Gawangan Wajan Kompor Canting Kain mori

itu. Motif pendukung ini juga disebut ornamen selingan, contohnya motif Buketan Latar Mega Mendung.

c. Isen-Isen

Fungsinya untuk memperindah pola batik secara keseluruhan. Komponen ini bisa diletakkan untuk menghiasi motif utama maupun pengisi, berfungsi juga sebagai pengisi bidang kosong antara motif-motif besar. Umumnya berupa titik, garis lurus, garis lengkung, lingkaran kecil, dan sebagainya. Isen-isen memiliki nama tertentu sesuai bentuknya, contohnya cecek titik, ukel, sisik, dan sebagainya.

5. Perlengkapan Membatik

Perlengkapan membatik bersifat tradisional dan bersifat turun-temurun, meskipun mengalami perkembangan akan tetapi secara umum masih digunakan perlengkapan yang bersifat tradisional. Beberapa perlengkapn yang dibutuhkan untuk membuat batik antara lain sebagai berikut:

a. Gawangan

Gawangan adalah perkakas untuk membentangkan mori pada proses pencantingan. Gawangan terbuat dari kayu atau bamboo dan harus dibuat menggunakan bahan kuat, ringan, dan mudah dipindah-pindah. Musman, 2011:27 Gambar 1. Gawangan

b. Wajan

Gambar 2. Wajan Wajan adalah perkakas utuk mencairkan malam. Wajan dibuat dari logam baja atau tanah liat. Wajan sebaiknya bertangkai supaya mudah diangkat dan diturunkan dari perapian tanpa menggunakan alat lain. Wulandari, 2011:145

c. Kompor

Gambar 3. Kompor Bahan pembakar dalam mencairkan malam diperlukan alat seperti untuk memasak disebut kompor, namun kompor tersebut berbeda dengan kompor untuk memasak. Dijelaskan oleh Musman 2011: 30 bahwa Kompor adalah alat untuk membuat api. Kompor yang biasa digunakan adalah kompor berbahan bakar minyak. Namun terkadang kompor ini bisa diganti dengan kompor gas kecil, anglo yang menggunakan arang, dan sesuai perkembangan jaman kompor yang digunakan membatik dapat juga berupa kompor listrik yang dapat diatur suhu panasnya agar lebih mempermudah dalam proses pencantingan.

d. Canting

Gambar 4. Canting Canting adalah alat yang dipakai untuk memindahkan atau mengambil cairan, terbuat dari tembaga dan bambu sebagai pegangannya. Canting ini dipakai untuk menuliskan pola batik dengan cairan malam. Wulandari, 2011 :147

e. Kain mori

Mori adalah bahan baku batik yang terbuat dari katun. Kualitas mori bermacam-macam dan jenisnya sangat menentukan baik buruknya kain batik yang dihasilkan. Mori yang dibutuhkan disesuaikan dengan panjang pendeknya kain yang diinginkan. Susanto, 1980:53 Gambar 5. Kain mori f. Malam Lilin Gambar 6. Malam Menurut Susanto 1980:58 Malam lilin adalah bahan yang dipergunakan untuk membatik. Sebenarnya malam tidak habis hilang karena pada akhirnya malam akan diambil kembali pada proses mbabar, proses pengerjaan dari membatik sampai batikan menjadi kain. Malam yang dipergunakan untuk membatik berbeda dengan malam lilin biasa. Malam untuk membatik bersifat cepat diserap kain, tetapi dapat dengan mudah lepas ketika proses pelorodan.

6. Proses Membatik