Teori Pertumbuhan Ekonomi Menurut Kaldor Tahap- Tahap Pertumbuhan Ekonomi W.W. Rostow

Syarat untuk menciptakan pertumbuhan teguh yang dikemukakan oleh Harrod – Domar Sukirno, 1994 : 433 ada dua hal yang perlu diketahui : 1. Pertambahan kapasitas barang modal tergantung dua faktor, yaitu rasio modal produksi bernilai COR, investasi yang dilakukan bernilai I, pertambahan kapasitas barang modal ∆c : I ∆c = COR 2. Pertambahan pendapatan nasional ∆Y yang sama dengan paertambahan kapasitas barang modal ∆c. teori Harrod – Domar adalah perluasan dari analisis Keynes. Dengan demikian teori berpendapat bahwa kapasitas penuh pada tahun berikut akan tercapai apabila pengeluaran agregat bertambah dengan cukup besar sehingga tercapai keadaan : ∆c = ∆Y

2.2.1.6.4 Teori Pertumbuhan Ekonomi Menurut Kaldor

Salah satu cirri penting model kaldor adalah bahwa ia memperkenalkan “fungsi kemajuan teknik” sebagai pengganti fungsi produksi biasa mengaitkan output perkepala dengan modal perkepala. Dalam hal ini kaldor memasukkan peranan pendapatan, upah, keuntungan, modal, tabungan, dan investasi. Fungsi kemajuan teknik dapat juga diterapkan pada perekonomian terbelakang yang kurang mempunyai kapasitas menyerap perubahan teknologoi akibat kelangkaan modal dan sumber-sumber lain. Akan tetapi dengan adanya berbagai penemuan baru dan meningkatnya kemampuan perekonomian Negara terbelakang dalam menerapkan perubahan teknologi, fungsi kemajuan teknik dapat secara perlahan meningkat naik Jhingan, 1993 : 360 – 361. Gambar 5 : Kurva Pertumbuhan Menurut Kaldor y nr p r r K x Sumber : Jhingan, 1993, Ekonomi Pembangunan dan Perencanaan, Rajawali Pers, Jakarta, hal. 353. Dalam gambar di atas TT¹ adalah fungsi kemajuan teknikal yang cembung ke atas tetapi mendatar setelah titik tertentu, seperti P, apabila modal per pekerja mulai turun. x adalah pertumbuhan prosentase tahunan di dalam modal perkerja 1 dk pada tahun t . yang digambarkan secara horizontal dan y adalah kt dt 1 do prosentase tahunan per pekerja pada tahun t . yang diukur secara Ot dt vertikal. Pada titik P, laju prosentase pertumbuhan modal sama dengan laju pertumbuhan output pendapatan.

