Manfaat Penggabungan HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Master Plan Pasar Modal 2005 – 2009 yakni adanya suatu keinginan untuk memiliki suatu bursa yang kuat, bernilai, kredibel, kompetitif, dan berdaya saing global. Visi bursa hasil penggabungan tersebut antara lain : a. Mampu menghasilkan produk – produk pasar modal yang bernilai jual tinggi. b. Mampu menyediakan infrasutruktur teknologi yang berkualitas. c. Mampu memberikan kepuasan para I nvestor.. d. Mampu memperkuat keamanan para investor . e. Mampu menciptakan integritas dan transparansi pada pasar modal. f. Mampu menciptakan karyawan yang berkompetensi tinggi.

d. Tujuan Penggabungan

Penggabungan BES dan BEJ, ditujukan untuk terciptanya efisiensi pasar modal Indonesia. Dengan tersedianya berbagai instrumen pasar modal yang dapat diperdagangkan melalui bursa, maka efisiensi pasar modal dapat tercapai. Investor memiliki kesempatan yang luas untuk memilih instrumen yang tepat sesuai dengan tujuan penggunaan dana yang dimiliki investor, investor tidak perlu harus investasi pada instrumen luar negeri baik yang didagangkan di dalam negeri maupun di luar negeri.

e. Manfaat Penggabungan

Manfaat penggabungan BES – BEJ dapat dilihat dari berbagai aspek, antara lain : a. Aspek Bisnis Dengan adanya penggabungan BES –BEJ dapat meningkatkan jumlah emiten yang tercatat, meningkatkan perkembangan instrumen yang sudah dimulai diperdagangkan, dan dapat menumbuhkan instrumen – instrumen baru yang dapat diperdagangkan di Bursa. b. Aspek Operasional Penghematan biaya operasional yang timbul akibat adanya penggabungan BES –BEJ antara lain biaya penyediaan system dan sarana perdagangan, biaya penyediaan website, biaya penyediaan jaringan, biaya penyediaan band width. b. Aspek pelaku Penggabungan BES – BEJ bermanfaat bagi para pelaku di pasar modal, antara lain : bagi emiten, bagi anggota bursa dan partisipan, bagi investor serta bagi pemegang saham. 1 1 Gambar 2 : Struktur Organisasi PT. Bursa Efek Indonesia Rapat Umum Pemegang Saham RUPS Dewan Komisaris Direktur Utama Direktur Perdagangan Saham Direktur perdagangan fixed income dan derivatif Direktur Pengawasan Direktur Pencatatan Direktur Administrasi Direktur Utama Direktur Teknologi Informasi Sekretaris Perusahaan Manajemen Resiko Pemeriksaan Internal Perdagangan Saham Perdagangan Fixed Income Perdagangan Derivatif Pengawasan Transaksi Hukum Pemeriksaan Anggota Bursa Penc. Sektor Riil Penc. Sektor Jasa Penc. Surat Utang Operasi Teknologi Informasi Pengemb. Solusi bisnis Teknologi Informasi Keuangan Umum Sumber Daya Manusia Sumber : Ensiklopedia Bursa Efek Indonesia 71 1 72

