Kewajiban Penyetoran dan Pelaporan
G. Kewajiban Penyetoran dan Pelaporan
Untuk kewajiban penyetoran dan pelaporan PPh, Menteri Keuangan telah menetapkan batas waktu penyetoran PPh ke Bank Persepsi/Kantor Pos penerima pembayaran serta batas waktu pelaporan SPT Masa PPh ke KPP tempat Wajib Pajak terdaftar sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 184/PMK.03/2007 tentang Penentuan Tanggal Jatuh Tempo Pembayaran dan Penyetoran Pajak, Penentuan Tempat Pembayaran Pajak, dan Tata Cara Pembayaran, Penyetoran, dan Pelaporan Pajak, serta Tata Cara Pengangsuran
dan
Penundaaan
Pembayaran Pajak
OASIS Pemotongan/Pemungutan PPh OASIS Pemotongan/Pemungutan PPh
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri
Tanggal Penyetoran
Tanggal Pelaporan
Keuangan Nomor 80/PMK.03/2010. Paling lama 20 hari
☞ PPh Pasal 15-
Paling lama tanggal 10 bulan
Pemotongan
berikutnya setelah Masa Pajak
setelah Masa Pajak
Batas waktu pembayaran/penyetoran pajak yang sudah
berakhir
berakhir
dipotong dan/atau dipungut oleh Wajib Pajak serta tanggal
☞ PPh Pasal 15-
Paling lama tanggal 15 bulan
Paling lama 20 hari
pelaporan SPT Masa adalah sebagai berikut:
Setor sendiri
berikutnya setelah Masa Pajak
setelah Masa Pajak
berakhir
berakhir
Paling lama 20 hari ☞ PPh Pasal 21
Tanggal Penyetoran
Tanggal Pelaporan
☞ PPh Pasal 26
Paling lama tanggal 10 bulan
Paling lama tanggal 10
Paling lama 20 hari
berikutnya setelah Masa Pajak
setelah Masa Pajak
bulan berikutnya setelah
setelah Masa Pajak
berakhir
berakhir
Masa Pajak berakhir
berakhir
☞ PPh Pasal 22
Disetor pada hari yang
Paling lama 14 hari
Beberapa hal yang harus diperhatikan terkait dengan kewajiban
Bendahara
sama dengan
setelah Masa Pajak
pemotongan/pemungutan, penyetoran dan pelaporan pajak-
pelaksanaan pembayaran
berakhir
pajak yang telah dipotong/dipungut antara lain :
☞ PPh Pasal 22 Impor
Disetor dalam 1 hari kerja
Paling lama hari
yang Dipungut DJBC
setelah dilakukan
kerja terakhir
1. apabila tanggal jatuh tempo pelaporan, pembayaran atau
pemungutan pajak
minggu berikutnya
penyetoran pajak bertepatan dengan hari libur termasuk hari
☞ PPh Pasal 22 Migas,
Paling lama tanggal 10
Paling lama 20 hari
Sabtu atau hari libur nasional, pembayaran atau penyetoran
Industri, Barang
bulan berikutnya setelah
setelah Masa Pajak
Mewah, Pedagang
Masa Pajak berakhir
berakhir
pajak dapat dilakukan pada hari kerja berikutnya;
Pengumpul
2. pembayaran dan penyetoran pajak dilakukan di Kantor Pos
☞ PPh Pasal 23
Paling lama tanggal 10
Paling lama 20 hari
bulan berikutnya setelah
setelah Masa Pajak
atau bank yang ditunjuk oleh Menteri Keuangan dengan
Masa Pajak berakhir
berakhir
menggunakan Surat Setoran Pajak atau sarana administrasi
☞ PPh Pasal 4 ayat (2)-
Paling lama tanggal 10
Paling lama 20 hari
lain yang disamakan dengan Surat Setoran Pajak;
Pemotongan
bulan berikutnya setelah
setelah Masa Pajak
Masa Pajak berakhir
berakhir
3. Surat Setoran Pajak atau sarana administrasi lain dianggap sah
☞ PPh Pasal 4 ayat (2)
Paling lama tanggal 15
Paling lama 20 hari
apabila telah divalidasi dengan Nomor Transaksi Penerimaan
Setor Sendiri
bulan berikutnya setelah
setelah Masa Pajak
Negara (NTPN);
Masa Pajak berakhir
berakhir
OASIS Pemotongan/Pemungutan PPh
Tanggal Pelaporan ☞ PPh Pasal 15-
Tanggal Penyetoran
Paling lama tanggal 10 bulan Paling lama 20 hari Pemotongan
