Hasil Uji Autokorelasi Hasil Uji Heterokedastisitas

83 Tabel 4.5 Hasil Uji Multikolinearitas setelah diobati Coefficientsa Sumber: Data sekunder setelah diolah dengan SPSS, 2010 Hasil uji multikolinieritas terdapat pada tabel 4.5 menunjukkan bahwa tidak ada variabel independen yang memiliki nilai tolerance kurang dari 0,10 yang berarti bahwa tidak ada korelasi antar variabel independen yang nilainya lebih besar dari 95. Hasil perhitungan untuk Variance Inflation Factor VIF juga menunjukkan hal yang sama bahwa tidak ada variabel independen yang memiliki nilai VIF lebih dari 10. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa tidak ada multikolinieritas yang terjadi antar variabel independen dalam model regresi.

4.2.2.3 Hasil Uji Autokorelasi

Untuk menguji ada tidaknya autokorelasi dalam penelitian ini digunakan uji Durbin Watson. Hasil uji SPSS pada tabel 4.6 menunjukkan nilai Durbin Watson Coefficients a 1056.674 790.255 1.337 .187 110.597 61.991 .331 1.784 .080 .436 2.296 1.909 1.514 .186 1.261 .213 .685 1.460 -1.396 3.697 -.053 -.378 .707 .749 1.335 -389.777 179.150 -.582 -2.176 .034 .209 4.782 -8.398 6.835 -.277 -1.229 .225 .295 3.394 .124 .707 .030 .176 .861 .523 1.913 .198 3.484 .009 .057 .955 .575 1.738 -20.897 29.223 -.239 -.715 .478 .134 7.452 -218.525 169.567 -.327 -1.289 .203 .232 4.312 Constant RR CAR NPL NPM NIM LDR GWM LnROA LnBOPO Model 1 B Std. Error Unstandardized Coefficients Beta Standardized Coefficients t Sig. Tolerance VIF Collinearity Statistics Dependent Variable: PL a. 84 sebesar 2,002. Nilai ini akan dibandingkan dengan nilai D-W pada tabel dengan tingkat kepercayaan 5 dan k = 10. Tabel 4.6 Hasil Uji Durbin-Watson Sumber: Data sekunder setelah diolah dengan SPSS, 2010 Nilai D-W menurut tabel 4.6 dengan tingkat signifikansi 5 dan nilai n = 63 serta k = 10 diperoleh angka dl = 1,222 dan du = 1,984. Oleh karena itu, nilai D-W lebih besar dari du 1,984 dan kurang dari 4 – 1,984= 2,016 4 – du, maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada autokorelasi positif maupun autokorelasi negatif antar residual.

4.2.2.4 Hasil Uji Heterokedastisitas

Uji Heterokedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual suatu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap. Penelitian ini menggunakan cara dengan melihat grafik plot untuk Model Summary b .455 a .207 .072 66.17342 2.003 Model 1 R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin- Watson Predictors: Constant, LnBOPO, LDR, NPL, CAR, GWM, NIM, RR, NPM, LnROA a. Dependent Variable: PL b. 85 mendeteksi adanya heterokedastisitas Ghozali, 2006. Hasil uji heterokedastisitas dapat dilihat pada hasil pengolahan dengn menggunkan SPSS yaitu sebagai berikut: Gambar 4.3 Sumber: Data sekunder setelah diolah dengan SPSS, 2010 Dari grafik scatterplot pada gambar 4.3 terlihat bahwa titik-titik yang ada menyebar secara acak. Titik-titik juga terdapat baik di atas maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heterokedastisitas pada model regresi sehingga model regresi layak digunakan. Regression Standardized Predicted Value 4 2 -2 R e g re s s io n S tu d e n ti z e d R e s id u a l 4 2 -2 Scatterplot Dependent Variable: PL 86

4.2.3 Hasil Pengujian Analisis Berganda