Pengumpulan EVALUASI SISTEM PENGELOLAAN LIMBAH PADAT (MEDIS DAN NON MEDIS) RS DR. SOEDIRMAN KEBUMEN.

sabun dan diganti dengan kantong plastik yang baru. Hal ini sudah sesuai dengan Kepmenkes RI Nomor 1204 MenkesSKX2004. Akan tetapi pada pewadahan benda tajam seperti jarum suntik belum menggunakan safety box. Pada pewadahan jarum suntik dan ampul dimasukkan ke dalam jerigen putih. Hal ini terjadi karena masih kurangnya keuangan di RSUD Dr. Soedirman untuk membeli safety box . Sehingga untuk proses pewadahan limbah benda tajam jarum suntik belum sesuai dengan Kepmenkes RI 1204MenkesSKX20014 yaitu untuk benda tajam jarum suntik seharusnya menggunakan safety box . Oleh karena itu, apabila rumah sakit tidak memiliki jarum yang sekali pakai disposable , maka limbah jarum hipodermik dapat dimanfaatkan kembali setelah melalui proses salah satu metode sterilisasi Depkes, 2004. Perlu adanya penggunaan angaaran dana lebih untuk penggunaan safety box pada limbah benda tajam jarum suntik RSUD Dr. Soedirman Kebumen agar dapat sesuai dengan peraturan yang ada, sehingga dapat memenuhi standar rumah sakit dan meningkatkan kualitas rumah sakit.

b. Pengumpulan

Untuk memudahkan proses pengumpulan, maka pengosongan dan pengangkutan limbah pada tempat sampah, penggunaan kantong plastik sesuai jenis limbah sangat disarankan karena membantu menampung limbah saat pengangkutan. Jika tidak adanya kantong plastik memungkinkan terjadinya ceceran limbah saat pemindahan dari tempat sampah ke troli dan gerobak, menyebabkan tempat sampah menjadi cepat kotor dapat mengundang vektor penyakit untuk tinggal dan berkembang biak Depkes, 2002. Untuk memudahkan pengosongan dan pengangkutan, penggunaan kantong plastik pelapis dalam bak sampah sangat disarankan. Kantong plastik tersebut membantu membungkus sampah saat pengangkutan sehingga mengurangi kontak langsung mikroba dengan manusia, mengurangi bau dan tidak terlihat sehingga lebih estetis dan memudahkan pencucian bak sampah Wilson, 1977. Dalam pelaksanaannya, RSUD dr.Soedirman Kebumen menyediakan dua kantong plastik untuk melapisi tempat sampah. Limbah medis menggunakan kantong plastik kuning dan limbah non-medis menggunakan kantong plastik hitam. Meskipun sudah disediakan wadah terpisah dengan warna kantong plastik yang berbeda. Akan tetapi, dalam pelaksanaannya masih ditemukan pembuangan limbah medis dan non medis tidak pada tempatnya. Hal ini serupa dengan Penelitian Puri Wulandari, 2012 di RS Haji Jakarta bahwa masih adanya percampuran limbah medis dan non medis di RS Haji Jakarta. Hasil tersebut didukung WHO, hasil kajian tersebut menunjukkan bahwa 65 Rumah sakit telah melakukan pemilahan antara limbah medis dan limbah domestik kantong plastik kuning dan hitam, tetapi masih sering terjadi salah tempat sehingga terjadi percampuran antara limbah medis dan non medis. Oleh karena itu, perlu adanya pemilahan sampah dari sumber yang harus dilakukan oleh petugas kebersihan sebelum dipindahkan ke kontainer TPS rumah sakit. seperti yang dikemukaan oleh Damanhuri, 1994 bahwa untuk mengurangi percampuran limbah perlu adanya pemilahan sampah dari sumber mulai dari sampah yang dapat digunakan dan tidak dapat digunakan dan sampah yang kering dan basah.

c. Pemilahan