RENCANA SISTEM DRAINASE KOTA
D. RENCANA SISTEM DRAINASE KOTA
Pada dasarnya rencana jaringan sistem pematusan atau jaringan pembuangan air hujan dan air limbah dalam perencanaan kota merupakan rencana sektoral yang harus direncanakan secara terpadu dan saling menunjang dengan rencana tata ruang kota, karena sistem jaringan ini memerlukan pengkajian faktor-faktor teknis. Berdasarkan kondisi fisik alamnya, Kota Jayapura akan direncanakan sebagai daerah yang masih mempertimbangkan kelestarian lingkungan hidup dengan mencadangkan daerah terbuka dan hijau bagi kepentingan kegiatan kota. Oleh karena itu, dalam mengatasi pembuangan air hujan dan air limbah di Kota Jayapura perlu memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
a) peningkatan dan pengoptimalan sistem jaringan drainase primer: saluran primer di tengah Kota Jayapura, yaitu Sungai Anafre, Aryoko, Kloofkamp dan APO yang bermuara di Teluk Yos Sudarso; saluran primer di Distrik Abepura dilalui dua sungai, yaitu Sungai Siborogonyie dan Sungai Acai, keduanya bermuara di Teluk Youtefa; dan saluran primer di Distrik Muara Tami, yaitu dilalui Sungai Skamto dan Sungai Buaya.
b) peningkatan dan pengoptimalan sistem jaringan drainase sekunder. Mengikuti pola jaringan jalan yang mengalir ke saluran drainase primer. Drainase sekunder terbagi menjadi beberapa wilayah pengaliran, yaitu: wilayah drainase Jayapura Utara, yang terdiri dari Subsistem Jalan Ahmad Yani
dan Subsistem Jalan Percetakan; wilayah drainase Jayapura Selatan, terdiri dari Subsistem Anafre, Subsistem Kloofkamp, dan Subsistem Entrop; wilayah drainase Abepura, terdiri dari Subsistem Acai, Subsistem Siborogonyi, dan Subsistem Kampwolker; dan wilayah drainase Muara Tami terdiri dari Subsistem Tami dan Subsistem Skamto.
c) pengembangan sistem jaringan drainase tersier Jaringan tersier tersebar di kawasan permukiman yang kemudian terhubung dengan saluran sekunder dan primer. Pengembangan sistem drainase ini dilakukan di Kawasan Sungai Acai Distrik Abepura.
d) pengelolaan drainase Kota Jayapura, yaitu: perbaikan sistem drainase yang ada, terutama yang belum berfungsi maksimal, sehingga masih menimbulkan genangan dibeberapa tempat, seperti yang telah disebutkan dalam Bab I tentang rawan bencana banjir/genangan air;
pengembangan sistem jaringan primer, sekunder, dan tersier yang terintegrasi untuk menanggulangi genangan di wilayah genangan dan menghindarkan daerah lain dari genangan;
peningkatan aktivitas pemeliharaan seluruh saluran, seperti mengendalikan pertumbuhan tanaman penyempit saluran, pengerukan endapan, dan memperbaiki struktur saluran;
pembangunan kolam resapan pada jalur jaringan drainase yang juga difungsikan sebagai ruang terbuka hijau, yaitu di Kawasan Kantor Otonom Kotaraja Kelurahan Wahno dan sekitar kawasan SMA 4 di Kelurahan Entrop;
pengembangan lubang biopori, sumur resapan, dan/atau sumur injeksi untuk mencegah mengalirnya air hujan ke selokan yang kemudian terbuang percuma ke laut lepas. Lubang biopori, sumur resapan, dan/atau sumur injeksi ini dapat diletakkan di RTH atau pada halaman rumah atau dengan sumur resapan. Manfaat dari lubang resapan biopori adalah: - memaksimalkan air yang meresap ke dalam tanah, sehingga menambah air
tanah; - membuat kompos alami dari sampah organik daripada dibakar; - mengurangi genangan air yang menimbulkan penyakit; - mengurangi air hujan yang dibuang percuma ke laut; - mengurangi resiko banjir di musim hujan; - maksimalisasi peran dan aktivitas flora dan fauna tanah; dan - mencegah terjadinya erosi tanah dan bencana tanah longsor;
pelestarian daerah resapan air di sekitar bekas rawa yang sudah dibangun dan resapan mata air untuk memperingan beban pengaliran di bagian hilir yang umumnya ditempati oleh areal terbangun;
peningkatan upaya pemeliharaan keseimbangan tata air dengan melibatkan
masyarakat dalam menahan larian air hujan melalui peresapan buatan; dan peningkatan kesinambungan koordinasi antar berbagai instansi yang terkait di lingkungan Pemerintah Kota Jayapura dengan Pemerintah Kabupaten di sekitarnya untuk memelihara fungsi dan kualitas saluran sungai dari buangan sampah, kotoran manusia, dan buangan industri.
Gambar 3.12 Peta Rencana Drainase Kota Jayapura