dengan ketersediaan pangan yang cukup baik di Kelurahan Pekan Dolok Masihul masih ditemukan kasus gizi buruk pada anak balitanya.
Hasil penimbangan posyandu pada tahun 2009 diketahui bahwa di Kelurahan Pekan Dolok Masihul merupakan kelurahan yang mempunyai jumlah
balita gizi buruk tertinggi yaitu 2 1,12 balita dari 179 balita dan yang menderita gizi kurang sebanyak 12 6,70 balita di Kelurahan Pekan Dolok Masihul Dinas
Kesehatan Kab. Serdang Bedagai, 2009. Berdasarkan latar belakang di atas penulis tertarik untuk meneliti bagaimana
gambaran pola makan dan status gizi anak balita berdasarkan karakteristik keluarga di Kelurahan Pekan Dolok Masihul Kecamatan Dolok Masihul Kabupaten Serdang
Bedagai.
1.2. Perumusan Masalah
Sesuai dengan latar belakang yang telah dikemukakan diatas maka yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana gambaran pola makan
dan status gizi anak balita berdasarkan karakteristik keluarga di Kelurahan Pekan Dolok Masihul Kecamatan Dolok Masihul Kabupaten Serdang Bedagai Tahun 2011.
1.3. Tujuan Penelitian 1.3.1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui gambaran pola makan dan status gizi anak balita berdasarkan karakteristik keluarga di Kelurahan Pekan Dolok Masihul Kabupaten
Serdang Bedagai Tahun 2011.
1.3.2. Tujuan Khusus
1. Mengetahui karakterisik keluarga yang meliputi umur ibu, pendidikan ibu, pekerjaan ibu, jumlah anggota keluarga, tingkat pendapatan keluarga dan
pengetahuan gizi ibu di Kelurahan Pekan Dolok Masihul tahun 2011. 2. Mengetahui pola makan anak balita yang meliputi jenis, dan frekuensi makanan
pada balita berdasarkan karakteristik keluarga di Kelurahan Pekan Dolok Masihul tahun 2011.
3. Mengetahui status gizi anak balita berdasarkan karakteristik keluarga di Kelurahan Pekan Dolok Masihul tahun 2011.
1.4. Manfaat Penelitian
1. Sebagai sumbangan pengetahuan dan saran tentang gizi bagi Puskesmas Kelurahan Pekan Dolok Masihul agar dapat disalurkan kepada masyarakat
melalui program pembinaan dan pengawasan terhadap tumbuh kembang balita sehingga diharapkan dalam mengkonsumsi makanan selalu memperhatikan
aspek gizi untuk makanan yang diberikan kepada anak dan balitanya. 2. Sebagai bahan informasi mengenai gambaran pola makan dan status gizi balita di
bagian gizi di Dinas Kesehatan Kabupaten Serdang Bedagai untuk megambil langkah-langkah kebijakan selanjutnya dalam rangka meningkatkan kesehatan
anak.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Anak Balita
Anak balita merupakan kelompok yang menunjukkan pertumbuhan yang pesat sehingga memerlukan zat gizi yang tinggi setiap kilogram berat badannya.
Anak balita ini justru merupakan kelompok umur yang paling sering menderita akibat kekurangan zat gizi karena masih dalam taraf perkembangan dan kualitas hidup anak
sangat tergantung pada orang tuanya Sediaoetama 2008. Beberapa kondisi dan anggapan orang tua dan masyarakat justru merugikan
penyediaan makanan bagi kelompok balita salah satunya yaitu anak balita masih belum dapat mengurus sendiri dengan baik, dan belum dapat berusaha mendapatkan
sendiri apa yang diperlukannya untuk makanannya dan walaupun tidak mencukupi, sering tidak diberi kesempatan untuk minta lagi atau mengambil sendiri
tambahannya. Di Indonesia anak kelompok balita menunjukkan prevalensi paling tinggi
untuk penyakit kurang energi protein KEP dan defisiensi vitamin A serta anemia defisiensi Fe. Kelompok umur ini sulit dijangkau oleh berbagai upaya kegiatan
perbaikan gizi dan kesehatan lainnya, karena tidak dapat datang sendiri ke tempat berkumpul yang ditentukan tanpa diantar, padahal yang mengantar sedang sibuk
semua Sediaoetama 2008.