berikutnya setelah Masa Pajak setelah Masa Pajak berakhir
berakhir ☞ PPh Pasal 15-
Paling lama tanggal 15 bulan Paling lama 20 hari Setor sendiri
berikutnya setelah Masa Pajak setelah Masa Pajak berakhir
berakhir ☞ PPh Pasal 26
Paling lama tanggal 10 bulan Paling lama 20 hari berikutnya setelah Masa Pajak
setelah Masa Pajak berakhir
berakhir
Beberapa hal yang harus diperhatikan terkait dengan kewajiban pemotongan/pemungutan, penyetoran dan pelaporan pajak- pajak yang telah dipotong/dipungut antara lain :
1. apabila tanggal jatuh tempo pelaporan, pembayaran atau penyetoran pajak bertepatan dengan hari libur termasuk hari Sabtu atau hari libur nasional, pembayaran atau penyetoran pajak dapat dilakukan pada hari kerja berikutnya;
2. pembayaran dan penyetoran pajak dilakukan di Kantor Pos atau bank yang ditunjuk oleh Menteri Keuangan dengan menggunakan Surat Setoran Pajak atau sarana administrasi lain yang disamakan dengan Surat Setoran Pajak;
3. Surat Setoran Pajak atau sarana administrasi lain dianggap sah apabila telah divalidasi dengan Nomor Transaksi Penerimaan Negara (NTPN);
OASIS Pemotongan/Pemungutan PPh IS Pemot OAS tongan/P Pemung gutan PP Ph
4. Wajib Pajak Pemotong atau Pemungut PPh memberikan
tanda bukti pemotongan atau tanda bukti pemungutan
kepada orang pribadi atau badan yang dipotong atau dipungut PPh setiap melakukan pemotongan atau
pemungutan.
engali A. P han Ha ak atas Tanah dan/a atau Ba nguna n
Pengal lihan Ha ak atas T anah da an/atau Bangun an yang g
Dilakuk kan Anta ara Dua Wajib P ajak Ora ang Prib adi
P Pada tan ggal 10 Agustus s 2011 R Rahmat menjual rumahn nya di k kawasan Palo Alt to Resid ence Bo ogor kep pada Nas sri. NJOP P atas ta anah da an bang unan te ersebut y yang te rtera pa ada SPPT T PBB T Tahun 20 011 ada lah Rp1. .500.000 .000,00. Harga t transaksi yang
d disepakat ti adala ah Rp1. 700.000. .000,00. Rahma at dan Nasri se epakat untuk m melakuka an pena andatang ganan A Akta Jua al Beli pada tan p nggal 1 5 Agus stus 201 11 di h hadapan PPAT Dhea T Tunggad ewi, S.H. , M.Kn.
Bagaiman B na kewa ajiban P PPh atas s transa ksi penj jualan r rumah te ersebut? ?
Ata as peng ghasilan yang diterima a oleh Rahmat t dari pe engalihan n hak at tas tana ah dan/a atau ban ngunan wajib dib bayar PP
h Pasal 4 ayat (2 2) yang b bersifat f final.
Catata n:
Bes sarnya P Ph yang wajib di ibayar ad dalah:
T1 ada lah pertanya aan nomor 1, , J1 adal lah jawaban atas pertany yaan nomor
1, demikian u untuk seteru snya
IS Pemot OAS tongan/P Pemung gutan PP Ph
engali A. P han Ha ak atas Tanah dan/a atau Ba nguna n
Pengal lihan Ha ak atas T anah da an/atau Bangun an yang g
Dilakuk kan Anta ara Dua Wajib P ajak Ora ang Prib adi
Pada tan P ggal 10 Agustus s 2011 R Rahmat menjual rumahn nya di kawasan k Palo Alt to Resid ence Bo ogor kep pada Nas sri. NJOP P atas ta anah da an bang unan te ersebut y yang te rtera pa ada SPPT T PBB T Tahun 20 011 ada lah Rp1. .500.000 .000,00. Harga t transaksi yang
d disepakat ti adala ah Rp1. 700.000. .000,00. Rahma at dan Nasri se epakat untuk m melakuka an pena andatang ganan A Akta Jua al Beli p pada tan nggal 1 5 Agus stus 201 11 di h hadapan PPAT Dhea T Tunggad ewi, S.H. , M.Kn.
Bagaiman B na kewa ajiban P PPh atas s transa ksi penj jualan r rumah te ersebut? ?
