T abel 4. Hasil Pengujian Reliabilitas Instrumen

T abel 4. Hasil Pengujian Reliabilitas Instrumen

  Alpha (α)

  a. Aspek Sumber Daya Manusia

  Reliable

  b. Aspek Keuangan

  c. Aspek Teknis ProduksiOperasi

  d. Aspek PasarPemasaran

  e. Kebijakan Pemerintah

  f. Dampak Sosial BudayaEkonomi

  g. Peranan Lembaga Terkait

  h. Kinerja Usaha

  Berdasarkan hasil pengujian pada

  SarjanaS1sebanyak 40 orang (13,3), SD

  tabel di atas, dapat disimpulkan bahwa

  dan SMP masingmasing28 orang (9,3)

  validitas dan reliabilitas instrumen yang

  dan

  Diploma

  sebanyak 24orang

  digunakan baik sebelum maupun sesudah

  (8).Kemudian dilihat dari segi usia,

  pengumpulan data dinayatakan valid dan

  respondenpenelitian ini dominan berada

  reliabel. Hal ini dapat dilihat dari nilai total

  dalam kategori usiaproduktif, yaitu 31-40

  corelation semua indikator (r > 0,30); dan

  tahun (41,3) dan 41-50 tahun(28),

  alpha cronbach setiap variabel > 0,60.

  sisanya berada pada usia 20-30 tahun

  Kemudian untuk menguji hipotesis

  (18,7),usia 50-60 tahun (10,7) dan di

  penelitian, ada 2 (dua) model dan teknik

  atas 60 tahun 1,3).Selanjutnya diketahui

  analisis data yang digunakan dalam

  pula bahwa umumnyaresponden telah

  penelitian ini, yaitu : (1) Analisis

  cukup

  lama

  menggeluti usaha

  deskriptif; dan (2) Structural Equation

  yangsekarang dikelolanya dengan kisaran

  Modeling (SEM). Untuk menghindari

  pengalamanberusaha 5-10 tahun sebanyak

  human error, maka pengolahan data

  172 orang (57,3) dan11-20 tahun 76

  penelitian menggunakan bantuan software

  orang (25,3), sedangkan sisanyaadalah

  Amos versi 4.01, serta SPSS for windows.

  responden yang telah menggeluti usaha dibawah 5 tahun (10,7), 21-30 tahun

  HASIL PENELITIAN DAN

  (4) dan 31-40tahun (2,7).

  PEMBAHASAN Deskripsi Karakteristik Responden

  Deskripsi Karakterisitik Perusahaan

  Responden penelitian ini dominan

  Responden penelitian ini umumnya

  dengan jenis kelamin laki-laki, yakni

  bergerak di bidang jasa perdagangan

  sebesar 220 orang (74,7) dan perempuan

  sebesar 130 orang (44), dan usaha jasa

  70 orang (25,3). Sebagian besar

  sebesar 86 orang (29,3). Sedangkan

  responden berasal dari daerah yang secara

  sisanya, sebagian kecil bergerak di bidang

  tradisional dipandang memiliki kultur

  usaha makanan, minuman, meubel,

  berdagang yang kuat yaitu suku Tidore

  konveksi, dan peternakan. Jumlah tenaga

  156 orang (52) dan suku makian 100

  kerja yang digunakan dalam perusahaan

  orang (33,3). Sisanya berasal dari

  dominan berada pada kategori 2 orang

  campuran suku buton, Palu, Manado,

  yaitu sebanyak 130 responden (44) dan 3

  Dayak, dan Sunda. Tingkat pendidikan

  orang yaitu sebanyak 86 responden

  responden dominanberada pada tingkat

  (29,3). Sisanya yaitu 1 orang (12), 4

  SMA yakni sebesar 180 orang(60),

  orang (8) dan 5 orang (6,7). Kemudian

  dari segi perizinan formal, dari 200

  JESP V ol. 4, No. 2, 2012

  responden usaha, yang mempunyai izin

  Aspek Keuangan

  formal hanya 80 responden (40),

  V ariabel aspek keuangan secara umum

  sedangkan yang belum memiliki izin

  menurut persepsi responden berada pada

  formal adalah cukup dominan yaitu 120

  kategori cukup baik dan baik. Indikator

  responden (60). Jenis perizinan yang

  yang paling tinggi nilainya berdasarkan

  harus dimiliki oleh usaha mikro dan kecil

  rata-rata (mean) adalah penggunaan modal

  (UMK) misalnya adalah SIUPP , SITU, dan

  sendiri dengan nilai sebesar 4,11.

  TDP (tanda daftar perusahaan).

