242 Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Matematika SNAPTIKA 2015, Palembang 16 Mei 2015
belajar matematika Y. terbaik. Motif dari luar diri seperti lingkungan pergaulan di dalam keluarga, teman, guru. Efektasi atau harapan seperti keingintahuan, pencapaian tujuan belajar.
3.6. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap dan
sistematis sehingga lebih mudah diolah. Variasi jenis instrumen penelitian adalah, angket, ceklis
check-list,
atau daftar centang, pedoman wawancara, pedoman pengamatan. Arikunto, 2006:160
Dalam penelitian ini menggunakan angket dalam bentuk skala sikap dari Linkert, berupa pertanyaan atau pernyataan yang jawabannya berbentuk skala deskriptif. Angket dalam penelitian ini dibagi
menjadi dua bagian dengan rincian sebagai berikut Bagian pertama berupa angket tertutup untuk mengungkap data tentang variabel bebas yaitu fasilitas belajar
3.6.1. Uji Validitas
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Suatu instrumen yang valid valid atau sahih mempunyai validitas tinggi. Sebaliknya,
instrumen yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah Arikunto, 2006: 168. Uji validitas instrumen dilakukan untuk mengetahui instrumen penelitian mampu mencerminkan isi sesuai hal dan
sifat yang diukur, artinya, setiap butir instrumen telah benar-benar menggambarkan keseluruhan isi atau sifat bangun konsep yang menjadi dasar penyusunan instrumen.Untuk pengujian ini digunakan
rumus korelasi product moment dengan angka kasar sebagaimana yang dikemukakan oleh Arikunto, 2006: 170 seperti berikut
N_XY
– _X _Y rxy = {N_X2 – _X 2 } {N_Y2 – _Y 2 } Keterangan:
r xy = Koefisien korelasi suatu butir N = Cacah objek
X = Skor ButirY = Skor total
Uji validitas adalah uji tentang kemampuan suatu angket, sehingga benar-benar dapat mengukur apa yang ingin diukur. Sebuah instrumen valid jika mampu mengukur apa yang diinginkan
dan dapat mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat. Tinggi rendahnya validitas menunjukkan sejauh mana data yang terkumpul tidak menyimpang dari gambaran tentang validitas
yang dimaksud. 3.7. Teknik Analisis Data
3.7.1. Deskripsi Data Data yang diperoleh dari masing-masing variabel ditabulasikan dengan menggunakan tabel distribusi
frekuensi. Dari tabulasi kemudian dicari harga rerata, simpangan baku, mean, modus, dan median. 3.7.2. Uji Persyaratan Analisis
a. Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah suatu data berdistribusi normal atau tidak. Untuk mengetahui data normal atau tidak bisa digunakan beberapa cara di antaranya adalah Lilliefors,
Kolmogorov Smirnov, Jarque Bera dan Shapiro Wilks. Dalam penelitian ini penulis menggunakan uji statistik Jarque-Bera JB. Rumus perhitungannya adalah: JB = n-k6 [S2 + ¼ K
– 32] Setiaji, 2004.
b. Uji Linieritas
Uji linearitas digunakan untuk melihat apakah spesifikasi model yang digunakan sudah benar atau tidak. Apakah fungsi yang digunakan dalam suatu empiris sebaiknya berbentuk linear, kuadrat
atau kubik Ghozali, 2002: 80. Dengan uji ini akan diperoleh informasi apakah model empiris sebaiknya linear, kuadrat atau kubik. Ada beberapa metode yang dilakukan untuk melakukan
pengujian linearitas, tetapi dalam penelitian untuk melakukan pengujian linearitas menggunakan metode
Langrange Multipler
yang merupakan uji alternative dari Ramsey test yang dikembangkan oleh Engle dalam Ghozali, 2002: 80. Langkahlangkah pengujiannya adalah.
1 Meregresikan persamaan awal Y = a + B1X1 + b2X2 + ei
Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Matematika SNAPTIKA 2015, Palembang 16 Mei 2015 243
2 Jika dianggap persamaan awal tersebut yang benar spesifikasinya, maka nilai residualnya harus dihubungkan dengan nilai kuadratvariable bebas.
3 Dapatkan nilai R2 untuk menghitung X2 hitung c. Heteroskedastisitas
Heteroskedastisitas terjadi apabila varian dari setiap kesalahan pengganggu untuk variabel- variabel bebas yang diketahui tidakmempunyai varian yang sama untuk semua observasi. Akibatnya
penaksiran
ordinary least square
OLS tetap tidak bias dan tidak efisien, Ghozali, 2001: 70. Untuk mendeteksi ada tidaknya heteroskedastisitas dapat dilakukan uji Glejser. Uji Glejser dapat dilakukan
dengan meregresi nilai absolut residual seagai variabel dependen dengan semua variabel independen dalam model. Jika signifikansi berarti ada heteroskedastisitas.
a. Uji Multikolinieritas