malaria falciparum, eritrosit yang terinfeksi tidak membesar selama stadium perkembangan parasit. Namun, terjadi perubahan yang menyerupai bentuk pisang.
2.2.3 Environment Lingkungan
Lingkungan adalah segala sesuatu baik fisik, biologis maupun sosial yang berada di sekitar manusia yang bersifat tidak bernyawa misalnya air, tanah, kelembaban,
udara, suhu, angin, rumah dan benda mati lainnya. Lingkungan adalah lokasi dimana manusia dan nyamuk berada. Nyamuk
berkembang biak dengan baik bila lingkungannya sesuai dengan keadaan yang dibutuhkan. Faktor lingkungan dapat dikelompokkan menjadi tiga kelompok,
yaitu lingkungan fisik, biologi dan sosial budaya Depkes, 2003. Lingkungan adalah sebagai faktor ekstrinsik yang terdiri dari lingkungan fisik, biologis dan
sosial yang dapat menyebabkan penyakit termasuk penyakit malaria Mukono, 2009.
Nyamuk berkembang biak dengan baik apabila lingkungannya sesuai dengan keadaan yang dibutuhkan oleh nyamuk untuk berkembang biak. Faktor
lingkungan dapat dibagi empat kelompok, yaitu lingkungan fisik, kimiawi, biologi dan sosial budaya.
1. Faktor Fisik Lingkungan
a. Lingkungan fisik yang berhubungan dengan rumah tempat tinggal manusia
Lingkungan fisik manusia yang erat hubungannya dengan status kesehatan adalah rumah sehat, yaitu memenuhi kebutuhan fisiologis, kebutuhan psikologis,
memberi perlindungan dan pencegahan terhadap kecelakaan dalam rumah dan memberi pencegahan dan perlindungan terhadap penularan penyakit.
Menurut laporan WHO dalam Suwadera 2003 menyatakan bahwa lokasi tempat tinggal di sekitar tempat perkembangbiakan vektor serta desain dan
konstruksi rumah dapat mengurangi kontak antara vektor dengan manusia sehingga memperkecil resiko yang ditularkan oleh vektor. Kualitas rumah tempat
tinggal desain dan bahan konstruksi dan lokasi rumah berada pada daerah tempat perkembangbiakan nyamuk mempengaruhi masuknya nyamuk, tempat istirahat
dan kontak vektor dengan manusia.
18
Kondisi fisik rumah sangat berkaitan dengan kejadian malaria, terutama yang berkaitan dengan jalur masuk dan keluar nyamuk terutama tidak
terpasangnya kawat kasa pada ventilasi yang dapat mempermudah nyamuk masuk ke dalam rumah. Langit-langit atau pembatas ruangan dinding bagian atas dengan
atap yang terbuat dari kayu, internit maupun anyaman bambu halus sebagai penghalang masuknya nyamuk ke dalam rumah dilihat dari ada tidaknya langit-
langit pada semua atau sebagian ruangan rumah. Kualitas dinding yang tidak rapat jika dinding rumah terbuat dari anyaman bambu kasar ataupun kayupapan yang
terdapat lubang lebih dari 1,5 mm² akan mempermudah nyamuk masuk ke dalam rumah Darmadi, 2002.
Dinding rumah sebaiknya tidak berlubang karena akan menjadi tempat keluar masuknya nyamuk dan hewan lainnya. Beberapa nyamuk lebih senang
menggigit di dalam rumah dan ada yang suka menggigitdi luar rumah kemudian istirahat di dinding rumah atau tempat gelap. Dinding rumah yang terbuat dari
kayu paling disenangi oleh nyamuk Achmadi, 2008. Sebagian besar kasus malaria terjadi berasal dari penderita yang dinding
rumahnya tidak sempurna terdapat lubang kecil, tidak mempunyai kamar tidur serta konstruksi rumah yang bermutu rendah. Konstruksi rumah terutama dinding
sangat berkaitan dengan kegiatan penyemprotan. Hal ini penting diperhatikan mengingat insektisida yang disemprotkan ke dinding rumah akan menyerap ke
dinding rumah sehingga pada waktu nyamuk hinggap di dinding tersebut akan mati akibat kontak dengan insektisida tersebut.
Lingkungan rumah yang sehat harus memiliki sarana drainase yang tidak menjadi tempat perindukan vektor penyakit, memiliki tanaman, memiliki jalan
lingkungan dan jika ada jembatan harus diberi pagar. Rumah tinggal yang sehat harus memenuhi syarat bangunan yang terbuat dari bahan yang tidak melepas
bahan-bahan yang membahayakan, tidak terbuat dari bahan yang dapat menjadi tempat pertumbuhan mikroorganisme, lantai kedap air dan mudah dibersihkan,
memiliki ventilasi minimal 10 dari luas bangunan, tidak ada tikus bersarang, tersedia sarana air bersih, limbah cair yang berasal dari rumah tidak mencemari
sumber air. Lingkungan rumah yang ideal bukanlah sekedar bangunan tempat
19
berlindung, sebuah rumah harusnya menjadi tempat yang bebas dari gangguan hama, polusi dan penyakit. Lingkungan tempat tinggal yang kumuh serta sanitasi
buruk umumnya menjadi penyebab utama berjangkitnya penyakit malaria, karena parit-parit, persawahan, empang, genangan air merupakan tempat bersarangnya
nyamuk Anopheles Soemirat, 2002. Jarak rumah yang berdekatan berjarak sekitar 2 km dengan tempat perindukan nyamuk sungai, lagun, rawa-rawa dan
tempat peristirahatan nyamuk hutan, kandang hewan beresiko terhadap kejadian malaria. Untuk menghindari gigitan nyamuk pada malam hari, maka rumah
dengan ventilasi yang telah terpasang kawat kasa atau bahan penutup lainnya akan memberi perlindungan terhadap gigitan nyamuk.
b. Lingkungan fisik yang berhubungan dengan perkembangbiakan nyamuk
Anopheles Faktor lingkungan fisik yang berhubungan dengan perkembangbiakan nyamuk
Anopheles sebagian besar berkaitan dengan aspek iklim.
1. Suhu