Kelahiran dan Strategi Pemerintahan Umar ibn A1- Khaththab

a. Kelahiran dan Strategi Pemerintahan Umar ibn A1- Khaththab

Klialifah Umar ibn Al-Khaththab tahun 583 M-644 M dengan memiliki nama lengkap Umar bin Khaththab bin Nufail bin Abd Al- Uzza bin Ribaah bin Abdillah bin Qartbin Razail bin ‘Adi bin Ka’ab bin Luai ia adalah khalifah kedua menggantikan Abu Bakar Ash- Shiddiq”. Dia adalah sahabat Rasulullah Saw yang terkenal kebesarannya sesudah Nabi Muhammad Saw. Kebesarannya terletak pada kesuksesannya, baik sebagai negarawan yang bijaksana ataupun sebagai mujtahid yang ahli dalam membentuk negara besar yang didirikan atas asas persamaan keadilan dan persaudaraan yang diajarkan oleh Nabi Muhammad Saw. dalam banyak hal, Umar ibn Al-Khaththab juga dikenal seorang tokoh yang sangat bijaksana dan kreatif, serta jenius. Pengaruh Umar dalam sejarah Islam pada waktu perkembangan yang paling

51 Nur Chamid. 2010. Jejak Langkah Sejarah......., hlm. 66. 52 Boedi Abdullah. 2010. Peradaban Pemikiran....., hlm. 82.

Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam | 35 Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam | 35

Umar ibn Al-Khaththab dilahirkan di Mekah dari keturunan suku Quraisy yang terhormat dan terpandang. Ia dilahirkan empat tahun sebelum terjadinya Perang Fijar atau seperti yang dituliskan oleh Muhammad Al-Khudari Bek, ketika itu ia berumur tiga belas tahun lebih muda dari Nabi Muhammad Saw. Sebelum ia masuk Islam, diantara kaum kafir Quraisy Umar termasuk orang yang paling ditakuti oleh orang-orang yang sudah masuk Islam. Dia adalah musuh dan penentang Nabi Muhammad Saw yang paling kasar serta kejam, bahkan sangat besar niatnya untuk membunuh Nabi Muhammad Saw dan pengikut-pengikutnya. Ia sering kali menyebar fitnah dan menuduh Nabi Muhammad Saw sebagai penyair dan tukang sihir. Setelah enam tahun kerasulan Nabi Saw. Umar masuk agama Islam pada bulan Dzulhijjah kepribadiannya bertolak belakang dengan keadaan sebelumnya, dia berubah sifat menjadi salah seorang yang gigih dan siap membela agama Islam. Bahkan dia adalah seorang sahabat yang terkenal dan paling dekat

dengan Nabi Muhammad Saw. 53

Pemilihan terhadap Umar oleh Abu Bakar yang dilakukan pada saat ia mendadak jatuh sakit pada masa jabatannya adalah suatu yang baru, namun perlu diingat bahwa penunjukan langsung itu dilaksanakan dalam bentuk rekomendasi atau usulan yang diberikan pada kemufakatan umat. Abu Bakar tetap melakukan musyawarah atau konsultasi terbatas dengan sebagian sahabat senior, diantaranya Abdul Rahman bin Auf, Utsman bin Affan, dan Asid Hadhir, seorang tokoh Anshar. Konsultasi ini mendapatkan persetujuan atas terpilihnya Umar secara objektif. Selanjutnya, hasil konsultasi dengan sebagian sahabat senior itu