4.1.2. Sejarah Singkat PT. Darya - Varia Tbk

PT. Darya-Varia Laboratoria Tbk “Perusahaan” didirikan dalam Penanaman Modal Dalam Negeri No.6 tahun 1968 berdasarkan akta notaries NO. 5 tanggal 5 Februari 1976 dari notaris Abdul Latief, SH. Akta ini disetujui oleh Menteri Kehakiman dalam Surat Keputusan No. Y.A.528811 tanggal 28 Mei 1976 dan diumumkan dalam Tambahan No. 92 tanggal 18 November 1977. Anggaran Dasar Perusahaan telah beberapa kali diubah, antara lain mengenai perubahan nama Perusahaan menjadi PT. Darya-Varia Laboratoria Tbk dan perubahan anggaran dasr Perusahaan dalam rangka Undang-Undang No. 1 tahun 1995 tentang Perseroan Terbatas dilakukan dengan akta notaries No. 107 tanggal 18 Juni 1997 dari notaries Benny tersebut telah disetujui oleh Menteri Kehakiman dalam Surat Keputusan No.C2-6441.HT.01.04.TH.97 tanggal 9 Juli 1997 dan diumumkan dalam Tambahan No.4747 pada Berita Negara No. 81 tanggal 10 Oktober 1997. Perubahan sehubungan dengan peningkatan modal dasa Perusahaan dari 100.000.000 Rupiah penuh menjadi Rp. 280.000.000.000 Rupiah penuh dilakukan dengan akta notaries No.68 tanggal 15 Juni 1998 dari notaris Benny Kristianto, SH. Perubahan ini telah disetujui Menteri Kehakiman dalam Surat Keputusan No. C2-6421.HT.01.04.TH.98 tanggal 15 Juni 1998 dan diumumkan dalam Tambahan Berita Negara No. 92 tanggal 16 November 1998. Perubahan terakhir terhadap Anggaran Dasar Perusahaan sehubungan dengan prosedur pelaksanaan rapat Direksi dan Komisaris 1 73 dilakukan dengan akta notaris No.50 tanggal 30 Juli 2002 dari notaris Benny Kristianto, SH. ,yang telah disetujui oleh Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia dalam Surat Keputusan No. C- 1560.H.T.01.04.TH.2002 tanggal 30 Aguatus 2002 dan diumumkan dalam Tambahan No. 999 pada Berita Negara No. 89 tanggal 5 November 2002. Perusahaan bergerak dalam bidang manufaktur, perdagangan, dan distribusi produk-produk farmasi, produk-produk kimia yang berhubungan dengan farmasi, dan perwatan kesehatan. Perusahaan mulai beroperasi secara komersil pada tahun1976. Pabrik dan kantor pusat Perusahaan masing-masing berlokasi di Bogor dan Jakarta. Pada tanggal 12 Oktober 1994, Perusahaan melalui penawaran saham perdana Initial Public Offering menawarkan kepada public 10.000.000 saham dengan nilai nominal Rp. 1.000 Rupiah penuh per saham dan harga penawaran Rp. 6.200 Rupiah penuh per saham. Seluruh saham dicatatkan di Bursa Efek Jakarta pada tanggal 11 November 1994. Pada tanggal 16 Agustus 1995, Perusahaan melakukan stock split dari nominal Rp. 1.000 Rupiah penuh per saham menjadi Rp. 500 Rupiah penuh per saham. Pada tanggal 16 April 1996, Perusahaan melalui Penawaran Umum Terbatas I dalam rangka penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu, menawarkan 15.000.000 saham dengan nilai nominal Rp. 500 Rupiah penuh per saham dan harga penawaran Rp. 5.150 Rupiah penuh per 1 74 saham. Saham-saham tersebut dicatatkan di Bursa Efek Jakarta pada tanggal 14 Juni 1996. Pada tanggal 16 Juni 1998, Perusahaan melalui Penawaran Umum Terbatas II dalam rangka penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu, menawarkan 420.000.000 saham dengan nilai nominal Rp. 500 Rupiah penuh per saham. Saham-saham tersebut dicatatkan di Bursa Efek Jakarta pada tanggal 3 Juli 1998. Berdasarkan Akta Jual Beli Saham tanggal 8 Juli 2006, DVL Investment Limited dan Far East Drug BVI Ltd. menjual seluruh kepemilikan saham mereka di Perusahaan kepada Blue Sphere Singapore Pte. Ltd., efektif 18 Juli 2006. Blue Spheere Singapore Pte.Ltd. dan DVL Investment Limited keduanya sepenuhnya dimiliki oleh Far East Drug BVI Ltd. Perusahaan telah melaporkan transaksi ini kepada Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan melalui surat No. 146?DVLCSVI-06 tanggal 20 Juli 2006. Perusahan melalui surat No. 180DVLCSIX-06 tanggal 15 September 2006 telah memberitahu Direktur Pencatatan Bursa Efek Jakarta mengenai rencana Perusahaan untuk membatalkan pencatatan efek yang diperdagangkan di Bursa EFek Jakarta dan rencana merubah status Pada tanggal 31 Desember 2006 dan 2005, Perusahaan mempunyai 100 kepemilikan baik secara langsung maupun tidak langsung pada anak perusahaan berikut seluruhnya berlokasi di Indonesia: 1 75 Tabel 2 : Kepemilikan Anak Perusahaan PT. Darya Varia Tbk. Kegiatan usaha Anak perusahaan Kepemilikan secara langsung : Manufaktur produk farmasi Manufaktur produk farmasi berhenti beroperasi sejak 1999 Kepemilikan secara tidak langsung : Melalui PT. Prafa, Penjualan Produk farmasi berhenti beroperasi sejak 2003 PT. Pradja Pharin PT. Prafa PT. Pabrik Obat Dupa PT. Dupa PT. Kenrose Indonesia PT. Kenrose PT. Untuk Anda Apotik 2U Tahun beroperasi secara komersial PT. Prafa 1953 PT. Dupa 1959 PT. Kenrose 1971 PT. Untuk Anda 2001 Sebagai akibat kondisi ekonomi pada saat itu, Perusahan menutup fasilitas produksi PT. Dupa dan PT. Kenrose pada bulan Oktober dan Desember 1998, berturut-turut. PT. Dupa dan PT. Kenrose menghentikan seluruh operasinya di tahun 1999. Pada Desember 2003, PT Untuk Anda juga menghentikan operasinya. Pemegang saham Perusahaan, melalui rapat umum pemegang saham luar biasa tanggal 30 Juli 2002, menyetujui penjualan 70 dari 100 kepemilikan saham pada PT. Wigo Distribusai Farmasi PT. Wigo 1 76 yang dimiliki perusahaan kepada Zuellig Pharma Holdings, Ltd. Zuellig, perusahaan pihak ketiga yang berdomisili di Labuan, Malaysia. Pelepasan saham tersebut berlaku efektif tanggal 1 Oktober 2002. Berdasarkan Perjanjian Pembelian Saham tanggal 27 Juni 2005, Perusahaan menjual seluruh sisa kepemilikan sahamnya di PT. Wigo sebesar 30 kepada Zuellig yang berlaku efektif tangga 30 September 2005. Sejak tanggal tersebut, PT. Wigo menjadi pihak ketiga. Sampai dengan bulan Mei 2006, PT. Wigo adalah distribusi utama untuk produk-produk Perusahaan. Selanjutnya, PT. Anugrah Pharmindo Lestari menggantikan PT. Wigo sebagai distributor utama untuk produk- produk Perusahaan. Sebagian saham PT. Wigo dan PT. Anugrah Pharmindo Lestari dimiliki oleh Zuellig. Pada tanggal 31Desember 2006, Perusahaan dan anak perusahaan mempunyai 1.116 karyawan tetap 31 Desember 2005: 1.228. Jumlah kompensasi komisaris dan direksi perusahaan untuk periode 2006 sebesar Rp. 15.018.988 2005: Rp.15.281.570.

