2.2.5.2 Jenis Inflasi
Inflasi dapat digolongkan dalam beberapa macam penggolongan antara lain Boediono, 2001.
A. Penggolongan Inflasi menurut parah tidaknya Inflasi : 1. Inflasi Ringan : Adalah laju inflasi di bawah 10 setahun.
2. Inflasi Sedang : Adalah laju inflasi antara 10-30. 3. Inflasi berat : Adalah laju inflasi antara 30-100.
4. Hiperinflasi : Adalah laju inflasi diatas 100. B. Penggolongan inflasi menurut asal dari inflasi :
1. Inflasi yang berasal dari dalam negeri domestic inflation Adalah inflasi yang timbul Karena adanya devisit anggaran belanja
yang dibiayai dengan pencentakan uang baru, panen yang gagal dan sebagainya.
2. Inflasi yang berasal dari luar negeri imported inflation Adalah inflasi yang timbul karena kenaikan harga–harga diluar
negeri atau kenaikan harga langganan berdagang, kenaikan harga yang kita impor mengakibatkan adanya kenaikan index biaya
hidup, karena sebagian dari barang–barang yang tercakup didalamnya berasal dari impor, selain itu juga secara tidak
langsung akan menaikkan index harga melalui kenaikan biaya produksi atas bahan mentahnya yang harus diimpor.
C. Penggolongan inflasi menurut mekanisme timbulnya inflasi : 1. Inflasi Permintaan Demand Pull Inflasion
Adalah inflasi yang timbul karena banyaknya permintaan akan barang–barang konsumsi masyarakat.
Gambar : Demand pull Inflation
Sumber : Boediono, 1991, “Ekonomi Internasional”.penerbit Fakultas Ekonomi, Yogyakarta.
Peningkatan pendapatan agregat menyababkan permintaan meningkat. perubahan ini ditunjukkan oleh pergeseran ke kanan
kurva permintaan dari D
1
ke D
2
. Pasar bergerak ke perpotongan baru dari penawaran dan permintaan. Harga equilibrium meningkat
dari P
1
ke P
2
dan jumlah equilibrium barang meningkat dari Q
1
ke Q
2
. OUTPUT
D D
S
Q2 Q1
P
H H
2. Inflasi Penawaran Cost Push Inflation Adalah inflasi yang terjadi karena biaya produksi Cost Inflation.
Gambar : Cost Push Inflation
Sumber : Boediono, 1991, “Ekonomi Internasional” Penerbit Fakultas Ekonomi,Yogyakarta.
Peningkatan harga bahan menurunkan penawaran harga barang . Hal itu menyebabkan penjualan barang kurang
menguntungkan sehingga memilih memproduksi lebih sedikit barang. perubahan ini ditunjukkan oleh pergeseran ke kiri kurva
penawaran dari S
1
ke S
2
. Pasar bergerak ke perpotongan baru dari penawaran dan permintaan. Harga equilibrium meningkat dari P
1
ke P
2
dan jumlah equilibrium menurun dari Q
1
ke Q
2.
OUTPUT S 1
S 2
D
Q 1 Q 2
P
H H
2.2.5.3 Pengaruh Inflasi