Tipe Kepemimpinan Transaksional Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Kepemimpinan dalam Executive Coaching dan Dampaknya terhadap Taktik Pengaruh Proaktif D 922011002 BAB II

29 dengan penuh perhatian, mengembangkan potensi dirinya, menasihati dan membimbingnya. Northouse 2001 dalam tiga puluh sembilan kajian pustaka tentang kepemimpinan transformasional menemukan bahwa orang yang mengimple- mentasikan kepemimpinan transformasional ternyata merupakan pemimpin yang lebih efektif dengan prestasi yang lebih baik. Hal ini terbukti bagi pemimpin di semua tingkatan baik itu pemimpin pemerintah ataupun swasta sangat bermanfaat untuk menerapkan kepemimpinan transformasional di tempat kerjanya.

2.4. Tipe Kepemimpinan Transaksional

Kepemimpinan transaksional awalnya diperkenalkan dan dikembang- kan oleh Bass 1985 berasal dari Maslow yang membicarakan tentang hierarki kebutuhan manusia. Pendapat dari teori hierarki kebutuhan menyatakan bahwa kebutuhan bawahan lebih rendah, misalnya kebutuhan fisik, rasa aman dan pengharapan yang dapat terpenuhi melalui penerapan kepemimpinan transaksional. Sedangkan pada aktualisasi diri, dapat terpenuhi melalui penerapan kepemimpinan transformasional. Menurut Burns 1978 pada kepemimpinan transaksional, hubungan antara pemimpin dengan bawahan didasarkan pada serangkaian aktivitas tawar menawar antar keduanya. Karakteristik kepemimpinan transaksional adalah contingent reward dan management by-exception. Menurut pengamatan Bass 1997, kepemimpinan transaksional menggunakan penghargaan atau hukuman, termasuk tiga komponen, yang biasanya dibedakan sebagai instrumental dalam pencapaian target pengikut. Hadiah kontingen seperti yang dinyatakan oleh Bass 1997 adalah mengenai pemimpin yang melakukan kontrak dengan bawahannya dengan tujuan penghargaan atas kinerja. Mereka menjelaskan peluang, pertukaran sumber daya dan jaminan untuk dukungan dari pemimpinnya. Pemimpin 30 transaksional mengatur kontrak kerja sama dan menyediakannya penghargaan untuk output yang positif dan kinerja yang sukses. Manajemen by exception sebagaimana ditegaskan oleh Bass 1997 berkenaan dengan para pengikut maka pemimpin mengambil tindakan sesuai kinerjan bawahannya. Mereka menerapkan kebijakan untuk menjauhkan diri pengikut dari kesalahan. Manajemen by Exception menyebutkan tentang pemimpin tidak mengambil apapun tindakan sampai masalah serius. Mereka hanya menyimpannya dan tidak terlibat dalam situasi tersebut, sampai masalah itu menjadi parah, baru mempertimbangkan untuk mendapatkan hukuman. Bass, 1997 Salma 2015 dalam penelitiannya menyatakan bahwa visi kepemimpinan transaksional didasarkan pada transaksi antara pemimpin dan pengikut. Bagi pemimpin transaksional, hubungan manusia hanyalah rantai transaksi. Tipe kepemimpinan ini berakar dari imbalan, hukuman, pertukaran ekonomi, pertukaran emosional dan transaksi lainnya. Untuk memahami tipe kepemimpinan ini dengan cara yang sederhana, hanya pemimpin dalam memimpin organisasi memberitahu pengikut apa tugas mereka karena mereka mendapat gaji untuk itu. Jika pengikut merespon tugas mereka secara efisien mereka akan mendapatkan imbalan. Kepemimpinan transaksional diakui sebagai kepemimpinan manajerial, karena pusat perhatian tipe kepemimpinan ini bertanggung jawab atas kinerja administrasi, organisasi, dan kelompok. Kepemimpinan transaksional adalah tipe kepemimpinan dimana pemimpin mendorong ketaatannya kepada pengikut melalui penghargaan dan hukuman. Pemimpin transaksional memimpin untuk menegakkan rantai peraturan dan pendekatannya tidak ingin mengubah masa depan. Pemimpin transaksional berlaku sebuah model pengganti, di mana penghargaan diberikan untuk hasil yang baik atau hasil positif. Pemimpin transaksional juga mampu memberikan hukuman atas usaha yang buruk atau hasil yang tidak terpenuhi Hargis, 2001 Salma 2015 menegaskan bahwa seorang pemimpin transaksional biasanya tidak mencoba untuk mengetahui apa yang dikerjakan bawahannya 31 dan bahkan tidak memberi pujian untuk pekerjaan yang baik bahkan melebihi apa yang diharapkan. Sifat pemimpin transaksional memandang bawahan yang melakukan pekerjaan adalah hanya pertukaran kerja demi uang. Seorang pemimpin transaksional tidak pernah merasa perlu memberikan pujian atau pujian bawahannya saat mereka melakukannya dengan baik. Terkadang penampilannya luar biasapun tidak dilihat dan dihargai oleh pemimpinnya.

2.5. Taktik Pengaruh Proaktif

Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Esuriun orang Bati D 902008103 BAB II

0 0 44

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Parasit Pembangunan D 902007008 BAB II

0 1 45

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perempuan Bali dalam Ritual Subak D 902009009 BAB II

0 0 27

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Kepemimpinan dalam Executive Coaching dan Dampaknya terhadap Taktik Pengaruh Proaktif D 922011002 BAB V

0 0 22

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Kepemimpinan dalam Executive Coaching dan Dampaknya terhadap Taktik Pengaruh Proaktif D 922011002 BAB IV

0 1 40

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Kepemimpinan dalam Executive Coaching dan Dampaknya terhadap Taktik Pengaruh Proaktif D 922011002 BAB III

0 0 16

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Kepemimpinan dalam Executive Coaching dan Dampaknya terhadap Taktik Pengaruh Proaktif

0 0 9

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Kepemimpinan dalam Executive Coaching dan Dampaknya terhadap Taktik Pengaruh Proaktif

1 2 23

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Kepemimpinan dalam Executive Coaching dan Dampaknya terhadap Taktik Pengaruh Proaktif D 922011002 BAB VI

0 0 6

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Kepemimpinan dalam Executive Coaching dan Dampaknya terhadap Taktik Pengaruh Proaktif D 922011002 BAB I

0 0 20