4.1.3. Sejarah Singkat PT. Indofarma Tbk

PT. Indofarma Tbk, disingkat dengan PT. Indofarma Persero Tbk dan selanjutnya disebut “Perusahaan” didirikan berdasarkan akta No. 1 tanggal 2 Januari 1996 dan diubah dengan akta No. 134 tanggal 26 Januari 1996 keduanya dari Notaris Sutjipto, SH. Akta pendirian ini telah disahkan dengan Surat Keputusan Menteri Kehakiman Republik Indonesia No. 1 77 C22122.HT.01.01.TH.96 tanggal 13 Pebruari 1996 dan diumumkan dalam Berita Negara No. 43 tanggal 28 Mei 1996, Tambahan No. 4886. Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan akta No. 13 tanggal 20 Pebruari 2001 dari Notaris Imas Fatimah, SH mengenai peningkatan modal dasar. Akta perubahan ini telah mendapat persetujuan dari Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. C1382.Ht.01.04.Th 2001 tanggal 23 Pebruari 2001. Pada awalnya, perusahaan merupakan sebuah Pabrik Obat Manggarai. Pada Tahun 1950, Pabrik Obat Manggarai in diambil alih oleh Departemen Kesehatan. Pada Tahun 1979, nama pabrik obat ini diubah menjadi Pusat produksi farmasi Departemen Kesehatan menjadi Perusahaan Umum Indonesia Farma Perum Indofarma. Selanjutnya pada tahun 1996, status badan hokum Perum Indofarma diubah menjadi Perusahaan Persero Persero berdasarkan PP No. 34 tahun 1995. Sesuai dengan pasal 3 anggaran dasar perusahaan pasal 3 anggaran dasar Perusahaan, maksud dan tujuan pendirian Perusahaan adalah melaksanakan dan menunjang kebijakan serta program Pemerintah di bidang ekonomi dan pembangunan nasional pada umumnya, khususnya di bidang farmasi, diagnostik, alat kesehatan, serta industri produk makanan dengan menerapkan prinsip-prinsip Perseroan Terbatas. Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut, Perusahaan dapat melaksanakan kegiatan usaha sebagai berikut : 1 78 1. Memproduksi bahan baku dan bahan penolong farmasi serta bahan kimia termasuk agrokimia. Baik sendiri maupun atas dasar lisensi atau pembuatan atasa dasar upah; 2. Memproduksi obat jadi seperti obat-obatan esensial, obat generic, obat nama dagang, obat tradisional, kosmetik, alat kesehatan, diagnostik, kontrasepsi serta produk makanan baik yang ada hubungannya dengan pemeliharaan dan peningkatan kesehatan maupun yang bersifat umum termasuk untuk hewan, baik sendiri maupun atas dasar lisensi atau pembuatan atas dasar upah; 3. Memproduksi pengemasan maupun bahan pengemas, mesin dan peralatan serta sarana pendukung lainnnya, baik yang terkait dengan industri farmasi maupun industri lainnya; 4. Pemasaran, perdagangan dan distribusi dari produk diatas, baik hasil produksi maupun hasil produksi pihak ketiga, termasuk barang umum, baik di dalam maupun di luar negeri, serta kegiatan-kegiatan lain yang berhubungan dengan usaha Perusahaan; 5. Jasa baik yang ada hubungannya dengan kegiatan usaha Perusahaan maupun jasa pemeliharaan kesehatan pada umumnya termasuk jasa konsultasi kesehatan. Kantor dan lokasi pabrik Perusahaan terletak di jalan Injdofarma No. 1 Cibitung, Bekasi. Perusahaan mulai berproduksi secara komersial tahun 1983. Hasil produksi Perusahaan dipasarkan di dalam dan di luar negeri. 1 79 Pada tanggal 30 Maret 2001, Perusahaan memperoleh surat pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal No. S- 660PM2001, untik melakukan Penawaran umum saham sebanyak 596.875.000 saham Seri B dengan nilai nominal RP. 100 per saham. Pada tanggal 17 April 2001 Saham tersebut telah dicatat pada Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya. Pada tanggal 31 Desember 2006 dan 2005, jumlah saham Perusahaan yang dicatatkan di Bursa Efek Surabaya masing-masing 3.099.267.500 saham.