Ata as peng ghasilan yang diterima a oleh Rahmat t dari J1 1 pe engalihan n hak at tas tana ah dan/a atau ban ngunan wajib
dib bayar PP
h Pasal 4 ayat (2 2) yang b bersifat f final.
Catata n:
Bes sarnya P Ph yang wajib di ibayar ad dalah:
T1 ada lah pertanya aan nomor 1, , J1 adal lah jawaban atas pertany yaan nomor
1, demikian u untuk seteru snya
OASIS Pe emotong gan/Pem mungutan n PPh OASIS Pemotongan/Pemungutan PPh
Bes sarnya P Ph yang wajib di ibayar ad dalah: bersedia menjual dengan harga tersebut. Oktova sebagai 5% % x Rp1.7 00.000.0 000,00 = Rp85.00 0.000,00 0.
Bendahara Dinas Perhubungan dan Transportasi membayar sejumlah Rp750.000.000,00 pada tanggal 13 Juni 2011 kepada
Kew wajiban Rahmat atas tran nsaksi te rsebut a dalah:
Budi Suharsono atas pembelian tanah tersebut.
melakuka 1. m an peny yetoran PPh Pas sal 4 aya at (2) de engan m menggu nakan S SSP seb besar Rp p85.000.0 000,00 p paling
Bagaimana kewajiban pemotongan atau pemungutan PPh l ambat
tangga al 15
Agustu us 201 11 seb belum
atas pembelian tanah tersebut?
ditandata d anganiny ya Akta J Jual Beli; mengaju 2. m ukan form mulir pen nelitian S Surat Set toran Pa ajak ke
Atas penghasilan dari pengalihan hak atas tanah Kantor Pe K elayanan n Pajak y yang wila ayah kerj janya me eliputi
dan/atau bangunan yang diterima oleh Budi Suharsono l etak tana ah dan/a atau ban ngunan y yang dial lihkan ha aknya;
wajib dipungut PPh Pasal 4 ayat (2) yang bersifat final melapork 3. m kan pen nyetoran n PPh P Pasal 4 ayat (2) ) atas
oleh Oktova sebagai Bendahara Dinas Perhubungan dan transaksi t tersebu t dalam SPT Mas sa PPh P Pasal 4 ay yat (2)
Transportasi.
Masa Paj M jak Agu stus 201 11 palin g lamba at tangg gal 20 Besarnya PPh yang wajib dipungut adalah 5% x nilai S Septemb ber 2011. .
pengalihan.
Sebelum m menan ndatanga ani Akta Jual Be eli, Dhea Tungga adewi, Nilai pengalihan yang menjadi dasar pengenaan pajak atas S.H., M. .Kn. sela aku PPA AT wajib b mem astikan terpenu uhinya
transaksi pengalihan hak kepada pemerintah adalah nilai kewajiba an PPh atas pe enghasila an dari pengali han hak k atas
berdasarkan keputusan pejabat yang bersangkutan. tanah da an/atau b banguna an oleh R Rahmat d dengan bukti SS P.
Besarnya pemungutan PPh Pasal 4 ayat (2) adalah:
5% x Rp750.000.000,00 = Rp37.500.000,00. T2. Pengali han Hak k atas Ta nah dan n/atau B Banguna n kepad da
T2 2
Pemerin ntah gun na Pelak ksanaan Pemban ngunan
Kewajiban Oktova sebagai bendahara adalah:
1. melakukan pemungutan PPh Pasal 4 ayat (2) sebesar Dinas Pe erhubun ngan dan n Transp portasi m melakuka an pemb belian
Rp37.500.000,00;
tanah di i Bogor untuk pe embang gunan ka antor bar ru. Nilai tanah
2. melakukan penyetoran PPh Pasal 4 ayat (2) tersebut dengan berdasa rkan k keputusa an pej jabat
menggunakan SSP yang telah diisi nama Budi Suharsono Rp750.0 00.000,0
pengad daan a adalah
00. Budi Suhars sono se bagai p pemilik tanah
OASIS Pemotongan/Pemungutan PPh
bersedia menjual dengan harga tersebut. Oktova sebagai Bendahara Dinas Perhubungan dan Transportasi membayar sejumlah Rp750.000.000,00 pada tanggal 13 Juni 2011 kepada Budi Suharsono atas pembelian tanah tersebut.
Bagaimana kewajiban pemotongan atau pemungutan PPh atas pembelian tanah tersebut?
