RENCANA SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM KOTA

A. RENCANA SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM KOTA

Penyediaan air minum di Kota Jayapura sampai dengan akhir tahun perencanaan direncanakan akan dilayani oleh dua sistem, yaitu sistem penyediaan air minum yang dikelola oleh individual dan sistem komunal. Penyediaan air bersih dengan sistem jaringan ditempuh dengan pendekatan pemerataan dan prioritas penyediaan air minum di wilayah yang belum terjangkau sistem pelayanan dengan jaringan perpipaan. Pertimbangan dalam penyediaan sistem jaringan air minum di Kota Jayapura adalah:

1. sumber air di Kota Jayapura, baik berupa sumur gali, sumur pompa, sungai, mata air, dan lain sebagainya;

2. perkembangan sosial ekonomi masyarakat yang dapat mempengaruhi perkembangan permintaan masyarakat akan konsumsi air bersih;

3. perkiraan perkembangan kegiatan dengan adanya peningkatan fungsi kota;

4. konsumsi air bersih perhari Kota Jayapura untuk kebutuhan penduduk sebesar 120 liter/orang/hari;

5. kebutuhan air bersih untuk industri dan fasilitas sosial diasumsikan sebesar 30% dari kebutuhan penduduk;

6. kebutuhan air bersih untuk hidran umum diasumsikan sebesar 10% dari kebutuhan penduduk. Kapasitas produksi potensial sumber air yang digunakan di Kota Jayapura adalah 895 liter/detik dan kapasitas produksi efektif 514 liter/detik dengan

produksi yang dihasilkan adalah 17.796.500 m 3 . Jumlah kelompok pelanggan yang banyak menggunakan berasal dari rumah tangga menengah, yaitu 23.472 jumlah

pelanggan. Total produksi hingga tahun 2033 adalah 83.010.968 liter/hari untuk kebutuhan domestik (rumah tangga), kebutuhan bukan domestik adalah 36.029 liter/hari, dan untuk kebutuhan hidran adalah 3.459 liter/hari (lihat Tabel III.13);

TABEL III.13 RENCANA PENYEDIAAN AIR MINUM KOTA JAYAPURA, 2013-2033

TAHUN 2033 (LITER/HARI) NO

TAHUN 2013 (LITER/HARI)

TAHUN 2018 (LITER/HARI)

TAHUN 2023 (LITER/HARI)

TAHUN 2028(LITER/HARI)

WILAYAH KOTA JAYAPURA

KEB.

KEB. NON-

HIDRAN

KEB.

KEB. NON-

KEB.

KEB. NON-

KEB.

KEB. NON-

KEB. KEB. NON-

DOMESTIK DOMESTIK HIDRAN

46 1.377.648 598 57 2 Kel. Trikora

1 Kel. Angkasapura

55 1.642.120 713 68 3 Kel. Mandala

52 1.566.141 680 65 4 Kel. Tanjung Ria

4.330.490 1.880 180 5 Kel. Imbi

3.059.213 1.328 127 6 Kel. Bhayangkara

3.991.332 1.732 166 7 Kel. Gurabesi

4.966.128 2.155 207 8 Kp. Kayobatu

DISTRIK JAYAPURA UTARA

90 2.696.129 1.170 112 2 Kel. Argapura

1 Kel. Numbai

77 2.323.346 1.008 97 3 Kel. Hamadi

6.075.424 2.637 253 4 Kel. Ardipura

5.219.931 2.266 217 5 Kel. Entrop

5.095.455 2.212 212 6 Kp. Tahima Soroma

20 2 57.550 25 2 7 Kp. Tobati

DISTRIK JAYAPURA SELATAN

1 Kel. Asano

80 2.391.242 1.038 100 2 Kel. Awiyo

3.896.600 1.691 162 3 Kel. Yobe

80 2.401.589 1.042 100 4 Kel. Kota Baru

87 2.616.593 1.136 109 5 Kel. Vim

4.362.175 1.893 182 6 Kel. Wai Mhorock

3.017.182 1.310 126 7 Kel. Wahno

87 2.626.293 1.140 109 8 Kel. Abe Pantai

Bab III Rencana Struktur Ruang |

III - 56

TAHUN 2033 (LITER/HARI) NO

TAHUN 2013 (LITER/HARI)

TAHUN 2018 (LITER/HARI)

TAHUN 2023 (LITER/HARI)

TAHUN 2028(LITER/HARI)

WILAYAH KOTA JAYAPURA

KEB.

