Deskripsi Hasil Penelitian HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

1 93 saham Perusahaan yang ditempatkan dan disetor penuh meningkat dari 450.000.000 saham menjadi 4.500.000.000 saham. Seluruh saham telah didaftarkan di Bursa Efek Jakarta

4.2. Deskripsi Hasil Penelitian

Penelitian yang dilakukan pada perusahaan farmasi yang go public di Bursa Efek Indonesia ini mengambil data tahun 2005 sampai dengan tahun 2007 dari neraca dan laporan laba rugi. Sedangkan harga saham berasal dari harga saham bulanan dari tahun 2005 sampai dengan tahun 2007. Setelah diadakan pengumpulan data sesuai dengan data yang diperlukan, maka selanjutna data tersebut diolah agar dapat diketahui dan ditarik kesimpulan untuk menjawab uji hipotesis yang dikemukakan sebelumnya. Adapun data tersebut adalah sebagai berikut.

4.2.1. Harga Saham Y

Harga saham merupakan harga pada saham yang terjadi di pasar sekunder .Harga Saham diukur melalui perhitungan rata - rata harga saham setiap bulan dalam 1 tahun dari perusahaan farmasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada periode Januari 2005 sd Desember 2007. 1 94 Tabel 3 : Rekapitulasi Harga Saham Periode 2005 – 2007 Nama Emiten Tahun Harga saham PT. Darya - Varia Tbk. 2005 650 2006 1.076 2007 1.634 PT. Indofarma Tbk 2005 132 2006 106 2007 192 PT. Kimia Farma. Tbk 2005 171 2006 150 2007 265 PT. Kalbe Farma. Tbk 2005 829 2006 1.289 2007 1.303 PT. Merck. Tbk 2005 25.233 2006 29.892 2007 50.846 PT. Pyridam Farma Tbk 2005 55 2006 48 2007 79 PT. Tempo Scan Pacifik Tbk 2005 6.654 2006 4.572 2007 845 Sumber : Lampiran 3 Dari tabel 3 diatas terlihat bahwa pada tahun 2005 sd tahun 2007 perusahaan yang mempunyai harga saham tertinggi adalah PT. Merck Tbk, Sedangkan untuk perusahaan yang mempunyai harga saham terendah adalah PT. Pyridam Farma Tbk.

