Penyimpanan EVALUASI SISTEM PENGELOLAAN LIMBAH PADAT (MEDIS DAN NON MEDIS) RS DR. SOEDIRMAN KEBUMEN.

setiap ruangan diangkut dan dibawa ke TPS rumah sakit tanpa adanya gudang sementara dan pergantian cleaning service . Untuk limbah domestik diangkut dan dimasukkan ke dalam TPS domestik dan limbah medis ke dalam TPS medis. Selanjutnya untuk limbah domestik akan diangkut oleh DPU Kebumen dan medis diangkut oleh PT. Jasa Medivest.

e. Penyimpanan

Penyimpanan limbah padat medis dan non medis RSUD Dr. Soedirman Kebumen diletakkan di dalam TPS rumah sakit yang berada di halaman belakang rumah sakit yang berekatan dengan insenerator. Penelitian ini sejalan dengan penelitaian Puri Wulandari, 2012. Adanya TPS berfungsi untuk mencegah terjadinya penularan baik melalui udara, kontak langsung, maupun melalui binatang Depkes, 2006. Berdasarkan hasil penelitian, TPS untuk menyimpan limbah medis di RSUD dr.Soedirman Kebumen sudah terpisah dengan limbah non medis. TPS sudah dilengkapi dengan APAR dan lampu penerangan yang cukup. Akan tetapi TPS dibiarkan terbuka tanpa adanya pintu, penutup dan tidak tertutup rapat dan sering terjadi banjir pada halaman depan TPS. Sehingga orang yang tidak berkepentingan pun dapat masuk dengan mudah. Menurut PP 18 dan 85 Tahun 1999, ruang penyimpanan limbah B3 harus bebas banjir dan harus terhindar dari gangguan serangga dan jauh dri jangkauan manusia. Untuk itu adanya penutup untuk membatasi akses sehingga hanya orang ynag berkepentingan saja yang dapat memasuki area TPS medis Reinhardt Gordon, 1995. Untuk area TPS yang berada di luar ruangan seharusnya menjadi perhatian khusus agar membatasi akses memasuki area TPS medis. Pada keadaan di lapangan, kurangnya pengawasan terhadap area TPS sehingga siapapun bisa memasuki area TPS. Apabila ada kemungkinan terjadi orang lain selain petugas rumah sakit memasuki TPS dapat terjadi karena kurangnya pemantauan petugas keamanan rumah sakit dalam mencegah orang luar memasuki area TPS yang dikahawatirkan mengambil limbah yang akan dijual kembali Soncuya, Matias Lapid, 1997. Sebaiknya, pemantauan dari pihak higiene sanitasi dan petugas keamanan rumah sakit perlu ditingkatkan. Penyimpanan limbah padat medis rumah sakit terdapat di belakang RSUD Dr. Soedirman Kebumen, akan tetapi pada halaman depan TPS apabila hujan turun deras seringkali menyebabkan banjir di depan TPS. Hal ini tidak sesuai dengan kriteria PP Nomor 101 Tahun 2014, oleh karena perlu adanya peninggian lantai TPS agar air tidak naik ke atas TPS. Bangunan untuk penyimpanan limbah B3 di RSUD Dr. Soedirman Kebumen terbuat dari semen yang kedap air, memiliki atap, penerangan dan saluran air. Akan tetapi pada bangunan TPS medis tidak terdapat pintu untuk menutup, sehingga bangunan dibiarkan terbuka dan tidak memilki ak penampung. Maka dari itu, perlu adanya renovasi untuk TPS medis RSUD Dr. Soedirman Kebumen agar sesuai dengan kriteria PP Nomor 101 Tahun 2014 tentang limbah B3. Persyaratan bangunan TPS yang sesuai dengan PP Nomor 101 Tahun 2014 yaitu bangunan memiliki desain dan kontruksi yang mampu melindungi limbah B3 dari hujan dan sinar matahari, memiliki penerangan dan ventilasi, memiliki saluran drainase dan bak penampung. Pada pengemasan limbah B3 RSUD Dr. Soedirman Kebumen menggunakan kemasan yang terbuat dari plastik, untuk limbah infeksius dan sitotoksik menggunakan plastik kuning. Hal ini tidak sesuai dengan PP Nomor 101 Tahun 2014 yaitu seharusnya pada pengemasan limbah sitotoksik menggunakan plastik berwarna ungu bukan kuning. Oleh karena perlu adanya penertiban pada kesesuaian penggunaan plastik berwarna sesuai dengan jenis katakteristik limbah tersebut.

f. Pengolahan