adalah ibu yang memiliki anak balita. Pengambilan sampel menggunakan teknik simple random sampling.
3.4. Metode Pengumpulan Data 3.4.1. Data Primer
Data primer diperoleh melalui wawancara langsung dengan responden yang meliputi : karakterisik keluarga umur ibu, pendidikan ibu, pekerjaan ibu, jumlah
anggota keluarga, tingkat pendapatan keluarga, dan pengetahuan gizi ibu, Pola makan anak balita frekuensi makan, jenis makanan, dan jumlah konsumsi energi
protein menggunakan formulir food frequency dan formulir food recall 24 jam. Pengukuran berat badan anak balita dengan menggunakan timbangan injak,
pengukuran panjang badan dengan alat ukur panjang badan, dan tinggi badan menggunakan mikrotois.
3.4.2. Data sekunder
Data sekunder di peroleh dari Kantor Kelurahan, yaitu gambaran demografi dan letak geografis Kelurahan Pekan Dolok Masihul Kecamatan Dolok Masihul
Kabupaten Serdang Bedagai.
3.5. Definisi Operasional
1. Anak balita adalah semua anak laki-laki dan perempuan yang berumur 12-59 bulan.
2. Umur ibu adalah lamanya hidup ibu yang dihitung dari sejak dilahirkan sampai ulang tahun terakhir.
3. Pendidikan ibu adalah pendidikan formal tertinggi yang pernah ditempuh dan ditamatkan oleh orang tua ibu.
4. Pekerjaan ibu adalah kegiatan yang dilakukan oleh ibu secara rutin yang dapat menghasilkan uang untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarga sehari-hari.
5. Jumlah anggota keluarga adalah jumlah seluruh anggota keluarga yang menjadi tanggungan keluarga.
6. Tingkat pendapatan adalah rata-rata pendapatan per bulan keluarga yang dihitung dari total pengeluaran makanan dan non makanan kemudian dibagi
dengan jumlah anggota keluarga. 7. Pengetahuan adalah segala hal yang diketahui ibu tentang gizi, yang meliputi
pengertian makanan bergizi, jenis zat gizi menurut fungsi, sumber zat gizi, akibat kekurangan gizi , cara pemberian makanan dan ASI.
8. Pola makan adalah kebiasaan memilih bahan makanan yang akan dikonsumsi berdasarkan jumlah, jenis dan frekuensi konsumsi makan.
9. Jenis makanan adalah berbagai macam makanan yang diberikan kepada anak balita, yaitu makanan pokok, lauk-pauk, sayuran, buah-buahan.
10. Frekuensi makan adalah berapa kali setiap jenis makanan dikonsumsi oleh anak balita pada waktu tertentu, yaitu
≥1xhr, 4-6xmggu, 1-3xminggu, 1- 3xbln, tidak pernah.
11. Status gizi adalah keadaan gizi anak balita yang ditentukan dengan melakukan
pengukuran antropometri BBU, TBU dan BBTB.
3.6. Aspek Pengukuran 1. Umur
Umur dikategorikan : − ≤ 24 tahun
− 25 – 30 tahun − 31 – 36 tahun
− ≥ 37 tahun
2. Pendidikan
Pendidikan diketegorikan
: − Tidak SekolahTidak tamat SD
− SD − SMP
− SMA − Perguruan Tinggi
2. Pekerjaan
Pekerjaan dikategorikan : − PNSTNIPOLRI
− Berdagangwiraswasta − Petani
− Tidak bekerjaIbu rumah tangga
3. Jumlah Anggota Keluarga
Jumlah anggota keluarga dikelompokkan menjadi Hurlock, 1998 dalam
Gabriel, 2008 :
− Keluarga kecil =
≤ 4 orang − Keluarga sedang = 5–6 orang
− Keluarga besar =
≥ 7 orang
4. Tingkat Pendapatan Keluarga
Tingkat pendapatan adalah rata-rata pendapatan per bulan keluarga yang dihitung dari total pengeluaran makanan dan non makanan kemudian dibagi dengan
jumlah anggota keluarga. Dari data pendapatan per kapita dikelompokkan lagi berdasarkan batas garis kemiskinan untuk daerah pedesaan, yaitu BPS, 2009 :
- Miskin :
≤ Rp 195.000,00 kapita bulan - Tidak miskin
: Rp 195.000,00 kapita bulan
5. Pengetahuan Gizi Ibu
Pengetahuan gizi ibu diukur melalui 13 pertanyaan. Bila responden menjawab benar diberi nilai 1, dan jawaban yang salah diberi nilai 0. Berdasarkan jumlah nilai
tertinggi yang dapat dicapai responden adalah 13. Berdasarkan jumlah nilai yang ada dapat diklasifikasikan dalam 3 kategori yaitu Arikunto, 2009:
1. Tingkat pengetahuan baik, apabila nilai yang diperoleh 75-100 10-13 dari jumlah jawaban yang benar.
2. Tingkat pengetahuan cukup, apabila nilai yang diperoleh 45-75 6-9 dari jumlah jawaban yang benar.
3. Tingkat pengetahuan kurang, apabila nilai yang diperoleh 45 6 dari jumlah jawaban yang benar.
6. Pola Makan Anak Balita
Jenis makanan dan frekuensi makanan diperoleh melalui food frequency dan
untuk jumlah energi protein yang dikonsumsi anak balita diperoleh berdasarkan food
recall 24 jam yang dilakukan 2 kali dan harinya tidak berturut-turut, yaitu melalui wawancara dengan ibu anak balita. Dari hasil
food recall 24 jam, dihitung rata-rata konsumsi energi dan protein, kemudian dibandingkan dengan angka kecukupan gizi
anak. Untuk jenis makanan dapat digolongkan menjadi makanan pokok, lauk-pauk,
sayuran dan buah-buahan. Untuk frekuensi makanan yaitu berapa kali individu mengkonsumsi makanan
yang sama dalam kurun waktu tertentu. Berikut ini adalah pengkategoriannya : - ≥1xhari,
- 4-6xminggu, - 1-3xminggu
- 1-3xbulan, - tidak pernah.
Tabel 3.1. Angka Kecukupan Gizi Anak No.
Umur tahun Energi kkal
Protein gr
1. 1-3 1000
25 2. 4-6
1550 39
Sumber : Widya Karya Nasional Pangan dan Gizi VII, Jakarta, 2004
Klasifikasi tingkat konsumsi energi dan protein dibagi menjadi empat, yaitu : − Baik
: ≥ 100 AKG
− Sedang : 80 – 99 AKG
− Kurang : 70 – 80 AKG
− Defisit : 70 AKG
7. Status Gizi Anak Balita
Status gizi diperoleh melalui pengukuran antropometri tinggi badan menurut umur TBU, berat badan menurut umur BBU dan berat badan menurut tinggi
badan BBTB. Untuk menentukan klasifikasi status gizi digunakan Z-skor sebagai batas
ambang kategori. Rumus perhitungan Z-skor adalah sebagai berikut : Z-skor =
rujukan baku
simpangan Nilai
rujukan baku
median Nilai
subjek individu
Nilai −
Di bawah ini adalah kategori status gizi dan batasan-batasannya yang menggunakan standar WHO 2005 :
a. Kategori berdasarkan BBU: 1. BB normal
: ≥ - 2 SD sd 1 SD
2. BB kurang :
≥ - 3 SD sd - 2 SD 3. BB sangat kurang
: - 3 SD b. Kategori berdasarkan TBU :
1. PB lebih dari normal : 3 SD 2. PB Normal
: ≥ - 2 SD sd 3 SD
3. PB Pendek : -2SD sd -3 SD
4. PB Sangat Pendek : - 3 SD
c. Kategori berdasarkan BBTB : 1. Sangat Gemuk
: 3 SD 2. Gemuk
: 2 SD sd 3 SD 3. Resiko Gemuk
: 1 SD sd 2 SD 4.
Normal :
-2 SD sd 1 SD 5. Kurus
: -2 SD sd -3 SD 6. Sangat Kurus
: -3 SD
3.7 Pengolahan dan Analisa Data 3.7.1 Pengolahan Data