4.2.2. Debt To Equity RatioX1

Debt to Equity Ratio X 1 merupakan perhitungan sederhana yang membandingkan total hutang dengan total ekuitas dari pemegang saham. Dengan demikian, debt to equity ratio juga dapat memberikan gambaran mengenai struktur modal yang dimiliki oleh perusahaan sehingga dapat 1 95 dilihat tingkat risiko tak terbayarkan suatu hutang. semakin tinggi Debt to Equity Ratio akan mengakibatkan saham perusahaan tersebut semakin dihindari investor, sehingga harga saham akan semakin rendah. Debt to Equity Ratio dapat dirumuskan sebagai berikut : Debt to Equity Ratio = Equity Total Debt Total Contoh Perhitungan : Debt to Equity Ratio PT. Darya Varia Tbk Tahun 2005 DER = 000 , 000 , 604 , 390 . 000 , 000 , 025 , 160 DER = 0.41 Tabel 4 1 96 Tabel 4 : Rekapitulasi Nilai Debt to Equity Ratio Periode 2005 – 2007 No Nama Emiten Tahun Debt to Equity Ratio X 1 Kenaikan Penurunan 1 PT. Darya - Varia Tbk. 2005 0.41 2006 0.35 -0.06 2007 0.35 1 PT. Indofarma Tbk 2005 0.96 2006 1.45 0.49 2007 1.80 0.35 3 PT. Kimia Farma. Tbk 2005 0.39 2006 0.45 0.06 2007 0.48 0.03 4 PT. Kalbe Farma. Tbk 2005 0.45 2006 0.36 -0.09 2007 0.43 0.07 5 PT. Merck. Tbk 2005 0.21 2006 0.20 -0.01 2007 0.20 6 PT. Pyridam Farma Tbk 2005 0.21 2006 0.27 0.06 2007 0.34 0.07 7 PT. Tempo Scan Pacifik Tbk 2005 0.26 2006 0.23 -0.03 2007 0.23 Sumber : Lampiran 5 Berdasarkan pada Tabel 4 diatas dapat diinterprestasikan bahwa besarnya Nilai Debt to Equity Ratio PT. Darya - Varia Tbk pada tahun 1 97 2006 mengalami penurunan sebesar 0.06, sedangkan tahun 2007 tidak terjadi kenaikan ataupun penurunan. PT. Indofarma Tbk pada tahun 2006 besarnya nilai Debt to Equity Ratio mengalami kenaikan sebesar 0.49, sedangkan pada tahun 2007 juga mengalami kenaikan sebesar 0.35. PT. Kimia Farma Tbk pada tahun 2006 besarnya nilai Debt to Equity Ratio mengalami kenaikan sebesar 0.06, sedangkan pada tahun 2007 besarnya nilai Debt to Equity Ratio mengalami kenaikan 0.03. PT. Kalbe Farma Tbk pada tahun 2006 besarnya nilai Debt to Equity Ratio mengalami penurunan sebesar 0.09, sedangkan pada tahun 2007 besarnya nilai Debt to Equity Ratio mengalami kenaikan 0.07. PT. Merck Tbk pada tahun 2006 besarnya nilai Debt to Equity Ratio mengalami penurunan sebesar 0.01, sedangkan pada tahun 2007 besarnya nilai Debt to Equity Ratio tidak terjadi penurunan ataupun kenaikan. PT Pyridam Farma Tbk pada tahun 2006 besarnya nilai Debt to Equity Ratio mengalami kenaikan sebesar 0.06, sedangkan pada tahun 2007 besarnya nilai Debt to Equity Ratio mengalami kenaikan sebesar 0.07. PT. Tempo Scan Pasifik Tbk pada tahun 2006 besarnya nilai Debt to Equity Ratio mengalami penurunan sebesar 0.03, sedangkan pada tahun 2007 besarnya nilai Debt to Equity Ratio tidak terjadi penurunan ataupun kenaikan. 1 98 Dapat disimpulkan bahwa pada Perusahaan Farmasi yang menjadi sampel penelitian tahun 2006 terdapat 4 Perusahaan yang mengalami penurunan Debt to Equity Ratio, yakni PT. Darya Varia Tbk, PT. Kalbe Farma Tbk, PT. Merck Tbk, PT. Tempo Scan Pasifik Tbk dan yang mengalami kenaikan adalah PT. Indofarma Tbk, PT. Kimia Farma Tbk, PT Pyridam Farma Tbk, Sedangkan pada tahun 2007 terdapat 4 Perusahaan yang mengalami kenaikan Debt to Equity Ratio, yakni perusahaan PT Indofarma Tbk, PT, Kimia Farma Tbk, PT. Kalbe Farma Tbk, PT. Pyridam Farma Tbk. Dan perusahaan yang tidak mengalami penurunan ataupun kenaikan Debt to Equity Ratio adalah PT. Darya Varia Tbk, PT. Merck Tbk, PT. Tempo Scan Pasifik Tbk.