4.1.4. Sejarah Singkat PT. Kimia Farma Tbk.

PT Kimia Farma Persero Tbk selanjutnya disebut “Perusahaan” didirikan berdasarkan akta No. 18 tanggal 16 Agustus 1971 dan diubah dengan akta perubahan No. 18 tanggal 11 Oktober 1971 keduanya dari Soelaeman Ardjasasmita, notaris di Jakarta. Akta perubahan ini telah mendapat persetujuan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusannya No. J.A.518421 tanggal 14 Oktober 1971, dan didaftarkan pada buku registrasi di Kantor Pengadilan Negeri Jakarta di bawah No. 2888 dan No. 2889 tanggal 20 Oktober 1971 serta telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 90 tanggal 9 Nopember 1971, Tambahan Berita Negara Republik Indonesia No. 508. Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan akta No. . 45 tanggal 24 Oktober 2001 dari Imas Fatimah, 1 80 SH, notaris di Jakarta, mengenai perubahan modal disetor. Akta perubahan ini telah mendapat persetujuan dari Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. C- 12746HT.01.04.TH.2001 tanggal 8 Nopember 2001. Perusahaan berdomisili di Jakarta dan memiliki unit produksi yang berlokasi di Jakarta, Bandung, Semarang, Watudakon Mojokerto dan Tanjung Morawa - Medan. Perusahaan juga memiliki satu unit distribusi yang berlokasi di Jakarta. Pada tahun 2003, Perusahaan membentuk 2 dua Anak perusahaan yaitu PT Kimia Farma Trading Distribution dan PT Kimia Farma Apotek yang sebelumnya masing-masing merupakan unit usaha Pedagang Besar Farmasi dan Apotek catatan b. Kantor Pusat Perusahaan beralamat di Jalan Veteran Nomor 9 Jakarta. Perusahaan mulai beroperasi secara komersial sejak tahun 1817, yang pada saat itu bergerak dalam bidang distribusi obat dan bahan baku obat. Pada tahun 1958, pada saat Pemerintah Indonesia menasionalisasikan semua Perusahaan Belanda, status Perusahaan tersebut diubah menjadi beberapa Perusahaan Negara. Pada tahun 1969, beberapa Perusahaan Negara tersebut diubah menjadi satu perusahaan yaitu Perusahaan Negara Farmasi dan Alat Kesehatan Bhinneka Kimia Farma disingkat PN Farmasi Kimia Farma. Pada tahun 1971, berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 16 Tahun 1971 status Perusahaan Negara tersebut diubah menjadi Persero dengan nama PT Kimia Farma Persero. 1 81 Hasil produksi Perusahaan saat ini dipasarkan di dalam negeri dan di luar negeri, yaitu ke Asia, Eropa, Australia, Afrika dan Selandia Baru. Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, maksud dan tujuan pendirian perusahaan adalah turut melaksanakan dan menunjang kebijaksanaan serta program Pemerintah dibidang ekonomi dan pembangunan nasional pada umumnya, khususnya kegiatan usaha di bidang industri kimia, farmasi, biologi dan kesehatan serta industri makanan dan minuman. Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut, Perusahaan dapat melaksanakan kegiatan usaha sebagai berikut : i. Mengadakan, menghasilkan, mengolah bahan kimia farmasi, biologi dan lainnya yang diperlukan guna pembuatan persediaan farmasi, kontrasepsi, kosmetika, obat tradisional, alat kesehatan, produk makananminuman dan produk lainnya termasuk bidang perkebunan dan pertambangan yang ada hubungannya dengan produksi diatas; ii. Memproduksi pengemas dan bahan pengemas, mesin dan peralatan serta sarana pendukung lainnya, baik yang berkait dengan industri farmasi maupun industri lainnya; iii. Menyelenggarakan kegiatan pemasaran, perdagangan, dan distribusi dari hasil produksi seperti di atas, baik hasil produksi sendiri maupun hasil produksi pihak ketiga, termasuk barang umum, baik di dalam maupun di luar negeri, serta kegiatan-kegiatan lain yang berhubungan dengan usaha Perusahaan; 1 82 iv. Melakukan usaha bidang jasa, baik yang ada hubungannya dengan kegiatan usaha Perusahaan maupun jasa, upaya dan sarana pemeliharaan dan pelayanan kesehatan pada umumnya termasuk jasa konsultasi kesehatan; v. Menyelenggarakan jasa penunjang lainnya termasuk pendidikan, penelitian dan pengembangan sejalan dengan maksud dan tujuan perusahaan, baik yang dilakukan sendiri maupun kerjasama dengan pihak lain. Berdasarkan hasil Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang dikatakan dalam akta No.1 tanggal 1 Nopember 2002 dari Imas Fatimah, S.H., notaris di Jakarta, para pemegang saham telah menyetujui restrukturisasi usaha Perusahaan dengan membentuk 2 dua Anak Perusahaan. Pada tanggal 4 Januari 2003 Perusahaan membentuk 2 dua Anak Perusahaan yaitu, PT Kimia Farma Apotek dan PT Kimia Farma Trading Distribution. Anak Perusahaan lanjutan Pada tanggal 31 Desember 2006 PT Kimia Farma Trading Distribution memiliki 41 empat puluh satu Pedagang Besar Farmasi PBF dan PT Kimia Farma Apotek memiliki 328 tiga ratus dua puluh delapan Apotek yang tersebar di seluruh Indonesia. Jumlah saham Perusahaan sebelum penawaran umum perdana adalah sejumlah 3.000.000.000 lembar, terdiri dari 2.999.999.999 saham seri B dan 1 saham seri A Dwiwarna yang seluruhnya dimiliki oleh Pemerintah Republik Indonesia. Pada tanggal 14 Juni 2001, Perusahaan 1 83 memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal BAPEPAM dengan suratnya No. S-1415PM2001 untuk melakukan penawaran umum atas 500.000.000 saham seri B kepada masyarakat dan 54.000.000 saham seri B kepada karyawan dan manajemen. Pada tanggal 4 Juli 2001 seluruh saham tersebut telah dicatatkan pada Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya. Pada tanggal 31 Desember 2006 PT Kimia Farma Trading Distribution memiliki 41 empat puluh satu Pedagang Besar Farmasi PBF dan PT Kimia Farma Apotek memiliki 328 tiga ratus dua puluh delapan Apotek yang tersebar di seluruh Indonesia. Jumlah saham Perusahaan sebelum penawaran umum perdana adalah sejumlah 3.000.000.000 lembar, terdiri dari 2.999.999.999 saham seri B dan 1 saham seri A Dwiwarna yang seluruhnya dimiliki oleh Pemerintah Republik Indonesia. Pada tanggal 14 Juni 2001, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal BAPEPAM dengan suratnya No. S- 1415PM2001 untuk melakukan penawaran umum atas 500.000.000 saham seri B kepada masyarakat dan 54.000.000 saham seri B kepada karyawan dan manajemen. Pada tanggal 4 Juli 2001 seluruh saham tersebut telah dicatatkan pada Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya. 1 84 Jumlah karyawan Perusahaan dan Anak Perusahaan pada 31 Desember 2006 sebanyak 5.758 karyawan dan 31 Desember 2005 sebanyak 5.883 karyawan.