KEB. NON-

HIDRAN

KEB.

KEB. NON-

HIDRAN

KEB.

KEB. NON-

HIDRAN

KEB.

KEB. NON-

DOMESTIK DOMESTIK HIDRAN

KEB. KEB. NON-

44 4 128.356 56 5 10 Kp. Nafri

9 Kp. Enggros

14 433.566 188 18 11 Kp. Koya Koso

DISTRIK ABEPURA

1 Kel. Waena

5.102.891 2.215 213 2 Kel. Hedam

3.518.644 1.527 147 3 Kel. Yabansai

3.253.525 1.412 136 4 Kp. Yoka

22 654.068 284 27 5 Kp. Waena

DISTRIK HERAM

1 Kel. Koya Barat

47 1.418.709 616 59 2 Kel. Koya Timur

36 1.069.851 464 45 3 Kp. Holtekamp

11 315.556 137 13 4 Kp. Koya Tengah

41 4 117.364 51 5 5 Kp. Skouw Sae

62 6 178.147 77 7 6 Kp. Moso

47 5 136.439 59 6 7 Kp. Skouw Yambe

63 6 182.350 79 8 8 Kp. Skouw Mabo

3.600.766 1.563 150 TOTAL KEBUTUHAN

DISTRIK MUARA TAMI

KOTA JAYAPURA

Sumber: Hasil Analisis Tim RTRW Kota Jayapura, 2012

Bab III Rencana Struktur Ruang |

III - 57

Pengelolaan air minum di Kota Jayapura dilakukan oleh Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) dan swasta. Tersedianya air yang cukup dan didukung kualitas sangat penting untuk menunjang peningkatan taraf kesehatan masyarakat Kota Jayapura. Untuk itu, rencana pengembangan pelayanan air minum adalah sistem penyediaan air minum dilakukan dengan pengembangan sistem jaringan perpipaan dan pengembangan sistem non-perpipaan.

1. Sistem jaringan perpipaan terdiri dari jaringan primer, jaringan sekunder, dan pengembangan fasilitas pengolahan air minum.

 Sistem jaringan primer (pipa induk), yang melintas dari sumber air baku ke intake di seluruh wilayah Kota.

 Sistem jaringan sekunder yang berupa sistem jaringan dari jaringan primer menuju ke pelanggan yang terletak di seluruh wilayah Kota. Sistem jaringan perpipaan ini diarahkan mengikuti jaringan jalan. Sistem pipa ini akan dipertahankan dan dibutuhkan peninjauan/pemeriksaan secara rutin untuk meminimalkan kebocoran. Pemberian sanksi/teguran kepada pelanggar dilakukan dengan tetap memperhatikan kondisi pelanggar.

 Pengembangan fasilitas pengolahan air minum berupa pengembangan instalasi pengolahan air minum dengan kapasitas 90 liter/detik terletak di Kampung Skouw Mabo Distrik Muara Tami.

2. Pengembangan sistem non-perpipaan dilakukan pada wilayah yang tidak terlayani jaringan perpipaan, yaitu:

 pemanfaatan sumber air tanah secara terbatas di seluruh wilayah Kota. Dibutuhkan pengendalian pengambilan sumber air tanah dalam sebagai sumber air bersih, terutama untuk hotel, industri, pusat perbelanjaan, karena pengambilan air tanah dapat menyebabkan menurunnya permukaan tanah. Pengendalian sumber air tanah dilakukan dengan memberikan pajak penggunaan air tanah. Pelarangan pengambilan sumber air tanah dilakukan di sekitar Kawasan Tempat Pengolahan Akhir Sampah;

 penyediaan terminal air, terminal air adalah distribusi air melalui pengiriman tangki-tangki air yang diberikan pada daerah-daerah kumuh, daerah terpencil atau daerah yang rawan air bersih; dan

 pengelolaan sumber air bersih oleh kelompok-kelompok swadaya masyarakat untuk membantu pelayanan kebutuhan air minum bagi masyarakat pada lingkungan-lingkungan setempat yang belum terjangkau oleh PDAM.

Gambar 3.9 Peta Rencana Sistem Penyediaan Air Minum Kota