Pendidikan Umur Analisis Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat terhadap Pengelolaan

4.6. Analisis Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat terhadap Pengelolaan

Sampah berdasarkan keinginan masyarakat

4.6.1. Pendidikan

Seperti yang dilihat pada Tabel IV.1 di atas bahwa tingkat pendidikan masyarakat kampung nelayan relatif sedang 42,30, hal ini dapat dimungkinkan karena di kampung nelayan merupakan wilayah dengan sebagian besar jumlah penduduknya bekerja sebagai nelayan, tetapi masyarakat kampung nelayan tetap menunjukan partisipasi dalam mengelola sampah dengan baik. Hal ini dibuktikan dengan 88,46 masyarakat kampung nelayan berkeinginan untuk mengelola sampah dari rumah tangga sampai ke TPS. Tingkat pendidikan yang rendah tidak membuat kesempatan masyarakat dalam mencari peluang berusaha menjadi terbatas. Karena pada umumnya, rendahnya tingkat pendidikan berarti juga rendahnya kemampuan skill masyarakat, tetapi sebaliknya masyarakat kampung nelayan merasa rendahnya tingkat pendidikan tidak membuat mereka lemah melaikan masyarakat begitu berinisiatif untuk lebih menunjukan bahwa masyarakat kampung nelayan mampu melaksanakan sistem pengelolaan sampah sesuai dengan keinginan dan keterbatasan ilmu yang mereka miliki. Masyarakat mengupayakan agar sampah dikelola, dipilah dan diproses tahap awal mulai dari tempat timbulan sampah itu sendiri lingkungan rumah tangga. Upaya ini setidaknya dapat mengurangi timbulan sampah yang harus dikumpulkan dan diangkut ke TPS sehingga bebannya menjadi berkurang.

4.6.2. Umur

Berdasarkan Tabel IV.2 di atas, 45-60 tahun atau sebesar 42,30, Hal tersebut diatas menggambarkan bahwa sebagian besar responden di kampung nelayan merupakan masyarakat dengan usia produktif masih aktif bekerja, dengan usia produktif tetapi masyarakat kampung nelayan sangat antosiasi untuk mengelola sampah dengan baik. Dimana kesadaran dari masyarakat tersebut membuat kehidupan bersosialisasi terhadap kemampuan berpikir, beradaptasi dan beraksi, sedangkan umur akan memberikan pengaruh pada kemampuan fisik dan adaptasi pada pola sosial baru. bahwa umur bagi masyarakat kampung nelayan tidak menjadi suatu hambatan untuk berpartisipasi dalam melaksanakan kebersihan lingkungan mereka, baik dari sumber sampah sampai ke TPS. Hal ini dibuktikan dengan 88,46 masyarakat kampung nelayan berkeinginan untuk mengelola sampah dari rumah tangga sampai ke TPS, karena masyarakat kampung nelayan tidak melihat dari umur tetapi kegotong-royong yang di utamakan dalam bermasyarakat dengan baik.

4.6.3. Pekerjaan