4.1.5. Sejarah Singkat PT. Kalbe Farma Tbk

PT. Kalbe Farma Tbk. Perusahaan didirikan di Negara Republik Indonesia, dalam rangka Undang-undang No. 12 Tahun 1970 berdasarkan akta notaries Raden Imam Soesetyo Prawirokoesoemo No. 3 pada tanggal 10 September 1966. Akta pendirian ini telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Menkeh Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. J.A.57223 tanggal 12 September 1967 dan diumumkan dalam Tambahan No. 234, Berita Negara Republik Indonesia No. 102 pada tanggal 22 Desember 1967. Anggaran dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan akta notaries DR. Irawan Soerodjo, SH.Msi. No 74 tanggal 29 November 2005, mengenai peningkatan modal ditempatkan dan disetor Perusahaan sebesar 2.034.414.422 saham dengan nilai nominal Rp.50 per saham sehubungan dengan transaksi penggabungan usaha Perusahaan yang dijelaskan pada Catatan 3. Perubahan tersebut telah diterima dan dicatat oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dahulu Menkeh dalam Surat Keputusan No.C-32938 HT.01.04.TH.2005 tanggal 12 Desember 2005 dan telah diumumkan dalam Pengumuman Perusahaan pada tanggal 16 Desember 2005 tanggal efektif merger. 1 85 Seperti yang dinyatakan dalam anggaran dasarnya, ruang lingkup kegiatan Perusahaan meliputi, antara lain usaha dalam bidang industri dan distribusi produk farmasi obat-obatan bagi manusia dan hewan. Saat ini, Perusahaan terutama bergerak dalam bidang produksi dan pengembangan produk farmasi. Perusahaan memulai operasi komersial pada tahun 1966. Perusahaan berkedudukan di Jakarta, dimana kantor pusat maupun fasilitas pabrik keduanya berlokasi di kawasan Industri Delta Silicon, Jl. M.H. Thamrin, Blok A3-1, Lipo Cikarang, Bekasi, Jawa Barat. Pada tanggal 31 Desember 2006 dan 2005, Perusahaan dan Anak perusahaan mempunyai karyawan tetap masing-masing sebanyak 10.163 karyawan dan 10.289 karyawan.

