Prinsip-prinsip Dasar Sistem Ekonomi Islam

d. Prinsip-prinsip Dasar Sistem Ekonomi Islam

1) Kepemilikan pribadi dan batasannya Dalam hal ini Islam tidak membagi harta kepemilikan kepada

produksi dan konsumsi atau menghasilkan atau tidak menghasilkan. Tetapi dibedakan kepada kriteria di peroleh secara halal atau haram dan dikeluarkan kepada jalur yang halal dan haram. 331 2)

Keadilan distribusi Peraturan penting dalam ekonomi Islam ialah membangun

suatu sistem distribusi yang adil dari pada distribusi yang sama terhadap kekayaan. Bahwasannya tidak ada di alam semesta ini dua hal yang sangat sama, persamaan distribusi dalam ekonomi, tetapi memerintahkan keadilan distribusi dan menentukan regulasi yang jelas untuk memelihara keadilan. 3)

Hak-hak sosial Islam kemudian menghubungkan kembali hak sosial

kepada kekayaan individu dalam berbagai bentuk. Salah satunya yaitu, seseorang yang memiliki harta lebih, mempunyai kewajiban untuk memberikan bantuan kepada kerabatnya yang tidak bisa memenuhi kebutuhan hidup. Jika hal ini terlaksana dan disadari oleh setiap keluarga yang kaya, maka kebutuhan setiap keluarga yang membutuhkan bantuan luar akan jarang ditemukan. Kemudian fakir-miskin yang tinggal di sekitar lingkungan seorang yang kaya, juga memiliki hak atas kekayaan tersebut. Semua ini bertujuan untuk menanamkan kepada setiap

330 Ibid, hlm. 314. 331 Euis Amalia. 2010. Sejarah Pemikiran Ekonomi........, hlm. 277.

214 | Saprida, M.H.I

Muslim moral dermawan, lapang dada dan mencegah sifat egoisme dan kikir. Semua ini merupakan pembentukan moral yang sangat hebat yang diterapkan melalui pendidikan dan pelatihan serta lingkungan masyarakat Islami. 332 4)

Zakat Berlanjut kepada pengeluaran terhadap suatu pungutan

wajib yang ditentukan oleh Islam yaitu zakat. Yaitu pungutan yang ditarik melalui harta yang diakumulasikan perdagangan, macam-macam bisnis, pertanian, produksi, dan ternak. Tujuannya adalah menciptakan dana untuk membantu secara ekonomi kepada golongan Mustahiq. 333 5)

Hukum Waris Islam juga telah membuat hukum waris yang intinya

untuk mendistribusikan kekayaan yang dimiliki oleh almarhum. Barisan pertama dan pewaris adalah ibu, bapak, istri, dan anak. Selanjutnya saudara pria dan wanita. Ketiga adalah kerabat dekat dengan almarhum. Maka harta almarhum didistribusikan menurut hukum waris Islam. 334 6)

Peranan Tenaga Kerja, Modal, dan Pengelolaan Apabila terjadi ketidakadilan dalam transaksi seperti ini,

hukum tidak hanya boleh berintervensi, akan tetapi juga punya tugas untuk mengarahkan kepada regulasi keadilan dalam distribusi profit diantara modal, tenaga kerja, dan pengelolaan. 335 7)

Zakat dan kesejahteraan sosial Pendapatan dari zakat dan shodaqoh memang diperuntukkan

untuk kesejahteraan sosial. Tujuan dari dana zakat yang sebenarnya ialah untuk menyediakan kebutuhan hidup seperti makanan, pakaian, rumah, bantuan medis, pendidikan kepada setiap penduduk dan menyediakan kebutuhan ekonomi kepada kelompok masyarakat yang tidak bisa mencukupi kebutuhan hidupnya seperti yatim, fakir miskin dan yang tidak mampu. Maka zakat telah

332 Ibid, hlm. 278. 333 Ibid, hlm. 279. 334 Nur Chamid. 2010. Jejak Langkah sejarah........, hlm. 315. 335 Ibid, hlm. 316.

Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam | 215 Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam | 215

Ekonomi bebas riba Sistem ekonomi ini sebenarnya sudah tercipta pada masa

lalu ketika pertama kali riba dilarang di wilayah Arab dan setelah itu di wilayah Islam berkuasa. Karena riba telah diharamkan terhadap seluruh operasi pada sistem ekonomi. Maududi telah menjelaskan bahwa tidak ada kesulitan yang berat untuk mencapai tujuan ini. Masalahnya jelas dan praktis, modal tidak punya hak untuk mengatur bunga yang tetap, meskipun peminjam untung atau rugi. Kreditur tidak punya urusan mengenai resiko yang dijalani oleh industri atau yang lain mengenai untung dan rugi dan tetap menentukan bunga yang tetap dan diambil tiap bulan atau tahun. Karena itu tidak seorang pun mempunyai alasan yang rasional terhadap hal ini, dan tidak ada argumen yang membuktikan kebenarannya. 337 9)

Hubungan Antara Ekonomi, Politik, dan Aturan Sosial Hubungan diantara hal tersebut ialah sama bagaikan

akar, batang, cabang dan daun dari suatu pohon. Hal itu merupakan suatu sistem yang timbul dari iman kepada Allah dan utusan-Nya. Sistem akhlak, ibadah atau disebut aqidah, kemudian sumber sosial, ekonomi dan kemasyarakatan semua sistem ini berada pada satu sumber. Sistem ini tak dapat dipisahkan dan membentuk satu bentuk kesatuan. Dalam Islam, politik, ekonomi, dan sosial, tidak dipisahkan secara terang- terangan, tetapi merupakan satu kesatuan. Siapapun yang pernah mempelajari Islam dan memiliki keyakinan yang tinggi terhadap doktrinnya tidak akan bisa membayangkan untuk satu saat sekalipun bahwa kehidupan ekonomi atau apapun dari hidupnya untuk bisa dipisahkan dari aturan agama, maka hal

336 Euis Amalia. 2010. Sejarah Pemikiran Ekonomi........, hlm. 280. 337 Ibid, hlm. 281.

216 | Saprida, M.H.I 216 | Saprida, M.H.I