Kelayakan Perbandingan Biaya

4. Kelayakan Perbandingan Biaya

Pada saat memperhatikan ilustrasi tentang kecenderungan residivis kriminal, dalam hal ini dimungkinkan perbandingan biaya. Masing-masing layak atau tak layak, bergantung pada pertanyaan yang ingin diajukan dan siapa yang bertanya. Hal ini sangat bermanfaat untuk meninjau alokasi biaya di antara berbagai entitas sosial yang berbeda. Dari sudut pandang masyarakat, biaya keseluruhan setiap program harus dipertimbangkan bersama-sama dengan dampaknya agar dapat menentukan pilihan program. Yaitu, pemanfaatan sumberdaya masyarakat dilakukan secara efisien manakala program itu diseleksi sehingga dapat menunjukkan pengaruh terbesar relatif dibanding korban sosial sumberdaya yang diakibatkannya. Tentu saja, seorang evaluator yang benar- benar terlibat dan peduli pada perspektif sosial terbesar akan

Bagian Ketiga: Implikasi Evaluasi Program

memiliki kemauan untuk mempertimbangan biaya sosial keseluruhan yang berhubungan dengan setiap alternatif.

Satu lembaga publik, bisa jadi amat kurang tertarik dengan biaya sosial keseluruhan dibanding dengan beban biayanya sendiri. Maksudnya, unit pemerintahan tertentu, terutama akan lebih tertarik untuk memaksimalkan dampak sumberdayanya sendiri. Perbandingan biaya relevannya akan ada diantara biaya yang ditimbulkannya untuk setiap alternatif., dan akan ada kecenderungan dari badan sponsor untuk mengabaikan biaya yang dibebankan oleh entitas lain.

Borang Gambar 8 dirancang untuk mengklasifikasi biaya di antara beberapa entitas yang meliputi badan sponsor, badan tingkat pemerintahan lain yang lebih tinggi dan badan pemerintah, serta sektor swasta. Karena berbagai alasan, sektor swasta dibagi ke dalam berbagai kontribusi dan pemberlakuan biaya swasta, khususnya yang disebabkan oleh klien. Karena masing-masing kelompok ini bisa mengevaluasi “efektivitas- biaya” dari satu program atas dasar biaya dan kemanfaatannya sendiri, maka klasifikasi seperti itu menjadi penting untuk dapat memahami pilihan kebijakan dan dukungan politis untuk program tertentu yang mungkin nampak tidak efisien ketika biaya dan akibat total ditinjau.

Badan pemerintahan yang tingkatnya lebih tinggi dan badan pemerintahan lain bisa memberi kontribusi pada satu program dengan memberikan unsur program tertentu atau subsidi. Misalnya, beberapa negara menyediakan gaji untuk para spesialis dalam hal membaca yang dikaryakan oleh badan pendidikan daerah. Contoh lain masukan yang disumbangkan adalah surplus kepemilikan dan perlengkapan yang diberikan oleh pemerintah pusat ke pemerintahan daerah untuk kepentingan umum. Subsidi dana diilustrasikan dalam public assitance monies (uang bantuan masyarakat) yang digunakan untuk mendukung program perumahan bagi keluarga berpenghasilan rendah. Contoh lain mencakup subsidi pada pemerintahan daerah untuk akuisisi taman.

Evaluasi Program: Teks Pilihan untuk Pemula

Biaya swasta dapat dibagi menjadi contributed inputs (masukan yang disumbangkan) dan sumbangan uang kas swasta. Yang pertama meliputi nilai waktu sukarelawan (khususnya di rumah-rumah sakit, sekolah dan perpustakaan) dan fasilitas, bahan, dan perlengkapan yang disumbangkan. Lagipula, ada kategori luas pemberlakuan biaya swasta, pengeluaran langsung yang diperlukan klien untuk mendapatkan layanan. Semua ini mewakili subsidi uang kas dari klien kepada badan sponsor. Contoh biaya untuk pemakai meliputi biaya yang harus dibayar klien untuk layanan kesehatan, tiket masuk ke museum dan lembaga publik lainnya, dan uang sekolah pada lembaga kependidikan.

Untuk menentukan net costs (biaya bersih) dari lembaga ini, baik masukan yang disumbangkan maupun subsidi uang kas harus dipikirkan juga. Berbagai-macam kolom di sebelah kanan kolom Total Cost memungkinkan biaya bahan dialokasikan di antara empat klasifikasi. Dengan demikian, jumlah total di bagian dasar kolom menggambarkan biaya yang berhubungan dengan persediaan unsur program oleh setiap kelompok. Namun, selain ini ada subsidi uang kas untuk sponsornya baik dari sumber pemerintah maupun swasta sebagaimana dipaparkan di atas. Dengan demikian, di bagian bawah kolom yang sesuai, kita harus menjumlahkan nilai subsidi uang kas ini untuk menentukan net costs setiap konstituen.