4.1.6. Sejarah Singkat PT. Merck Tbk.

Diprakarsai oleh E. Merck, Darmstad, Jerman, Perseroan didirikan tanggal 14 Oktober 1970 dalam rangka Undang-Undang Penanaman Modal Asing No. I1967. Dibangunnya pabrik yang dapat menghasilkan serangkaian abat-obatan di Jakrata di tahun 1972 merupakan landasan kuat bagi Merck untuk berkembang di Indonesia. Sebuah pabrik bahan baku, yang menghasilkan Thiamine Disulfide vitamin B1, telah diresmikan pada tahun 1983. Sarana produksi, pengemasan mutu dan pergudangan untuk produksi obat-obatan telah diperluas dan pergudangan untuk produksi obat-obatan telah diperluas pada tahun 1985. 1 86 Hasil produksi perseroan diutamakan untuk memenuhi kebutuhan pasar dalam negeri, namun semenjak 1987 sebagian lain telah pula diekspor ke Malaysia, Singapura, Thailand dan Jerman. Dalam rangka memenuhi kewajiban untuk mengalihkan 30 dari modal perseroan kepada pihak Indonesia, maka Perseroan dalam bulan Juli 1981 telah memasyarakatkan sebanyak 1.680.000 sahamnya melalui Bursa Efek Jakarta. PT. Merck Indonesia Tbk. Telah melakukan Penawaran Umum Terbatas I di bulan Mei 1999 untuk memperkuat struktur permodalan dengan cara melunasi seluruh pinjaman jangka panjang dalam mata uang asing dan dalam rangka perluasan bidang usaha Perseroan. Dalam rangka penerapan Identitas Korporat Merck secara global maka di tahun 2002 nama Perseroan berubah menjadi “PT Merck Tbk.” Di tahun yang sama telah dilakukan akuisisi terhadap mitra distribusi Merck di Indonesia khususnya untuk bidang Chemical, sehingga menjadi anak perusahaan Perseroan. Perseroan berkedudukan di Indonesia dan berlokasi di Jl. T.B. Simatupang No. 8, Pasar Rebo, Jakarta Timur, didirikan dalam rangka penanaman modal asing berdasarkan Undang-Undang No. 1 tahun 1967 Undang-Undang No. 11 tahun 1970, dengan akte notaris Eliza Pondaag SH tanggal 14 Oktober 1970 No. 29. Akte ini disetujui oleh Menteri Kehakiman dengan No. J.A.51736 tanggal 28 Desember 1970, dan 1 87 diumumkan dalam Tambahan No. 202 pada Berita Negara No. 34 tanggal 27 April 1971. Anggaran Dasar Perseroan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan akte notaris Aulia Taufani SH, pengganti Sutjipto SH tanggal 4 Juni 2002 No 1 mengenai perubahan nama Perseroan dari PT Merck Indonesia Tbk menjadi PT Merck Tbk. Akte ini telah disetujui oleh Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia dengan No. C-11973 HT.01.04.TH.2002 tanggal 2 Juli 2002. Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasarnya, Perseroan bergerak dalam bidang industri farmasi dan perdagangan. Produksi komersial dimulai tahun 1974. Penawaran umum efek perseroan Sesuai dengan surat Ketua Bapepam No. SI- 007PME1981 tanggal 23 Juni 1981 mengenai Izin Menawarkan Efek di Bursa, Perseroan telah melakukan penawaran umum kepada masyarakat melalui pasar modal sejumlah 1.680.000 saham dengan nilai nominal Rp 1.000 per saham. Sesuai dengan surat Ketua Bapepam No. S-691PM1999 tanggal 12 Mei 1999 mengenai “Pemberitahuan Efektifnya Pernyataan Pendaftaran”, Perseroan telah melakukan Penawaran Umum Terbatas I kepada Para Pemegang Saham Dalam Rangka Penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu yang terdiri dari 16.800.000 saham biasa atas nama. Dengan surat PT Bursa Efek Jakarta No. S-167BEJ-Cat0599 tanggal 18 Mei 1999 dan surat PT Bursa Efek Surabaya No. 001EMTLISTBESV99 tanggal 17 Mei 1 88 1999, telah disetujui untuk dicatatkan di Bursa Efek Jakarta dan Surabaya sebanyak 18.480.000 saham. Dengan surat PT Bursa Efek Jakarta No. S-3662BEJ.EEM12- 2000 tanggal 13 Desember 2000 dan surat PT Bursa Efek Surabaya No.JKT-019MKTLIST BESI2001 tanggal 29 Januari 2001, telah disetujui untuk dicatatkan di Bursa Efek Jakarta dan Surabaya tambahan sebanyak 3.920.000 saham. Pencatatan Saham tersebut dilakukan masing- masing pada tanggal 22 Desember 2000 dan 5 Pebruari 2001 sesuai dengan pengumuman No. PENG-241BEJ-EEM12-2000 and No. JKT- 002MKT-LIST-PENGBESII2001 di Bursa Efek Jakarta dan Surabaya, sehingga seluruh saham Perseroan yang beredar, yaitu sebanyak 22.400.000 saham telah dicatatkan seluruhnya di Bursa Efek Jakarta dan Surabaya. Per 31 Desember 2006 dan 2005, Per 31 Desember 2006 dan 2005, Perseroan mempekerjakan masing-masing sejumlah 644 dan 595 pegawai.