4.2.3. Resiko Sistematis X2

Beta β merupakan ukuran risiko sistematis suatu sekuritas yang tidak dapat dihilangkan dengan menggunakan diversifikasi. Untuk mencari nilai beta maka menggunakan rumus regresi sederhana dengan rumus sebagai berikut : β = 2 2 X X n. Y X. - XY n.       Dimana : β = Koefisien beta n = Jumlah periode yang dianalisis X = Tingkat keuntungan indeks pasar 1 99 Y = Tingkat keuntungan saham Contoh Perhitungan : Resiko Sistematis β PT. Darya Varia Tbk Tahun 2005 dari data Lampiran 7. β =          2 166 . 030 . 12 128 . 166 . 025 . 12   = 027 . 359 . 021 . 305 .   = 332 . 284 . = 0.855 Tabel Perhitungan dan Rekapitulasi Data Resiko Sistematis β dari Perusahaan Farmasi yang menjadi sampel periode 2005 – 2007 adalah sebagai berikut : Tabel 5: Rekapitulasi Resiko Sistematis β Periode 2005 - 2007 No Nama Emiten Tahun Resiko Sistematis β 1 PT. Darya - Varia Tbk. 2005 0.855 2006 2.935 2007 0.374 1 PT. Indofarma Tbk 2005 2.107 2006 -0.146 2007 -0.649 3 PT. Kimia Farma. Tbk 2005 1.065 2006 0.414 2007 0.378 4 PT. Kalbe Farma. Tbk 2005 1.111 2006 0.978 1 10 2007 2.799 5 PT. Merck. Tbk 2005 0.616 2006 1.043 2007 0.501 6 PT. Pyridam Farma Tbk 2005 1.154 2006 1.189 2007 0.965 7 PT. Tempo Scan Pacifik Tbk 2005 1.036 2006 -0.266 2007 0.228 Sumber : Lampiran 8 Hasil perhitungan beta β dari tiap saham selama periode 2005 – 2007 terlihat pada tabel 5 menunjukkan bahwa hampir semua saham perusahaan farmasi mempunyai beta positif hanya terdapat 2 perusahaan yang memiliki beta negatif masing – masing adalah PT. Indofarma Tbk dan PT. Tempo Scan Pasifik Tbk. Dan dari hasil perhitungan beta terlihat diatas bahwa pada tahun 2005, dari ketujuh perusahaan terdapat saham yang mempunyai beta lebih dari 1 β 1 yaitu PT. Indofarma Tbk, PT. Kimia Farma. Tbk, PT. Kalbe Farma. Tbk, PT. Pyridam Farma Tbk, PT. Tempo Scan Pacifik Tbk. Saham yang mempunyai beta lebih dari 1 β 1 lebih beresiko daripada saham perusahaan lain. Dan saham ini dapat dikategorikan sebagai saham agresif, yang berarti kelebihan tingkat pengembalian saham berubah melebihi proporsi dari kelebihan return pasar. Sedangkan pada saham yang 1 10 mempunyai beta kurang dari 1 β 1 yaitu saham PT. Darya - Varia Tbk dan PT. Merck. Tbk Hasil perhitungan beta pada tahun 2006 menunjukkan bahwa terdapat 3 perusahaan farmasi yang memiliki beta saham lebih dari satu β 1, yakni PT. Darya - Varia , Tbk. PT. Merck. Tbk, PT. Pyridam Farma Tbk. Sedangkan Saham yang mempunyai beta kurang dari 1 β 1 terdapat pada PT. Indofarma Tbk, PT. Kimia Farma. Tbk, PT. Kalbe Farma. Tbk, PT. Tempo Scan Pacifik Tbk. Dan Perhitungan beta pada tahun 2007 menunjukkan bahwa terdapat 1 perusahaan farmasi yang memiliki beta saham lebih dari satu β 1, yakni PT. Kalbe Farma. Tbk. Sedangkan Saham yang mempunyai beta kurang dari 1 β 1 terdapat pada PT. Darya Varia Tbk, PT. Indofarma Tbk, PT. Kimia Farma. Tbk, PT. Merck. Tbk, PT. Pyridam Farma Tbk PT. Tempo Scan Pacifik Tbk.

4.3. Uji Normalitas

Dokumen yang terkait

Pengaruh Debt to Equity Ratio, Return on Investment dan Earning Per Share Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Sektor Farmasi yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

3 73 97

Pengaruh Cash Ratio, Debt to Equity Ratio, Return On Assets Terhadap Kebijakan Dividen Payout Ratio Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2005-2009

0 40 86

PENGARUH DEBT TO EQUITY RATIO, EARNING PER SHARE, DAN RISIKO SISTEMATIS TERHADAP HARGA SAHAM SEKTOR PROPERTI DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2008-2012.

1 5 39

ANALISIS PENGARUH VARIABEL EARNING PER SHARE, DEBT TO EQUITY RATIO, DAN RETURN ON EQUITY TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK JAKARTA PERIODE 2005-2007.

0 1 8

Pengaruh Rasio Price Earning Ratio, Debt to Equity Ratio, dan Earning per Share terhadap Harga Saham (Studi pada: Sektor Properti yang Tercatat di Bursa Efek Indonesia Periode 2009 - 2012).

0 0 17

Pengaruh Risiko Sistematis dan Debt To Equity Ratio terhadap Return Saham pada Perusahaan LQ 45 yang Listing di Bursa Efek Indonesia.

0 0 23

PENGARUH DEVIDEN PAYOUT RATIO, DEBT TO EQUITY RATIO, PROFITABILITAS TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI).

1 3 85

ANALISIS PENGARUH RETURN ON ASSETS, DEBT TO EQUITY RATIO DAN DEBT RATIO TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN TOBACCO MANUFACTURERS DI BURSA EFEK INDONESIA.

1 2 100

PENGARUH DEBT TO EQUITY RATIO DAN RESIKO SISTEMATIS TERHADAP HARGA SAHAM PADA INDUSTRI FARMASI YANG TERCATAT DI BURSA EFEK INDONESIA ( Periode 2005 – 2007 )

0 0 21

PENGARUH CURRENT RATIO DAN DEBT TO EQUITY RATIO TERHADAP RETURN ON INVESMENT PADA PERUSAHAAN FARMASI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2009-2013

0 0 14