Kewajiban Penyetoran dan Pelaporan

G. Kewajiban Penyetoran dan Pelaporan

Untuk kewajiban penyetoran dan pelaporan PPh, Menteri Keuangan telah menetapkan batas waktu penyetoran PPh ke Bank Persepsi/Kantor Pos penerima pembayaran serta batas waktu pelaporan SPT Masa PPh ke KPP tempat Wajib Pajak terdaftar sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 184/PMK.03/2007 tentang Penentuan Tanggal Jatuh Tempo Pembayaran dan Penyetoran Pajak, Penentuan Tempat Pembayaran Pajak, dan Tata Cara Pembayaran, Penyetoran, dan Pelaporan Pajak, serta Tata Cara Pengangsuran

dan

Penundaaan

Pembayaran Pajak

OASIS Pemotongan/Pemungutan PPh OASIS Pemotongan/Pemungutan PPh

sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri

Tanggal Penyetoran

Tanggal Pelaporan

Keuangan Nomor 80/PMK.03/2010. Paling lama 20 hari

☞ PPh Pasal 15-

Paling lama tanggal 10 bulan

Pemotongan

berikutnya setelah Masa Pajak

setelah Masa Pajak

Batas waktu pembayaran/penyetoran pajak yang sudah

berakhir

berakhir

dipotong dan/atau dipungut oleh Wajib Pajak serta tanggal

☞ PPh Pasal 15-

Paling lama tanggal 15 bulan

Paling lama 20 hari

pelaporan SPT Masa adalah sebagai berikut:

Setor sendiri

berikutnya setelah Masa Pajak

setelah Masa Pajak

berakhir

berakhir

Paling lama 20 hari ☞ PPh Pasal 21

Tanggal Penyetoran

Tanggal Pelaporan

☞ PPh Pasal 26

Paling lama tanggal 10 bulan

Paling lama tanggal 10

Paling lama 20 hari

berikutnya setelah Masa Pajak

setelah Masa Pajak

bulan berikutnya setelah

setelah Masa Pajak

berakhir

berakhir

Masa Pajak berakhir

berakhir

☞ PPh Pasal 22

Disetor pada hari yang

Paling lama 14 hari

Beberapa hal yang harus diperhatikan terkait dengan kewajiban

Bendahara

sama dengan

setelah Masa Pajak

pemotongan/pemungutan, penyetoran dan pelaporan pajak-

pelaksanaan pembayaran

berakhir

pajak yang telah dipotong/dipungut antara lain :

☞ PPh Pasal 22 Impor

Disetor dalam 1 hari kerja

Paling lama hari

yang Dipungut DJBC

setelah dilakukan

kerja terakhir

1. apabila tanggal jatuh tempo pelaporan, pembayaran atau

pemungutan pajak

minggu berikutnya

penyetoran pajak bertepatan dengan hari libur termasuk hari

☞ PPh Pasal 22 Migas,

Paling lama tanggal 10

Paling lama 20 hari

Sabtu atau hari libur nasional, pembayaran atau penyetoran

Industri, Barang

bulan berikutnya setelah

setelah Masa Pajak

Mewah, Pedagang

Masa Pajak berakhir

berakhir

pajak dapat dilakukan pada hari kerja berikutnya;

Pengumpul

2. pembayaran dan penyetoran pajak dilakukan di Kantor Pos

☞ PPh Pasal 23

Paling lama tanggal 10

Paling lama 20 hari

bulan berikutnya setelah

setelah Masa Pajak

atau bank yang ditunjuk oleh Menteri Keuangan dengan

Masa Pajak berakhir

berakhir

menggunakan Surat Setoran Pajak atau sarana administrasi

☞ PPh Pasal 4 ayat (2)-

Paling lama tanggal 10

Paling lama 20 hari

lain yang disamakan dengan Surat Setoran Pajak;

Pemotongan

bulan berikutnya setelah

setelah Masa Pajak

Masa Pajak berakhir

berakhir

3. Surat Setoran Pajak atau sarana administrasi lain dianggap sah

☞ PPh Pasal 4 ayat (2)