2.2.1.6.5 Tahap- Tahap Pertumbuhan Ekonomi W.W. Rostow

1. Masyarakat tradisional Pada tahap ini kegiatan produksi masyarakat relatif masih primitive yang didasarkan pada ilmu dan teknologi serta cara hidup masyarakat yang masih dipengaruhi oleh nilai-nilai yang kurang rasional dan kebiasaan turun-temurun. 2. Tahap Prasyarat Tinggal Landas Tahap ini merupakan suatu proses yang menyebabkan perubahan karakteristik penting suatu masa misalnya perubahan keadaan system politik, kultur social, system nilai dalam suatu masyarakat dan struktur ekonominya. Jika perubahan seperti itu terjadi maka proses pertumbuhan ekonomi sudah terjadi dan masyarakat yang sudah mencapai proses pertumbuhan yang demikian dapat dianggap sudah berada pada tahap ini. 3. Tahap Tinggal Landas Pada tahap ini pertumbuhan ekonomi selalu terjadi, pada awal tahap ini terjadi perubahan yang drastic dalam masyarakat antara lain perubahan kerangka dasar politik, social dan kelembagaan, terbukanya pasar baru sebagai akibat dari perubahan secara teratur sehingga akan tercapai inovasi dan peningkatan investasi. Perkembangan investasi dari 5 - 10 dari produk nasional bersih akan mempercepat pertumbuhan sector industri modern dan laju pertumbuhan nasional melebihi tingkat pertumbuhan penduduk, berarti pendapatan perkapita semakin meningkat. 4. Tahap Menuju Kedewasaan Diartikan oleh Rostow sebagai masa dimana masyarakat sudah efektif menggunakan karakteristik non ekonomi dari masyarakat yang telah mencapai tahap menuju kedewasaan sebagai berikut : a. Struktur dan keahlian tenaga kerja mengalami perubahan, peranan sector industri dengan tingkat pertumbuhan yang sangat tinggi. b. Sifat kepemimpinan perusahaan mengalami perubahan peranmanajer proposal semakin penting dan menggantikan kedudukan pengusaha atau pemilik. c. Kritik –kritik industrialisasi mulai muncul sebagai akibat adanya industrialisasi. 5. Tahap Konsumsi Tinggi Tahap ini merupakan tahap terakhir dari teori pembangunan Rostow. Pada tahap ini perhatian masyarakat telah lebih menekankan pada masalah-masalah yang berkaitan dengan konsumsi dan kesejahteraan masyarakat bukan lagi kepada produksi. Pada tahap ini ada 3 macam tujuan : a. Memperbesar kekuasaan dan pengaruh keluar negeri dan kecenderungan ini bisa berakhir penjajahan terhadap bangsa lain. b. Menciptakan kemakmuran yang lebih merata kepada penduduknya dengan cara mengusahakan terciptanya pembagian pendapatan yang lebih merata melalui system pajak yang progresif. c. Meningkatnya konsumsi masyarakat dari kebutuhan pokok papan, sandang, dan pangan menjadi barang konsumsi tahap lama dan barang mewah Arsyad, 1997 : 43-50. Jadi pengertian pertumbuhan ekonomi adalah kenaikkan jangka panjang dalam kemampuan suatu Negara untuk menyediakan semakin banyak jenis barang – barang ekonomi kepada penduduk kemampuan ini tumbuh sesuai dengan kemajuan teknologi dan penyesuaian kelembagaan dari ideologi yang diperlukan.

2.2.1.6.6 Faktor-faktor Pertumbuhan ekonomi

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Pertumbuhan Penduduk, Inflasi, Pertumbuhan Ekonomi dan Pengeluaran Pemerintah Terhadap Investasi di Jawa Timur Periode 1982-2012

0 29 8

ANALISIS PENGARUH INVESTASI, INFLASI, PENGELUARAN PEMERINTAH, PENAWARAN UANG DAN EKSPOR TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA TAHUN 1981-2006.

0 0 11

ANALISIS PENGARUH PENGELUARAN PEMERINTAH, INVESTASI, EKSPOR, KURS TERHADAP PERTUMBUHAN ANALISIS PENGARUH PENGELUARAN PEMERINTAH, INVESTASI, EKSPOR, KURS TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI INDONESIA TAHUN 1980 – 2004.

0 3 14

PENDAHULUAN ANALISIS PENGARUH PENGELUARAN PEMERINTAH, INVESTASI, EKSPOR, KURS TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI INDONESIA TAHUN 1980 – 2004.

0 1 10

ANALISIS PENGARUH CADANGAN DEVISA, INVESTASI, KURS, EKSPOR, DAN INFLASI TERHADAP IMPOR BARANG MODAL DI INDONESIA Analisis pengaruh Cadangan devisa, Investasi, Kurs, Ekspor dan Inflasi terhadap Impor barang modal di Indonesia tahun 1979-2004.

2 10 16

PENDAHULUAN Analisis pengaruh Cadangan devisa, Investasi, Kurs, Ekspor dan Inflasi terhadap Impor barang modal di Indonesia tahun 1979-2004.

0 13 8

Pengaruh Inflasi dan Pertumbuhan Ekonomi Terhadap Kurs Dollar Amerika dan Ekspor Indonesia.

0 5 11

ANALISIS PENGARUH EKSPOR, PEMBENTUKAN MODAL, DAN PENGELUARAN PEMERINTAH TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA.

1 1 110

ANALISIS PENGARUH EKSPOR, PEMBENTUKAN MODAL, DAN PENGELUARAN PEMERINTAH TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA.

0 1 12

ANALISIS PENGARUH INVESTASI, PENGELUARAN PEMERINTAH INFLASI,KURS VALAS,EKSPOR dan IMPOR TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI INDONESIA

0 0 17