Pewadahan Pengumpulan Daerah Pelayanan

Sumber : Departemen Pekerjaan Umum, SNI T-13-1990-F. GAMBAR 2.1 DIAGRAM TEKNIK OPERASIONAL PENGELOLAAN SAMPAH

2.2.1 Daerah Pelayanan

Daerah perkotaan yang mendapat pelayanan sampah merupakan daerah pusat permukiman dengan kepadatan penduduk yang tinggi dengan keterbatasan lahan serta mengharuskan pengelolaan secara mendesak. Untuk daerah dengan daya dukung yang tinggi dan jauh dari jalur pengangkutan mendapat perioritas pengelolaan terakhir. Oleh karena itu perlu adanya konsep subsidi silang pada mekanisme penentuan tarif retribusi, sehingga tingkat pelayanan diharapkan dapat meningkat dan mencakup lebih luas lagi.

A. Pewadahan

Dalam menunjang keberhasilan operasi pengumpulan sampah, perlu adanya pewadahan yang sebaiknya dilakukan oleh pemilik rumah. Pewadahan tersebut ditempatkan sedemikian rupa, sehingga memudahkan dan cepat bagi para petugas untuk mengambilnya secara teratur dan higienis. Waktu pembuangan sampah dapat dilakukan pagi hari, siang hari, sore hari, atau pada malam hari dan disesuaikan dengan waktu pengumpulan oleh petugas agar sampah tidak mengendap terlalu lama. Sumber Timbulan Sampah Pemindahan Dan Pengangkutan Pembuangan Akhir Sampah PewadahanPemilahan Timbulan Sampah Pengolahan TABEL II.1 JENIS PEWADAHAN No Jenis Wadah Kapasitas liter Pelayanan Umur Ket. 1 2 3 4 5 6 7 Kantong Bin Bin Bin Kontainer Kontainer Bin 10-40 40 120 240 1000 500 30-40 1 KK 1 KK 2-3 KK 4-6 KK 80 KK 40 KK pejalan kaki taman 2-3 hari 2-3 tahun 2-3 tahun 2-3 tahun 2-3 tahun 2-3 tahun 2-3 tahun Komunal Komunal Sumber : SK SNI-T-13-1990-F Tata Cara pengelolaan Teknik Sampah Perkotaan. Sistem pewadahan yang digunakan untuk menampung sampah terdiri dari dua macam, yaitu yang dapat diangkutdipindahkan, seperti tong sampah dan container, serta tidak dapat diangkutdipindahkan, seperti bak sampah yang terbuat dari pasangan batubata. Secara umum persyaratan bahan pewadahan adalah tidak mudah rusak, kedap air, mudah untuk diperbaiki, ekonomis, dan mudah diperolehdibuat oleh masyarakat, serta mudah dan cepat dikosongkan. Sedangkan untuk menentukan ukuran volume ditentukan atas dasar jumlah penghuni tiap rumah, tingkat hidup masyarakat, frekuensi pengambilan, cara pengambilan manual atau mekanis, dan sistem pelayanan individual atau komunal.

B. Pengumpulan

Pengumpulan sampah adalah cara atau proses pengambilan sampah mulai dari tempat pewadahan penampungan sampah sampai ke Tempat Pembuangan Sementara TPS. TPS yang digunakan biasanya kontainer kapasitas 10 m³, 6 m³, 1m3, transper depo, bak pasangan batubata, drum bekas volume 200 liter, dan lain-lain. TPS-TPS tersebut penempatannya disesuaikan dengan kondisi lapangan yang ada. Pola pengumpulan sampah dapat dilihat pada Tabel II.2. TABEL II.2 POLA PENGUMPULAN SAMPAH No. Pola Pengertian Persyaratan Pengumpulan Pola Individual Langsung Cara pengumpulan sampah dari rumah- rumahsumber sampah dan diangkut langsung ke tempat pembuangan akhir tanpa melalui proses pemindahan • Kondisi topografi bergelombang rata-rata 5 sehingga alat pengumpul non mesin sulit beroperasi. • Kondisi jalan cukup lebar dan operasi tidak menganggu pemakai jalan lainnya. • Kondisi dan jumlah alat memadai. • Jumlah timbulan sampah 0,3 m3hari Pola Individual Tak Langsung Cara pengumpulan sampah dari masing-masing sumber sampah dibawa ke lokasi pemindahan menggunakan gerobak untuk kemudian diangkut ke tempat pembuangan akhir • Bagi daerah yang partisipasi masyarakatnya rendah • Lahan untuk lokasi pemindahan tersedia • Alat pengumpul masih dapat menjangkau secara langsung • Kondisi topografi relatif datar rata-rata 5 • Kondisi lebar jalan dapat dilalui alat pengumpul • Organisasi pengelola harus siap dengan sistem pengendalian. Pola Komunal Langsung Cara pengumpulan sampah dari masing-masing titik wadah komunal dan diangkut langsung ke tempat pembuangan akhir • Bila alat angkut terbatas • Bila kemampuan pengendalian personil dan peralatan relatif rendah • Alat pengumpul sulit menjangkau sumber- sumber sampah • Peran serta masyarakat tinggi • Wadah komunal mudah dijangkau alat pengangkut • Untuk permukiman tidak teratur Pola Komunal Tak Langsung Cara pengumpulan sampah dari masing-masing titik wadah komunal dibawa ke lokasi pemindahan menggunakan gerobak untuk kemudian diangkut ke tempat pembuangan akhir • Peran serta masyarakat tinggi • Penempatan wadah komunal mudah dicapai alat pengumpul • Lahan untuk lokasi pemindahan tersedia • Kondisi topografi relatif datar 5 • Lebar jalangang dapat dilalui alat pengumpul • Organisasi pengelola harus ada Sumber : SK SNI-T-13-1990-F Tata Cara pengelolaan Teknik Sampah Perkotaan

C. Pengangkutan