Paling lama tanggal 15

Paling lama 20 hari

apabila telah divalidasi dengan Nomor Transaksi Penerimaan

Setor Sendiri

bulan berikutnya setelah

setelah Masa Pajak

Negara (NTPN);

Masa Pajak berakhir

berakhir

OASIS Pemotongan/Pemungutan PPh

Tanggal Pelaporan ☞ PPh Pasal 15-

Tanggal Penyetoran

Paling lama tanggal 10 bulan Paling lama 20 hari Pemotongan

berikutnya setelah Masa Pajak setelah Masa Pajak berakhir

berakhir ☞ PPh Pasal 15-

Paling lama tanggal 15 bulan Paling lama 20 hari Setor sendiri

berikutnya setelah Masa Pajak setelah Masa Pajak berakhir

berakhir ☞ PPh Pasal 26

Paling lama tanggal 10 bulan Paling lama 20 hari berikutnya setelah Masa Pajak

setelah Masa Pajak berakhir

berakhir

Beberapa hal yang harus diperhatikan terkait dengan kewajiban pemotongan/pemungutan, penyetoran dan pelaporan pajak- pajak yang telah dipotong/dipungut antara lain :

1. apabila tanggal jatuh tempo pelaporan, pembayaran atau penyetoran pajak bertepatan dengan hari libur termasuk hari Sabtu atau hari libur nasional, pembayaran atau penyetoran pajak dapat dilakukan pada hari kerja berikutnya;

2. pembayaran dan penyetoran pajak dilakukan di Kantor Pos atau bank yang ditunjuk oleh Menteri Keuangan dengan menggunakan Surat Setoran Pajak atau sarana administrasi lain yang disamakan dengan Surat Setoran Pajak;

3. Surat Setoran Pajak atau sarana administrasi lain dianggap sah apabila telah divalidasi dengan Nomor Transaksi Penerimaan Negara (NTPN);

OASIS Pemotongan/Pemungutan PPh IS Pemot OAS tongan/P Pemung gutan PP Ph

4. Wajib Pajak Pemotong atau Pemungut PPh memberikan

tanda bukti pemotongan atau tanda bukti pemungutan

kepada orang pribadi atau badan yang dipotong atau dipungut PPh setiap melakukan pemotongan atau

pemungutan.

engali A. P han Ha ak atas Tanah dan/a atau Ba nguna n

Pengal lihan Ha ak atas T anah da an/atau Bangun an yang g

Dilakuk kan Anta ara Dua Wajib P ajak Ora ang Prib adi

P Pada tan ggal 10 Agustus s 2011 R Rahmat menjual rumahn nya di k kawasan Palo Alt to Resid ence Bo ogor kep pada Nas sri. NJOP P atas ta anah da an bang unan te ersebut y yang te rtera pa ada SPPT T PBB T Tahun 20 011 ada lah Rp1. .500.000 .000,00. Harga t transaksi yang

d disepakat ti adala ah Rp1. 700.000. .000,00. Rahma at dan Nasri se epakat untuk m melakuka an pena andatang ganan A Akta Jua al Beli pada tan p nggal 1 5 Agus stus 201 11 di h hadapan PPAT Dhea T Tunggad ewi, S.H. , M.Kn.

Bagaiman B na kewa ajiban P PPh atas s transa ksi penj jualan r rumah te ersebut? ?

Ata as peng ghasilan yang diterima a oleh Rahmat t dari pe engalihan n hak at tas tana ah dan/a atau ban ngunan wajib dib bayar PP

h Pasal 4 ayat (2 2) yang b bersifat f final.

Catata n:

Bes sarnya P Ph yang wajib di ibayar ad dalah:

T1 ada lah pertanya aan nomor 1, , J1 adal lah jawaban atas pertany yaan nomor

1, demikian u untuk seteru snya

IS Pemot OAS tongan/P Pemung gutan PP Ph

engali A. P han Ha ak atas Tanah dan/a atau Ba nguna n

Pengal lihan Ha ak atas T anah da an/atau Bangun an yang g

Dilakuk kan Anta ara Dua Wajib P ajak Ora ang Prib adi

Pada tan P ggal 10 Agustus s 2011 R Rahmat menjual rumahn nya di kawasan k Palo Alt to Resid ence Bo ogor kep pada Nas sri. NJOP P atas ta anah da an bang unan te ersebut y yang te rtera pa ada SPPT T PBB T Tahun 20 011 ada lah Rp1. .500.000 .000,00. Harga t transaksi yang

d disepakat ti adala ah Rp1. 700.000. .000,00. Rahma at dan Nasri se epakat untuk m melakuka an pena andatang ganan A Akta Jua al Beli p pada tan nggal 1 5 Agus stus 201 11 di h hadapan PPAT Dhea T Tunggad ewi, S.H. , M.Kn.