4.1.7. PT. Pyridam Farma Tbk

PT Pyridam Farma Tbk “Perusahaan” didirikan berdasarkan Akta Notaris Tan Thong Kie No. 31 tanggal 27 November 1976. Akta pendirian Perusahaan telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. YA 51183 tanggal 17 Maret 1977, serta diumumkan dalam Lembaran Berita Negara No. 102 Tambahan No. 801 tanggal 23 Desember 1977. Anggaran dasar Perusahaan telah mengalami 1 89 beberapa kali perubahan, yang terakhir dengan Akta Notaris Tse Min Suhardi, SH, notaris pengganti Rachmat Santoso, SH, No. 267 tanggal 23 Desember 2000 mengenai peningkatan modal dasar dan modal ditempatkan, perubahan nilai nominal saham dan perubahan nama Perusahaan. Perubahan ini telah disetujui oleh Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. C- 00321 HT.01.04.TH 2001 tanggal 25 April 2001, dan telah diumumkan dalam lembaran Berita Negara No 87 Tambahan No 6728 tanggal 30 Oktober 2001. Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan usaha Perusahaan meliputi industri obat-obatan, plastik, alat-alat kesehatan, dan industri kimia lainnya, serta melakukan perdagangan, termasuk impor, ekspor dan antar pulau, dan bertindak selaku agen, grosir, distributor dan penyalur dari segala macam barang. Kegiatan usaha Perusahaan saat ini meliputi produksi dan pengembangan obat-obatan farmasi serta perdagangan alat-alat kesehatan. Perusahaan berdomisili di Jakarta dan pabriknya berlokasi di Desa Cibodas, Puncak, Jawa Barat. Kantor pusat Perusahaan berlokasi di Jalan Kemandoran VIII No. 16, Jakarta. Perusahaan memulai operasi komersialnya pada tahun 1977. Pabrik Perusahaan yang berlokasi di Desa Cibodas, Puncak, Jawa Barat, mulai dibangun pada tahun 1995 dan mulai beroperasi pada bulan April 2001. 1 90 Perusahaan telah melakukan perubahan nilai nominal saham dari Rp 1.000.000 per saham menjadi Rp 100 per saham stock split pada tanggal 25 April 2001. Disamping itu, Perusahaan telah menawarkan sahamnya kepada masyarakat melalui pasar modal di Indonesia sejumlah 120.000.000 saham dengan nilai nominal Rp 100 per saham dengan harga Rp 105 per saham yang efektif pada tanggal 27 September 2001. Pada saat yang sama, Perusahaan juga telah menerbitkan 60.000.000 Waran Seri I yang menyertai seluruh saham yang ditawarkan waran lekat dengan harga pelaksanaan Rp 125 per saham. Jangka waktu pelaksanaan Waran dilakukan mulai tanggal 16 April 2002 sampai dengan tanggal 15 Oktober 2004 dengan ketentuan setiap pemegang dua 2 saham baru mendapatkan satu 1 Waran Seri I di mana setiap satu 1 Waran Seri I memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli satu 1 saham baru Perusahaan yang dikeluarkan dari portepel. Saham tersebut bersama dengan saham pendiri sejumlah Rp 400.000.000 saham telah dicatatkan pada Bursa Efek Jakarta pada tanggal 16 Oktober 2001. Pada tanggal 21 November 2002, Perusahaan telah menerbitkan dividen saham sejumlah 15.080.000 saham dengan harga pasar Rp 300 per saham. Setelah pembagian dividen saham tersebut, jumlah waran yang beredar menjadi 61.740.000 waran dan harga pelaksanaan waran menjadi Rp 121 per saham. Tidak ada waran yang dilaksanakan sampai dengan tanggal 15 Oktober 2004. 1 91

