4.4. Peran Serta Masyarakat dalam Pelaksanaan Operasional
Pengelolaan Sampah
Peran serta masyarakat merupakan salah satu unsur penting dalam sistem pengelolaan sampah, karena tanpa peran serta masyarakat maka pengelolaan
sampah tidak dapat dilaksanakan secara optimal. Peran serta masyarakat sangat erat sekali kaitannya dalam mendukung sistem teknik operasional. Dari aspek
kelembagaan tanggung jawab masyarakat itu mengumpukan sampah dari sumber timbulan sampai ke lokasi pemindahan TPS, sedangkan pengangkutan sampah
dari TPS sampai sistem pemusnahan sampah di lokasi TPA merupakan tanggung jawab pemerintah kota.
Namun begitu dana pengelolaan sampah rumah tangga 100 menjadi tanggung jawab masyarakat sebagai penghasil limbah Polluter Pay Principle.
Dalam menunjang pengelolaan sampah perlu diatur melalui peraturan daerah yang harus dilaksanakan dan ditaati baik itu masyarakat, swasta atupun pemerintah
daerah.
Sumber : Hasil olahan lapangan , 2009
GAMBAR 4.7 SISTEM PENGELOLAAN PERSAMPAHAN
4.4.1. Peran Serta Mayarakat dalam Mematuhi Peraturan Kebersihan
Pengelolaan sampah di kampung nelayan diatur dalam Peraturan Daerah Nomor 37 Tahun 2002 tentang Pengelolaan Kebersihan dalam daerah
Kota Kupang. Dalam pasal 2 menyebutkan bahwa setiap bangunan harus menyediakan tempat-tempat sampah sebagai tempat penampungan sampah harian
yang dihasilkannya. Selanjutnya pasal 13 menyatakan pelarangan membuang
Sumber Timbulan
Tempat pembuangan Sementara
Transfer Tempat pembuangan
Tanggung jawab Masyarakat
Tanggung jawab Pemerintah kota
Pengumpulan Pengumpulan
Pengangkutan Retribusi Masyarakat
sampah ke dalam sungai, got, saluran-air, jalan taman dan tempat umum. Barang siapa yang melalaikan kewajiban atau melanggar larangan-larangan yang
ditetapkan dalam Perda ini dapat dituntut hukumhan kurungan selama-lamanya 6 bulan atau denda sebanyak-banyaknya Rp. 50.000,-.
Memperhatikan bunyi pasal diatas, jelaslah bahwa sifatnya mengatur, mengingatkan, dan memaksa. Hal ini sudah dilakukan oleh masyarakat kampung
nelayan untuk membantu pemerintah dalam pelayanan pengelolaan sampah baik dari penyediaan wadah indifidu sampai pengangkutan ke TPS. Pemerintah Kota
Kupang menyadari bahwa usaha-usaha yang dilakukan oleh masyarakat dalam hal kebersihan, tidak akan berhasil tanpa adanya ancaman hukuman yang bisa dilihat
dan dirasakan oleh masyarakat. Selama tahun 2009 Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Kupang telah mengeluarkan surat sebayak 3 kali yang berisi
teguran kepada masyarakat kampung nelayan yang melanggar program K3 kebersihan, ketertiban, dan keindahan. Melihat jumlah tersebut menunjukkan
bahwa kesadaran masyarakat dalam mengelola sampah rumah tangga sudah baik. Masyarakat kampung nelayan mengharapkan kerjasama yang baik
dari pemerintah dalam pelaksanaan pengawasan terhadap masyarakat, karena pemerintah kota belum melibatkan lembaga adat secara optimal yang merupakan
kesatuan masyarakat hukum adat. Untuk memasyarakatkan peraturan tentang kebersihan di kampung nelayan perlu kiranya penambahan pemasangan spanduk
atau papan iklan tentang Perda kebersihan secara ringkas serta sangsi atas pelanggaran peraturan tersebut, Bagi yang melanggar peraturan daerah tersebut
perlu dilakukan penindakan dan diumumkan ke masyarakat. Hal ini diharapkan akan memberikan dampak psikologis terhadap masyarakat yang akan melanggar
perda tersebut.
4.4.2. Sikap Budaya Masyarakat Setempat