  Sedangkan yang paling rendah adalah indikator akumulasi keuntungan yang

  Deskripsi Karakteristik V ariabel

  besar digunakan untuk menambah

  Kinerja Usaha V ariabel kinerja Usaha

  assetharta perusahaan (3,22). Umumnya

  Mikro dan Kecil secara umum menurut

  pengusaha mengawali usahanya dengan

  persepsi responden berada pada kategori

  modal sendiri. Untuk meningkatkan

  yang cukup baik, baik dan sangat baik.

  kegiatan usahanya mereka lebih banyak

  Indikator yang paling tinggi nilainya

  menggunakan sumber dana keluarga.

  berdasarkan ratarata (mean) adalah pertumbuhan penjualan dengan nilai

  Aspek T eknis Produksi dan Operasional

  sebesar 4,37. Sedangkan yang paling

  V ariabel aspek teknis produksi dan

  operasional secara umum menurut persepsi

  responden berada pada kategori cukup

  Pertumbuhan penjualan produk secara

  baik, baik dan sangat baik. Indikator yang

  umum relatif baik, akan tetapi kondisi ini

  paling tinggi nilainya berdasarkan nilai

  tidak secara langsung berdampak pada

  rata-rata (mean) adalah ketersediaan bahan

  pertumbuhan labakeuntungan saha. Hal

  baku dengan nilai sebesar 4,43. Sedangkan

  ini disebabkan karenakegiatan pencatatan

  indikator yang paling rendah nilainya

  keuangan yang belum baik. Bahkan

  adalah penggunaan teknologi modern dan

  beberapa pengusaha tidak melakukan

  pengendalian kualitas (3,15). Bahan baku

  produksi selalu tersedia setiap saat, karena

  perusahaannya.

  menggunakan bahan baku lokal. Karena penggunaan teknologi modern belum

  Aspek Sumber Daya Manusia

  sepenuhnya dilakukan, produk yang

  V ariabel aspek sumber daya manusia

  dihasilkan masih dalam kapasitas terbatas,

  secara umum menurut persepsi responden

  dan

  pengendalian

  kualitas belum

  berada pada kategori cukup baik, baik dan

  sepenuhnya dilakukan. Demikian juga

  sangat baik. Indikator yang paling tinggi

  dengan program jaminan kualitas misalnya

  nilainya berdasarkan rata-rata (mean)

  SNI, ISO 9000, dan sertifikat kualitas

  adalah pengalamanlama berusaha dengan

  lainnya belum mewarnai produk-produk

  nilai sebesar 4,46. Sedangkan yang paling

  usaha mikro dan kecil.

  rendah adalah indikator pendidikan formal (3,38). Pengalamanlama berusaha pada

  Aspek Pasar dan Pemasaran

  bidang usaha sejenis merupakan kekuatan

  V ariabel aspek pasar dan pemasaran secara

  utama bagi pengusaha. Tingkat pendidikan

  umum menurut persepsi responden berada

  yang relatif rendah bukan merupakan

  pada kategori cukup baik dan baik.

  hambatan untuk memulai usaha, dan

  Indikator yang paling tinggi nilainya

  mengembangkannya lebih maju. Adanya

  berdasarkan rata-rata (mean) adalah

  motivasi yang tinggi, jiwa dan mental

  permintaan pasar atas produk dengan nilai

  wirausaha yang sudah terbentuk secara

  sebesar 4,17. Sedangkan indikator yang

  alamiah merupakan modal utama untuk

  paling rendah nilainya adalah kegiatan

  memajukan usaha.

  promosi yang intensif (3,13). Permintaan akan produk relatif baik di masyarakat,

  JESP V ol.4, No. 2, 2012

  dimana dengan kapasitas produksi yang

  akan tetapi keberadaan usaha tersebut tidak

  secara langsung dan signifikan dapat

  pemasarannya juga masih sangat terbatas,

  meningkatkan pendapatan masyarakat

  yakni dominan pada wilayah lokal saja.

  setempat.

  Kegiatan promosi yang dilakukan oleh pengusaha frekuensinya sangat jarang,

  Aspek Peranan Lembaga T erkait

  bahkan beberapa pengusaha tidak pernah

  V ariabel aspek peranan lembaga terkait

  mempromosikan produknya di masyarakat.

  secara umum menurut persepsi responden berada pada kategori cukup baik dan baik.

  Aspek Kebijakan Pemerintah

  Indikator yang paling tinggi nilainya

  V ariabel aspek kebijakan pemerintah

  berdasarkan

  rata-rata (mean)

  secara umum menurut persepsi responden

  adalahpendampingan dengan nilai sebesar

  berada pada kategori cukup baik dan baik.

