Definisi Malaria Etiologi Penyakit Malaria

BAB 2 PEMBAHASAN

2.1. Definisi Malaria

Malaria adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh protozoa obligat intra selular dari genus plasmodium. Malaria pada manusia dapat disebabkan P.malariae, P.vivax, P.falciparum dan P. Ovale. Penularan malaria dilakukan oleh nyamuk betina dari genus Anopheles sp. Sekitar 400 spesies nyamuk Anopheles telah ditemukan 67 spesies yang dapat menularkan malaria dan 30 diantaranya ditemukan di indonesia. Selain oleh gigitan nyamuk, malaria dapat ditularkan secara langsung melalui transfusi darah atau jarum suntik yang tercemar darah serta ibu hamil kepada bayinya Harijanto, 2000. Jenis spesies nyamuk yang menyebarkan penyakit malaria di wilayah Banjarnegara yakni An. maculatus, An. aconitus, dan An. Balabacensis Munawar, 2005.Malaria sendiri diambil dari Bahasa Italia yaitu mal buruk dan area udara atau udara buruk karena banyak terdapat di daerah rawa-rawa yang mengeluarkan bau busuk. Penyakit malaria juga memiliki istilah lain, seperti demam roma, demam rawa, demam tropik, demam pantai, demam charges, demam kura, dan aludisme Prabowo, 2008.

2.2 Etiologi Penyakit Malaria

Malaria disebabkan oleh protozoa darah yang termasuk ke dalam genus plasmodium. Plasmodium ini merupakan protozoa obligat intraseluler. Pada manusia terdapat 4 spesies yaitu Plasmodium falciparum, Plasmodium vivax, Plasmodium malariae dan Plasmodium ovale. Penularan pada manusia dilakukan oleh nyamuk betina Anopheles sp. ataupun ditularkan langsung melalui transfusi darah atau jarum suntik yang tercemar serta dari ibu hamil kepada janinnya Widoyono, 2011. Malaria vivax disebabkan oleh p. vivax yang disebut juga sebagai malaria tertiana. P. malariae merupakan penyebab malaria malariae atau malaria kuartana. p. ovale merupakan penyebab malaria ovale, sedangkan p. falciparum menyebabkan malaria falsiparum atau malaria tropika. Spesies terakhir 7 ini paling berbahaya, karena malaria yang ditimbulkannya dapat menjadi berat sebab dalam waktu singkat dapat menyerang eritrosit dalam jumlah besar, sehingga menimbulkan berbagai komplikasi di dalam organ-organ tubuh Widoyono, 2011.

2.2. Hubungan Host, Agent, dan Environment