gambar 3.11 Peta Rencana Sistem Persampahan