4.1.8 Sejarah Singkat PT. Tempo Scan Pacifik Tbk.

PT. Tempo Scan Pacifik Tbk Perusahaan didirikan di Republik Indonesia pada tanggal 20 Mei 1970, dengan nama PT. Scanchemie dalam rangka Penanaman Modal Dalam Negeri No.6 Tahun 1968, yang diubah dengan Undang-undang No. 12 Tahun 1970, berdasarkan akta notaries Ridwan Suselo, S.H. No 37. Akta pendirian ini disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No.J.A.5274 tanggal 13 Februari 1971, dan diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No.25, Tambahan No.148 tanggal 26 Mret 1971. Anggaran dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan akta notaries Isyana Wisnuwardhani Sadjarwo, S.H, No 41 tanggal 30 Juni 2006 mengenai perubahan nilai nominal saham Perusahaan dari Rp. 500 per saham menjadi Rp. 50 per saham stock split. Perubahan ini telah diterima dan dicatat oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dahulu Menteri Kehakiman dengan Surat No. C-19883 HT.01.04.TH.2006 tanggal 7 Juli 2006. Ruang lingkup kegiatan Perusahaan bergerak dalam bidang usaha farmasi dan memulai kegiatan komersialnya sejak tahun 1970. Kantor pusat Perusahaan di Gedung Bina Mulia II, lantai 5, Jl. H.R Rasuna Said Kav. 11, Jakarta 12950, Sedangkan lokasi pabriknya terletak di Cikarang JawaBarat. Berdasarkan surat pernyataan efektif dari Badan Pengawas Pasar Modal BAPEPAM No. S-939PM1994 tanggal 24 Mei 1994, 1 92 Perusahaan menawarkan sejumalah 17.500.000 saham baru kepada masyarakat melalui Bursa Efek Jakarta dengan harga penawaran Rp.8.250 setiap saham. Jumlah nominal dari keseluruhan saham yang ditawarkan tersebut adalah sejumlah Rp.17,5 miliar. Berdasarkan Rapat Umum Luar Biasa Para Pemegang Saham tanggal 29 September 1995 yang diaktakan dalam akta notaries Mudofir Hadi, S.H. No.195 tanggal 29 September 1995, nilai nominal masing-masing saham Perusahaan diubah dari Rp. 1.000 menjadi Rp.500 stock split. Dengan demikian, jumlah saham Perusahan yang ditempatkan dan disetor penuh meningkat dari 75.000.000 saham menjadi 150.000.000 saham. Pada tanggal 31 Desember 2006 dan 2005, Perusahaan dan Anak perusahaan mempunyai pegawai tetap sekitar 4.500 orang. Berdasarkan surat pernyataan efektif dari BAPEPAM No. S- 106PM1998 tanggal 19 Januari 1998, Perusahaan melakukan Penawaran Umum Terbatas I sejumlah 300.000.000 saham baru dengan harga penawaran Rp.500 setiap. Jumlah nominal dari keseluruhan saham tersebut adalah sejumlah Rp. 150 miliar. Sebagai akibat penawaran umum terbatas tersebut, jumlah saham Perusahaan yang ditempatkan dan disetor penuh meningkat menjadi 450.000.000 saham. Hasil keputusan Rapat Umum Luar Biasa Para Pemegang Saham tanggal 30 Juni 2006 yang diaktakan dalam akta notaries Isyana Wisnuwardhani Sadjarwo, S.H. No. 41 tanggal 30 Juni 2006, nilai nominal saham Perusahaan diubah dari Rp. 500 per saham menjadi Rp. 50 per saham stock split. sehingga jumlah 1 93 saham Perusahaan yang ditempatkan dan disetor penuh meningkat dari 450.000.000 saham menjadi 4.500.000.000 saham. Seluruh saham telah didaftarkan di Bursa Efek Jakarta

4.2. Deskripsi Hasil Penelitian

Dokumen yang terkait

Pengaruh Debt to Equity Ratio, Return on Investment dan Earning Per Share Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Sektor Farmasi yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

3 73 97

Pengaruh Cash Ratio, Debt to Equity Ratio, Return On Assets Terhadap Kebijakan Dividen Payout Ratio Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2005-2009

0 40 86

PENGARUH DEBT TO EQUITY RATIO, EARNING PER SHARE, DAN RISIKO SISTEMATIS TERHADAP HARGA SAHAM SEKTOR PROPERTI DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2008-2012.

1 5 39

ANALISIS PENGARUH VARIABEL EARNING PER SHARE, DEBT TO EQUITY RATIO, DAN RETURN ON EQUITY TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK JAKARTA PERIODE 2005-2007.

0 1 8

Pengaruh Rasio Price Earning Ratio, Debt to Equity Ratio, dan Earning per Share terhadap Harga Saham (Studi pada: Sektor Properti yang Tercatat di Bursa Efek Indonesia Periode 2009 - 2012).

0 0 17

Pengaruh Risiko Sistematis dan Debt To Equity Ratio terhadap Return Saham pada Perusahaan LQ 45 yang Listing di Bursa Efek Indonesia.

0 0 23

PENGARUH DEVIDEN PAYOUT RATIO, DEBT TO EQUITY RATIO, PROFITABILITAS TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI).

1 3 85

ANALISIS PENGARUH RETURN ON ASSETS, DEBT TO EQUITY RATIO DAN DEBT RATIO TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN TOBACCO MANUFACTURERS DI BURSA EFEK INDONESIA.

1 2 100

PENGARUH DEBT TO EQUITY RATIO DAN RESIKO SISTEMATIS TERHADAP HARGA SAHAM PADA INDUSTRI FARMASI YANG TERCATAT DI BURSA EFEK INDONESIA ( Periode 2005 – 2007 )

0 0 21

PENGARUH CURRENT RATIO DAN DEBT TO EQUITY RATIO TERHADAP RETURN ON INVESMENT PADA PERUSAHAAN FARMASI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2009-2013

0 0 14