Bagaiman B na kewa ajiban P PPh atas s transa ksi penj jualan r rumah te ersebut? ?

Ata as peng ghasilan yang diterima a oleh Rahmat t dari J1 1 pe engalihan n hak at tas tana ah dan/a atau ban ngunan wajib

dib bayar PP

h Pasal 4 ayat (2 2) yang b bersifat f final.

Catata n:

Bes sarnya P Ph yang wajib di ibayar ad dalah:

T1 ada lah pertanya aan nomor 1, , J1 adal lah jawaban atas pertany yaan nomor

1, demikian u untuk seteru snya

OASIS Pe emotong gan/Pem mungutan n PPh OASIS Pemotongan/Pemungutan PPh

Bes sarnya P Ph yang wajib di ibayar ad dalah: bersedia menjual dengan harga tersebut. Oktova sebagai 5% % x Rp1.7 00.000.0 000,00 = Rp85.00 0.000,00 0.

Bendahara Dinas Perhubungan dan Transportasi membayar sejumlah Rp750.000.000,00 pada tanggal 13 Juni 2011 kepada

Kew wajiban Rahmat atas tran nsaksi te rsebut a dalah:

Budi Suharsono atas pembelian tanah tersebut.

melakuka 1. m an peny yetoran PPh Pas sal 4 aya at (2) de engan m menggu nakan S SSP seb besar Rp p85.000.0 000,00 p paling

Bagaimana kewajiban pemotongan atau pemungutan PPh l ambat

tangga al 15

Agustu us 201 11 seb belum

atas pembelian tanah tersebut?

ditandata d anganiny ya Akta J Jual Beli; mengaju 2. m ukan form mulir pen nelitian S Surat Set toran Pa ajak ke

Atas penghasilan dari pengalihan hak atas tanah Kantor Pe K elayanan n Pajak y yang wila ayah kerj janya me eliputi

dan/atau bangunan yang diterima oleh Budi Suharsono l etak tana ah dan/a atau ban ngunan y yang dial lihkan ha aknya;

wajib dipungut PPh Pasal 4 ayat (2) yang bersifat final melapork 3. m kan pen nyetoran n PPh P Pasal 4 ayat (2) ) atas

oleh Oktova sebagai Bendahara Dinas Perhubungan dan transaksi t tersebu t dalam SPT Mas sa PPh P Pasal 4 ay yat (2)

Transportasi.

Masa Paj M jak Agu stus 201 11 palin g lamba at tangg gal 20 Besarnya PPh yang wajib dipungut adalah 5% x nilai S Septemb ber 2011. .

pengalihan.

Sebelum m menan ndatanga ani Akta Jual Be eli, Dhea Tungga adewi, Nilai pengalihan yang menjadi dasar pengenaan pajak atas S.H., M. .Kn. sela aku PPA AT wajib b mem astikan terpenu uhinya

transaksi pengalihan hak kepada pemerintah adalah nilai kewajiba an PPh atas pe enghasila an dari pengali han hak k atas

berdasarkan keputusan pejabat yang bersangkutan. tanah da an/atau b banguna an oleh R Rahmat d dengan bukti SS P.

