Persamaan peneliti Syahib Natarsyah 2000 dengan peneliti yang sekarang adalah sama-sama menggunakan variabel bebas yaitu
Debt To Equity Ratio, resiko sistematis dan variabel terikatnya yaitu Harga Saham.
Perbedaanya adalah pada penelitian yang sekarang peneliti menggunakan jenis perusahaan yang menjadi objek adalah perusahaan
yang tergabung dalam industri farmasi di Bursa Efek Indonesia.
2.2 Landasan Teori 2.2.1 Pasar Modal
2.2.1.1 Definisi Pasar Modal
Menurut Eduardus Tandelilin 2001:13, Pasar Modal adalah pertemuan antara pihak yang memiliki kelebihan dana dengan pihak yang
membutuhkan dana dengan cara memperjualbelikan sekuritas yang umumnya memiliki umur lebih dari satu tahun, seperti saham dan obligasi.
Menurut Asril Sitompul 2000:7, menyatakan bahwa pasar modal atau bursa efek merupakan tempat bertemunya penjual dan pembeli efek.
2.2.1.2 Tujuan Pasar Modal
Pasar modal di Indonesia memiliki tiga aspek mendasar yang ingin dicapai:
1. Mempercepat proses perluasaan partisipasi masyarakat selain
kepemilikan saham-saham perusahaan.
2. Pemerataan pendapatan masyarakat melalui kepemilikan saham
perusahaan. 3.
Menggairahkan partisipasi masyarakat dalam pengerahan dan penghimpunan dana untuk digunakan secara produktif.
2.2.1.3 Instrumen Pasar Modal
Menurut Eduardus Tandelilin 2001:18-23, Beberapa sekuritas yang umumnya diperdagangkan di pasar modal antara lain adalah :
1. Saham
Saham merupakan surat bukti bahwa kepemilikan asset-asset perusahaan yang menerbitkan saham. Dengan memiliki suatu saham
perusahaan, maka investor akan mempunyai hak terhadap pendapatan dan kekayaan perusahaan, setelah dikurangi pembayaran semua
kewajiban perusahaan. 2. Obligasi
Obligasi merupakan sekuritas yang memberikan pendapatan dalam jumlah tetap kepada pemiliknya. Pada saat membeli obligasi, investor
sudah dapat mengetahui dengan pasti berapa pembayaran bunga yang akan diperolehnya secara periodik dan berapa pembayaran kembali
nilai par par value pada saat jatuh tempo. 3. Reksadana
Reksadana mutual fund adalah sertifikat yang menjelaskan bahwa pemiliknya menitipkan sejumlah dana kepada perusahaan reksadana,
untuk digunakan sebagai modal berinvestasi baik di pasar modal maupun di pasar uang.
4. Instrumen Derivatif Opsi dan Futures Instrumen derivatif merupakan sekuritas yang nilainya merupakan
turunan dari suatu sekuritas lain, sehingga nilai instrumen derivatif sangat tergantung dari harga sekuritas yang lain yang ditetapkan
sebagai patokan. Ada beberapa jenis instrumen derivatif, diantaranya waran,
bukti right Right Issue, Opsi dan Futures. a.
Warrant : Adalah Opsi yang diterbitkan oleh perusahaan untuk membeli
saham dalam jumlah dan harga yang telah ditentukan dalam jangka waktu tertentu, biasanya dalam beberapa tahun.
b. Right issue :
Adalah Instrumen derivatif yang berasal dari saham.Right Issue memberikan hak bagi pemiliknya untuk membeli sejumlah saham
baru yang dikeluarkan oleh perusahaan dengan harga tertentu. c. Opsi :
Merupakan hak menjual atau membeli sejumlah saham tertentu pada harga yang telah ditentukan.
2.2.1.4 Lembaga - Lembaga Pendukung Pasar Modal
Menurut Suad Husnan 1996:9-11, Lembaga-lembaga pendukung pasar modal antara lain :
1. BAPEPAM
Lembaga ini merupakan lembaga yang dibentuk pemerintah untuk mengawasi pasar modal indonesia. BAPEPAM merupakan singkatan
dari Badan Pengawas Pasar Modal, Perusahaan-perusahaan yang akan menerbitkan sekuritas, baik saham maupun obligasi, harus
mendapat ijin dari BAPEPAM. 2.
Bursa Efek Bursa Efek merupakan lembaga yang menyelenggarakan kegiatan
perdagangan sekuritas. Di bursa itulah bertemu pembeli dan penjual sekuritas.
3. Akuntan Publik Peran akuntan publik yang pertama adalah memeriksa laporan
keuangan dan memberikan pendapat terhadap laporan keuangan. Di pasar modal dituntut pendapat wajar tanpa syarat terhadap laporan
keuangan dari perusahaan yang akan menerbitkan atau yang telah terdaftar di bursa. Pendapat wajar tanpa syarat berarti laporan
keuangan telah disusun sesuai dengan Prinsip-Prinsip Akuntansi Indonesia PAI tanpa suatu catatan atau kekurangan.
4. Underwriter Perusahaan yang akan menerbitkan sekuritas di bursa perusahaan
tersebut disebut sebagai emiten tentu ingin agar sekuritas yang yang dijualnya laku semua, sehingga dana yang diperlukan bisa diperoleh.
Untuk menjamin agar penerbitan atau emisi sekuritas yang pertama kali tersebut dilakukan di pasar perdana terjual semua, emiten akan
meminta underwriter untuk menjamin penjualan tersebut. 5. Wali
Amanat Trustee
Jasa Wali Amanat diperlukan untuk penerbitan obligasi. Wali Amanat mewakili kepentingan obligasi. Pemikirannya adalah karena
pembeli obligasi pada dasarnya adalah kreditor dan kredit yang diberikan tidak dijamin dengan agunan apapun. Wali Amanat inilah
yang melakukan penilaian terhadap ”keamanan” obligasi yang dibeli oleh para pemodal.
6. Notaris Jasa notaris diperlukan untuk membuat berita acara Rapat Umum
Pemegang Saham RUPS dan menyusun pernyataan keputusan- keputusan RUPS. Disamping itu notaris juga perlu meneliti
keabsahaan penyelenggaraan RUPS tersebut. 7. Kosultan hukum
Konsultan hukum diperlukan jasanya agar jangan sampai perusahaan yang menerbitkan sekuritas dipasar modal ternyata terlibat
persengketaan hukum dengan pihak lain. Juga keabsahaan dokumen- dokumen perusahaan perlu diperiksa oleh konsultan hukum tersebut.
8. Lembaga clearing
Perdagangan sekuritas tidak mungkin dilakukan dengan melakukan perpindahan phisik sekuritas-sekuritas yang diperdagangkan.
Sekuritas-sekuritas akan disimpan oleh suatu lembaga dan lembaga tersebut bertugas untuk mengatur ”arus” sekuritas tersebut. Kegiatan
lembaga ini mirip dengan kegiatan Bank Indonesia yang menyelenggarakan clearing uang giral.
2.3. Saham