Status gizi anak balita BBTB paling banyak berada pada kategori normal yaitu sebanyak 58,4, disamping itu masih ada ditemukan status gizi kurus 24,7
dan status gizi pada kategori gemuk yaitu sebanyak 1 balita 1,3.
4.6. Pola Makan Anak Balita Berdasarkan Karakteristik Keluarga di Kelurahan Pekan Dolok Masihul Kecamatan Dolok Masihul Tahun 2011.
Dari hasil penelitian ini dapat digambarkan pola makan anak balita tingkat konsumsi energi dan protein anak balita berdasarkan karakteristik keluarga
umur ibu, pekerjaan ibu, tingkat pengetahuan gizi ibu, jumlah anggota keluarga, tingkat pendapatan keluarga.
4.6.1. Tingkat Konsumsi Energi Anak Balita Berdasarkan Karakteristik Keluarga
Hasil tabulasi silang antara tingkat konsumsi energi berdasarkan karakteristik keluarga dapat dilihat pada tabel 4.8 dibawah ini.
Tabel 4.9. Distribusi Tingkat Konsumsi Energi Berdasarkan Karakteristik
Keluarga di Kelurahan Pekan Dolok Masihul Tahun 2011.
Tingkat Konsumsi Energi Baik Sedang
Kurang No. Karakteristik
Keluarga N n
N N
1. Jumlah Anggota Keluarga :
− Kecil ≤ 4 orang − Sedang 5-6 orang
− Besar
≥
7 orang 14
2 1
23,3 14,2
33,3 29
5 1
48,3 35,7
33,3 17
27 1
28,4 50,1
33,3 60
14 3
100,0 100,0
100,0
Total 17 22,0
35 45,5
25 32,5
77 100,0
2. Pendapatan Keluarga :
− Miskin − Tidak Miskin
8 9
13,5 50,0
27 8
45,8 44,4
24 1
40,7 5,6
59 18
100,0 100,0
Total 17 22,0
35 45,5
25 32,5
77 100,0
3.
Pengetahuan Gizi Ibu :
− Baik − Cukup
− Kurang 2
13 2
40,0 22,8
13,3 3
27 5
60,0 47,4
33,3 17
8 0,0
29,8 53,4
5 57
15 100,0
100,0 100,0
Total 17 22,0
35 45,5
25 32,5
77 100,0
4. Pekerjaan Ibu
− PNS − PedagangWiraswasta
− Petani − IRT
3 3
1 10
50,0 21,4
3,5 34,4
3 8
10 14
50,0 57,2
35,7 48,2
3 17
5 0,0
21,4 60,8
17,4 6
14 28
29 100,0
100,0 100,0
100,0
Total 17 22,0
35 45,5
25 32,5
77 100,0
Dalam hal konsumsi enegi berdasarkan jumlah anggota keluarga, diperoleh persentase terbesar konsumsi energi kurang berasal dari keluarga sedang dan keluarga
besar yaitu 50,1 dan 33,3. Sementara berdasarkan pendapatan keluarga, diperoleh sebanyak 40,7 anak balita konsumsi energi kurang pada keluarga miskin,
sedangkan konsumsi energi baik terbesar 50.0 terdapat pada keluarga tidak miskin.
Dari hasil penelitian diperoleh bahwa tidak ada ditemukan anak balita dengan konsumsi energi kurang pada pengetahuan gizi ibu kategori baik, tetapi pada
pengetahuan gizi ibu kategori cukup dan kurang diperoleh konsumsi energi kurang sebanyak 29,8 dan 53,5. Dalam hal jenis pekerjaan ibu, diperoleh persentase
konsumsi energi kurang paling banyak 60,8 pada ibu yang memiliki jenis pekerjaan petani.
4.6.2. Tingkat Konsumsi Protein Anak Balita Berdasarkan Karakteristik Keluarga
Hasil tabulasi silang antara tingkat konsumsi energi berdasarkan karakteristik keluarga dapat dilihat pada tabel 4.9 dibawah ini.
Tabel 4.10. Distribusi Tingkat Konsumsi Protein Berdasarkan Karakteristik
Keluarga di Kelurahan Pekan Dolok Masihul Tahun 2011.
Tingkat Konsumsi Protein Baik Sedang
Kurang No. Karakteristik
Keluarga N n
N N
1. Jumlah Anggota Keluarga :
− Kecil ≤ 4 orang − Sedang 5-6 orang
− Besar
≥
7 orang 14
2 1
23,3 14,2
33,3 31
6 2
51,6 42,9
66,7 15
6 25,1
42,9 0,0
60 14
3 100,0
100,0 100,0
Total 17 22,0
39 50,6
21 27,4
77 100,0
2.
Pendapatan Keluarga :
− Miskin − Tidak Miskin
8 9
13,5 50,0
31 8
52,5 44,4
20 1
34,0 5,6
59 18
100,0 100,0
Total 17 22,0
39 50,6
21 27,4
77 100,0
Tingkat Konsumsi Protein Baik Sedang
Kurang No. Karakteristik
Keluarga N n
N N
3. Pengetahuan Gizi Ibu :
− Baik − Cukup
− Kurang 2
13 2
40,0 22,8
13,3 3
30 6
60,0 52,6
40,0 14
7 0,0
24,6 46,7
5 57
15 100,0
100,0 100,0
Total 17 22,0
39 50,6
21 27,4
77 100,0
4.
Pekerjaan Ibu
− PNS − PedagangWiraswasta
− Petani − IRT
5 4
1 7
83,3 28,5
3,5 24,1
1 7
13 18
16,7 50,0
46,5 62,0
3 14
4 0,0
21,5 50,0
11,9 6
14 28
29 100,0
100,0 100,0
100,0
Total 17 22,0
39 50,6
21 27,4
77 100,0
Dalam hal konsumsi protein berdasarkan jumlah anggota keluarga, diperoleh persentase terbesar konsumsi protein kurang berasal dari keluarga kecil dan keluarga
sedang yaitu 25,1 dan 42,9. Sementara berdasarkan pendapatan keluarga, diperoleh sebanyak 34,0 anak balita konsumsi protein kurang pada keluarga miskin,
sedangkan pada keluarga tidak miskin terdapat konsumsi protein yaitu 5,6. Dari hasil penelitian diperoleh bahwa tidak ada ditemukan anak balita dengan
konsumsi protein kurang pada pengetahuan gizi ibu kategori baik, tetapi pada pengetahuan gizi ibu kategori cukup dan kurang diperoleh konsumsi protein kurang
sebanyak 24,6 dan 46,7. Dalam hal jenis pekerjaan ibu, diperoleh persentase konsumsi protein kurang paling banyak 50,0 pada ibu yang memiliki jenis
pekerjaan petani.
4.7. Status Gizi Anak Balita Berdasarkan Karakteristik Keluarga