48
Untuk menguji pengaruh manajemen terhadap kinerja perbankan, penelitian ini menggunakan indikator NPM Net Profit Margin. Alasannya, seluruh kegiatan
manajemen suatu bank yang mencakup manajemen permodalan, manajemen kualitas aktiva, manajemen umum, manajemen rentabilitas dan manajemen likuiditas pada
akhirnya akan bermuara pada perolehan laba Lely, 2007. NPM Net Profit Margin mengukur kemampuan bank dalam menghasilkan
laba bersih sebelum pajak ditinjau dari sudut pendapatan operasionalnya Zahara et. al., 2008. Semakin besar rasio NPM menunjukkan bahwa semakin besar kemampuan
bank dalam menghasilkan laba bersih sebelum pajak. Hal ini menunjukkan bahwa kinerja bank juga mengalami peningkatan.
Berdasarkan penelitian Dewi 2007 NPM berpengaruh positif terhadap prubahan laba. Maka dari uraian tersebut dapat dibuat hipotesis sebagai berikut:
H
4
= Rasio NPM berpengaruh positif terhadap kinerja perusahaan perbankan yang
diukur dengan pertumbuhan laba
2.4.5 ROA Return On Assets dan kinerja yang diukur dengan pertumbuhan
laba
ROA Return On Assets digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen bank dalam memperoleh keuntungan laba sebelum pajak yang dihasilkan dari total
asset bank yang bersangkutan. Semakin besar ROA, semakin besar pula tingkat keuntungan yang dicapai bank tersebut Dendawijaya, 2003. Sehingga kemungkinan
49
suatu bank dalam kondisi bermasalah semakin kecil. Oleh karena itu dapat dimungkinkan bahwa kinerja perusahaan juga semakin meningkat.
Berdasarkan penelitian Erna 2010, ROA berpengaruh positif terhadap perubahan laba. Maka dari uraian tersebut dapat dibuat hipotesis sebagai berikut:
H
5
= Rasio ROA berpengaruh positif terhadap kinerja perusahaan perbankan yang
diukur dengan pertumbuhan laba
2.4.6 NIM Net Interest Margin dan kinerja yang diukur dengan pertumbuhan
laba
NIM Net Interest Margin digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen bank dalam mengelola aktiva produktifnya untuk menghasilkan
pendapatan bunga bersih. Rasio NIM yang semakin besar menunjukkan indikasi meningkatnya pendapatan bunga atas aktiva produktif yang dikelola oleh bank.
Peningkatan pendapatan bunga tersebut dapat meningkatkan laba yang dihasilkan oleh perusahaan, sehingga menjadi indikator peningkatan kinerja perusahaan tersebut.
Semakin besar NIM semakin besar pula profitabilitas bank sehingga NIM berpengaruh positif terhadap perubahan laba.
Berdasarkan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Rahman 2009 dan Erna 2010 NIM berpengaruh terhadap pertumbuhan laba. Maka dari uraian tersebut
dapat dibuat hipotesis sebagai berikut:
50
H
6
= Rasio NIM berpengaruh positif terhadap kinerja perusahaan perbankan yang diukur dengan pertumbuhan laba
2.4.7 BOPO Biaya Operasional pada Pendapatan Operasional dan kinerja
yang diukur dengan pertumbuhan laba
BOPO Biaya Operasional pada Pendapatan Operasional digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen bank dalam mengendalikan biaya operasional
terhadap pendapatan operasional. Rasio BOPO menunjukkan rasio efisiensi perusahaan, karena semakin efisien biaya operasional yang dikeluarkan oleh bank.
Semakin kecil angka rasio BOPO, maka kondisi bermasalah di bank semakin kecil. Jika kondisi bermasalah di bank semakin kecil maka kemungkinan kondisi bank
semakin baik. Kondisi bank yang semakin baik akan menyebabkan kinerja perusahaan juga mengalami peningkatan.
Berdasarkan pada penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Rahman 2009 dan Erna 2010, semakin kecil BOPO menunjukkan tingakat efisensi bank dalam
mengelola kegiatannya dalam menghasilkan laba, sehingga BOPO berpengaruh negatif terhadap perubahan laba. Maka dari uraian tersebut dapat dibuat hipotesis
sebagai berikut:
H
7
= Rasio BOPO berpengaruh negatif terhadap kinerja perusahaan perbankan yang
diukur dengan pertumbuhan laba
51
2.4.8 LDR Loan to Deposit Ratio dan kinerja yang diukur dengan