Besarnya pemungutan PPh Pasal 4 ayat (2) adalah:

5% x Rp750.000.000,00 = Rp37.500.000,00. T2. Pengali han Hak k atas Ta nah dan n/atau B Banguna n kepad da

T2 2

Pemerin ntah gun na Pelak ksanaan Pemban ngunan

Kewajiban Oktova sebagai bendahara adalah:

1. melakukan pemungutan PPh Pasal 4 ayat (2) sebesar Dinas Pe erhubun ngan dan n Transp portasi m melakuka an pemb belian

Rp37.500.000,00;

tanah di i Bogor untuk pe embang gunan ka antor bar ru. Nilai tanah

2. melakukan penyetoran PPh Pasal 4 ayat (2) tersebut dengan berdasa rkan k keputusa an pej jabat

menggunakan SSP yang telah diisi nama Budi Suharsono Rp750.0 00.000,0

pengad daan a adalah

00. Budi Suhars sono se bagai p pemilik tanah

OASIS Pemotongan/Pemungutan PPh

bersedia menjual dengan harga tersebut. Oktova sebagai Bendahara Dinas Perhubungan dan Transportasi membayar sejumlah Rp750.000.000,00 pada tanggal 13 Juni 2011 kepada Budi Suharsono atas pembelian tanah tersebut.

Bagaimana kewajiban pemotongan atau pemungutan PPh atas pembelian tanah tersebut?

Atas penghasilan dari pengalihan hak atas tanah J2 dan/atau bangunan yang diterima oleh Budi Suharsono

wajib dipungut PPh Pasal 4 ayat (2) yang bersifat final oleh Oktova sebagai Bendahara Dinas Perhubungan dan Transportasi. Besarnya PPh yang wajib dipungut adalah 5% x nilai pengalihan.

Nilai pengalihan yang menjadi dasar pengenaan pajak atas transaksi pengalihan hak kepada pemerintah adalah nilai berdasarkan keputusan pejabat yang bersangkutan.

Besarnya pemungutan PPh Pasal 4 ayat (2) adalah: 5% x Rp750.000.000,00 = Rp37.500.000,00.

Kewajiban Oktova sebagai bendahara adalah:

1. melakukan pemungutan PPh Pasal 4 ayat (2) sebesar Rp37.500.000,00;

2. melakukan penyetoran PPh Pasal 4 ayat (2) tersebut dengan menggunakan SSP yang telah diisi nama Budi Suharsono

OASIS Pe emotong gan/Pem mungutan n PPh SIS Pemot OAS otongan/ /Pemung gutan PP Ph

dan d ditandata angani oleh be endahara a sebelu um dila kukan

ta nggul pemb ayaran;

- fasilita as

ke eselamat an

u umum

seper rti

penan nggulang gan baha aya banj jir, lahar dan ben ncana la innya;

3. melap porkan p emungu utan PPh h Pasal 4 ayat (2) atas tra nsaksi

dan

terseb but dalam m SPT M Masa PPh h Pasal 4 4 ayat (2 2) Masa Pajak

- fasilita as Angka tan Bers enjata R epublik Indonesi ia,

Juni 20 011 palin ng lamba at tangg gal 20 Jul i 2011. dik kecualika an dari k kewajiba n pemb ayaran a atau pem munguta n PPh ata as peng ghasilan dari pe engaliha an hak atas tan nah dan n/atau

T3. Pengalih han Hak k atas Ta nah dan n/atau B anguna n kepad da ba angunan .

Pemerin ntah gu na Pela aksanaan n Pemb banguna an untu T3 uk T

Pe enghasila an yang g diterim ma oleh Noorm man dari pemba ayaran Kepenti ngan U Umum y yang M Memerlu kan Pe rsyarata n

ga anti rug gi tana ah terse ebut d ikecualik kan da ri kewa ajiban Khusus pe embayar an atau u pemu ngutan PPh at tas pen ghasilan n dari

Da alam ran ngka pro oyek pe mbangu unan be ndungan n baru, Dinas pe engalihan n hak at tas tana ah dan/a atau ban ngunan. Pengec ualian

Pe engairan dan Lin gkungan n Hidup akan me elakukan n pembe basan

da ari kewajiban pembayaran atau pemungutan PPh atas tan nah. Tan nah milik k Noorm man meru upakan s salah sat tu tanah yang

pe enghasila an dari p pengaliha an hak a atas tana h dan/at tau bang gunan te rkena pe embebas san terse ebut. Nila ai ganti r rugi per meter p ersegi

te rsebut d diberikan n secara a langsu ung tan pa Sura at Ketera angan dit tetapkan n sebesa r Rp700.0 000,00.

Be ebas.

