Teknik Analisis Data

E. Teknik Analisis Data

  1. Untuk menganalisis data teoritis diterapkan metode deduktif dan komparatif. Menurut Sukardi, metode deduktif adalah “cara berpikir untuk mencari dan menguasai ilmu pengetahuan yang berawal dari alasan umum menuju ke arah

  yang lebih spesifik”. 46 Menurut Van Dalen dalam buku prosedur penelitian suatu pendekatan praktek, metode komparatif adalah metode yang “ingin

  membandingkan dua atau tiga kejadian dengan melihat penyebab- penyebabnya”. 47

  Penerapan metode deduktif dan komparatif ini dimulai dengan teori ataupun pendapat yang kemudian diikuti uraian (penjelasan) dan diakhiri dengan penarikan kesimpulan.

  2. Untuk menganalisis data empiris diterapkan metode induktif.

  Metode induktif adalah “proses berpikir yang diawali dari fakta-fakta pendukung yang spesifik, menuju pada arah yang lebih umum guna mencapai suatu kesimpulan”. 48

  Penerapan metode induktif ini dimulai dengan penyajian data kemudian diikuti uraian dan diakhiri dengan penarikan kesimpulan. Dalam hal ini diterapkan untuk data empiris yang bersifat kuantitatif melalui analisis statistik, dengan rumus:

  46 Sukardi, Metodologi Penelitian…, hal. 12. 47 Arikunto, Prosedur Penelitian…, hal. 236-237. 48 Sukardi, Metodologi Penelitian…, hal. 12.

  X  

  ( 2 fo  )

  fh

  X 2 = Chi-kuadrat fo = Frekuensi yang diperoleh berdasarkan data.

  fh = Frekuensi yang diharapkan. 49 Setelah hasil dari chi kuadrat diketahui, maka dimasukkan ke dalam

  = Koefisien kontingensi.

  X 2 = Chi kuadrat yang diperoleh.

  N

  = Jumlah subyek.

  Untuk mengambil kesimpulan interpretasi tersebut, maka harga KK dirubah menjadi harga phi ( ) dengan rumus:

  3. Langkah-langkah analisis data

  Untuk mengolah data yang telah dikumpulkan melalui angket kepada subyek, ditempuh langkah-langkah sebagai berikut:

  49 Arikunto, Prosedur…, hal. 259.

  50 Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan. (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2008),

  hal. 255.

  51 Ibid., hal. 254.

  a. Editing adalah “memeriksa kembali data yang telah masuk ke responden mana yang relevan dan mana yang tidak relevan”. 52

  b. Coding adalah “pemberian tanda, simbol atau kode bagi tiap-tiap data yang termasuk dalam kategori yang sama”. 53

  c. Skoring adalah “memberi angka pada lembar jawaban angket tiap subyek skor dari tiap item atau pertanyaan pada angket ditentukan sesuai dengan

  perangkat pilihan (option)”. 54

  d. Kategorisasi data

  Sebelum menganalisis data yang telah masuk melalui penyebaran angket pada subyek penelitian, maka terlebih dahulu perlu menjelaskan cara yang digunakan dalam menentukan kategorisasi data dari subyek sebagai persiapan perhitungan statistik untuk menguji hipotesis. Penentuan kategorisasi tersebut dapat dijelaskan seperti di bawah ini:

  1. Angket untuk variabel X1 terdiri dari 21 item (item 1 sampai 21). Skor

  maksimal dari setiap option (pilihan): 4. Maka total skor dari variabel X1 = 84. Berarti dapat ditetapkan kategorisasi setiap responden:

  a. Tinggi jika responden mencapai skor di atas 23 dari total skor

  maksimal X1 (84-75).

  b. Sedang jika responden mencapai skor di atas 13 sampai 23 dari

  total skor maksimal X1 (74-65).

  52 Ahmad Tanzeh, Metode Penelitian Praktis. (Jakarta: Bina Ilmu, 2004), hal. 31. 53 Ibid., hal. 32. 54 Ibid., hal. 33.

  c. Kurang jika responden mencapai skor 13 dari total skor maksimal

  X1 (64-55).

  2. Angket untuk variabel X2 terdiri dari 23 item (item 22 sampai 44). Skor maksimal dari setiap option (pilihan): 4. Maka total skor dari variabel X2 = 92. Berarti dapat ditetapkan kategorisasi setiap responden:

  a. Tinggi jika responden mencapai skor di atas 23 dari total skor

  maksimal X2 (92-83).

  b. Sedang jika responden mencapai skor di atas 13 sampai 23 dari

  total skor maksimal X2 (82-73).

  c. Kurang jika responden mencapai skor 13 dari total skor maksimal

  X2 (72-63).

  3. Untuk data variabel (X) diperoleh dengan menjumlahkan skor hasil angket keaktifan siswa dalam kegiatan intrakurikuler dengan keaktifan siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler. Skor maksimal 176 yang diperoleh dari angket item 1 – 44. Maka dapat ditentukan kategorisasi setiap responden adalah sebagai berikut:

  a. Tinggi jika responden mencapai skor di atas 23 dari total skor

  maksimal X (176 - 156).

  b. Sedang jika responden mencapai skor di atas 13 sampai 23 dari

  total skor maksimal X (155 - 135).

  c. Kurang jika responden mencapai skor 13 dari total skor maksimal

  X (134 – 114).

  4. Nilai rata-rata yang tercantum dalam buku rapor siswa merupakan variabel Y. Adapun kategorisasi untuk nilai rata-rata dalam buku rapor siswa adalah sebagai berikut:

  a. Tinggi jika nilai rata-rata yang tercantum dalam buku rapor adalah

  84-75.

  b. Sedang jika nilai rata-rata yang tercantum dalam buku rapor

  adalah 74-65.

  c. Sedang jika nilai rata-rata yang tercantum dalam buku rapor

  adalah 64-55.

  e. Tabulasi adalah “memasukkan data pada tabel tertentu dan mengatur angka-

  angka serta menghitungnya”. 55