Penyesuaian ini diimplementasikan dengan menambahkan user charges (biaya pemakai) ke Imposed Private Costs (Pengenaan biaya swasta) dan menjumlahkan subsidi ini dari Cost ke Sponsor. Demikian juga, subsidi uang kas yang diberikan oleh badan dan berbagai tingkatan pemerintahan dan oleh sumbangan swasta seharusnya ditambahkan ke dalam kolom itu dan harus dijumlahkan dari biaya milik sponsor. Transaksi ini disimbolisasikan dengan tanda kurung disertai tanda minus dan plusnya. Kalau transfer akuntansi ini dibuat di dalam tabel, maka hasilnya menunjukkan net total costs pada setiap entitas. Setelah penyesuaian ini menjadi jelas

Bagian Ketiga: Implikasi Evaluasi Program

bahwa the net cost ke badan sponsor bisa jauh lebih kecil dibandingkan biaya keseluruhan programnya. Jika program yang rasio efektivitas dan biayanya relatif tinggi lebih banyak disubsidi daripada yang rasionya relatif rendah, maka ada risiko badan sponsor akan memilih program yang kurang layak dari perspektif masyarakat lebih luas. Jadi, rasio efektivitas dan biaya bagi badan sponsor untuk setiap program semakin ditingkatkan oleh subsidi yang lebih besar. Pentingnya persoalan ini adalah untuk mengilustrasikan sebab-sebab kemungkinan pemisahan di antara optimalisasi badan dan maksimalisasi tujuan sosial. Evaluasi efektivitas-biaya dapat sangat mempengaruhi pendokumentasian kontradiksi.

Beberapa tingkat pemerintahan lain dan konstituen swasta akan menentukan pilihan secara rasional untuk program yang meminimalisasi biaya pada entitasnya untuk setiap tingkat kemanfaatan program yang ada. Dengan demikian, tidaklah sulit untuk mengetahui bahwa setiap kelompok dapat mengkalkulasi prioritas yang berbeda. Jenis konflik ini bahkan dapat lebih menonjol jika kita akan menganalisis distribusi beban dan kemanfaatan pajak dari program tertentu. Yang pertama pada umumnya di luar cakupan analisis efektivitas- biaya, dan yang terakhir akan ditinjau pada bagian berikutnya mengenai efektivitas.

Komparasi efektivitas-biaya dilaksanakan atas dasar kompilasi biaya yang bisa menganalisis biaya dengan setiap cara yang ada. Yang paling umum adalah: biaya keseluruhan untuk mendapatkan tingkat efektivitas yang telah ditentukan, biaya rerata efektivitas per unit, dan biaya marginal untuk unit tambahan efektivitas.

Perbandingan biaya program keseluruhan paling layak ketika kita dikonfrontasikan dengan berbagai alternatif yang efektivitasnya kurang-lebih setara. Misalnya, seandainya kita dikonfrontir dengan tiga kemungkinan jalur highway yang direncanakan ada diantara dua tempat terpencil. Masing- masing jalur memiliki jarak yang kurang-lebih sama, namun jalur tersebut berbeda sehubungan dengan jenis konstruksi dan

Evaluasi Program: Teks Pilihan untuk Pemula

jenis tanah hak milik yang harus dilalui. Dalam kasus itu evaluator bisa sekadar ingin mengkalkulasi biaya keseluruhan dari setiap alternatif dan menseleksi pilihan yang akan meminimalisasi biaya proyek secara keseluruhan.

Kalau beberapa program berbeda efektivitasnya, maka biasanya, disarankan untuk membandingkan biaya rerata per unit efektivitas. Misalnya, asumsikan saja bahwa kita mengevaluasi beberapa pendekatan untuk dapat mengurangi angka kematian bayi, yang meliputi program pendidikan pranatal, berbagai pendekatan berbeda terhadap layanan pranatal untuk ibu, dan pelengkap gizi (nutrisi). Setiap wanita ditugaskan secara acak untuk mengikuti tritmen atau kelompok konrol, dan berbagai tingkat mortalitas bayi dikalkulasi per kelompok. Efektivitas program kemudian dapat dinyatakan menurut pengurangan (reduksi) per unit standar (misal 1.000 kehamilan) dari kelahiran gugur dan menurut mortalitas bayi selama tahun pertama. Program itu bisa menunjukkan biaya yang bervariasi luas. Sesuai dengan hal di atas, dengan membagi pengurangan mortalitas bayi yang berhubungan dengan setiap tritmen dengan biaya tritmen menghasikan ukuran biaya per reduksi standar.