Ba agaimana a perlaku uan PPh atas pem mbebasa an tanah tersebu t?

T4. Pengal lihan Ha ak atas T Tanah da an/atau Bangun an P enghasi lan dari pembeb basan ta anah ole h peme rintah

Karena a Warisa J n 3

g una pel aksanaa n pemb banguna n untuk k kepent tingan

u mum y yang me emerluka an persy yaratan khusus yaitu un ntuk proy yek-proy yek:

16 Juli 2011. Ba ambang Reksod dipuro m meningg galkan seorang istri, W Wenyi

Ba ambang Reksodi ipuro, m meningga al pada tanggal

- jalan u umum; n pembu uangan a air, wadu uk, bend dungan d dan bang gunan

Ra ahayu d dan 2 o orang a nak, Ha aryo Rek ksodipur ro dan Bimo - salura

penga airan lain nnya, salu uran iriga asi; Re eksodipu uro. Hart ta warisa an yang ditingg galkan o leh Bam mbang uhan lau ut;

Re eksodipu uro adala h 3 unit rumah y yang terl letak di J Jakarta, B Bogor, - pelabu

da an Tange erang de engan n nilai mas ing-mas ing Rp6 00.000.0 00,00, - banda

ar udara;

Rp p500.000 0.000,00, dan Rp3 300.000.0 000,00.

SIS Pemot OAS otongan/ /Pemung gutan PP Ph

- fasilita as ke eselamat an

ta nggul penan nggulang gan baha aya banj jir, lahar dan ben ncana la innya; dan

u umum

seper rti

- fasilita as Angka tan Bers enjata R epublik Indonesi ia, dik kecualika an dari k kewajiba n pemb ayaran a atau pem munguta n PPh ata as peng ghasilan dari pe engaliha an hak atas tan nah dan n/atau

ba angunan . Pe enghasila an yang g diterim ma oleh Noorm man dari pemba ayaran

ga anti rug gi tana ah terse ebut d ikecualik kan da ri kewa ajiban pe embayar an atau u pemu ngutan PPh at tas pen ghasilan n dari pe engalihan n hak at tas tana ah dan/a atau ban ngunan. Pengec ualian

da ari kewajiban pembayaran atau pemungutan PPh atas pe enghasila an dari p pengaliha an hak a atas tana h dan/at tau bang gunan te rsebut d diberikan n secara a langsu ung tan pa Sura at Ketera angan

Be ebas.

T4. Pengal lihan Ha ak atas T Tanah da an/atau Bangun an

T T4

Karena a Warisa n

16 Juli 2011. Ba ambang Reksod dipuro m meningg galkan seorang istri, W Wenyi Ra ahayu d dan 2 o orang a nak, Ha aryo Rek ksodipur ro dan Bimo Re eksodipu uro. Hart ta warisa an yang ditingg galkan o leh Bam mbang Re eksodipu uro adala h 3 unit rumah y yang terl letak di J Jakarta, B Bogor,

Ba ambang Reksodi ipuro, m meningga al pada tanggal

da an Tange erang de engan n nilai mas ing-mas ing Rp6 00.000.0 00,00, Rp p500.000 0.000,00, dan Rp3 300.000.0 000,00.

OASIS Pemotongan/Pemungutan PPh OASIS Pemotongan/Pemungutan PPh

Pembagian harta warisan berdasarkan Surat Keterangan Waris keturunan lurus satu derajat yang dikecualikan dari adalah sebagai berikut:

kewajiban pembayaran PPh atas penghasilan dari pengalihan - rumah yang terletak di Jakarta diberikan kepada Wenyi

hak atas tanah dan/atau bangunan, yang mekanisme Rahayu;

pengecualiannya diberikan melalui penerbitan Surat - rumah yang terletak di Bogor diberikan kepada Haryo

Keterangan Bebas.

Reksodipuro; Wenyi Rahayu sebagai pihak yang mengalihkan tanah - rumah yang terletak di Tangerang diberikan kepada Bimo

dan/atau bangunan harus mengajukan permohonan Surat Reksodipuro.

