Hasil Uji Multikolinearitas Hasil Uji Asumsi Klasik

81 Grafik histogram memberikan pola distribusi yang mendekati normal sedangkan grafik normal probability-plot yaitu bahwa titik-titik menyebar hanya di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal. Hasil ini konsisten dengan uji Kolmogorov-Smirmov yang dijelaskan di atas. Berdasarkan grafik histogram dan grafik normal probability-plot tersebut dapat dikatakan bahwa data secara umum terdistribusi secara normal.

4.2.2.2 Hasil Uji Multikolinearitas

Uji multikolinieritas dilakukan dengan melihat nilai tolerance dan variance inflation factor VIF. Nilai cutoff yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya multikolinieritas adalah nilai tolerance ≤ 0,10 dan nilai VIF ≥ 10. Tabel 4.4 Hasil Uji Multikolinearitas sebelum diobati Sumber: Data sekunder setelah diolah dengan SPSS, 2010 Coefficients a 381.278 329.269 1.158 .252 98.693 61.200 .295 1.613 .113 .450 2.224 1.529 1.456 .149 1.050 .298 .745 1.342 -1.680 3.708 -.064 -.453 .652 .749 1.336 -462.593 160.889 -.691 -2.875 .006 .261 3.834 -5.592 27.428 -.086 -.204 .839 .085 11.766 -11.002 6.381 -.363 -1.724 .090 .340 2.939 -2.982 3.201 -.370 -.931 .356 .096 10.470 .160 .710 .038 .225 .823 .522 1.917 .435 3.534 .020 .123 .902 .563 1.777 Constant RR CAR NPL NPM ROA NIM BOPO LDR GWM Model 1 B Std. Error Unstandardized Coefficients Beta Standardized Coefficients t Sig. Tolerance VIF Collinearity Statistics Dependent Variable: PL a. 82 Hasil uji multikolinearitas yang terdapat pada tabel 4.4 menunjukan bahwa terdapat variabel independen yang memiliki nilai tolerance kurang dari 0,10 yaitu variabel ROA dan BOPO. Variabel ROA memiliki nilai tolerance sebesar 0,085 sedangkan variabel BOPO mempunyai nilai tolerance sebesar 0,96. Hal ini berarti bahwa terdapat korelasi antar variabel independen yang nilainya lebih besar dari 95 . Hasil perhitungan untuk Variance Inflation Factor VIF menunjukkan bahwa terdapat dua variabel independen yang memiliki VIF lebih dari 10. Variabel tersebut adalah variabel ROA dengan nilai VIF sebesar 11,766 dan variabel BOPO sebesar 10,470. Dikarenakan dalam penelitian ini terdapat dua variabel yang mempunyai tolerance ≤ 0,10 dan nilai VIF ≥ 10, maka dapat dikatakan bahwa terdapat masalah multikolinearitas. Salah satu cara yang dapat digunakan untuk mengobati masalah multikolinearitas adalah dengan melakukan transformasi variabel. Transformasi variabel merupakan salah satu cara mengurangi hubungan linier diantara variabel independen Ghozali, 2006. Transformasi dapat dilakukan dalam bentuk logaritma natural. Variabel yang memiliki masalah multikolinearitas tersebut ditransformasi dalam bentuk logaritma natural. Variabel ROA ditransformasi menjadi LnROA sedangkan variabel BOPO ditransformasi menjadi LnBOPO. Hasil uji multikolinearitas setelah dilakukan pengobatan dengan transformasi variabel independen dapat dilihat pada tabel 4.5. 83 Tabel 4.5 Hasil Uji Multikolinearitas setelah diobati Coefficientsa Sumber: Data sekunder setelah diolah dengan SPSS, 2010 Hasil uji multikolinieritas terdapat pada tabel 4.5 menunjukkan bahwa tidak ada variabel independen yang memiliki nilai tolerance kurang dari 0,10 yang berarti bahwa tidak ada korelasi antar variabel independen yang nilainya lebih besar dari 95. Hasil perhitungan untuk Variance Inflation Factor VIF juga menunjukkan hal yang sama bahwa tidak ada variabel independen yang memiliki nilai VIF lebih dari 10. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa tidak ada multikolinieritas yang terjadi antar variabel independen dalam model regresi.

4.2.2.3 Hasil Uji Autokorelasi