mahal dan ini akan mengurangi permintaanya dan selanjutnya akan menurunkan penawaran valuta asing.
4. Perubahan dalam tingkat bunga dan tingkat pengembalian Investasi. Disamping dipengaruhi oleh perubahan dalam permintaan dan
penawaran ke atas barang–barang yang dipedagangkan diantara berbagai negara, kurs valuta asing dipengaruhi pula oleh aliran modal
jangka panjang dan jangka pendek. tingkat bunga dan tingkat pengembalian Investasi sangat mempengaruhi jumlah serta aliran
modal jangka panjang dan jangka pendek. tingkat pendapatan Investasi yang lebih menarik akan mendorong pemasukan modal ke negara
tersebut. 5. Perkembangan ekonomi
Bentuk dari pengaruh perkembangan ekonomi kepada kurs valuta asing tergantung kepada corak dari perkembangan ekonomi.
2.2.4.7 Hubungan kurs valuta asing terhadap Pertumbuhan Ekonomi
: Kurs valuta asing adalah nilai tukar mata uang suatu negara
terhadap mata uang dari negara tertentu yang telah ditetapkan berdasarkan faktor-faktor ekonomi seperti cadangan devisa posisi
neraca perdagangan suatu negara dengan negara lainnya. Nilai mata uang internasional atau kurs valuta asing merupakan nilai atau harga
tukar suatu mata uang dengan mata uang lainnya yang ditetapkan dalam hubungan lalu lintas perdagangan dan moneter antar negara.
Pada tingkat kurs valuta asing, apabila kurs valuta asing mengalami penurunan, maka nilai mata uang rupiah akan mengalami
kenaikan. Dengan naiknya nilai mata uang maka pertumbuhan ekonomi positif. Salvatore, 1994
2.2.5 Inflasi 2.2.5.1Pengertian Inflasi
Inflasi merupakan salah satu peristiwa moneter yang sangat penting dan ditentukan hampir di semua negara, dapat juga diartikan
sebagai salah satu bentuk penyakit ekonomi yang sering kambuh dan harus berupaya untuk dikendalikan. Inflasi dimaksudkan keadaan dimana
senantiasa terjadi peningkatan harga–harga pada umumnya, atau suatu keadaan dimana terjadinya turunya nilai mata uang. Kemudian menurut
Boediono yang dimaksud dengan Inflasi itu adalah “kecenderungan dari harga–harga untuk naik secara umum dan secara terus–menerus“.
Boediono, 1993 : 97. Laju Inflasi merupakan salah satu indikator ekonomi yang penting
untuk nilai keadaan perekonomian pada suatu periode wakyu tertentu dan menilai pertumbuhan ekonomi selama suatu jangka waktu tertentu. bila
sebagian besar harga diukur oleh pemerintah, maka harga–harga yang di subsidi pemerintah dan ditetapkan oleh badan statistik adalah harga–harga
resmi pemerintah tapi mungkin dalam realita ada kecenderungan harga terus naik . Inflasi yang ditutupi akan sering muncul jika pemerintah terus–
menerus mensubsidi harga–harga tertentu, misalnya harga BBM Bahan Bakar Minyak.
Sebelum tahun 1970 para ekonomi mendefinisikan inflasi sebagai suatu kenaikan dalam tingkat harga umum, tetapi sejak awal 1970an mulai
dipisahkan antara inflasi dan tingkat harga. suatu kenaikan dalam tingkat harga atau perubahan positif dimana index harga konsumen semakin besar,
tetapi perubahan itu tidak berlangsung terus, maka dapat dikatakan sebagai perubahan tingkat harga. Akan tetapi apabila perubahan itu berlangsung
terus, maka dikatakan sebagai inflasi. Kenaikan tingkat harga yang continue
ini bias terjadi pada saat–saat lebaran, natal atau sehari–hari raya yang lain. Kenaikan harga seperti ini tidak dianggap sebagai suatu masalah
ekonomi. Inflasi yang merupakan suatu gejala dari harga–harga disebabkan
oleh berbagai hal seperti telah dikatakan tadi bahwa harga merupakan benturan antara kekuatan supply dan kekuatan demand. adanya perubahan
harga karena adanya gangguan terhadap keseimbangan yang lama sehingga kedua kekuatan tersebut berinteraksi mencari suatu
keseimbangan baru.
2.2.5.2 Jenis Inflasi