Kerangka Pikir TINJAUAN PUSTAKA

Salvator 1997 : 316

2.2.7.4. Industri substitusi impor

Sejak awal dekade 1970-an hingga pertengahan dekade 1980-an pemerintah mengembangkan strategi industri substitusi impor ISI . Strategi industri ini bertujuan untuk menghemat devisa dengan cara mengembangkan industri yang dihasilkan barang pengganti barang impor. Didasarkan pada strategi tersebut, pemerintah membatasi masuknya investor asing dengan berbagai kemampuan antara lain : pembatasan pemberian lisensi, penetapan pangsa modal PMA relatif terhadap modal domestik dan pelarangan PMA bergerak di sektor pertahanan – keamanan, sektor strategis telekomunikasi dan sektor publik listrik dan air minum . Meski ISI diharapkan mampu menghemat devisa negara, namun demikian hal sebaliknya terjadi di Indonesia. ISI ternyata menguras cadangan devisa negara, akibat penekanan pada barang mewah yang bertekhnologi tinggi dan padat modal, serta sangat bergantung pada pasokan input negara – negara maju. Akibatnya industri – industri yang ada banyak mengurangi devisa untuk pembelian barang modal dan input antara yang sebagian harus impor. Kuncoro, 1997 : 290 .

2.3 Kerangka Pikir

Pada tahap awal pembangunan, suatu negara perlu adanya pembentukan modal yang sangat banyak, karena dipergunakan untuk pembangunan segala sektor yang nantinya dapat memberikan kontribusi pendapatan terhadap negara. Akumulasi modal yang cukup besar dalam tingkat pertumbuhan ekonomi yang mantap dan kuat dalam jangka panjang hanya bisa terjadi jika masyarakat mampu mempertahankan proporsi investasi yang cukup besar dari GDPnya, proporsi tersebut tergantung daripada lingkungan dimana akumulasi modal terjadi dan tergantung pada beberapa tingkat pertumbuhan ekonomi yang diinginkan untuk mencapai tujuan pokok masyarakat,dalam hal ini semakin tinggi tingkat investasi maka semakin tinggi pula tingkat pertumbuhan ekonomi.Didalam Negara yang sedang berkembang peranan pemerintah besar sekali dilapangan perekonomian sebab sektor swasta memerlukan banyak sekali bimbingan dan pengarahan maupun pemeloporan terutama dibidang-bidang usaha yang masih baru. Hal ini menyebabkan di negara yang sedang berkembang pengeluaran pemerintah menempati bagian yang cukup besar didalam Gross National Product GNP . Untuk mempercepat pembangunan ekonomi jangka panjang, maka pemerintah harus membelanjakan uang yang jauh lebih besar dari pendapatan yang diperoleh dari pajak.Dimana pendapatan ini akan berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi, yaitu semakin besar pengeluaran pemerintah maka akan semakin meningkat pula pertumbuhan ekonomi. Pada tingkat kurs valuta asing, apabila kurs valuta asing mengalami penurunan, atau menguatnya nilai mata uang rupiah akan menyebabkanstabilnya kondisi perekonomian. Dengan naiknya nilai mata uang maka pertumbuhan ekonomi positif. Inflasi adalah kecenderungan kenaikan harga barang secara terus – menerus, hal itu menyebabkan penjualan barang kurang menguntungkan sehingga memilih memproduksi lebih sedikit barang,secara nasional hal ini akan mempengaruhi PDB pertumbuhan ekonomi., sehingga keuntungan yang diperoleh perusahaan akan naik yang mengakibatkan kenaikan produksi.nasional yang berarti terhadap pertumbuhan ekonomi nasional akan naik, namun apabila laju inflasi itu cukup tinggi dapat mengakibatkan sebaliknya Ekspor adalah suatu negara yang memiliki kelebihan sumber yang dimiliki. Dengan kelebihan sumber daya yang dimilikinya, dengan menjual sumber dayanya maka negara tersebut memperoleh pendapatan dari penjualan ekspor yang dilakukannya. Keuntungan yang diperoleh dapat digunakan untuk membiayai pembangunan negara. Impor merupakan aliran dari pendapatan, karena menimbulkan aliran modal keluar negeri,yang selanjutnya digunakan untuk proses produksi,hal ini akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Gambar 6 : Paradigma Investasi X1 Pertumbuhan Ekonomi Y Kurs Valas X4 Pengeluaran Pemerintah X2 Inflasi X3 Impor X6 Expor X5 Akumulasi modal PNB PNB Stabil perekonomian Penerimaaan Devisa Aliran modal

2.4 Hipotesis

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Pertumbuhan Penduduk, Inflasi, Pertumbuhan Ekonomi dan Pengeluaran Pemerintah Terhadap Investasi di Jawa Timur Periode 1982-2012

0 29 8

ANALISIS PENGARUH INVESTASI, INFLASI, PENGELUARAN PEMERINTAH, PENAWARAN UANG DAN EKSPOR TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA TAHUN 1981-2006.

0 0 11

ANALISIS PENGARUH PENGELUARAN PEMERINTAH, INVESTASI, EKSPOR, KURS TERHADAP PERTUMBUHAN ANALISIS PENGARUH PENGELUARAN PEMERINTAH, INVESTASI, EKSPOR, KURS TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI INDONESIA TAHUN 1980 – 2004.

0 3 14

PENDAHULUAN ANALISIS PENGARUH PENGELUARAN PEMERINTAH, INVESTASI, EKSPOR, KURS TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI INDONESIA TAHUN 1980 – 2004.

0 1 10

ANALISIS PENGARUH CADANGAN DEVISA, INVESTASI, KURS, EKSPOR, DAN INFLASI TERHADAP IMPOR BARANG MODAL DI INDONESIA Analisis pengaruh Cadangan devisa, Investasi, Kurs, Ekspor dan Inflasi terhadap Impor barang modal di Indonesia tahun 1979-2004.

2 10 16

PENDAHULUAN Analisis pengaruh Cadangan devisa, Investasi, Kurs, Ekspor dan Inflasi terhadap Impor barang modal di Indonesia tahun 1979-2004.

0 13 8

Pengaruh Inflasi dan Pertumbuhan Ekonomi Terhadap Kurs Dollar Amerika dan Ekspor Indonesia.

0 5 11

ANALISIS PENGARUH EKSPOR, PEMBENTUKAN MODAL, DAN PENGELUARAN PEMERINTAH TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA.

1 1 110

ANALISIS PENGARUH EKSPOR, PEMBENTUKAN MODAL, DAN PENGELUARAN PEMERINTAH TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA.

0 1 12

ANALISIS PENGARUH INVESTASI, PENGELUARAN PEMERINTAH INFLASI,KURS VALAS,EKSPOR dan IMPOR TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI INDONESIA

0 0 17