c. Output. Merupakan produk program Posyandu misalnya jumlah anak yang
ditimbang, jumlah bayi, dan ibu hamil yang diimunisasi, jumlah PUS yang diberikan pelayanan KB.
d. Effect. Terjadinya perubahan pengetahuan dan sikap perilaku kelompok
masyarakat yang dijadikan sasaran program. e. Outcome. Merupakan dampak atau hasil tidak langsung dari proses suatu sistem
seperti penurunan angka kematian bayi, penurunan fertilitas PUS, dan jumlah balita kurang gizi.
Fungsi manajemen yang dipakai sebagai pokok bahasan dalam makalah ini ialah perencanaan, pengorganisasian, penggerakan-pelaksanaan dan pengawasan.
Tiga prinsip pokok penerapan asas-asas manajemen pada pengembangan program kesehatan adalah upaya peningkatan efisiensi penggunaan sumber daya untuk
menunjang pelaksanaan program, peningkatan efektifitas pelaksanaan kegiatan untuk mencapai target program, dan setiap pengambilan keputusan dapat dilakukan secara
rasional karena sudah didasari pemanfaatan data secara tepat Depkes RI, 2003.
2.1.3 Fungsi Manajemen Posyandu
Ada empat fungsi manajemen pada program pelayanan terpadu, berikut ini akan dijelaskan keempat fungsi manajemen tersebut Depkes RI, 2003:
a
Perencanaan merupakan fungsi yang terpenting karena awal dan arah dari proses manajemen Posyandu secara keseluruhan. Perencanaan program Posyandu dimulai
. Perencanaan
Universitas Sumatera Utara
di tingkat Puskesmas yang bersifat operasional karena langsung dilaksanakan di lapangan. Perencanaan program Posyandu terdiri dari lima langkah penting yakni:
1. Menjelaskan berbagai masalah. Untuk dapat menjelaskan masalah program Posyandu diperlukan upaya analisis situasi. Sasaran analisis situasi adalah
berbagai aspek penting pelaksanaan program Posyandu di berbagai wilayah Puskesmas. Dari analisis situasi akan dihasilkan berbagai macam data yang
terdiri dari 5 lima aspek. a Aspek epidemiologis yakni kelompok penduduk sasaran who yang
menderita kejadian tersebut, dimana, kapan masalah tersebut terjadi. Misalnya: data jenis penyakit yang dapat dicegah dari imunisasi.
b Aspek demografis berdasarkan kelompok umur, jumlah kelahiran dan kematian, jumlah Angka Kematian Ibu AKI.
c Aspek geografis semua informasi karakteristik wilayah yang dapat memengaruhi masalah tersebut.
d Aspek sosial ekonomi adalah pendapatan, tingkat pendidikan, norma sosial, dan sistem kepercayaan masyarakat.
e Aspek organisasi pelayanan meliputi motivasi kerja staf dan kader, keterampilan, persediaan vaksin, alat Keluarga Berencana KB, dan
sebagainya.
Universitas Sumatera Utara
2. Menentukan prioritas masalah. Prioritas masalah secara praktis dapat ditetapkan berdasarkan pengalaman staf, dana, dan mudah tidaknya masalah
dipecahkan. Prioritas masalah dijadikan dasar untuk menentukan tujuan. 3. Menetapkan tujuan dan indikator keberhasilan. Contoh tujuan program
Posyandu: meningkatkan cakupan vaksinasi, mengintensifkan imunisasi campak di wilayah binaan dan mengkaji hambatan dan kendala. Sebelum
menentukan tolak ukur, perlu dipelajari hambatan-hambatan program kesehatan yang pernah dialami atau diperkirakan baik yang bersumber dari
masyarakat, lingkungan, Puskesmas maupun dari sektor lainnya. 4 Menyusun Rencana Kerja Operasional RKO. Dengan RKO akan
memudahkan pimpinan mengetahui sumber daya yang dibutuhkan dan sebagai alat pemantau. Contoh format RKO: Jenis kegiatan yang dilakukan untuk
mencapai tujuan, Lokasi kegiatan, Metode pelaksanaan, Sasaran penduduk, Penanggung Jawab, Dana dan sarana serta Waktu Pelaksanaannya.
Struktur organisasi Puskesmas dapat diketahui mekanisme pelimpahan wewenang dari pimpinan kepada staf sesuai tugas yang diberikan. Masing-masing kelompok
terdiri dari 2 atau 3 staf yang tiap staf disesuaikan dengan jumlah yang tersedia dan jumlah kelompok yang diperlukan. Setiap kelompok dikoordinasikan oleh satu
orang senior. Staf bersama kader akan memberikan pelayanan di Posyandu, membuat laporan, menganalisis cakupan dan mengevaluasi pelaksanaan program
b. Pengorganisasian