53 Ibid , hlm. 84. 36 | Saprida, M.H.I 53 Ibid , hlm. 84. 36 | Saprida, M.H.I

Tahun kesepuluh pemerintahan Umar tahun 13 H/634 M-23 H/644 M, telah banyak penaklukan untuk menyebarkan pengaruh Islam ke luar Arab. Sejarah mencatat, Umar telah sukses membebaskan negeri-negeri jajahan emperium Romawi dan Persia yang dimulai sejak awal pemerintahannya, bahkan sejak pemerintahan sebelumnya. Segala tindakan yang dilakukan untuk menghadapi dua kekuatan itu jelas bukan hanya menyangkut kepentingan keagamaan saja, tetapi juga untuk kepentingan

politik. 54 Faktor-faktor yang mempengaruhi munculnya konflik antara umat Islam dan bangsa Romawi dan Persia yang akibatnya mendorong umat Islam melakukan penaklukan negeri Romawi dan Persia, serta negeri-negeri jajahan lainnya adalah : 1)

Bangsa Romawi dan Persia tidak menghormati terhadap maksud baik Islam,

2) Ketika Islam masih lemah, bangsa Romawi dan Persia selalu berusaha menghancurkan Islam,

3) Bangsa Romawi dan Persia adalah negara yang subur dan terkenal kemakmurannya, tapi tidak berkenan menjalin hubungan perniagaan dengan negeri-negeri Arab,

4) Bangsa Romawi dan Persia bersikap brutal dan menghasut suku-suku Badui untuk menentang pemerintahan Islam serta mendukung musuh-musuh Islam,

5) Letak geografis kekuasaan Romawi dan Persia sangat strategis

54 Ibid, hlm. 85.

Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam | 37 Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam | 37

kekuatan Romawi Persia adalah mengutus Saad bin Abi Waqqas untuk menaklukkan Persia dan mengutus Abu Ubaidah bin Jarrah untuk menggantikan Khalid bin Walid sebagai panglima tertinggi yang sedang menaklukkan kekuatan Romawi di Syiria. Saad bin Abi Waqqas berangkat dari Madinah memimpin pasukan militer menuju Irak yang pada waktu itu dikuasai Persia. Pasukan yang dikomandoi Saad bin Abi Waqqas berhasil membobol pintu gerbang kekuatan Persia. Pertempuran antara kedua pihak tidak dapat dihindarkan lagi. Lalu, terjadilah pertempuran lain di Qadisiyah pada tahun 14 H/635 M. Dalam pertempuran itu, pihak Persia dapat kalahkan oleh kekuatan Islam-Arab yang dipimpin Saad bin Abi Waqqas. Pada tahun 16 H/637 M, Persia bermaksud membalas dendam atas kekalahannya sehingga terjadi peperangan di Jakilah, namun maksud tersebut tidak dapat terwujud, bahkan pasukan Persia terdesak dan kota Hulwan berhasil ditaklukan oleh pasukan Islam-Arab. Pertempuran terjadi di Nahawan pada tahun

21 H/642 M. Pada pertempuran ini, pasukan Persia dapat dikalahkan secara mutlak. Dengan demikian, semua wilayah kekuasaan menjadi wilayah kekuasaan pemerintahan Islam. 55 Kota Damaskus, adalah pusat Syiria paling penting yang di taklukan pasukan Islam-Arab pada tahun 14 H/635 M di bawah komando Abu Ubaidah. Ketika Romawi (Bizantium) bertekad untuk melakukan serangan balasan secara besar-besaran terhadap pasukan Islam, pasukan Abu Ubaidah mampu menghalanginya dengan kekuatan penuh pada pertempuran Yarmuk 16 H/631 M. Pada waktu Mesir secara keseluruhan berada di bawah kekuasaan Islam-Arab setelah penyerahan Iskandariyah (Ale Yanderia), ibukota Mesir dan ibukota kedua bagi kekaisaran Romawi Timur. Dengan kata lain, dapat dijelaskan bahwa pada masa pemerintahan Umar ibn Al-Khaththab, kekuatan dua adi kuasa dunia mampu diruntuhkan. Masalah ini sangat besar pengaruhnya

55 Ibid, hlm. 86. 38 | Saprida, M.H.I 55 Ibid, hlm. 86. 38 | Saprida, M.H.I

Muslim. 56