Biaya rerata per unit efektivitas memiliki kualitas sempurna yang memungkinkan perbandingan efektivitas- biaya diantara berbagai program yang berbeda dengan karakteristik yang sangat berbeda selama biaya keseluruhan program tersedia dan hasil program diukur dalam unit efektivitas yang sama. Misalnya, dengan menggunakan konsep biaya rata-rata per unit efektivitas, dimungkinkan untuk membandingkan berbagai program remedial-reading yang berbeda dari segi biaya per nilai skor membaca tambahan. Program pencegahan kenakalan anak (delinquency) dapat dievaluasi menurut biaya pengurangan tingkat delinkuennya. Program kesehatan dapat dilawankan atas dasar biaya per pengurangan baku dalam insiden berupa penyakit.

Meskipun ukuran biaya rata-rata sangat menarik karena kemampu-generalisasiannya sepanjang program yang sangat

Bagian Ketiga: Implikasi Evaluasi Program

berbeda, namun ukuran ini mempunyai ciri yang dapat menimbulkan satu persoalan utama. Kriteria semacam itu mengimplikasikan bahwa penggolongan program yang paling efisien pada satu tingkat skala keluaran juga menyinggung tingkat keluaran lainnya. Sebenarnya, seringkali program yang menunjukkan biaya rata-rata rendah pada tingkat keluaran sedang, akan menunjukkan biaya rata-rata yang relatif tinggi pada tingkat keluaran yang lebih besar dan sebaliknya. Alasannya adalah bahwa teknologi berubah-ubah menurut intensitas relatif dari biaya tetap. Biaya tetap menggambarkan unsur dasar itu yang harus diterima agar dapat mengoperasikan program. Biaya itu tetap sehubungan dengan tingkat keluaran program sampai taraf dimana biaya itu harus diperoleh sekadar untuk memberikan tiap tingkat keluaran, rendah atau tinggi. Dengan demikian, program dengan komponen biaya tetap yang besar akan menunjukkan biaya rerata relatif tinggi pada tingkat keluaran rendah dan biaya rerata rendah pada keluaran lebih tinggi.

Sebagai gambaran untuk biaya tetap, pertimbangkanlah sebuah klinik yang dirancang untuk menangani 400 pasien setiap hari. Unsur program itu meliputi fasilitas fisik minimum dan personalia spesialis yang dibutuhkan untuk operasi. Bahkan jika hanya ada 100 orang pasien yang dilayani setiap hari, klinik itu sulit mengurangi biaya dasarnya; namun biaya rata-rata untuk setiap pasien akan menjadi sekitar empat kali lipat tingginya dibandingkan dengan kondisi kapasitas penuh. Variable costs (biaya variabel) berbeda sesuai dengan jumlah pasien yang dilayani. Misalnya, jumlah sinar X, suntikan, dan layanan pasien lain akan berkurang bersamaan dengan berkurangnya jumlah pasien, namun biaya ini cenderung proporsional terhadap jumlah pasien. Yaitu, biaya variabel rata-rata untuk setiap pasien tidak begitu dipengaruhi oleh skala operasi. Jika klinik seperti itu dilawankan dengan satu program yang sekadar mengirim pasien ke para praktisi komunitas, maka mungkin sekali bahwa biaya setiap tritmen akan jauh lebih rendah untuk alternatif yang kedua, karena jumlah pasiennya memang kecil; namun untuk jumlah pasien

Evaluasi Program: Teks Pilihan untuk Pemula

yang lebih besar “skala ekonomi” yang tercermin dalam increasing utilization dari fixed overhead (pengeluaran tetap) klinik itu tentunya akan cenderung mengurangi biaya rata- rata tritmen di bawah biaya rata-rata tritmen para praktisi individual.

Gambar 7 menggambarkan hubungan biaya ini. Untuk jumlah pasien yang relatif rendah dimungkinkan memanfaatkan praktisi perorangan dengan biaya yang relatif sedang, namun dengan sejumlah besar pasien biaya itu meningkat secara berangsur-angsur karena kebutuhan untuk menarik para praktisi yang lebih mahal diantara komunitasnya dan juga karena permintaan akan layanan praktisi yang lebih tinggi akan merangsang naiknya harga. Sebaliknya, biaya untuk setiap tritmen pasien menurun karena jumlah pasien meningkat. Di bawah sekitar 200 tritmen pasien per hari, pendekatan praktisi perorangan menunjukkan biaya per pasien yang lebih rendah dibandingkan dengan klinik, namun di atas tingkat itu klinik cenderung menjadi lebih irit.