Keterangan Bebas ke KPP tempat Wenyi Rahayu terdaftar Para ahli waris sepakat atas harta warisan tersebut kesemuanya

dengan dilampiri Surat Pernyataan Hibah;

akan diberikan kepada anak yang termuda, Bimo Reksodipuro. - pengalihan hak atas rumah yang terletak di Bogor dari Haryo Akta Hibah ditandatangani tanggal 10 Oktober 2011 dihadapan

Reksodipuro kepada Bimo Reksodipuro merupakan hibah PPAT Siti Sinten Bumi, S.H., M.Kn. yang tidak dikecualikan dari kewajiban pembayaran PPh atas

Bagaimana kewajiban PPh atas serangkaian peristiwa penghasilan dari pengalihan hak atas tanah dan/atau pengalihan hak atas tanah dan/atau bangunan tersebut?

bangunan, sehingga Haryo Reksodipuro sebagai pihak yang mengalihkan wajib membayar PPh sebesar 5% x

Penghasilan dari pengalihan hak atas tanah dan/atau

Rp500.000.000,00 = Rp25.000.000,00.

J 4 bangunan karena warisan dikecualikan dari kewajiban

Kewajiban Haryo Reksodipuro atas pengalihan hak atas rumah pembayaran PPh atas Penghasilan dari pengalihan hak

yang terletak di Bogor kepada Bimo Reksodipuro adalah: atas tanah dan/atau bangunan. Mekanisme pengecualiannya

1. melakukan penyetoran PPh Pasal 4 ayat (2) dengan diberikan melalui penerbitan Surat Keterangan Bebas.

menggunakan SSP sebesar Rp25.000.000,00 paling lambat Setelah proses pewarisan selesai dan para ahli waris menerima

tanggal 10 Oktober 2011 sebelum ditandatanganinya Akta haknya masing-masing, maka pada saat rumah yang diterima

Hibah;

oleh Wenyi Rahayu dan Haryo Reksodipuro diberikan kepada

2. mengajukan formulir penelitian Surat Setoran Pajak ke Kantor Bimo Reksodipuro:

Pelayanan Pajak yang wilayah kerjanya meliputi letak tanah - pengalihan hak atas rumah yang terletak di Jakarta dari

dan/atau bangunan yang dialihkan haknya;

Wenyi Rahayu kepada Bimo Reksodipuro merupakan hibah yang diberikan kepada keluarga sedarah dalam garis

OASIS Pemotongan/Pemungutan PPh

keturunan lurus satu derajat yang dikecualikan dari kewajiban pembayaran PPh atas penghasilan dari pengalihan hak atas tanah dan/atau bangunan, yang mekanisme pengecualiannya diberikan melalui penerbitan Surat Keterangan Bebas. Wenyi Rahayu sebagai pihak yang mengalihkan tanah dan/atau bangunan harus mengajukan permohonan Surat Keterangan Bebas ke KPP tempat Wenyi Rahayu terdaftar dengan dilampiri Surat Pernyataan Hibah;

- pengalihan hak atas rumah yang terletak di Bogor dari Haryo Reksodipuro kepada Bimo Reksodipuro merupakan hibah yang tidak dikecualikan dari kewajiban pembayaran PPh atas penghasilan dari pengalihan hak atas tanah dan/atau bangunan, sehingga Haryo Reksodipuro sebagai pihak yang mengalihkan wajib membayar PPh sebesar 5% x Rp500.000.000,00 = Rp25.000.000,00.

Kewajiban Haryo Reksodipuro atas pengalihan hak atas rumah yang terletak di Bogor kepada Bimo Reksodipuro adalah:

1. melakukan penyetoran PPh Pasal 4 ayat (2) dengan menggunakan SSP sebesar Rp25.000.000,00 paling lambat tanggal 10 Oktober 2011 sebelum ditandatanganinya Akta Hibah;

2. mengajukan formulir penelitian Surat Setoran Pajak ke Kantor Pelayanan Pajak yang wilayah kerjanya meliputi letak tanah dan/atau bangunan yang dialihkan haknya;

OASIS Pe emotong gan/Pem mungutan n PPh OASIS Pemotongan/Pemungutan PPh

3. melapo orkan pe enyetora n PPh P Pasal 4 a ayat (2) atas tra nsaksi Dalam PPJB tersebut terdapat klausul yang menyatakan bahwa tersebu ut dalam m SPT M asa PPh Pasal 4 4 ayat (2 2) Masa Pajak

apabila pembeli membatalkan PPJB sebelum ditandatanganinya Oktobe er 2011 p paling lam mbat tan nggal 21 Novemb ber 2011 .

