2 Variabel Debt To Equity Ratio paling dominan mempengaruhi harga
saham sehingga hipotesis yang menyatakan bahwa ROA paling dominan berpengaruh terhadap harga saham ditolak.
Persamaan penelitian Nathan Sumule UPN : 2006 dengan penelitian yang sekarang adalah sama-sama menggunakan variabel
bebas yaitu Debt To Equity Ratio, dan jenis perusahaan yang menjadi objek peneliti yang sekarang adalah perusahaan yang tergabung dalam
industri Farmasi dan variabel terikatnya yaitu harga saham. Perbedannya adalah pada penelitian yang sekarang, peneliti
menambahkan satu variabel bebas baru yaitu Resiko Sistematis.
2. Syahib Natarsyah 2000 Judul :
”Analisis Pengaruh Beberapa Faktor Fundamental Dan Resiko Sistematik Terhadap Harga Saham”.
Permasalahan :
1 Apakah faktor-faktor fundamental seperti Return On Asset, Return On
equity, Dividend Payout Ratio, Debt To equity Ratio, Book Value Equity Per Share dan ratio sistematik secara bersama-sama berpengaruh nyata
terhadap harga saham perusahaan industri barang konsumsi di pasar modal Indonesia ?
2 Manakah dari faktor atau variabel tersebut yang berpengaruh signifikan
dan domonan terhadap harga saham ?
Hipotesis :
Diduga terdapat pengaruh yang signifikan secara bersama-sama dari beberapa faktor fundamental dan resiko sistematik terhadap harga saham.
Kesimpulan :
1 Dari hasil penelitian secara simultan dengan uji F diperoleh hail F
hitung
sebesar 13,36440 dari pada F
tabel
sebesar 2,00354 sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel X
1
,X
2
,X
3
,X
4
dan dummy indeks beta secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap harga saham.
2 Sedangkan hasil pengujian secara parsial dengan uji t diperoleh hasil
t
hitung
t
t
abel
yang berarti Ho ditolak dan H
1
diterima. Dimana untuk variabel Return On Assets t
hitung
sebesar 0,343663, Debt To Equity t
hitung
sebesar 0,244820, Book Value Equity Per Share t
hitung
sebesar 0,448710 dan variabel dummy indeks beta t
hitung
sebesar 0,162362. dari pengujian tersebut terlhat bahwa Book Value Equity Per Share merupakan variabel
yang mempunyai pengaruh dominan terhadap harga saham, dimana bukan Return On Assets hipotesis kedua tidak terbukti.
Hasil estimasi regresi memperlihatkan bahwa koefisien determinasi R² sebesar 0,36955 dengan nilai koefisien korelasi sebesar
0,5609 menunjukkan bahwa antara variabel bebas dengan variabel terikat mempunyai hubungan pola lemah yang berarti bahwa variabel
bebas hanya mampu menjelaskan 36,95 terhadap pola pergerakan harga saham, sedangkan 63,05 dipengaruhi variabel lain.
Persamaan peneliti Syahib Natarsyah 2000 dengan peneliti yang sekarang adalah sama-sama menggunakan variabel bebas yaitu
Debt To Equity Ratio, resiko sistematis dan variabel terikatnya yaitu Harga Saham.
Perbedaanya adalah pada penelitian yang sekarang peneliti menggunakan jenis perusahaan yang menjadi objek adalah perusahaan
yang tergabung dalam industri farmasi di Bursa Efek Indonesia.
2.2 Landasan Teori 2.2.1 Pasar Modal