  4,12. Sedangkan indikator yang paling

  Indikator yang paling tinggi nilainya

  rendah

  nilainya

  adalah bantuan

  berdasarkan rata-rata (mean) adalah akses

  permodalan

  (2,93). Hasil ini

  permodalan dan pembiayaan dengan nilai

  menggambarkan

  bahwa kegiatan

  sebesar 4,05. Sedangkan indikator yang

  pendampingan yang dilakukan oleh

  paling rendah nilainya adalah penyiapan

  lembaga terkait (PT, BUMN, dan lembaga

  lokasi usaha dan informasi pasar (2,83).

  pembiayaan) sudah relatif baik. Rendahnya

  bantuan permodalan yang diterima atau

  olehpemerintah untuk

  menumbuhkan

  diakses oleh pengusaha sebagai indikasi

  usaha tersebut. Salah satunya adalah

  bahwa prinsip kehati-hatian dalam

  bantuan akses permodalan pada lembaga

  memberikan

  bantuan modal juga

  pembiayaan. Penyiapan lokasi usaha yang

  diterapkan pada bisnis ini.

  terkosentrasi pada satu kawasan belum dianggap

  Pengujian Hubungan Kausal Antara

  prioritas karena umumnya pengusaha

  Faktor- Faktor Eksternal, Faktor-

  usaha mikro kecil tempatnya berpindah-

  Faktor Internal, dengan

  pindah.

  Kinerja Usaha Mikro dan Kecil

  Aspek Sosial budaya, dan ekonomi

  Untuk menguji hipotesis dan

  V ariabel aspek kebijakan pemerintah

  menghasilkan suatu model yang baik (fit),

  secara umum menurut persepsi responden

  digunakan analisis Structural Equation

  berada pada kategori cukup baik dan baik.

  Modelling (SEM) yang pengoperasiannya

  Indikator yang paling tinggi nilainya

  dibantu dengan program AMOS 4.01.

  berdasarkan rata-rata (mean) adalah

  Dengan menggunakan bantuan perangkat

  pertumbuhan ekonomi dengan nilai

  lunak Amos 4.01 diperoleh hasil

  sebesar 3,98. Sedangkan indikator yang

  perhitungan goodness-of-fit indices(GFI)

  paling rendah nilainya adalah tingkat

  atas model lengkap yang menggambarkan

  pendapatan masyarakat (2,78). Hasil ini

  jalinan sinergis antar masing-masing

  mengindikasikan bahwa walaupun secara

  variabel penelitian serta indikator yang

  umum pertumbuhan ekonomi wilayah

  telah valid menjadi pengukurnya masing-

  masing. Secara lebih lengkapnya disajikan

  pengembangan usaha mikro dan kecil,

  pada Tabel 5.

  JESP V ol. 4, No. 2, 2012

  T abel 5. Hasil Komputasi Kriteria Goodness-of- Fit Indices (GFI) Pengujian Hubungan

  Kausal Faktor-Faktor Eksternal, Faktor-Faktor Internal, dengan Kinerja Usaha Mikro dan Kecil T ahap Awal dan Akhir .

  Hasil

  Nilai

  Komputas Model Keterangan

  Tahap Model

  awal

  akhir Akhir

  Sumber: Data primer diolah

  Hasil perbandingan antara hasil

  dinyatakan valid atau diterima maka

  perhitungan pada tahap awal dan tahap

  analisis selanjutnya adalah dengan melihat

  akhir dengan menggunakan kriteria

  nilai loading factor serta probabilitas dari

  goodness of fit suatu model sebagaimana

  masing-masing variabel yang digunakan

  disajikan pada tabel di atas menunjukkan

  sebagaimana disajikan pada tabel berikut.

  kesesuaian. Setelah model di atas

  T abel 6. Loading Factor, Critical Ratio, dan Probabilita Hubungan Kuasal antara

  Faktor-Faktor Eksternal, Faktor-Faktor Internal, dengan Kinerja Usaha Mikro dan Keci l

  P Keterangan

  Factor

  Internal Fk Eksternal Fk Signifikan

  Kinerja Internal Fk

  Kinerja Eksternal Fk Signifikan

  Sumber: Data primer diolah

  Pada tabel diatas nampak bahwa

  signifikan dan positif (P ≤ 0,05), adalah :

  dari berbagai hubungan kausal yang terjadi

  (1) Faktor-faktor ekskternal terhadap

  antar variabel, tampaknya semua memiliki

  faktor-faktor

  internal (0,000); (2)

  hubungan kausal yang signifikan, karena

  Faktorfaktor eksternal terhadap kinerja

  memiliki nilai P (probabilitas) ≤ 0,05 dan

  usaha (0,045); dan (3) Faktor-faktor

  Critical Ratio (CR) ≥ 1,96. Beberapa

  internal terhadap kinerja usaha (0,000).

