56
NPL = x 100
Keterangan: -
Kredit bermasalah adalah kredit dengan kualitas kurang lancar, diragukan, dan macet.
- Kredit bermasalah dihitung berdasarkan nilai tercatat dalam neraca, secara gross
sebelum dikurangi CKPNCadangan Kerugian Penurunan Nilai -
Total kredit dihitung berdasarkan nilai tercatat dalam neraca, secara gross sebelum dikurangi CKPN
3.1.2.4 NPM Net Profit Margin
NPM Net Profit Margin diperoleh dengan perbandingan laba operasi dibandingkan dengan pendapatan operasional. Rasio ini untuk mengukur kemampuan
bank dalam menghasilkan laba bersih sebelum pajak ditinjau dari sudut pendapatan operasinya. Pengukuran rasio ini mengacu pada Zahara et al. 2008. Rasio NPM
dirumuskan sebagai berikut:
NPM = x 100
57
3.1.2.5 ROA Return On Assets
ROA Return On Assets digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen bank dalam memperoleh keuntungan laba sebelum pajak yang dihasilkan dari total
asset bank yang bersangkutan. Rasio ini dapat dirumuskan sebagai berikut SE BI Nomor 12 11 DPNP tanggal 31 Maret 2010:
ROA = x 100
Keterangan : Perhitungan laba sebelum pajak disetahunkan.
3.1.2.6 NIM Net Interest Margin
NIM Net Interest Margin digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen bank dalam mengelola aktiva produktifnya untuk menghasilkan
pendapatan bunga bersih. Rasio NIM diperoleh dari perbandingan antara pendapatan bunga bersih dibandingkan dengan rata-rata aktiva produktif. Rasio ini dapat
dirumuskan sebagai berikut SE BI Nomor 12 11 DPNP tanggal 31 Maret 2010:
NIM = x 100
Keterangan:
58
- Pendapatan bunga bersih: Pendapatan bunga – beban bunga
3.1.2.7 BOPO Biaya Operasional pada Pendapatan Operasional
BOPO Biaya Operasional pada Pendapatan Operasional digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen bank dalam mengendalikan biaya operasional
terhadap pendapatan operasional. Rasio ini dapat dirumuskan sebagai berikut SE BI Nomor 12 11 DPNP tanggal 31 Maret 2010:
BOPO = x 100
3.1.2.8 LDR Loan to Deposit Ratio
LDR Loan to Deposit Ratio digunakan untuk menilai likuiditas suatu bank dengan cara membagi jumlah kredit yang diberikan oleh bank terhadap dana pihak
ketiga. Rasio ini untuk mengetahui kemampuan bank dalam membayar kembali kewajiban kepada para nasabah yang telah menanamkan dana dengan kredit-kredit
yang telah diberikan kepada para debiturnya. Rasio ini dapat dirumuskan sebagai berikut SE BI Nomor 12 11 DPNP tanggal 31 Maret 2010:
59
LDR = x 100
Keterangan: -
Kredit adalah kredit sebagaimana diatur dalam ketentuan Bank Indonesia mengenai penilaian kualitas aset bank umum.
- Dana pihak ketiga mencakup giro, tabungan, dan deposito tidak termasuk antar
bank.
3.1.2.9 GWM Giro Wajib Minimum