Nembok Medelpencelupan kain Mbironi Nglorod

Nyolet adalah pembubuhan warna dengan kuas pada bagian-bagian kain yang sudah dicanting. Tujuannya memberi efek warna-warni pada kain atau untuk menonjolkan motif-motif tertentu. Wulandari, 2011 :155

e. Nembok

Gambar 11. Nembok Nembok adalah proses menutupi bagian-bagian yang tidak boleh terkena warna dasar dengan menggunakan malam. Bagian tersebut ditutup dengan lapisan malam yang tebal seolah-olah merupakan tembok penahan. Susanto, 1980:8

f. Medelpencelupan kain

Gambar 12. Pencelupan kain Medel adalah proses pencelupan tahap pertama kain yang sudah dibatik ke cairan warna secara berulang-ulang sehingga mendapatkan warna yang diinginkan. Susanto, 1980:8

g. Mbironi

Gambar 13. Mbironi Mbironi adalah menutupi warna biru dan isen-isen pola yang berupa cecek atau titik dengan menggunakan malam. Selain itu, ada juga proses ngrining, yaitu proses mengisi bagian yang belum diwarnai dengan motif tertentu. Biasanya, ngrining dilakukan setelah proses pewarnaan dilakukan. Susanto, 1980:89

h. Nglorod

Gambar 14. Nglorod Nglorod merupakan tahapan akhir dalam proses pembuatan sehelai kain batik yang menggunakan perintang warna malam. Menurut Susanto 1980:9 dalam tahap ini, pembatik melepaskan seluruh malam lilin dengan cara memasukkan kain ke dalam air mendidih yang ditambahkan soda api atau waterglass. Setelah diangkat, kain dibilas dengan air bersih dan kemudian diangin-arginkan hingga kering. Proses membuat batik memang cukup lama. Proses awal hingga proses akhir bisa melibatkan beberapa orang, dan penyelesaian suatu tahapan proses juga memakan waktu. Oleh karena itu, sangatlah wajar jika kain batik tulis berharga cukup tinggi.

B. Topeng Panji Bobung sebagai Sumber Inspirasi

Topeng merupakan karya seni yang sudah lama ditemukan di Indonesia, terbukti dengan ditemukannya topeng perunggu dan emas yang berumur ribuan tahun lamanya. Fungsi dari topeng adalah sebagai keperluan ritual pemujaan dan perlengkapan menari topeng. Dijelaskan oleh Mikke Susanto 2011:403 bahwa pemberian makna terhadap topeng dalam konteks budaya tradisi mengingat bahwa wajah atau rupa muka adalah representasi dari keseluruhan gambaran pribadi. Dengan dasar ini manusia berusaha melukiskan pribadi-pribadi melalui kekuatan simbol visual yang dipusatkan melalui bentuk wajah muka sehingga mampu melahirkan berbagai macam bentuk topeng. Namun dalam perkembangan jaman fungsi dan pembuat topeng memiliki kemerosotan. Karena tidak banyak lagi yang mementaskan tari topeng dan kebutuhan akan topeng hanya sebagai benda pajangan dan koleksi saja.