Atas penghasilan dari pengalihan hak atas tanah J2 dan/atau bangunan yang diterima oleh Budi Suharsono
wajib dipungut PPh Pasal 4 ayat (2) yang bersifat final oleh Oktova sebagai Bendahara Dinas Perhubungan dan Transportasi. Besarnya PPh yang wajib dipungut adalah 5% x nilai pengalihan.
Nilai pengalihan yang menjadi dasar pengenaan pajak atas transaksi pengalihan hak kepada pemerintah adalah nilai berdasarkan keputusan pejabat yang bersangkutan.
Besarnya pemungutan PPh Pasal 4 ayat (2) adalah: 5% x Rp750.000.000,00 = Rp37.500.000,00.
Kewajiban Oktova sebagai bendahara adalah:
1. melakukan pemungutan PPh Pasal 4 ayat (2) sebesar Rp37.500.000,00;
2. melakukan penyetoran PPh Pasal 4 ayat (2) tersebut dengan menggunakan SSP yang telah diisi nama Budi Suharsono
OASIS Pe emotong gan/Pem mungutan n PPh SIS Pemot OAS otongan/ /Pemung gutan PP Ph
dan d ditandata angani oleh be endahara a sebelu um dila kukan
ta nggul pemb ayaran;
- fasilita as
ke eselamat an
u umum
seper rti
penan nggulang gan baha aya banj jir, lahar dan ben ncana la innya;
3. melap porkan p emungu utan PPh h Pasal 4 ayat (2) atas tra nsaksi
dan
terseb but dalam m SPT M Masa PPh h Pasal 4 4 ayat (2 2) Masa Pajak
- fasilita as Angka tan Bers enjata R epublik Indonesi ia,
Juni 20 011 palin ng lamba at tangg gal 20 Jul i 2011. dik kecualika an dari k kewajiba n pemb ayaran a atau pem munguta n PPh ata as peng ghasilan dari pe engaliha an hak atas tan nah dan n/atau
T3. Pengalih han Hak k atas Ta nah dan n/atau B anguna n kepad da ba angunan .
Pemerin ntah gu na Pela aksanaan n Pemb banguna an untu T3 uk T
Pe enghasila an yang g diterim ma oleh Noorm man dari pemba ayaran Kepenti ngan U Umum y yang M Memerlu kan Pe rsyarata n
ga anti rug gi tana ah terse ebut d ikecualik kan da ri kewa ajiban Khusus pe embayar an atau u pemu ngutan PPh at tas pen ghasilan n dari
Da alam ran ngka pro oyek pe mbangu unan be ndungan n baru, Dinas pe engalihan n hak at tas tana ah dan/a atau ban ngunan. Pengec ualian
Pe engairan dan Lin gkungan n Hidup akan me elakukan n pembe basan
da ari kewajiban pembayaran atau pemungutan PPh atas tan nah. Tan nah milik k Noorm man meru upakan s salah sat tu tanah yang
pe enghasila an dari p pengaliha an hak a atas tana h dan/at tau bang gunan te rkena pe embebas san terse ebut. Nila ai ganti r rugi per meter p ersegi
te rsebut d diberikan n secara a langsu ung tan pa Sura at Ketera angan dit tetapkan n sebesa r Rp700.0 000,00.
Be ebas.
Ba agaimana a perlaku uan PPh atas pem mbebasa an tanah tersebu t?
T4. Pengal lihan Ha ak atas T Tanah da an/atau Bangun an P enghasi lan dari pembeb basan ta anah ole h peme rintah
Karena a Warisa J n 3
g una pel aksanaa n pemb banguna n untuk k kepent tingan
u mum y yang me emerluka an persy yaratan khusus yaitu un ntuk proy yek-proy yek:
16 Juli 2011. Ba ambang Reksod dipuro m meningg galkan seorang istri, W Wenyi
Ba ambang Reksodi ipuro, m meningga al pada tanggal
- jalan u umum; n pembu uangan a air, wadu uk, bend dungan d dan bang gunan
Ra ahayu d dan 2 o orang a nak, Ha aryo Rek ksodipur ro dan Bimo - salura
penga airan lain nnya, salu uran iriga asi; Re eksodipu uro. Hart ta warisa an yang ditingg galkan o leh Bam mbang uhan lau ut;
Re eksodipu uro adala h 3 unit rumah y yang terl letak di J Jakarta, B Bogor, - pelabu
da an Tange erang de engan n nilai mas ing-mas ing Rp6 00.000.0 00,00, - banda
ar udara;
Rp p500.000 0.000,00, dan Rp3 300.000.0 000,00.