Akta Jual Beli, maka pembeli harus membayar penalti sebesar 1% dari harga rumah.

Se ebelum menand datangan ni Akta H Hibah, S Siti Sinte en Bumi

i, S.H.,

M. .Kn. sela ku PPAT T wajib memast tikan ter rpenuhin nya kewa ajiban Tanggal 8 Juni 2011, Ferdinand membatalkan PPJB tersebut dan PP Ph atas p penghas ilan dari i pengal ihan hak k atas ta anah dan n/atau

sesuai klausul penalti dalam PPJB maka Ferdinand Albert harus

ba angunan tersebu ut denga n bukti: membayar penalti kepada PT Gubug Permai sebesar

a. SKB atas s nama Wenyi R Rahayu, untuk A Akta Hiba ah dari W Wenyi

Rp15.000.000,00.

Rahayu k kepada B Bimo Rek ksodipur ro; Selanjutnya oleh PT Gubug Permai, atas unit rumah di Blok A.10

b. SSP seb besar Rp2 25.000.0 00,00 at tas nam a Haryo Reksod ipuro, Perumahan Notting Hills dijual kepada Raeda Julaeha seharga

untuk A Akta Hib bah dar ri Haryo o Reksod dipuro kepada Bimo Rp1.500.000.000,00. Pada tanggal 14 September 2011 dilakukan

Reksodip puro. penandatanganan Akta Jual Beli rumah tersebut di hadapan

PPAT Herman Kurniawan, S.H., M.Kn.

Dokumen yang terkait

ANALISIS KOMPARATIF REALISASI PENERIMAAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN DI DAERAH MISKlN DAN DAERAH TIDAK MISKIN ( Studi di :Kabupaten DaE:rab Tingkat ll Banyuwaogi Tabun 1989 - 1993)

0 32 74

ANALISIS PENGARUH PENGETAHUAN, KESADARAN WAJIB PAJAK SERTA PELAYANAN PETUGAS PAJAK TERHADAP KEPATUHAN MEMENUHI KEWAJIBAN PAJAK PENGHASILAN (Studi Empiris Pada Pegawai Negeri di Lingkup Universitas Jember)

2 34 20

ANALISIS PENERIMAAN PAJAK KENDARAAN BERMOTOR SEBAGAI DASAR PROYEKSI PENDAPATAN ASLI DAERAH (Studi kasus pada kantor bersama samsat di Kabupaten Bondowoso)

4 109 16

ANALISIS YURIDIS TENTANG PENGHAPUSAN ATAS MEREK DAGANG "SINKO" DARI DAFTAR UMUM MEREK OLEH DIREKTORAT JENDERAL HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL (Studi Putusan Pengadilan Niaga No. 03/Merek/2001/PN.Jkt.Pst)

0 23 75

INTENSIFIKASI PEMUNGUTAN PAJAK HOTEL SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN PENDAPATAN ASLI DAERAH ( DI KABUPATEN BANYUWANGI

16 118 18

PELAKSANAAN PEMUNGUTAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN SEKTOR PERTAMBAKAN DI KABUPATEN LAMPUNG SELATAN

0 15 2

PELAKSANAAN PEMUNGUTAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN SEKTOR PERTAMBAKAN DI KABUPATEN LAMPUNG SELATAN

6 47 9

EVALUASI ATAS PENERAPAN APLIKASI e-REGISTRASION DALAM RANGKA PEMBUATAN NPWP DI KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA TANJUNG KARANG TAHUN 2012-2013

9 73 45

PELAKSANAAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI DALAM KEGIATAN MEMBANGUN SENDIRI DI KOTA BANDAR LAMPUNG

4 39 50

ANALISIS SEBELUM DAN SESUDAH PENERAPAN TAX PLANNING TERHADAP LABA KENA PAJAK DAN PPH TERUTANG PADA PERUSAHAAN PT. IER (Studi Kasus Pada PT. IER)

16 148 78