Berdasarkan perhitungan sampel, diperoleh bahwa dari 73 posyandu terdapat 3 posyandu Posyandu Melati II, Posyandu Dahlia II, Posyandu Kenanga II yang
tidak mencukupi populasinya setelah dibagi dengan total popualsi dan dikalikan jumlah sampel, sehingga pada posyandu tersebut tidak diperoleh sampel. Maka
selanjutnya dilakukan pemilihan sampel di masing-masing posyandu dilakukan dengan cara accidental sampling yaitu memilih sampel dari ibu balita yang datang ke
posyandu pada saat penelitian sebanyak jumlah yang telah ditentukan pada setiap desa dan memenuhi kriteria penelitian dengan cara sebagai berikut:
Kriteria inklusi pemilihan sampel adalah sebagai berikut : a. Mempunyai balita dengan usia 12-59 bulan
b. Bersedia diwawancarai dan mampu menjawab pertanyaan dengan baik c. Ibu balita berdomisili pada masing-masing desa minimal 1 tahun terakhir dan
memiliki balita. Kriteria eksklusi pemilihan sampel adalah ibu balita yang tinggal di luar
wilayah kerja Puskesmas Bosar Maligas Kecamatan Bosar Maligas Kabupaten Simalungun.
3.4 Metode Pengumpulan Data
Pada penelitian ini digunakan 2 cara pengumpulan data yaitu :
3.4.1 Data primer
Data primer dihimpun melalui wawancara langsung dengan ibu balita menggunakan alat bantu kuesioner.
Universitas Sumatera Utara
3.4.2 Data sekunder
Data sekunder diperoleh dari catatan Puskesmas Bosar Maligas Kabupaten Simalungun berupa jumlah ibu yang mempunyai Balita yang berusia 12-59 bulan.
3.4.3 Validitas dan Reliabilitas
Penelitian ini menggunakan instrumen penelitian berupa kuesioner daftar pertanyaan untuk digunakan dalam wawancara dengan responden. Oleh karena itu
perlu dilakukan ujicoba pada kelompok yang menyerupai kepada 30 orang responden di wilayah Puskesmas Perdagangan sebelum penelitian sebenarnya.
a. Uji Validitas Uji validitas diperlukan untuk mengetahui apakah instrumen penelitian
kuesioner yang dipakai cukup layak digunakan sehingga mampu menghasilkan data yang akurat Gozhali, 2005. Instrumen dikatakan valid, apabila instrumen tersebut
dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Demikian juga kuesioner sebagai alat ukur harus mengukur apa yang akan diukur.
Uji validitas suatu instrumen dalam kuesioner dilakukan dengan mengukur korelasi antara variabel atau item dengan skor total variabel menggunakan rumus
teknik korelasi Pearson Product Moment Correlation Coeficient r, dengan ketentuan : a Bila r-hitung r-tabel maka dinyatakan valid dan b Bila r-hitung r-
tabel maka dinyatakan tidak valid. b. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas terhadap kuesioner untuk melihat konsistensi jawaban. Gozhali 2005, menyatakan bahwa suatu instrumen dikatakan reliabel atau konsisten
Universitas Sumatera Utara
jika digunakan beberapa kali untuk mengukur obyek yang sama, akan menghasilkan data atau jawaban yang sama, dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Dalam
penelitian ini teknik untuk menghitung indeks reliabilitas yaitu menggunakan metode Cronbachs Alpha, yaitu menganalisis reliabilitas alat ukur dari satu kali pengukuran,
dengan ketentuan : a Jika nilai r-alpha r-tabel maka dinyatakan reliabel dan b Jika nilai r -alpha r-tabel maka dinyatakan tidak reliabel.
Hasil uji validitas dan reliabilitas terhadap 30 orang ibu yang mempunyai balita di wilayah Puskesmas Perdagangan diperoleh hasil bahwa seluruh pertanyaan
valid dan reliabel Lampiran-2.
3.5 Variabel dan Definisi Operasional