SIS Pemot OAS otongan/ /Pemung gutan PP Ph
- fasilita as ke eselamat an
ta nggul penan nggulang gan baha aya banj jir, lahar dan ben ncana la innya; dan
u umum
seper rti
- fasilita as Angka tan Bers enjata R epublik Indonesi ia, dik kecualika an dari k kewajiba n pemb ayaran a atau pem munguta n PPh ata as peng ghasilan dari pe engaliha an hak atas tan nah dan n/atau
ba angunan . Pe enghasila an yang g diterim ma oleh Noorm man dari pemba ayaran
ga anti rug gi tana ah terse ebut d ikecualik kan da ri kewa ajiban pe embayar an atau u pemu ngutan PPh at tas pen ghasilan n dari pe engalihan n hak at tas tana ah dan/a atau ban ngunan. Pengec ualian
da ari kewajiban pembayaran atau pemungutan PPh atas pe enghasila an dari p pengaliha an hak a atas tana h dan/at tau bang gunan te rsebut d diberikan n secara a langsu ung tan pa Sura at Ketera angan
Be ebas.
T4. Pengal lihan Ha ak atas T Tanah da an/atau Bangun an
T T4
Karena a Warisa n
16 Juli 2011. Ba ambang Reksod dipuro m meningg galkan seorang istri, W Wenyi Ra ahayu d dan 2 o orang a nak, Ha aryo Rek ksodipur ro dan Bimo Re eksodipu uro. Hart ta warisa an yang ditingg galkan o leh Bam mbang Re eksodipu uro adala h 3 unit rumah y yang terl letak di J Jakarta, B Bogor,
Ba ambang Reksodi ipuro, m meningga al pada tanggal
da an Tange erang de engan n nilai mas ing-mas ing Rp6 00.000.0 00,00, Rp p500.000 0.000,00, dan Rp3 300.000.0 000,00.
OASIS Pemotongan/Pemungutan PPh OASIS Pemotongan/Pemungutan PPh
Pembagian harta warisan berdasarkan Surat Keterangan Waris keturunan lurus satu derajat yang dikecualikan dari adalah sebagai berikut:
kewajiban pembayaran PPh atas penghasilan dari pengalihan - rumah yang terletak di Jakarta diberikan kepada Wenyi
hak atas tanah dan/atau bangunan, yang mekanisme Rahayu;
pengecualiannya diberikan melalui penerbitan Surat - rumah yang terletak di Bogor diberikan kepada Haryo
Keterangan Bebas.
Reksodipuro; Wenyi Rahayu sebagai pihak yang mengalihkan tanah - rumah yang terletak di Tangerang diberikan kepada Bimo
dan/atau bangunan harus mengajukan permohonan Surat Reksodipuro.
Keterangan Bebas ke KPP tempat Wenyi Rahayu terdaftar Para ahli waris sepakat atas harta warisan tersebut kesemuanya
dengan dilampiri Surat Pernyataan Hibah;
akan diberikan kepada anak yang termuda, Bimo Reksodipuro. - pengalihan hak atas rumah yang terletak di Bogor dari Haryo Akta Hibah ditandatangani tanggal 10 Oktober 2011 dihadapan
Reksodipuro kepada Bimo Reksodipuro merupakan hibah PPAT Siti Sinten Bumi, S.H., M.Kn. yang tidak dikecualikan dari kewajiban pembayaran PPh atas
Bagaimana kewajiban PPh atas serangkaian peristiwa penghasilan dari pengalihan hak atas tanah dan/atau pengalihan hak atas tanah dan/atau bangunan tersebut?
bangunan, sehingga Haryo Reksodipuro sebagai pihak yang mengalihkan wajib membayar PPh sebesar 5% x
Penghasilan dari pengalihan hak atas tanah dan/atau
Rp500.000.000,00 = Rp25.000.000,00.
