Hasil Belajar Kerangka Berpikir Perumusan Hipotesis Hipotesis dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut :

Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Matematika SNAPTIKA 2015, Palembang 16 Mei 2015 239 Dalam analisis, siswa diharapkan dapat menguraikan dan mengklarifikasi atau memilah milah isi pelajaran yang telah dipelajarinya. f. Sintesa Dalam sintesa .siswa diharapkan dapat menghubungkan, menyimpulkan, dan menggeneralisasimembuat prinsip umum dari isi pelajaran yang telah dipelajarinya.

2.3.3.2. Aspek Afektif a. Penerimaan

Merupakan tingkat ranah dari aspek afektif dan ditunjukan dengan sikap menerima atau menolak. Dalam menerima siswa diminta untuk menunjukkan kesadaran, kesediaan untuk menerima b. Sambutan Merupakan sikap sisiwa yang diwujudkan dengan kesediaan siswa berupa partisipasi atau keterlibatan dan kesediaan siswa memanfaatkan. c. Apresiasi Merupakan sikap siswa yang menganggap penting dan bermanfaat, menganggap indah dan harmonis mengagumi. d. Internalisasi Merupakan sikap siswa yang mengakui dan meyakini atau mengingkari. e. Karakterisasi Merupakan sikap siswa yang melembaga atau meniadakan serta menjelmakan dalam pribadi dan prilaku sehari-hari.

2.3.3.3. Aspek Psikomotor a. Keterampilan Bergerak dan Bertindak

Merupakan kecakapan dalam mengkoordinasikan gerak mata, tangan, kaki dan anggota tubuh lainnya. b. Kecakapan Ekspresi Verbal dan Non Verbal Merupakan kecakapan dalam mengucapkan dan membuat mimik gerakan jasmani Akhmad Sudrajat, 2008. Teori-teori Motivasi. www.wordpress.com. .

2.4. Hasil Belajar

Hasil belajar atau yang disebut prestasi belajar dalam penelitian ini adalah berupa angka- angka tertentu yang tercantum dalam nilai raport. Prestasi adalah hasil yang telah dicapai atau dilakukan. Selanjutnya Winkel 2004 : 162 mengatakan : “Prestasi adalah bukti keberhasilan yang telah dicapai. Belajar adalah suatu proses mental yang mengarah kepada penguasaan pengetahuan, kecakapanskill, kebiasaan atau sikap yang semuanya diperoleh, disimpan dan dilaksanakan sehingga menimbulkan tingkah laku yang progresif dan adaptif. Secara singkat belajar merupakan suatu perubahan dalam tingkah laku yang merupakan hasil dari pengalaman Tujuan penyelenggaraan sekolah menengah secara khusus untuk memberikan kemampuan minimal bagi lulusan untuk melanjutkan pendidikan dan hidup dalam masyarakat, menyiapkan sebagian besar warga negara menuju masyarakat belajar pada masa yang akan datang, menyiapkan lulusan menjadi anggota masyarakat yang memahami dan menginternalisasi perangkat gagasan dan nilai masyarakat beradab dan cerdas, dan khusus untuk lulusan SMA atau output memiliki keahlian atau keterampilan tertentu yang dapat dipergunakan untuk memasuki dunia kerja dunia usaha 240 Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Matematika SNAPTIKA 2015, Palembang 16 Mei 2015

2.6. Kerangka Berpikir

Motivasi belajar merupakan kekuatan yang akan menggerakkan jasmani dan rohani seseorang untuk melakukan sesuatu demi tercapainya tujuan yang diinginkan. Dengan demikian, semakin lengkap fasilitas belajar dan makin tinggi motivasi berprestasi dalam pembelajaran akan semakin memberikan hasil belajar siswa optimal.

2.7. Perumusan Hipotesis Hipotesis dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut :

1. Diduga terdapat hubungan positif antara kelelahan terhadap prestasi belajar matematika siswa 2. Diduga terdapat hubungan positif antara motivasi terhadap prestasi belajar matematika siswa 3. Diduga terdapat hubungan positif antara kelelahan dan motivasi terhadap prestasi belajar matematika siswa METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Jenis dan Penelitian 3.1.1.Jenis Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian diskriptitf kuantitatif yaitu penelitian tentang data yang dikumpulkan dan dinyatakan dalam bentuk angka-angka, meskipun juga berupa data kualitatif sebagai pendukungnya, seperti kata-kata atau kalimat yang tersusun dalam angket, kalimat hasil konsultasi atau wawancara antara peneliti dan informan. Data kualitatif yang diangkakan misalnya terdapat dalam skala pengukuran. Suatu pernyataan pertanyaan yang memerlukan alternatif jawaban, sangat setuju, setuju, kurang setuju, tidak setuju di mana masingmasing: sangat setuju diberi angka 4, setuju 3, kurang setuju 2, dan tidak setuju1 Sugiyono, 2002: 7. Kelelahan - Kelelahan Visual - Kelelahan Tubuh - Kelelahan Mental - Kelelahan Syaraf - Kelelahan pekerjaan yang bersifat monoton - Kelelahan Motivasi -Motivasi Ekssentriks -Motivasi Instrinsik Prestasi Belajar -Kognitif -afektif -Psikomotorik Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Matematika SNAPTIKA 2015, Palembang 16 Mei 2015 241 3.2. Tempat dan Waktu Penelitian 3.2.1. Tempat Penelitian