Sedangkan aspek bahan dalam proses pewarnaan yang digunakan adalah dengan menggunakan zat warna napthol, indigosol dan rapid. Ketiga warna
tersebut digunakan pada pewarnaan tutup celup dan colet. Pada pewarnaan Napthol dilakukan dengan teknik tutup celup, sedangkan penggunaan warna
Indigosol dan Rapid digunakan pada saat proses pewarnaan dengan teknik colet.
4. Aspek Proses
Dalam pembuatan bahan sandang, proses pengerjaan dilakukan dengan teknik batik tulis menggunakan canting atau dikerjakan secara manual
dengan menggunakan tangan. Oleh karena itu proses pengerjaan baik pembatikan maupun proses pewarnaan karya dilakukan secermat mungkin baik
dalam hal pemilihan bahan, peralatan yang digunakan, tempat untuk melakukan proses penciptaan dan tenaga kerja. Berdasarkan Susanto 1980:167 langkah
yang harus dikerjakan adalah sebagai berikut: a.
Mendesain motif, yaitu hasil dari eksplorasi dan perencanaan dalam membuat sket desain dan mencoba kemungkinan-kemungkinan desain yang
akan digunakan. b.
Persiapan alat dan bahan, hal tersebut penting dilakukan karena dengan mempersiapkan alat dan bahan secara matang, maka akan
mendukung proses berkarya dengan cepat namun tetap memperoleh hasil yang memuaskan.
c. Pembuatan pola pada kain, setelah desain motif yang akan digunakan
terpilih, maka proses selanjutnya adalah memadukan motif agar tersusun
dengan indah dan siap untuk memasuki proses selanjutnya. d.
Pembatikan, proses ini diawali dengan mencanting pada pola yang telah digambar pada kain. Pencantingan dilakukan sesuai pola yang dibuat.
e. Proses pewarnaan dengan teknik colet, teknik usek, proses nemboki, proses
pewarnaan dengan teknik celup, proses pelorodan pertama, proses granit, proses mbironi, proses menyogagebasan, proses pelorodan
kedua terakhir. f.
Finishing, setelah kain batik dihasilkan, maka proses terakhir yang dilakukan adalah penjahitan. Penjahitan berfungsi untuk menghasilkan
elemen perlengkap ruang kerja pribadi yang siap untuk digunakan.
5. Aspek Estetis
Pertimbangan yang berkaitan erat dengan segi keindahan visual dari pembuatan batik ini adalah dari aspek estetis. Dijelaskan oleh Prasetyo 2012:39
Aspek estetis meliputi penerapan motif berupa motif utama, motif pendukung, dan isen-isen dengan menerapkan prinsip dan unsur desain maka diharapkan
motif yang tercipta menjadi batik yang memiliki karakter dan yang penting juga adalah penerapan warna pada proses pewarnaan batik. Komposisi warna yang
akan digunakan pada batik ini cenderung bersifat kontras. Perpaduan warna kontras memunculkan kesan hidup pada suatu benda yang dibuat. Perpaduan
warna kontras dengan background gelap dan objek cenderung terang. Faktor ketiga dari aspek estetis yaitu wujud produk yang akan dibuat dari
hasil pengolahan lembaran batik yang telah diselesaikan. Produk dibuat dengan
gaya modern dengan isi tradisional. Artinya dengan topeng klasik sebagai motif yang tradisional dikemas dalam wujud benda yang modern sesuai konsep interior
ruang kerja yang akan diterapkan.
6. Aspek Ekonomi