J 4 bangunan karena warisan dikecualikan dari kewajiban
Kewajiban Haryo Reksodipuro atas pengalihan hak atas rumah pembayaran PPh atas Penghasilan dari pengalihan hak
yang terletak di Bogor kepada Bimo Reksodipuro adalah: atas tanah dan/atau bangunan. Mekanisme pengecualiannya
1. melakukan penyetoran PPh Pasal 4 ayat (2) dengan diberikan melalui penerbitan Surat Keterangan Bebas.
menggunakan SSP sebesar Rp25.000.000,00 paling lambat Setelah proses pewarisan selesai dan para ahli waris menerima
tanggal 10 Oktober 2011 sebelum ditandatanganinya Akta haknya masing-masing, maka pada saat rumah yang diterima
Hibah;
oleh Wenyi Rahayu dan Haryo Reksodipuro diberikan kepada
2. mengajukan formulir penelitian Surat Setoran Pajak ke Kantor Bimo Reksodipuro:
Pelayanan Pajak yang wilayah kerjanya meliputi letak tanah - pengalihan hak atas rumah yang terletak di Jakarta dari
dan/atau bangunan yang dialihkan haknya;
Wenyi Rahayu kepada Bimo Reksodipuro merupakan hibah yang diberikan kepada keluarga sedarah dalam garis
OASIS Pemotongan/Pemungutan PPh
keturunan lurus satu derajat yang dikecualikan dari kewajiban pembayaran PPh atas penghasilan dari pengalihan hak atas tanah dan/atau bangunan, yang mekanisme pengecualiannya diberikan melalui penerbitan Surat Keterangan Bebas. Wenyi Rahayu sebagai pihak yang mengalihkan tanah dan/atau bangunan harus mengajukan permohonan Surat Keterangan Bebas ke KPP tempat Wenyi Rahayu terdaftar dengan dilampiri Surat Pernyataan Hibah;
- pengalihan hak atas rumah yang terletak di Bogor dari Haryo Reksodipuro kepada Bimo Reksodipuro merupakan hibah yang tidak dikecualikan dari kewajiban pembayaran PPh atas penghasilan dari pengalihan hak atas tanah dan/atau bangunan, sehingga Haryo Reksodipuro sebagai pihak yang mengalihkan wajib membayar PPh sebesar 5% x Rp500.000.000,00 = Rp25.000.000,00.
Kewajiban Haryo Reksodipuro atas pengalihan hak atas rumah yang terletak di Bogor kepada Bimo Reksodipuro adalah:
1. melakukan penyetoran PPh Pasal 4 ayat (2) dengan menggunakan SSP sebesar Rp25.000.000,00 paling lambat tanggal 10 Oktober 2011 sebelum ditandatanganinya Akta Hibah;
2. mengajukan formulir penelitian Surat Setoran Pajak ke Kantor Pelayanan Pajak yang wilayah kerjanya meliputi letak tanah dan/atau bangunan yang dialihkan haknya;
OASIS Pe emotong gan/Pem mungutan n PPh OASIS Pemotongan/Pemungutan PPh
3. melapo orkan pe enyetora n PPh P Pasal 4 a ayat (2) atas tra nsaksi Dalam PPJB tersebut terdapat klausul yang menyatakan bahwa tersebu ut dalam m SPT M asa PPh Pasal 4 4 ayat (2 2) Masa Pajak
apabila pembeli membatalkan PPJB sebelum ditandatanganinya Oktobe er 2011 p paling lam mbat tan nggal 21 Novemb ber 2011 .
Akta Jual Beli, maka pembeli harus membayar penalti sebesar 1% dari harga rumah.
Se ebelum menand datangan ni Akta H Hibah, S Siti Sinte en Bumi
i, S.H.,
M. .Kn. sela ku PPAT T wajib memast tikan ter rpenuhin nya kewa ajiban Tanggal 8 Juni 2011, Ferdinand membatalkan PPJB tersebut dan PP Ph atas p penghas ilan dari i pengal ihan hak k atas ta anah dan n/atau
sesuai klausul penalti dalam PPJB maka Ferdinand Albert harus
ba angunan tersebu ut denga n bukti: membayar penalti kepada PT Gubug Permai sebesar
a. SKB atas s nama Wenyi R Rahayu, untuk A Akta Hiba ah dari W Wenyi
Rp15.000.000,00.
Rahayu k kepada B Bimo Rek ksodipur ro; Selanjutnya oleh PT Gubug Permai, atas unit rumah di Blok A.10
b. SSP seb besar Rp2 25.000.0 00,00 at tas nam a Haryo Reksod ipuro, Perumahan Notting Hills dijual kepada Raeda Julaeha seharga
untuk A Akta Hib bah dar ri Haryo o Reksod dipuro kepada Bimo Rp1.500.000.000,00. Pada tanggal 14 September 2011 dilakukan
Reksodip puro. penandatanganan Akta Jual Beli rumah tersebut di hadapan
PPAT Herman Kurniawan, S.H., M.Kn.