hampir sepanjang tahun, penduduknya sangat kebal dan sebagian besar dalam darahnya terdapat parasit malaria dalam jumlah kecil. Selain itu, di daerah
endemis malaria terdapat kekebalan kongenital atau neonatal pada bayi yang dilahirkan oleh ibu dengan kekebalan tinggi.
h. Status gizi
Seorang penderita malaria yang mengalami gizi buruk akan mempengaruhi kerja farmakokinetik obat anti malaria seperti diare dan muntah menurunkan absorpsi
obat. Selain itu, disfungsi hati menyebabkan metabolism obat menurun. Anak yang bergizi baik dapat mengatasi malaria berat dengan lebih cepat dibandingkan
anak bergizi buruk.
i. Sosial budaya
Kebiasaan untuk berada di luar rumah sampai larut malam, dimana vektornya lebih bersifat eksofilik dan eksofagik akan memperbesar jumlah gigitan nyamuk.
Penggunaan kelambu, kawat kasa pada rumah dan pengguna zat penolak nyamuk yang intensitasnya berbeda sesuai dengan perbedaan status sosial masyarakat akan
mempengaruhi angka kesakitan malaria.
2. Nyamuk Anopheles Host Defenitive
Nyamuk Anopheles sp. sebagai penular penyakit malaria yang menghisap darah hanya nyamuk betina yang diperlukan untuk pertumbuhan dan mematangkan
telurnya. Menurut Najera dan Zaim 2003, ada lebih kurang 60 spesies vektor malaria, dan 30 diantaranya sangat penting dalam penularan malaria. Di Indonesia
terdapat lebih dari 90 jenis Anopheles, namun hanya beberapa jenis yang memiliki potensi untuk menularkan malaria. Meskipun di dunia ditemukan 400
spesies Anopheles dan hanya 67 yang terbukti mengandung sporozoit Gunawan, 2000. Sampai saat ini jenis yang diketahui merupakan vektor utama di Indonesia
adalah: An. aconitus, An. punctulatus, An. farauti, An. balabacencis, An. barbirostris, An. sundaicus, An. maculatus dan An. nigerrimus Susana, 2011
Klasifikasi nyamuk Anopheles sp. adalah sebagai berikut Borror, dkk., 1992 :
11
Kingdom : Animalia
Filum : Arthropoda
Kelas : Insecta
Ordo : Diptera
Famili : Culicidae
Sub famili : Anophelini
Genus : Anopheles
Spesies : Anopheles sp.
Adapun jenis-jenis nyamuk anopheles yang sering menyebabkan penyakit malaria, adalah:
a. Anopheles aconitus
Anopheles aconitus merupakan vektor utama malaria di daerah persawahan berteras. Baroji dalam Susana 2010 melaporkan bahwa An. aconitus menggigit
orang di dalam rumah yang ada ternaknya kerbau sapi, lebih tinggi daripada rumah yang tidak ada ternaknya. Puncak kepadatan tertinggi menggigit orang
terjadi sebelum tengah malam yaitu antara pukul 18.00-22.00. Aktifitas dan kebiasaan nyamuk An. Aconitus untuk istirahat yaitu 72 ditemukan hinggap 75
cm dari dasar lantai Tri Boewono dalam Susana, 2010. Jarak terbang nyamuk ini dapat mencapai 1,5 km.
Penularan malaria oleh An. aconitus berlangsung baik di luar maupun di dalam rumah. Meskipun dari hasil penangkapan nyamuk menunjukkan bahwa An.
aconitus dominan menggigit di luar rumah, akan tetapi apabila pada malam hari tidak ada orang di luar rumah maka nyamuk akan masuk ke dalam rumah untuk
mencari darah. Pada umumnya An. aconitus betina lebih tertarik menghisap darah ternak daripada manusia. Di daerah yang kandang ternaknya satu atap atau jumlah
ternaknya relatif sedikit, indeks darah hasil uji presipitin cukup tinggi. Nyamuk An. aconitus memiliki tempat perindukan utama di sawah dan
saluran irigasi. Selain di sawah nyamuk ini juga ditemukan di tepi sungai yang airnya mengalir perlahan serta kolam air tawar yang agak alkalis.
b. Anopheles balabacensis