  variabel yang memiliki pengaruh yang

  JESP V ol.4, No. 2, 2012

  Gambar 2. Hasil Pengujian Hubungan Kausal Faktor-Faktor Eksternal, Faktor-Faktor

  Internal, dengan Kinerja Usaha Mikro dan Kecil (UMK) dengan menggunakan confirmatory factor analysis

  Faktor-faktor internal

  Berdasarkan nilai critical ratio dan

  budaya dan ekonomi, dan aspek peranan

  probabilitas yang dihasilkan nampak

  lembaga terkait mempunyai pengaruh

  bahwa faktor-faktor eksternal yang terdiri

  terhadap kinerja usaha mikro dan kecil

  atas aspek kebijakan pemerintah, aspek

  (UMK) dengan kontribusi sebesar 0,254

  sosial budaya dan ekonomi, dan aspek

  atau 25,4. Faktor-faktor internal yang

  peranan lembaga terkait mempunyai

  terdiri atas aspek sumber daya manusia,

  pengaruh yang positif dan signifikan

  aspek

  keuangan,

  aspek teknik

  terhadap faktor-faktor internal usaha mikro

  produksioperasional, dan aspek pasar dan

  dan kecil. Hal ini dapat dilihat dari nilai

  pemasaran mempunyai pengaruh yang

  C.R. yang jauh lebih besar daripada C.R.

  positif dan signifikan terhadap kinerja

  minimal yang disyaratkan sebesar 1,96

  usaha mikro dan kecil. Hal ini dapat dilihat

  (5,951> 1,96) serta probablitas yang lebih

  dari nilai C.R. yang jauh lebih besar

  kecil daripada α =0,05 (0,000 < 0,05).

  daripada C.R. minimal yang disyaratkan

  Nilai loading factor menunjukkan bahwa

  sebesar 1,96 (3,660> 1,96) serta

  faktor-faktor eksternal yang terdiri atas

  probablitas yang lebih kecil daripada α

  aspek kebijakan pemerintah, aspek sosial

  =0,05 (0,000 < 0,05). Nilai loading factor

  budaya dan ekonomi, dan aspek peranan

  menunjukkan bahwa faktor-faktor internal

  lembaga terkait mempunyai pengaruh yang

  yang terdiri atas aspek sumber daya

  kuat terhadap faktorfaktor internal usaha

  manusia, aspek keuangan, aspek teknik

  mikro dan kecil dengan kontribusi sebesar

  produksioperasional, danaspek pasar dan

  0,980 atau 98.

  pemasaran mempunyai pengaruh yang kuat

  Kemudian faktor-faktor eksternal

  terhadap kinerja usaha mikro dan kecil

  yang terdiri atas aspek kebijakan

  engan kontribusi sebesar 0,792 atau

  pemerintah, aspek sosial budaya dan

  konomi, dan aspek peranan lembaga terkait

  Hasil penelitian ini konsisten

  mempunyai pengaruh yang positif dan

  dengan Mc Commick et.al (1997); Crijns

  signifikan terhadap kinerja usaha mikro

  dan Ooghi (2000); Wisardja 2000) yang

  dan kecil. Hal ini dapat dilihat dari nilai

  menyatakan

  bahwa

  setiap tahap

  C.R. yang jauh lebih besar daripada C.R.

  pertumbuhan perusahaan merupakan hasil

  minimal yang disyaratkan sebesar 1,96

  dari dua lingkungan dimana perusahaan

  (2,675> 1,96) serta probablitas yang lebih

  melakukan bisnisnya, yakni lingkungan

  kecil daripada α =0,05 (0,045 < 0,05).

  internal dan eksternal. Berkaitan dengan

  Nilai loading factor menunjukkan bahwa

  aspek lingkungan, Wilkinson (2002) dan

  faktor-faktor eksternal yang terdiri atas

  Maupa (2004) menyatakan bahwa usaha

  aspek kebijakan pemerintah, aspek sosial

  kecil dan mikro akan tumbuh bilamana

  JESP V ol. 4, No. 2, 2012

  lingkungan aturankebijakan mendukung,

  keuangan,

  aspek teknik

  lingkungan makro ekonomi dikelola

  oduksioperasional, dan aspek pasar

  dengan baik, stabil, dan dapat diprediksi;

  dan pemasaran mempunyai pengaruh

  informasi yang dapat dipercaya dan mudah

  yang signifikan dan positif terhadap

  diakses, dan lingkungan sosial mendoron

  kinerja usaha mikro dan kecil dengan

  kontribusi sebesar 0,792 atau 79,2.

  keberhasilan usaha tersebut.