penyakit serta memungkinkan terjadinya pencemaran lingkungan dan gangguan kesehatan.
2. Oleh karena itu tindak lanjut poin a, perlu penyelenggaraan kesehatan
lingkungan rumah sakit sesuai dengan persyaratan kesehatan. Untuk meningkatkan kesehatan lingkungan rumah sakit telah
diterbitkan Pedoman Sanitasi Rumah Sakit 2002dan Persyaratan dan Petunjuk Teknis Tata Cara Penyehatan Lingkungan Rumah Sakit tahun 1993 oleh
Direktur Jenderal PPM dan PLP yang merupakan pedoman atau petunjuk pelaksanaan dan sekaligus landasan hukum upaya peningkatan kesehatan
lingkungan rumah sakit di Indonesia.
2.1.15 Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
1204MENKESSKX2004 tentang
Persyaratan Kesehatan
lingkungan Rumah Sakit
Menimbang : a. bahwa rumah sakit sebagai sarana kesehatan, tempat berkumpulnya orang sakit maupun orang sehat, atau
dapat menjadi tempat penularan penyakit serta memungkinkan terjadinya pencemaran lingkungan dan
gangguan kesehatan. b.
bahwa untuk menghindari risiko dan gangguan kesehatan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, maka
perlu penyelenggaraan kesehatan lingkungan rumah sakit sesuai dengan persyaratan kesehatan.
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana
dimaksud dalam huruf a dan b, perlu ditetapkan Kepuusan Menteri Kesehatan tentang Persyaratan
Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit.
2.1.16 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 101 Tahun 2014
tentang Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun B3
Bahan berbahaya dan beracun yang selanjutnya disingkat B3 adalah zat, energi, danatau komponenlain yang karena sifat, konsentrasi, danatau jumlahnya
baik secara langsung maupun tidak langsung, dapat mencemarkan danatau merusak lingkungan hidup, danatau membahayakan lingkungan hidup, kesehatan,
serta kelangsungan hidup manusia dan makhluk hidup lain. Limbah adalah sisa suatu usaha danatau kegiatan. Limbah bahan berbahaya dan beracun yang
selanjutnya disebut limbah B3 adalah sisa suatu usaha danatau kegiatan yang mengandung B3.
Peraturan Pemerintah RI Nomor 101 tahun 2014 ini mengatur tentang Pengelolaan limbah bahan berbahaya dan beracun B3, yang terdiri dari :
a. Penetapan limbah B3
b. Pengurangan limbah B3
c. Penyimpanan Limbah B3
d. Pengumpulan Limbah B3
e. Pengangkutan Limbah B3
f. Pemanfaatan Limbah B3
g. Pengolahan Limbah B3
h. Penimbunan Limbah B3
i. Dumping Pembuangan Limbah B3
j. Pengecualian Limbah B3
k. Perpindahan lintas batas Limbah B3
l. Peganggulangan Pencemaran Lingkungan Hidup danatau
Kerusakan Lingkungan Hidup dan Pemulihan Fungsi Lingkungan Hidup.
m. Sistem Tanggap Darurat dalam Pengelolaan Limbah B3
n. Pembinaan
o. Pengawasan
p. Pembiayaan
q. Sanksi administratif.
2.2 KERANGKA TEORI