Pekerjaan Penghasilan Pengeluaran Analisis Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat terhadap Pengelolaan

dibuktikan dengan 88,46 masyarakat kampung nelayan berkeinginan untuk mengelola sampah dari rumah tangga sampai ke TPS, karena masyarakat kampung nelayan tidak melihat dari umur tetapi kegotong-royong yang di utamakan dalam bermasyarakat dengan baik.

4.6.3. Pekerjaan

Sedangkan untuk mata pencarian penduduk di kampung nelayan Oesapa dapat dari Tabel IV.3 di atas, bahwa sebanyak 11,53 merupakan pegawai negeri, sebanyak 61,53 berprofesi sebagai nelayan, bekerja sebagai wiraswasta pedagang, dan buka usaha lainnya sebanyak 23,07, tetapi masyarakat kampung nelayan tidak akan lupa tanggung jawab mereka dalam hal persampahan karena setelah mereka pulang dari melaut, mereka masih meluangkan sedikit waktu untuk membersihkan lingkungan rumah mereka sehingga dilihat bersih dan nyaman. Keterlibatan masyarakat kampung nelayan sebagai individu maupun sebagai kelompok yang didasari oleh kesadaran warga baik secara langsung maupun tidak langsung tanpa paksaan dari pihak tertentu dalam melaksanakan pengelolaan sampah sehingga dapat memberikan perubahan yang baik.

4.6.4. Penghasilan

Dari hasil pendapatan masyarakat kampung nelayan sebesar Rp. 500.000.- sampai Rp. 1.500.000.-bulan merupakan kelompok masyarakat yang mempunyai pendapatan menengah ke bawah 60-70 atau sebesar 57,69 dapat di lihat pada Tabel IV.4, dalam rangka pengelolaan sampah tentunya tidak akan terlepas dari peran serta masyarakat dimana setiap orangmasyarakat mempunyai hak yang sama atas kondisi lingkungan yang layak dan bersih untuk tinggal dan berkembang biak. Jadi dalam hal ini penghasilan masyarakat kampung nelayan bukanlah sebagai sesuatu hal yang menghambat kegiatan kebersihan lingkungan, tetapi masyarakat dapat melaksanakan sistem pengelolaan sampah berupa pikiran, tenaga, uang, material dan berupa kegiatan dapat dilakukan dengan melaksanakan sendiri di lingkungan tempat tinggal masing-masing maupun aksi bersama oleh seluruh atau sebagian masyarakat melalui kegiatan kerja bakti maupun gotong royong.

4.6.5. Pengeluaran

Berdasarkan pengeluaran setiap bulan yang terdapat pada Tabel IV.5, maka dapat dikatakan bahwa sebagian besar kepala keluarga yang mempunyai tingkat pengeluaran antara 60-70 61,53 dari tingkat penghasilannya Rp. 500.000.- sampai Rp. 1.500.000.-bulan. Hal ini menggambarkan bahwa sebagian besar kepala keluarga yang tinggal di kampung nelayan merupakan masyarakat dengan tingkat pengeluaran yang cukup besar, karena lebih dari separuh pendapatannya dipakai untuk biaya kehidupannya. Tetapi masyarakat kampung nelayan sadar akan kebutuhan setiap hari sangat besar baik itu keperluan rumah tangga mereka, dan juga tidak lupa akan tugas dan tanggung jawab sebagai masyarakat penghasil limbah padat dengan membayar retribusi sampah setiap bulan tetapi tidak terlepas dalam pengelolaan sampah tetap dilakukan oleh masyarakat baik dari sumber sampah sampai ke TPS karena dilihat dari tingkat kebersihan lingkungan kampung nelayan tetap salalu bersih, nyaman dan tidak terkesan kumuh dari hasil sampah yang ada.

4.7. Analisis Sistem Pengelolaan Sampah Berbasis Masyarakat